Ir. H Endy Priyatna : Presiden Jokowi Harus Mampu Implemantasikan Janji Saat Kampanye

Berapa bulan sudah Presiden Jokowi memimpin negeri ini, namun apa yang diharapkan masyarakat pada sosok pemimpin yang merakyat ini masih jauh dari harapan,  karena banyak kebijakan pemerintah yang berdampak buruk pada ekonomi kerakyatan, seperti kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), baik Bensin, GAS maupun Solar yang mengakibatkan naiknya kebutuhan pokok, termasuk sulitnya nelayan untuk mencari ikan. Berikut wawancara dengan Ketua Umum Forum Organisasi Kepemudaan (FOK), Ir H Endy Priyatna.

Bagaimana anda sebagai tokoh pemuda yang juga cukup dikenal dekat dengan Presiden Jokowi menanggapi kebijakan pemerintah saat ini  ?

H Endy : 
Menurut saya apa yang dibuat Presiden Jokowi sudah baik, hanya saja terkadang pembantu Presiden seperti para Menteri tidak tanggap akan keinginan presiden Jokowi dan mereka tidak dapat merealisasikanya, mungkin karena system di kementrian tersebut yang susah untuk merubahnya, atau memang ada campur tangan pihak lain, yang tidak ingin bisnisnya terancam.
Kita prihatin ada beberapa pendukung Jokowi yang mulai meninggalkannya, karena Jokowi dianggapnya tidak konsisten dengan janji-janjinya, seperti Slank dan beberapa Ormas, naiknya mata uang dolar diikuti naiknya barang-barang kebutuhan rakyat kecil, membuat kehidupan masyarakat miskin menjadi lebih miskin.

Apa seharusnya yang dilakukan Presiden Jokowi saat ini  ?

 H Endy :
  Sebenarnya janji Jokowi akan tetap melakukan bluluskan menjaring aspirasi masyarakat itu baik, namun kenapa hal tersebut tidak lagi tampak, dan lebih memilih memikirkan kunjungan ke Negara luar, padahal banyak harapan rakyat yang ingin disampaikan dan diharapkan Presiden Jokowi mampu memahami masalah-masalah rakyat kecil tersebut, jadi kalau ingin rating kepercayaan rakyat pada sosok Jokowi, maka Presiden Jokowi harus mampu merealisasikan janji saat kampanye, serta benar-benar melihat kondisi riil di masyarakat bawah, jangan hanya menerima laporan yang asal banyak senang.

Hubungan Eksekutif dan Legeslatif sepertinya juga kurang harmonis, bagaimana menurut anda  ?

H Endy :
  Ya… memang, saat kunjungan ke Jepang dan China, Presiden Jokowi pernah janji sekembalinya dari kunjungan kenegaraan, akan langsung melakukan komunikasi dengan DPRRI dan DPDRI, namun hingga saat ini saya belum melihat hal tersebut, padahal DPRRI merupakan mitra untuk mensukseskan program-program Pemerintah, kalau komunikasi Pemerintah termasuk para menteri dengan DPRRI tidak terbangun dengan baik, maka program kerja yang sudah disusun sedemikian rupa, sulit untuk direalisasikan, seperti yang kita lihat saat ini, Janji Bantuan Pemerintah Desa sebesar 1,4 milyar/desa masih jauh dari harapan. Padahal janji tersebut sangat ditunggu-tunggu untuk membangun SDM dan Infrastukture seperti jalan dan saluran air irigasi di desa-desa.

Apa anda melihat ada pihak lain yang turut mempengaruhi Presiden Jokowi  ?

H Endy :
mungkin saja, apalagi Jokowi di usung oleh beberapa partai politik, namun yang mengganjal sepertinya bukan dari partai pendukung, tetapi saya melihat justri dari kartelisme yang tidak ingin bisnisnya terusik, kita lihat masalah kenaikan BBM, sebenarya PDI Perjuangan tidak setuju dengan kebijakan Presiden tersebut, bahkan PDI Perjuangan akan membentuk satgas menentang kenaikan BBM tersebut, dan loyalis Jokowi bukan dari Parpol;  tetapi “Rakyat Kecil”, kalau Presiden Jokowi tetap ingin membangun kepercayaan rakyat, sebagai Mandataris MPR, Presiden Jokowi harus mampu tampil dengan kebijakan pro rakyat, kalau Presiden Soekarno bisa mengeluarkan Nawaksara, kenapa Presiden Jokowi tidak mampu menegaskan bahwa bangsa ini harus berdikari dibidang ekonomi, dan tidak tergantung pada imperialis asing. Sebagai Ketua Umum Forum Organisasi Kepemudaan saya berharap Kondisi Masyarakat di masa kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini tidak seburuk di era Kepemimpinan Presiden SBY, Presiden Jokowi harus bisa mengeluarkan
kebijakan Pro Rakyat dan mampu merealisasikan masyarakat yang loh jinawi, cukup sandang cukup pangan, tegas H Endy Priyatna menutup perbincangan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA