PRAJURIT KRI TELUK HADING 538 JALANI RAPID TEST COVID-19
Jakarta, 29 April 2020 ------------ Satya Wira Jala Dharma. Untuk mengantisipasi terjangkitnya wabah virus corona, Prajurit jajaran Kolinlamil menjalani tes cepat atau rapid test COVID-19, untuk deteksi dini penularan virus mematikan tersebut. Rapid Test ini dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan prajurit unsur KRI.
Selasa (28/4), prajurit KRI Teluk Hading 538 menjalani Rapid Test yang digelar di Long room KRI Teluk Hading 538 yang sandar di Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Rapid test, dinilai sebagai metode yang cukup efektif untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2 dengan mengambil sampel darah yang akurasinya mencapai 95%. Hasil rapid test dapat diketahui dalam waktu 10 menit.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 51 prajurit KRI Teluk Hading 538 dari perwira, bintara dan tamtama. Ini merupakan langkah serius Panglima Kolinlamil Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M yang telah memerintahkan jajarannya untuk lebih ketat melakukan pemeriksaan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kolinlamil Letkol Laut (K) Ari Widiyasa, Sp. OG menjelaskan, rapid test ini bukan untuk diagnosa COVID-19 secara langsung, karena rapid test yang digunakan berbasis pada respons imunologi untuk melihat respons antibodi dalam tubuh.
“Jadi hasil pengukuran kekebalan tubuh seseorang akan menjadi deteksi awal untuk pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
Dia menjelaskan, dalam rapid test ini diawali dengan pengukuran suhu tubuh para prajurit dengan menggunakan thermo gun. Kemudian dilanjutkan rapid test kit blood sampling, pengambilan sampel darah para prajurit untuk diperiksa dengan menunggu 15 menit, dan langsung didapatkan hasil dari pemeriksaan darah tersebut.
“Selain itu, bagi prajurit yang merasa dirinya ada gejala, suhu tubuh di atas 37 derajat, ada batuk dan sesak nafas segera periksakan menggunakan alat rapid test yang telah kami sediakan, guna mengetahui secara dini,” kata dia.
“Hasil positif pada rapid test tidak serta-merta seseorang sebagai penderita COVID-19, mesti diikuti dengan RT-PCR. Ini penting untuk menghindari stigmatisasi di tengah masyarakat kepada yang rapid test positif, serta hasil negatif bukan berarti bebas Covid-19 melainkan setelah 10 hari bila hasil negatif bisa bebas COVID-19,” sambungnya.
Dari hasil pemeriksaan rapid test ini, tidak ada prajurit yang dinyatakan positif. Namun demikian, Panglima Kolinlamil tetap menekankan kepada seluruh prajurit Kolinlamil untuk menjaga kesehatan masing-masing. Antara lain dengan makan sayur dan buah, rutin cuci tangan pakai sabun, olahraga dan istirahat yang cukup serta gunakan masker saat keluar rumah..
“Meskipun hasil Rapid test jajaran Kolinlamil negative, namun kita tetap harus menjaga kesehatan dan mengikuti himbauan pemerintah sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan” tegas Panglima Kolinlamil. (Dispen Kolinlamil)
Jakarta, 29 April 2020 ------------ Satya Wira Jala Dharma. Untuk mengantisipasi terjangkitnya wabah virus corona, Prajurit jajaran Kolinlamil menjalani tes cepat atau rapid test COVID-19, untuk deteksi dini penularan virus mematikan tersebut. Rapid Test ini dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan prajurit unsur KRI.
Selasa (28/4), prajurit KRI Teluk Hading 538 menjalani Rapid Test yang digelar di Long room KRI Teluk Hading 538 yang sandar di Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Rapid test, dinilai sebagai metode yang cukup efektif untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2 dengan mengambil sampel darah yang akurasinya mencapai 95%. Hasil rapid test dapat diketahui dalam waktu 10 menit.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 51 prajurit KRI Teluk Hading 538 dari perwira, bintara dan tamtama. Ini merupakan langkah serius Panglima Kolinlamil Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M yang telah memerintahkan jajarannya untuk lebih ketat melakukan pemeriksaan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kolinlamil Letkol Laut (K) Ari Widiyasa, Sp. OG menjelaskan, rapid test ini bukan untuk diagnosa COVID-19 secara langsung, karena rapid test yang digunakan berbasis pada respons imunologi untuk melihat respons antibodi dalam tubuh.
“Jadi hasil pengukuran kekebalan tubuh seseorang akan menjadi deteksi awal untuk pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
Dia menjelaskan, dalam rapid test ini diawali dengan pengukuran suhu tubuh para prajurit dengan menggunakan thermo gun. Kemudian dilanjutkan rapid test kit blood sampling, pengambilan sampel darah para prajurit untuk diperiksa dengan menunggu 15 menit, dan langsung didapatkan hasil dari pemeriksaan darah tersebut.
“Selain itu, bagi prajurit yang merasa dirinya ada gejala, suhu tubuh di atas 37 derajat, ada batuk dan sesak nafas segera periksakan menggunakan alat rapid test yang telah kami sediakan, guna mengetahui secara dini,” kata dia.
“Hasil positif pada rapid test tidak serta-merta seseorang sebagai penderita COVID-19, mesti diikuti dengan RT-PCR. Ini penting untuk menghindari stigmatisasi di tengah masyarakat kepada yang rapid test positif, serta hasil negatif bukan berarti bebas Covid-19 melainkan setelah 10 hari bila hasil negatif bisa bebas COVID-19,” sambungnya.
Dari hasil pemeriksaan rapid test ini, tidak ada prajurit yang dinyatakan positif. Namun demikian, Panglima Kolinlamil tetap menekankan kepada seluruh prajurit Kolinlamil untuk menjaga kesehatan masing-masing. Antara lain dengan makan sayur dan buah, rutin cuci tangan pakai sabun, olahraga dan istirahat yang cukup serta gunakan masker saat keluar rumah..
“Meskipun hasil Rapid test jajaran Kolinlamil negative, namun kita tetap harus menjaga kesehatan dan mengikuti himbauan pemerintah sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan” tegas Panglima Kolinlamil. (Dispen Kolinlamil)
0 komentar:
Posting Komentar