Bamus Betawi Dukung Program Bangunan Baru Dengan Ornamen Betawi


Sebagaimana yang diutarakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, dalam  upaya melestarikan budaya Betawi, Pemprov DKI Jakarta berencana mewajibkan bangunan yang ada di Jakarta dilengkapi dengan ornamen motif Betawi. Rencananya, hal ini akan diwujudkan mulai tahun 2013 mendatang. Dimulai  dari bangunan-bangunan milik Pemprov DKI seperti, kantor kelurahan, kantor kecamatan, kantor walikota, dan puskesmas. Hal tersebut  akan menjadi keharusan dan, bukan sekedar diimbau.

Ketua Umum Bamus Betawi, H Nachrowi Ramli seusai berjumpa Jokowi mengatakan, ada banyak hal yang dibicarakan pihaknya dengan Pemprov DKI Jakarta. Salah satunya, mengenai bangunan dengan ornamen Betawi tersebut. "Dimulai memang dari kantor pemerintah. Dan ini arahan dari pak gubernur yang tentu harus kita hargai. Nantinya gedung-gedung lain juga akan diperintahkan," katanya.

Ornamen yang dimaksud tidak akan mengubah total bentuk asli bangunan, melainkan hanya ada penambahan di beberapa bagian saja. Misalnya di pagar, gapura, pintu, dan jendela. "Yang paling khas adalah gigi balang yang dipasang di lisplang," katanya.

Dikatakan Nachrowi, kepedulian Jokowi dengan budaya Betawi juga terlihat dari keseriusan mantan Walikota Solo ini dalam penataan Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan, Jakarta Selatan. Bahkan dalam waktu dua tahun, kawasan tersebut ditargetkan akan selesai penataannya.

Selain kedua hal tadi, sambungnya, dalam pertemuan ini juga membicarakan mengenai baju khas Betawi yang rencananya akan digunakan sebagai seragam PNS, pembangunan Masjid Raya di Jakarta, serta membahas mengenai muatan lokal Betawi dalam kurikulum sekolah, yang pasti untuk kemajian Jakarta dan mengangkat harkat dan martabat masyarakat Betawi, kita akan dukung, tegas Tokoh Betawi yang juga Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta ini.
Readmore »

Mubes IV Paguyuban Jawa Tengah Sejabodetabek, Tetapkan Prof, DR . Sardjana dr Sp OG (K) , SH sebagai ketua Umum

Setelah 5 tahun dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, kini Paguyuban Jawa Tengah Sejabodetabek dalam Mubes ke IV beberapa waktu lalu, akhirnya menetapkan Prof, DR .  Sardjana dr Sp OG (K)  , SH sebagai ketua Umum Paguyuban Jawa Tengah Periode 2012 – 2017, proses jalannya Mubes tersebut cukup baik dan memperoleh sambutan dari seluruh Pengurus Paguyuban warga Jawa Tengah yang ada di Jakarta dan sekitarnya ini.

Ketua Harian Paguyuban Jawa Tengah periode 2007 - 2012  H Sutrisman SH dalam laporan saat Mubes menegaskan, bahwa kepengurusan Paguyuban selama ini telah banyak melakukan kegiatan dengan baik, bahkan kegiatan Mudik Gratis warga Jawa Tengah tahun demi tahun juga meningkat jumlah peserta maupun kendaraannya, mudih gratis bersama Gubernur Jawa Tengah selalu sukses dengan sambutan luar biasa di Jakarta maupun di daerah tujuan.

Kerjasama Paguyuban Jawa Tengah Sejabodetebek dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah,Kantor Perwakilan Provinsi Jateng di Jakarta, maupun kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota yang ada juga sudah berjalan dengan baik, banyak kegiatan sudah dilakukan termasuk mendukung pergelaran Duta Seni di Anjungan Jawa Tengah TMII, acara Gerak Jalan juga berjalan sebagaimana yang kita harapkan bersama. Demikian juga Koperasi yang sudah terbentuk telah banyak berperan membantu warga Jateng di Jakarta dan sekitarnya.

Memalui Musyawarah Besar ini diharapkan akan mampu menghasilkan program kerja untuk kegiatan ditahun 2013 dan ditahun mendatang, serta akan terbentuk kepengurusan baru yang mampu bekerjasama dan saling menopang antar Paguyuban, papar H Sutrisman SH.



Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Paguyuban Keluarga Asal Wonogiri (PAKARI), yang juga Ketua Bidangi Kesejahteraan Paguyuban Jawa Tengah  Jabodetabek, Ny. Hj. Arry Susanto. Pihaknya menyambut baik Mubes IV ini, diharapkan kepengurusan yang baru akan mampu menjalankan program kerja dengan baik, demikian juga pengurus yang baru, diharapkan akan dapat bekerjasama untuk memajukan warga asal Jawa Tengah di Jakarta dan sekitarnya, ungkap Pengusaha Arry Catering ini.

Hadir dalam acara Mubes ke IV, Dewan Pembina  Wiranto, Mantan Menteri Koperasi Adi Sasono, Mantan Menteri Transmigrasi dan tenaga Kerja Erman Suparno, Dedy Sutomo, Hendarji dan seluruh anggota paguyuban Jawa Tengah se Jabodetabek.

Prof, DR .  Sardjana dr Sp OG (K)  , SH terpilih sebagai ketua Umum

Sementara dalam proses pemilihan Ketua Umum Paguyuban Jawa Tengah Sejabodetabek yang digelar di Gedung LIPI jalan Gatot Subroto Jakarta tersebut berjalan alot namun tetap demokratis, dimana, pada putaran pertama diikuti 3 orang kandidat masing masing , Prof  Sardjana , DR Eman Suparno dan Drs Sutrisman. Nama Prof Sardjana dan Drs Sutriman melaju dan berhak mengikuti putaran kedua.

Pada putaran keduapun terjadi kejar – kejaran suara yang cukup mendebarkan, Perolehan suara silih berganti yang pada akhirnya kemenangan diperoleh Prof Sardjana dengan mempeoleh suara 27 sedangkan rival beratnya Drs Sutriman yang selama ini menjabat ketua harian PJT memperoleh suara 23. Dan akhirnya Mubes menetapkan Prof, DR .  Sardjana dr Sp OG (K)  , SH sebagai Ketua Umum Paguyuban Jawa Tengah Sejabodetabek. (Sos).

Readmore »

Pesan toleransi Uskup pada perayaan Natal


Pemimpin Umat Katolik Keuskupan Bogor, Uskup Mikhael Cosmas Angkur, mengajak umat Nasrani menjaga toleransi antar umat beragama pada perayaan Natal 2012.

"Pesan inti Natal adalah bahwa Tuhan baik kepada manusia, manusia juga harus baik kepada Tuhan dan  sesama manusia," katanya saat menyampaikan pesan Natal, Selasa.

Natal, menurut dia, selalu membawa pesan perdamaian, keharmonisan, dan ikatan persaudaraan antar sesama. "Natal selalu membawa pesan damai dan persaudaraan. Kami yakin keadaan akan aman," katanya.

Uskup juga mengajak umat Nasrani mendoakan saudara-saudara yang tidak bisa merayakan Natal karena sedang kena banjir.

"Kita berdoa, semoga di Natal ini kedamaian menyelimuti bangsa Indonesia. Segala kesalahpahaman diminimalkan," katanya.

Sementara perayaan Natal di Katedral Bogor mengangkat tema "Allah relah mengasihi kita manusia."

"Allah telah mengasihi kita manusia, maka manusia mengasihi Allah, wujud manusia mengasihi tanpa membeda-bedakan, keprihatinan dan kepedulian," kata pemimpin Gereja Katedral Bogor, Romo Benyamin Sudarto.

Sebanyak 16.000 jemaat memadati gereja Katedral Bogor untuk mengikuti misa Natal yang dibawakan oleh Pimpinan Keuskupan Bogor serta Pimpinan Gereja Khatolik Katedral Bogor.
Readmore »

Pesan Natal PGI-KWI: Umat Harus Akif Berantas Korupsi

Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), mengajak umat menanggapi kasih Allah dengan bertobat. Bahkan pesan natal dari dua organisasi tertinggi umat Kristiani adalah mengajak umatnya untuk aktif dalam pemberantasan korupsi.

Ajakan ini merupakan pesan Natal bersama PGI-KWI Tahun 2012 yang mengangkat tema: Allah Telah Mengasihi Kita. "Allah menciptakan alam semesta ini dengan baik adanya dan menyerahkan pemeliharaan serta pemanfaatannya secara bertanggungjawab kepada manusia," ujar Ketua Umum PGI, Pdt.AA.Yewangoe dalam rilisnya yang diterima JPNN, Senin (24/12).

Karena itu, perilaku tidak bertanggungjawab terhadap alam ciptaan  menurut Yewangoe, akan menyengsarakan umat manusia. Bukan bagi yang hidup saat ini, tetapi terlebih generasi yang akan datang.

"Karena dari itu, kita dipanggil untuk melestarikan dan menjaga keutuhan ciptaanNya dari prilaku sewenang-wenang dalam mengelola alam," ujarnya.

Sementara itu dalam pesan Natal kali ini, Ketua Presidium KWI, Mgr.Ignatius Suharyo, mengajak umat bertobat dengan melibatkan diri dalam berbagai usaha mengatasi persoalan-persoalan kemasyarakatan seperti konflik kemanusiaan, menguatnya sikap intoleran dan tindakan yang menjauhkan semangat persaudaraan sebagai sesama warga bangsa.

"Kita mengajak umat menanggapi kasih Allah dengan bertobat lewat sepenuhnya ikut terlibat dalam semua usaha yang bertujuan memerangki kemiskinan jasmani maupun rohani. Demikian juga melibatkan diri dalam berbagai upaya memberantas korupsi dengan hidup sederhana dan berlaku jujur," katanya.

PGI-KWI juga mengajak umat melibatkan diri dalam menjawab keprihatinan bersama terkait dengan lemahnya penegakan hukum. Hal ini menurut Yewangoe dan Suharyo, bisa dimulai dari diri sendiri, dengan menjadi warga negara yang taat kepada hukum dan menghormati setiap proses hukum yang ada.

Readmore »

Koko Cici Jakarta Promosikan Tradisi Makan Onde

Bersamaan dengan kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di jalan Thamrin dan jalan Sudirman Jakarta, Koko Cici Jakarta 2012 bersama mantan Koko Cici Jakarta mempromosikan Tradisi masyarakat Tionghoa yaitu Makan Onde.

Menurut Koko Michael, bahwa tradisi Makan onde ini dilakukan oleh Masyarakat Keturunan Tiongha, dan sebagai Warga Negara Indonesia keturunan Tionghoa dirinya ingin memperkenalkan tradisi ini pada seluruh masyarakat Indonesia, dimana masyarakat keturunan Tiong Hoa meyakini bahwa makan onde ini merupakan bentuk kasih sayang dari seorang ibu pada anaknya, dimana tradisi ini dilakukan saat China dalam musim dingin, sehingga untuk menghangatkan badan masyarakat  memasak Onde agar tubuh menjadi hangat, paparnya.

Cici Deasy juga menbambahkan, bahwa kegiatan hari ini pihaknya juga ingin membagikan Onde pada warga Jakarta yang mengikuti kegiatan HBKB, disamping memperkenalkan tradisi makan Onde juga ingin berbagi bersama, serta menggugah masyarakat untuk menyayangi orang tua dan orang lain, paparnya.

Sebagai duta Wisata pihaknya juga terus mendukung Pemda DKI Jakarta dalam mempromosikan kepariwisataan di ibukota ini, bahkan beberapa kegiatan kepariwisataan oleh Sudin Pariwisata Jakarta Barat telah diisi dengan beberapa kegiatan Koko Cici, tambahnya.

Readmore »

Hadapi Pasar Bebas ASEAN, Pemerintah Harus Tingkatkan Kualitas UMKM

Indonesia sebentar lagi memasuki pasar bebas ASEAN, namun apabila dilihat dari produk yang beredar saat ini, kita pesimis produk Usaha Mikor Kecil dan Menengah (UMKM) mampu bersaing dengan produk luar negeri, khususnya dari China. Menurut Ketua Umum MPPI, Ir Markiz Yudiawan MT agar Pengusaha Kecil dan Menengah tidak bangkrut, Pemerintah harus mampu melindungi produk UMKM serta mendorong pengusaha untuk meningkatkan kualitas produknya.
Dari data Kementrian Koperasi dan UKM, jumlah pengusaha kecil dan menengah masih sangat sedikit, jika dibandungkan dengan jumlah penduduk Indonesia, yaitu baru mencapai 0,24%, padahal idialnya minimal  1%, dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menekan angka pengangguran, hendaknya Pemerintah terus mendorong tumbuhkembangnya usaha mikro kecil dan menengah

Serangan produk China yang saat ini sudah masuk ke pasar tradisional di beberapa daerah di Indonesia, seperti produk Garmen, Mainan Anak, Elektronik, Buah-buahan dan produk lainya, telah dirasakan dampaknya oleh pengusaha kecil dan menengah, karena disamping harganya yang jauh lebih murah, kualitasnya juga baik, untuk menekan serangan tersebut Pemerintah Pusat harus berani mengambil langkah dengan mewajibkan produk impor untuk memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). karena di Negara lain juga telah mewajibkan standar di Negara mereka, dan hal tersebut tidak melanggar perjanjian ASEAN maupun internasional.

Disamping itu Pemerintah juga harus mendorong dan memberikan bimbingan serta pendampingan bagi pengusaha kecil dan menengah untuk perbaikan kualitas produk agar memenuhi standar internasional dengan penerapan standar ISO 9000 tentang Sistem Manajemem Mutu, agar produknya juga bisa masuk  ke pasar ekspor,

Konsekuensi Indonesia dengan turutserta dalam penandatanganan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area), Pemerintah juga harus mampu memberikan contoh pada masyarakat untuk dapat menggunakan produk dalam negeri, untuk kepengingan Pemerintah jangan lagi menggunakan produk asing, seperti Mebel atau Marmer dari Italia, untuk gedung pemerintah dengan 5 lantai atau 7 lantai bisa menggunakan lif dari produk dalam negeri, demikian juga jika mau beli mobil usahakan produk yang komponen lokalnya tinggi, kalau perlu produk SMK saja, pinta Pengusaha Muda yang juga Ketua Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.



Readmore »

Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Tingkatkan Peran Majelis Taklim


Bertempat di Hotel Central Jakarta serta di Gedung SMESCO, Kementrian Agama melalui DIrektorat Jenderal Bimas Islam, beberapa waktu lalu menggelar Lounching Majelis Taklim Tingkat Nasional, acara tersebut dihadiri pimpinan Pusat Majelis Taklim se-Indonesia.

Disela acara tersebut Dirjen Bimas Islam Prof. DR Abdul Jamil MA didampingi Direktur Bimas Islam, Hj Euis Srimulyani pada wartawan menegakan, bahwa kegiatan lounching yang juga pemberian penghargaan pada majelis Taklim, merupakan bentuk keseriusan Kementrian Agama dalam membina serta meningkatkan peran Majelis Taklim.

Diakuinya dalam meningkatkan iman dan taqwa masyarakat, pemerintah tidak mungkin bisa melakukannya sendiri,  dan harus bermitra dengan komponen masyarakat yang ada, oleh sebab itu Kementrian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimas Islam akan terus melakukan kerjasama dengan Majelis Taklim sebagai lembaga keagamaan non formal yang selama ini telah berperan aktif membina masyarakat dengan berdakwah hingga kepelosok tanah air, sehingga kehidupan berama di Indonesia semakin baik serta masyarakat juga menjadi melek Alquran, tegasnya.
Readmore »

Neoliberalisme Itu Anti-Demokrasi!

Kalau sebuah sistem ekonomi hanya menciptakan ketimpangan, yang membiarkan 1% elit merampas masa depan 99% rakyat, apakah itu bisa dianggap sejalan dengan cita-cita demokrasi? Tidak. Sebab, kalau ada segelintir orang yang begitu berkuasa, sehingga bisa membeli segala-galanya dengan kekayaannya, maka institusi demokrasi pun akan kedodoran.

Fenomena itu sangat nyata di Indonesia. Di satu sisi, Indonesia dipuja-puji sebagai kampiun demokrasi. Apa yang disebut “proses demokratisasi” di Indonesia selalu menjadi rujukan bagi negara-negara yang baru keluar dari otoritarianisme. Bahkan, Indonesia digelari negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Namun, pada sisi lainnya, penerapan neoliberalisme, yang berjalan pararel dengan “proses demokratisasi” tersebut, telah menghasilkan ketimpangan ekonomi yang sangat luar biasa. Data Biro Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, tingkat kesenjangan ekonomi pada 2011 menjadi 0,41. Padahal, pada tahun 2005, gini rasio Indonesia masih 0,33. Bahkan, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Joyo Winoto pernah membeberkan bahwa hanya 0,2 persen penduduk Indonesia yang saat ini menguasai 56 persen aset nasional.

Kenapa bisa begitu? Boleh jadi apa yang kita maksud sebagai “proses demokrasi” adalah bukan demokrasi atau pseudo-demokrasi. Artinya, demokrasi liberal yang sementara ini kita anut bukanlah sebuah demokrasi yang sebenarnya. Melainkan, seperti dikatakan oleh Naomi Klein, hanya sebuah permainan untuk menipu kita bahwa seolah-olah perampokan elit terhadap rakyat itu sah-sah saja dan masih sesuai dengan aturan main.

Ada beberapa fakta menunjukkan betapa sistem neoliberalisme memang tidak sejalah dengan sistem demokrasi.

Pertama, fakta historis menunjukkan bahwa praktek pertama neoliberalisme di dunia justru dilakukan di bawah kediktatoran. Dua penggagas utama ide neoliberalisme, Friedrich Von Hayek dan Milton Friedman, kebingunan mencari negara untuk mempraksiskan ajaran-ajarannya. Tidak ada satupun negara yang dikategorikan demokratis mau menjalankan anjuran dua professor itu. Akhirnya, pada tahun 1970-an, mereka mulai melirik diktator militer di Chile dan Turki.

Dengan demikian, proyek pertama neoliberalisme di dunia justru dilakukan di bawah alam kediktatoran. Tak heran, Naomi Klein bilang, neoliberalisme tidak ada hubungannya dengan segala hal yang berbau demokrasi.

Di Eropa Barat, Margaret Tatcher juga memperkenalkan neoliberalisme setelah membatasi ruang demokrasi, mengobarkan perang di kepulauan Falkland, dan menghancurkan serikat buruh. Kita tahu, penghancuran serikat buruh di Inggris disertai dengan represi brutal dan sangat kejam.

Kedua, proses penerapan neoliberalisme terhadap negara-negara dunia ketiga, termasuk Indonesia, adalah melalui cara-cara licik: jebakan utang. John Perkins, penulis buku Confessions of An Economic Hit Man, menceritakan bagaimana utang untuk mencekik leher negara penerima pinjaman. Setelah negara penerima pinjaman ini bertekuk lutut, negara kreditur pun dengan leluasa memaksakan kebijakan yang dikehendakinya.

Kita juga masih ingat, pada tahun 1997, ketika Indonesia terperosok dalam krisis ekonomi, IMF datang menawarkan pinjaman. Dalam waktu singkat Indonesia masuk dalam jebakan IMF. Sejak itu, Indonesia pun dipaksa menjalankan resep-resep neoliberal yang dikehendaki IMF. Dan, kita tahu, semua kebijakan IMF itu membawa malapetaka bagi rakyat Indonesia.

Ketiga, neoliberalisme ditandai oleh supremasi pasar dan korporasi terhadap negara dan, dengan demikian, rakyat. Dalam kondisi seperti ini, negara hanya difungsikan sebagai alat untuk memfasilitasi proses akumulasi keuntungan bagi segelitir elit/korporasi. Sedangkan suara rakyat, yang biasanya diminta setiap lima tahun sekali, tak lebih sebagai legitimator untuk berjalannya administrasi neoliberal.

Ini juga terjadi dalam kasus Indonesia. Sejak neoliberalisme dipraktekkan, partisipasi rakyat dalam politik merosot tajam. Bahkan, neoliberalisme sangat aktif mendepolitisasi massa-rakyat. Akibatnya, sekalipun ada proses pemilu reguler setiap lima tahun, tetapi proses pengambilan keputusan secara real telah berpusat di tangan segelintir elit.

Hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)  menemukan, hanya 12,8 persen rakyat Indonesia yang mengaku bisa mempengaruhi pemerintah dalam proses pengambilan kebijakan. Sebaliknya, mayoritas rakyat merasa sudah dikesampingkan dalam proses pengambilan kebijakan. Belum lagi, upaya rakyat untuk mempengaruhi kebijakan, misalkan dengan aksi protes, seringkali berhadapan dengan represi brutal.

Keempat, ketergantungan rezim nasional terhadap kekuatan kapital global telah mendorong transfer kekuasaan politik ke tangan kapital finansial. Akibatnya, para bankir, spekulan, investor, dan lembaga keuangan semakin punya kekusaan yang tak terbatas. Lembaga keuangan dan perdagangan internasional, seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO, telah mengambil peran dominan dalam menentukan arah kebijakan ekonomi dan politik di Indonesia. Bahkan, kekuasaan mereka bisa melampaui kekuasaan DPR. Faktanya: hampir semua proses penyusunan UU di DPR tidak terlepas dari arahan lembaga-lembaga tersebut. Politisi PDIP Eva Sundari pernah mengungkapkan keberadaan 76 UU yang draftnya disusun oleh pihak asing. Artinya, proses penyusunan kebijakan di Indonesia, termasuk UU, tidak lagi mengacu pada konstitusi (UUD 1945) dan kehendak rakyat.

Dengan demikian, ada korelasi antara meningkatnya ketimpangan ekonomi dan semakin tersingkirnya rakyat dalam proses menentukan arah kebijakan pembangunan sebuah negara. Dan, di bawah sistem neoliberalisme, partisipasi rakyat dalam politik makin terdegradasi.

Readmore »

Menteri UKM Buka Pesta UMKM Binaan Alfamart - BRI

Bertempat di Gedung SMESCO Jakarta, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sebagai pengelola jaringan minimarket Alfamart pada Jumat (21/12) membuat gebrakan dengan mengadakan Pesta UMKM Binaan Alfamart dengan BRI sebagai wujud Kepedulian Alfamart terhadap pedagang kecil.

Menurut Corporate Alffairs Director Alfamart , Solihin GP bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan puncak dari serangkaian program CSR alfamart terkait dengan kepedulai terhadap UMKM yakni Alfamart SMEs (small medium enterpreneurs)seperti bedah warung dan Alfa Kios, yang cukup sukses beberapa waktu lalu serta program Store Sales Point (SSP) atau Otlet Binaan Alfamart (OBA) dan pelatihan pedagang kecil yang masih terus digalakkan sampai saat ini, paparnya. 


Menurut Corporate Alffairs Director Alfamart , Solihin GP bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan puncak dari serangkaian program CSR alfamart terkait dengan kepedulai terhadap UMKM yakni Alfamart SMEs (small medium enterpreneurs)seperti bedah warung dan Alfa Kios, yang cukup sukses beberapa waktu lalu serta program Store Sales Point (SSP) atau Otlet Binaan Alfamart (OBA) dan pelatihan pedagang kecil yang masih terus digalakkan sampai saat ini, paparnya.    



Readmore »

Kesiap siagaan Bencana Masyarakat dan Daerah Sangat Rendah


Indonesia dengan banyaknya Gunung Berapi serta posisinya yang berada pada lempeng bumi serta daerah zona subduksi kondisinya sangat rawan terhadap bencana alam, dimana 127 kabupaten/Kota berada di Zona Bahaya Sangat tinggi  terhadap  bahaya, dan 46 Kab/Kota bereda pada bahaya tinggi serta 26 Kab/Kota di zona bahaya sedang, dari kejadian tahun 2012 tercatat gempa 365 kejadian, berarti rata-rata 1 hari terjadi gempa. Dari data prediksi/perkiraan BMKG kemungkinan ditahun 2013 bencana Tsunami dan Gempa masuh akan terjadi diwilayah Indonesia.

Berbagai permasalahan seperti masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap bencana serta masih tingginya aspek budaya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat yang sebenarnya rawan bencana, seperti pembangunan rumah yang besar sebagai rumah adat yang kurang memperhatikan ketahanan terhadap bencana, dimana rumah-rumah tersebut tidak didukung dengan besi beton yang kuat. Perilaku masyarakat juga jauh dari dampak bencana, dimana masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan di Sungai, menebang pohon tanpa memperhatikan bahaya longsor dan membangun bangunan di bantaran sungai maupun tebing-tebing.

Kejadian bencana gempa yang selama ini berada di zona Subduksi ditengah laut sangat berpotensi adanya tsunami, namun demikian gempa di daratan juga berdampak besar terhadap kerusanan maupun korban jiwa serta materi, saat ini gempa yang tidak diperkirakan-pun telah merusah sebagian daerah tersebut, seperti Gempat di Bogor beberapa waktu lalu, juga berdampak pada kerusahakan bangunan yang tidak sedikit jumlahnya. Dan hal tersebut masih mungkin timbul kembali di Bogor maupun daerah lain. Kejadian di Jogja ternyata juga mampu menghancurkan bangunan di Kabupaten Klaten, Sokoharjo, Wonogiri dan Boyolali, ini jelas-jelas bahwa bencana sangat mungkin terjadi disekitar kita, oleh sebab itu Kewaspadaan harus ditingkatkan dan kesadaran masyarakat akan bahaya bencana juga harus terus dibangun sejak dini, ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, DR Sutopo Purwo Nugroho. Dalam acara jumpa PERS di kantor BNPB Jakarta.

Upaya yang perlu dilakukan, belajar dari pengalaman kejadian tahun 2012, dimana sistem peringatan dini tidak jalan, dan selalu terjadi kemacetan dan tidak mengetahui kemana harus melakukan evakuasi maka perlu masterplan yang baik di daerah-daerah yang rawan bencana, BNPB bersama BPBD Provinsi maupun Kabupaten/Kota, telah membuat 4 program yaitu pertama penguatan peringatan dini, dengan pembangunan sirine, sistem informasi, alat deteksi gempa, sensor bawah laut. Kedua pembangunan tempat evakasei seperti Shelter, dengan pemanfaatan banguan yang kuat seperti sekolah, Masjid, Geraja. Ketiga pengembangan desain tangguh dan keempat mendukung Pembanguan industri kebencanaan. Dan yang tidak kalah penting adalah peran masyarakat itu sendiri dalam upaya pencegahan, penangangan saat bencana serta bantuan saat rekonsuksi bencana, pinta Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, DR Sutopo Purwo Nugroho.

Readmore »

BAPOKSI Dukung Program KONI DKI Tingkatkan Prestasi Atlet

Prestasi olahraga tingkat Pelajar dan Mahasiswa dalam kancah lomba olahraga tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) untuk Kontingen DKI Jakarta cukup membanggakan dan mampu meraih juara umum, keberhasilan tersebut taklepas dari peran Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOKSI).

Ketua I Bidang Organisasi BAPOKSI Pengda DKI Jakarta yang juga Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Matraman Jakarta, Drs. Soeharyatmo, MM. saat ditemui wartawan disela acara Rakerda BAPOKSI Provinsi DKI Jakarta di Desa Wisata TMII menjelaskan, bahwa meskipun prestasi atlet DKI Jakarta, khususnya pelajar sudah baik namun perlu adanya upaya peningkatan pembinaan baik kualitas maupun kuantitasnya, melalui sekolah-sekolah serta gelanggang olahraga yang ada di DKI Jakarta ini.

Melalui Rakerda BAPOKSI Provinsi DKI Jakarta ini, akan dikoordinasikan serta disatukan persepsi untuk pembinaan atlet lebih lanjut, dan DKI Jakarta juga telah ditunjuk sebagai  penyelenggara Pekan Olahraga Pelajar tingkat nasional tahun 2013 mendatang, dan Rakerda ini juga sebagai upaya untuk menyiapkan POPNAS tersebut. DKI Jakarta berusaha untuk menjadi juara umum.

Dengan Gubernur Jokowi -  Ahok sebagai gubernur DKI yang baru, serta dengan pencangangan Jakarta baru, seluruh jajaran BAPOKSI juga terus berupaya melakukan terobosan-terobosan baru, sehingga bisa menjadi harapan yang baik bagi seluruh insan olahraga, khususnya di Jakarta ini, paparnya.

Saat disinggung akan upaya peningkatan atlet nasional, Soeharyatmo menegaskan, bahwa pembinaan atlet pelajar dan mahasiswa berarti juga meningkatkan prestasi atlet nasional, karena atlet di Provinsi DKI Jakarta ini, banyak yang masih berstatus pelajar maupun mahasiswa, sehingga kontribusi BAPOKSI terhadap atlet nasional sangat besar, oleh sebab itu BAPOKSI terus berupaya menyiapkan serta membina atlet agar mereka tetap dapat belajar, namun terus berlatih mengejar prestasi di olahraga, tegasnya. (Nurul K)

Readmore »

Lemhannas Menuju World Class Institution


Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada Senin 17/12  mengadakan Workshop dengan tema  Lemhannas Menuju Institusi Kelas Dunia (World Class Institution). workshop yang dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan perubahan lingkungan strategis baik Nasional, Regonal maupun Internasional untuk mencapai sasaran kelembagaan yang diakui di Mancanegara.

Workshop tersebut juga sebagai upaya menerjemahkan pernyataan Presiden agar Lemhannas menjadi World Class Institution , ujar Sekretaris Utama Lemhannas, Chandra Mananmangan di gedung Lemhannas, Jakarta.

Chandra menjelaskan, workshop World Class Institution ini dilatarbelakangi dengan adanya target diakuinya Lemhannas sebagai institusi yang diakui di mancanegara, yaitu pada tingkat Regional ASEAN pada Tahun 2015, Asia Pasifik tahun 2020 dan taraf Internasional di tahun 2025.

Chandra mengungkapkan, tujuan Lemhannas ini yakni meningkatkan kualitas lulusan Lemhannas, agar tidak hanya memahami pertahanan dan ketahanan Indonesia, tetapi juga unggul dalam menyampaikan ide atau gagasan ke negara luar serta mampu berdiplomasi yang didukung oleh ketika dan moral yang baik.

Demi mencapai institusi kelas dunia, Chandra menjelaskan Lemhannas perlu memenuhi tiga target yakni visi dan misi institusi, yakni sebagai penyelenggara pendidikan, sebagai pelaksana pengkajian unggulan yang relevan, dan sebagai pengaman pemantapan nilai-nilai luhur sesuai pembangunan karakter bangsa.

"Tiga target itu kalau bisa terpenuhi, Lemhannas bisa membanggakan dirinya sebagai institusi kelas dunia," katanya

Chandra juga menegasakan bahwa alumni Lemhannas kini telah tersebar di 20 negara, seperti Cina, Australia, Mali, Zimbabwe, dan negara di Asia Tenggara.

Namun, lanjut Chandra, meski peserta berasal dari luar negeri, pengajaran di Lemhannas menggunakan bahasa Indonesia, sehingga para pengajar wajib memiliki kualifikasi mumpuni di sektor akademik yang menjadi kajiannya dan fasih menerangkan dalam bahasa Inggris. "Saya pikir model pendidikan kita sudah baik. Namun formulasi dan evaluasi perbaikan sistem terus dilakukan." tutur Chandra.


Kesadaran berbangsa

sementara dalam paparannya, Pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia Sri Edy Swasono mengatakan, jika Lemhannas bisa menjadi institusi kelas dunia akan berdampak pada peningkatan kesadaran berbangsa dan bernegara kepada peserta didik dengan lebih mudah. Hal itu lantaran dalam menyelenggarakan pendidikan sudah mendapat kepercayaan tinggi dari peserta yang kebanyakan bagian dari pemerintahan.

"Penggerakan dan penguatan partisipasi masyarakat dalam penerapan nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan karena mendapat kepercayaan masyarakat," katanya.

Peneliti senior Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi, mengatakan, bila Lemhannas ingin menjadi lembaga yang berkelas dunia, maka kajian-kajian yang ada di Lemhannas bukan hanya kajian yang bersifat lokal (nasional), melainkan bisa mengkaji isu-isu internasional. "Kalau berkelas dunia, maka pengkajiannya persoalan dunia," tuturnya.

Hal senada juga dikatakan Direktur Eksekutif Reform Institute Yudi Latief, bahwa bila Lemhannas ingin menjadi lembaga berkelas dunia, maka tidak hanya membahas soal krisis wilayah nasional saja, tetapi krisis-krisis internasional.

"Lemhannas tidak hanya merekomendasikan ketahanan terhadap ancaman-ancaman, tetapi juga merekomendasikan sistem ketahanan, seperti ketahanan pangan," tuturnya. 
Readmore »

Tingkatkan Ketrampilan Siswa, SMKN 27 Jakarta, Buka Salon dan Spa


Pada hari yang indah dan penanggalan yang unik, dimana tanggal  12 bulan 12 tahun 2012 merupakan momen yang baik untuk suatu permulaan, hal tersebut juga dilakukan jajaran SMK Negeri 27 Jakarta dan para siswa – siswi untuk memulagi kegiatan baru dengan membuka salahsatu fasilitas tambahan untuk meningkatkan ketrampilan siswa, yaitu  Salon and Spa Education.

Menurut Ketua K3 SMP Negeri 27 Jakarta, Eni Sulistiowati, bahwa Salon and Spa Education ini, melayani salon dan Spa khusus untuk wanita, dan sementara pelanggannya adalah pelajar perempuan SMKN 27 Jakarta, namun jika ada tamu hotel Edotel yang ingin memperoleh perawatan kulit dan rambut, akan dilayani dengan baik.

Salon and Spa Education SMKN 27 Jakarta ini juga akan menjadi tempat pembelajaran bagi siswa-siswi serta menjadi tempat pengambangan bakat dan kompetensi dibidang ketrampilan perawatan kulit mulai dari ujung kaki, hingga ujung rambut serta faysel, bahkan mereka juga akan memperoleh fee dari pengelola salon.

Sebagaimana tuntutan lulusan SMK agar dapat menciptakan lapangan kerja, melalui peningkatan ketrampilan di Salon and Spa Education ini, maka diharapkan siswa akan memiliki jiwa kewirausahaan, dimana mereka setelah lulus SMK dapat membuka usaha sendiri, bahkan atas dorongan orang tua siswa, saat ini sudah banyak siswa SMKN 27 Jakarta yang sudah memiliki usaha salon kecantikan, sehingga nantinya mereka bukan sebagai pencari kerja, tetapi dapat menciptakan lapangan kerja bagi rekan-rekannya, tegas Eni Sulistiowati.
Readmore »

COFFEE MORNING GUBERNUR LEMHANNAS RI, AJAK MEDIA TINGKATKAN KEUTUHAN NKRI


Sebagai agenda rutin 2 bulan sekali, bertempat di Gd. Trigatra Lemhannas, Gubernur Lemhannas RI Prof Budi Susilo Soepandji mengundang Pemimpin Redaksi Media Cetek dan Elektronik, untuk kali ini diambul tema “Hari Nusantara”, dengan pembicara Utama sejarawan DR Anhar Gonggong.

Dalam sambutannya Gubernur Lemhannas RI, Prof Budi Susilo Soepandji mengaku bersyukur dengan kerjasama yang baik antara Lemhannas dengan media, melalui diskusi masalah kebangsaan ini diharapkan akan meningkatkan tanggung jawab bagi seluruh komponen bangsa dalam menjaga keutuhan NKRI.

Pada kesempatan ini, Gubernur Lemhannas juga mengaku siap menerima saran, kritik dan masukan yang membangun, guna pembangunan kehidupan berbangsa yang demokratis dan bermartabat sesuai dengan Pancasila sebagai jati diri bangsa. forum ini juga dimaksudkan untuk menyampaikan informasi terkini tentang kegiatan yang dilaksanakan Lemhannas RI, ungkap Prof Budi Susilo Soepandji.

Sementara dalam paparannya, DR Anhar Gonggong menegaskan, bahwa Hari Nusantara dideklarasikan tidak lepas dari Deklarasi Djuanda, suatu hal yang sangat penting tidak saja nasional tetapi juga internasional, dimana perkembangan geografi dri berbagai Negara banyak yang berkurang, seperti India serta Rusia yang sudah terpecah menjadi beberapa Negara,sementara Indonesia dengan masuknya Irian Barat serta keluarnya Tim tim dari Indonesia tidak merubah NKRI, karena sebagaimana sejarah Indonesia adalah bekas Pemerintahah Hindia Belanda.

Anhar juga menyoroti kebijakan Pemerintah yang kurang memperhatikan kelautan, seperti dibangunya jembatan Suromadu serta jembatan Selat Sunda yang menghubungkan Banten dengan Lampung, karena pembangunan tersebut membutuhkan dana yang besar, seharusnya lebih dititikberatkakn pada pembangunan sarana pelabuhan dan transportasi air. Perhatian terhadap kelautan sangat kurang sehigga kekayaan alam kita di ambil oleh Negara lain, paparnya, 
Readmore »

STEKPI Gelar Workshop Pembangunan Karakter Pelajar


Maraknya tawuran di wilayah DKI Jakarta serta tingginya keterlibatan pelajar dalam penyalahgunaan narkoba, telah mendorong Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) untuk turutserta membangun karakter anak agar lebih baik,

Salahsatu  langkah nyata, adalah dengan mengundang beberapa pengurus OSIS dari SMA/K se-Jabodetabek serta 84 anak peserta Seleki Duta Pelajar Jakarta 2012 untuk mengikuti Workshop Pembangunan Karakter Pelajar.

Beberapa pembicara ditampilkan mulai dari Wakil Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar.  Prof. Dr. Haryono Suyono, (Ketua Yayasan Damandiri/Mantan Menko Kesra Taskin),  Dr. Sugiharto,( Komisaris Utama Pertamina/Mantan Menneg BUMN ) dan Princess JANF, (Penulis Buku Remaja Bau Kencur Mencari Jati Diri).

Disela acara tersebut,  Ketua STEKPI, Agung Nur Fajar pada wartawan menjelaskan, bahwa Workshop Pembangunan Karakter Pelajar di Wilayah Jabodetabek, sebagai upaya membangun karakter anak didik, maupun memberikan bekal pada siswa SMA/K yang kini memasuki katantina dalam kegiatan pemilihan Duta Pelajar DKI Jakarta.agar mereka menjadi generasi yang memiliki  jiwa nasionalis, patriotik dan berjiwa sosial. Serta mampu menjadi contoh bagi para pelajar lain di Jakarta dan sekitarnya.

Bagi Duta Pelajar Jakarta nantinya juga akan menjadi duta di instansi lain, seperti Duta Transmigrasi, Duta Pembangunan Daerah Tertinggal, Duta BUMN serta duta kementrian lain, yang telah bekerjasama dengan STEKPI, saat ini Duta Pelajar memang baru dimulai dari DKI Jakarta, dan dirinya berharap tahun depan penyeleksian bisa dimulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional, dan STEKPI siap memfasilitasinya, tegas Agung Nur Fajar.

Sementara ditempat yang sama penulis buku ”Remaja Bau Kencur Mencari Jati Diri”  Princess JANF disela acara tersebut pada wartawan menjelaskan bahwa buku yang ditulisnya merupakan gambaran pelajar Jakarta saat ini, buku ini bisa menjadi motifasi bagi siswa untuk terus belajar dan berprestasi tanpa narkoba.

Diakuinya masa remaja adalah masa yang bahagia, karena tidak ada beban seperti orang dewasa yang harus kerja keras mencari uang, dan dimasa yang bukan lagi anak namun belum dewasa ini, harus mampu melawan hal-hal negative, dengan bahasa gaul yang kini marak dikalangan remaja, hendaknya tidak disalahgunakan, dan tetapkan berkarya untuk masa depan, paparnya.

Readmore »

Antispasi Bencana, BNPB Gelar Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana

Di Kota Cilegon Provinsi Banten terdengar ledakan dasyat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten melaporkan terjadi ledakan di salahsatu pabrik kimia di kota tersebut, dari laporan tersebut BNPB mengirimkan tim Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana.

Satu Helikopter melihat langsung lokasi dan melakukan pemetaan bencana, dari hasil dilapangan akhirnya dikirim kendaraan khusus untuk melakukan sterilisasi pabrik kimia, dengan menyemprotkan air panas agar zat kimia tidak membahayakan masyarakat sekitar, setelah berhasil segera diturunkan Tim medis yang terdiri dari PMI, TNI/POLRI, Tagana serta beberapa organisasi kemasyarakatan yang konsen dengan kebencanaan.

Sejumlah korban yang ada, akhirnya dilakukan pendataan, mana yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, bendera hijau, kuning, merah dan hitam, digunakan untuk menandai korban untuk penanganan lebih lanjut, dimana bendera tersebut memberi tanda, apakah korban kondisinya sakit berat, ringan¸ ataupun sudah meninggal, sehingga akan memudahkan dalam penanganan.

Tim medispun turun membantu korban, dan mengutamakan penanganan korban seperti anak, penyandang disasbel, serta orang tua jompo, kemudian dilakukan pertolongan pada korban yang masih hidup.

Anjing pelacak dari Kepolisianpun diturunkan untuk mencari korban yang mungkin masih tertimbun, demikian juga tim pertolongan yang tertimbun tanah maupun bangunan, karena ada yang terjepit beton, akhirnya dilakukan pengeboran segitiga kehidupan, dan akhirnya tim Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana BNPB mampu menyelamatkan korban yang tertimpa beton, hal tersebut adalah bentuk simulasi yang digelar Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana BNPB di Pondok Cabe Tangsel yang dihadiri oleh Menkokesra Agung Laksono.

Seusai memimpin upacara, Menko Kesra yang juga didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, melakukan peninjauan kesiapan tim SRC PB, dalam jumpa PERS Agung laksono berharap agar pasukan reaksi cepat ini, mampu melaksanakan tugas yang pertama kali ketika terjadi bencana, seperti tampil terdepan dengan pemerintah daerah pada saat bencana terjadi dan menolong korban pada awal kejadian bencana. Menokesra juga menegaskan sebagaimana pesan Presiden SBY, agar Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menjadi penanggung jawab saat bencana terjadi.

Sementara itu, Syamsul Maarif mengatakan, dibentuknya SRC-PB tingkat nasional ini untuk memberikan bantuan awal kepada daerah yang terkena bencana. Secara khusus, SRC-PB ini menekankan pada tiga prinsip utama, yakni kecepatan penanggulangan bencana, fleksibilitas memberikan pelayanan yang konsisten, serta akuntabilitas setiap tindakan yang dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan secara etik dan hokum. Untuk SRC-PB Wilayah Barat berada di Halim Perdana Kusuma, sementara untuk wilayah Indonesia Timur ditempatkan Malang Jawa Timur, paparnya.

Readmore »

SMKN 27 Tingkatkan Kerjasama Lembaga Pendidikan Pariwisata Australia

Setelah mengikuti pelajaran tambahan dibidang kepariwisataan, beberapa siswa SMK Negeri 27 Jakarta, akan memperoleh sertifikat C2 dari lembaga pendidikan Australia NCT, sertifikat tersebut merupakan ijasah setara D2 di Sekolah Tinggi Pariwisata di Indonesia, sehingga jika lulus dari SMKN 27 Jakarta, akan memperoleh dua sertifikat, yaitu sertifika kelulusan dari Pemerintah dan Sertifikat C2, sehingga setelah lulus akan lebih mudah bersaing di pasar kerja nasional maupun internasional.

Apabila pemegang Sertifikat C2, jika ingin melanjutkan program D3 ataupun D4 di Sekolah Tinggi Pariwisata di Indonesia maupun Australia dan Negara lain di Asia, maka mereka cukup belajar selama 2 tahun, karena C2 setara D2 di Indonesia.

Kepala SMK Negeri 27 Jakarta, Drs Sudiono, MM saat ditemui wartawan mengaku bahwa pihaknya telah menjalin kerjasama dengan tiga lembaga pendidikan internasional, dimana dua diantaranya berasal dari Australia dan satu dari lembaga pendidikan di Ingris, ini dilakukan sebagai tanggung jawab pengelola SMKN 27 Jakarta, sebagai Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).

Beberapa guru di SMKN 27 Jakarta, juga telah memperoleh pendidikan khusus di Australia dan beberapa lembaga pendidikan negara lain di Asia, yang saat ini sudah melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta,jadi Guru- guru kita juga sama ilmunya dengan guru-guru bule, jadi jangan heran kalau lulusan SMK Negeri 27 Jakarta kompetensinya lebih tinggi dari SMK lain, papar Sudiono.

Readmore »

SMKN 32 Jakarta Dukung Program Sertifikasi

Sebagaimana kebijakan Gubernur DKI Jakarta yang terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan SMK agar siap kerja, kini SMK Negeri 32 Jakarta sebagai SMK yang terus mencetak generasi trampil dibidang kepariwisataan dan Boga, juga terus memperbaiki kurikulum pendidikan dan proses pembelajaran.

Kepala SMK Negeri 32 Jakarta, Drs. Hasan Kuswana pada wartawan mengaku telah membuat terobosan sebagaimana yang diprogramkan Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan yaitu program sertifikasi bagi lulusan SMK, melalui sertifikasi tersebut diharapkan kedepan akan membuat dunia usaha lebih percaya akan kemampuan khusus bagi lulusan SMK di Jakarta ini, bahkan dengan program kewirausahaan dengan sertifikat tersebut dapat dijadikan agunan permodalan usaha, sebagaimana kompetensi anak tersebut.

Saat ini lulusan SMKN 32 yang telah memperoleh sertifikat tingkat nasional mencapai 40% anak, hal tersebut karena terkendala biaya yang lumayan tinggi, namun demikian akan terus ditingkatkan dan ditahun 2013 nanti 65% lulusan sudah tersertifikasi, sehingga mereka benar-benar bisa langsung bekerja ataupun usaha mandiri.

Hasan Kuswana mengaku bahwa sertifikasi diberikan secara bertahap, dimulai dari sekolah sendiri, dimana setiap kompetensi diujikan pada siswa dan setelah lulus, maka akan memperoleh sertifikat khusus sebagaimana kompetensi yang diikuti, dan sertifikat tersebut juga menunjukkan kemampuan anak dalam bidang yang dikuasainya.

Disamping itu secara exstrernal juga dilakukan kerjasama dengan asosiasi LSP, dimana sertifikat khusus tersebut diformalkan setingkat dengan sertifikasi ketrampilan khusus dengan standar nasional maupun internasional.

Disamping itu SMK Negeri 32 Jakarta juga telah melakukan kerjasama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan,dimana badan ini akan melakukan uji kompetensi bagi seluruh siswa tentang profesionalnya, sehingga dengan tambahan sertifikat tersebut akan mempermudah siswa dalam mengabdikan dirinya ditengah masyarakat untuk bekerja di perusahaan-perusahaan, tegasnya.

Readmore »

STEKPI Wisuda 191 Orang Program S2, S1 dan D III

Sebagai tradisi dalam melepas mahasiswa yang telah menyelesaikan program akademik, bertempat di Aula Kampus STEKPI Jakarta digelar acara Wisuda, 191 orang mengikuti prosesi wisuda tersebut dengan didampingi orang tua dan keluarga mereka, wajah cerah terpancar dari setiap wisudawan yang telah siap mengabdikan diri ketengah masyarakat.

Ketua STEKPI Agung Nur Fajar mengucapkan banyak terimakasih pada orang tua wisudawan yang telah memberikan kepercayaan pada STEKPI untuk mendidik dan menyiapkan masa depan mereka, “kami yakin bapak ibu merupakan pilihan yang tepat, dan saat ini kami serahkan kembali putra-putri bapak/ibu sebagai Sarjana dengan kompetensi yang baik, pada wisudawan saya minta untuk tetap menjaga citra lulusan STEKPI yang selalu menjaga integritas diri, penguasaan pengetahuan serta ketrampilan professional yang tinggi,” paparnya disela sambutannya.

Agung Nur Fajar juga menjelaskan, bahwa wisuda kali ini diikuti oleh 191 orang wisudawan, mereka telah menyelesaikan program Magister, Sarjana dan Ahli Madya, dengan indek prestasi rata-rata 3,22 dan para wisudawan 69% telah bekerja di beberapa perusahaan swasta dan instansi pemerintah, sisanya mulai berwirausaha dan bahkan ada yang berpenghasilan diatas 10 juta perbulan.

Diakuinya diera global dengan dibolehkannya perguruan tinggi asing membuka usaha di Indonesia, telah menuntut seluruh jajaran STEKPI untuk terus memacu diri dengan mencari keunggulan-keunggulan dalam mengembangkan perguruang tinggi, sehingga lulusan STEKPI akan mampu bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi di dalam maupun diluar negeri.

Disamping itu dalam upaya meningkatkan kewirausahaan bagi mereka yang telah menyelesaikan program Diploma maupun Sarjana, STEKPI juga telah membekali mereka dengan mata kuliah entrepreneurship, kita mendorong mereka untuk dapat mengembangkan usaha ekonomi kreatif, baik dalam desain maupun tehnologi informatika yang kini masih sedikit di negeri ini, bagaimana mereka disamping membangun usaha dibidang energi dan  pangan namun juga dapat menangkap peluang dalam usaha ekonomi kreatif serta membangun jejaring usaha yang baik, kedepan STEKPI harus mampu bersaing dengan perguruan tinggi di luar negeri, tegas Agung Nur Fajar.

Sementara Menakertrans H.A Muhaimin Iskandar, MSi juga meminta agar STEKPI dan wisudawan untuk terus tidak berhenti mengemangkan apa yang telah diraih, sehingga mampu bersaing dengan tantangan global, apalagi 2015 ASEAN sudah menjadi masyarakat ekonomi khusus yang menyatu menjadi satu kesatuan komunitas ekonomi, tegasnya.

Readmore »

Penyandang Cacat Gelar Jalan Sehat Balai Kota – RRI


Sebanyak 800 penyandang cacat melakukan long-march dari depan Kantor Balai Kota DKI Jakarta Pusat menuju kantor RRI, pada Ahad (2/12/2012) pagi. Peserta gerak jalan yang terdiri dari tuna netra, tuna wicara, disabilitas intelektual, tuna rungu dan tuna daksa sudah bersiap dengan penuh semangat. Mereka sesekali berteriak," Siap! Semangat..!"

Pasukan drum band berseragam merah juga ikut memeriahkan acara yang bertujuan untuk memperingati hari disabilitas Internasional. Rute gerak jalan ini bermula dari depan gedung Balai Kota di Jalan Medan Merdeka Selatan kemudian melalui Jalan MH Thamrin hingga putar balik di Bundaran HI lalu ke arah Istana Negara dan finish di kantor RRI.

Gerak jalan ini merupakan kerjasama Radio Republik Indonesia (RRI) dengan Kementerian Sosial. Dengan adanya acara ini, masyarakat diharap semakin peduli akan keberadaan para penyandang disabilitas. "Kami berharap bisa meningkatkan kepedulian masyarakat, disabilitas harus diperlakukan sama dengan yang lain," kata Dirut RRI, Rosyarita Niken W.

Rosyarita berpendapat pemerintah sudah cukup memberikan perhatian kepada para penyandang disabilitas. Namun, menurutnya perlu ada tempat dan peraturan khusus penyandang cacat. "Perda yang harus memihak pada disabilitas sehingga ada anggaran yang dapat digunakan bagi mereka," ungkapnya.

Gerak jalan ini sebenarnya akan dilepas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di depan Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan. Namun, Jokowi batal datang. Belum diketahui alasan Jokowi batal hadir untuk membuka acara tersebut.

Menanggapi hal ini Rosyarita mengatakan maklum atas kesibukan Orang Nomor Satu di Ibukota itu. "Kami memahami kesibukan Pak Jokowi yang lain, beliau sangat sibuk, banyak yang diurusi. Padahal, sebelumnya saat dikonfirmasi masih bisa hadir,"imbuhnya.


Dirjen Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial, Syamsudin juga menambahkan, bahwa Pemerintah terus berupaya mendorong pihak dunia usaha untuk dapat memberikan kesempatan pada para penyandang disasbilitas agar dapat bekerja di perusahaan, swasta, karena Pemerintah sudah mengeluarkan aturan agar Perusahaan memberikan kesempatan 10% pada penyandang cacat, khususnya dibidang pekerjaan yang bisa dikerjakan, seperti operator telepon dan yang lain.
Readmore »

Sudin Kebudayaan Jakarta Pusat Gelar Pengenalan Museum dan Budaya Betawi

Dalam upaya mengenalkan keberaan Museum di DKI Jakarta, serta untuk meningkatkan wawasan Budaya Betawi sejak dini, bertempat di Gedung DHD 45 serta gedung Tedja Buana Menteng Jakarta, Sudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat, menggelar acara Pengenalan Museum dan Budaya Betawi pada pelajar SMP.

Menurut Kasudin Kebudayaan Jakpus, Sunarto, kegiatan Pengenalam Museum dan Seni Budaya kali ini diikuti oleh 360 pelajar SMP, yang mewakili beberapa Sekolah Menengah Pertama dari 8 Kecamatan se-Jakarta Pusat, sehingga diharapkan mereka sepulang acara sosialisasi dan kembali ke sekolah dapat mentransfer ilmunya ke teman-teman disekolah mereka, kegiatan digelar selama 4 hari, mulai tanggal 4 hingga 7 Desember 2012 di dua tempat.

Untuk peserta di  Gedung Tedja Buana akan memperoleh paparan tentang keberadaan museum dan koleksinya dari beberapa pengelola Museum di DKI Jakarta, sementara bagi siswa yang mengikuti kegiatan di Gedung DHD 45 akan memperoleh paparan tentang Budaya Betawi dan Kesenian lainnya, ungkap Sunarto.

Sementara Budayawan Betawi, H Yoyo Muchtar dalam paparannya menguraikan aneka budaya betawi mulai sejak lahir hingga meninggal seperti tradisi nujuh bulan, Hakeka, Sunat, akad nikah  hingga selamatan jika orang meninggal. Sementara paparan tentang budaya Betawi dijelaskan mulai dari pernak-pernik betawi, kesenian Keroncong Tugu, Tanjidor, Ondel-ondel, Marawis, rebana biang, hadroh, lenong, gambus, tari betawi kreasi, topeng serta orkes sambrah.

Disamping itu H Yoyo juga meminta pada anak-anak untuk turutserta melestarikan dan mengembangkan budaya betawi, mulai saat ini harus bisa mengenal dan mencintai budaya sendiri, dan kedepan harus turutserta melestarikan dan mengembangkan dengna bergabung pada sanggar seni yang ada di sekolah maupun ditempat tinggalnya, pinta pimpinan Keroncong Bandar Jakarta ini.

Readmore »

Meriahkan Hari AIDS se-Dunia, 1000 Remaja Ikuti Dance 4 life

Bertempat di GOR Rawamangun Jakarta Timur, 1000 Remaja Agent4Change gelar Dance 4 life, acara tersebut digelar sebagai kegiatan memeriahkan hari AIDS se-dunia (HAS) 2012, menurut panitia acara Inne, para remaja ini akan menjadi agen perubahan dalam upaya pencegahan HIV/AIDS, dan kegiatan seperti ini juga digelar di 30 negara di dunia.

Diakuinya HIV/AIDS sebenarnya tidak mudah menular, asalkan masyarakat hidup bersih dan sehat, tidak melakukan hubungan sex bebas dan tidak mengkonsumsi Narkoba khususnya suntik, marikah kita gelar aksi nyata untuk hidup bersih, ajaknya.


hal senada juga diungkapkan Humas PMI Jakarta Timur, Dewi Rahmadani bahwa acara ini didukung penuh oleh Rutgers WPF Indonesia yang juga bekerjasama dengan PMI Kota Administrasi Jakarta Timur, PKBI DKI Jakarta dan Yayasan Pelita Ilmu.

Sementara ditempat yang sama,  Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Lily Sriwahyuni Sulistyowati,  menegaskan bahwa pada tiga dekade setelah kasus pertama di temukan virus yang mematikan yakni HIV, masih terus menjadi epidemi global dan hampir tidak ada negara yang bebas dari permasalahan ini. Lebih dari 40 juta jiwa manusia di dunia saat hidup dengan infeksi HIV, sedangkan di Indonesia tidak ada provinsi yang di nyatakan bebas dari HIV /AIDS.

 “Lebih dari separuh Kabupten/kota di seleruh Indoesia berjumlah 450 orang sudah melaporkan temuan kasus HIV/AIDS pertumbuhan sangat cepat.

Menurut Lily, di lihat dari data kementerian Kesehatan RI pada triwulan ke dua tahun 2012 terlapor sebanyak 9,883 kasus baru HIV dan 2,2224 AIDS hingga Juni 2012 tercatat ada 86,762 kasus HIV dan 32,103 kasus AIDS jumlah ini masih jauh dari estimasi yang menyebutkan angka hampir 200 ribu, sedangkan kasus terbanyak di jumpai kelompok usia 20-29 dengan faktor resiko utama penularan melalui transmisi hubungan heteroseksual yang tidak aman.


“Menilik aspek resikonya sudah saatnya kelompok usia remaja terlibat dalam berbagai program pencegahan maupun penanggulangan HIV/ADIS di Indonesia. Untuk itulah mari kita bangkit dalam keikutsertaan program Dance4life ini agar membangun kesadaran publik dan mendorong memerangi HIV/AIDS ini melalui kekuatan ikon remaja seperti musik, tarian, prorgam pendidikan, penyadaran remaja dan kampanye publik. Maka tidak kurang 1000 anak pelajar se DKI Jakarta berpartisipasi dalam agent4change dance4life yang tampil di Hari AIDS sedunia,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Indonesia menjadi salah satu negara yang termasuk pada taraf epidemi terkonsentrasi artinya negara mempunyai tingkat prevalensi lebih dari 5 persen dalam populasi resiko tinggi terkena HIV/AIDS. Saat ini di Indonesia tidak ada provinsi yang di nyatakan bebas dari HIV/AIDS, bahkan di perkirakan HIV/AIDS sudah menjangkit di lebih dari separuh Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

“Pada umumnya mereka berperilaku berisiko seperti seks bebas, pecandu narkoba, namun telah merambah kepada mereka yang sama sekali tidak mengerti akan HIV/AIDS, padahal mereka berilaku baik seperti ibu rumah tangga yang setiap harinya di rumah dan mereka tertular dari suaminya sendiri, apalagi si jabang bayinya tertular dari ibunya yang terkena viru HIV/AIDS,” jelasnya.

Dia menambahkan,melalui program Dance4life Indonesia dengan keterlibatkan remaja putra dan putri dalam menginspirasi dan menumbuhkan kesadaran bagi remaja, bahwa masalah HIV/AIDS adalah masalah serius dan perlu peran aktif remaja dalam mendorong berbagai pihak untuk saling bersenergi dalam mengatasi permasalahan ini, pinta Lili.

Readmore »

 

SEL SURYA

SEL SURYA