STEKPI Gelar Workshop Pembangunan Karakter Pelajar


Maraknya tawuran di wilayah DKI Jakarta serta tingginya keterlibatan pelajar dalam penyalahgunaan narkoba, telah mendorong Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) untuk turutserta membangun karakter anak agar lebih baik,

Salahsatu  langkah nyata, adalah dengan mengundang beberapa pengurus OSIS dari SMA/K se-Jabodetabek serta 84 anak peserta Seleki Duta Pelajar Jakarta 2012 untuk mengikuti Workshop Pembangunan Karakter Pelajar.

Beberapa pembicara ditampilkan mulai dari Wakil Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar.  Prof. Dr. Haryono Suyono, (Ketua Yayasan Damandiri/Mantan Menko Kesra Taskin),  Dr. Sugiharto,( Komisaris Utama Pertamina/Mantan Menneg BUMN ) dan Princess JANF, (Penulis Buku Remaja Bau Kencur Mencari Jati Diri).

Disela acara tersebut,  Ketua STEKPI, Agung Nur Fajar pada wartawan menjelaskan, bahwa Workshop Pembangunan Karakter Pelajar di Wilayah Jabodetabek, sebagai upaya membangun karakter anak didik, maupun memberikan bekal pada siswa SMA/K yang kini memasuki katantina dalam kegiatan pemilihan Duta Pelajar DKI Jakarta.agar mereka menjadi generasi yang memiliki  jiwa nasionalis, patriotik dan berjiwa sosial. Serta mampu menjadi contoh bagi para pelajar lain di Jakarta dan sekitarnya.

Bagi Duta Pelajar Jakarta nantinya juga akan menjadi duta di instansi lain, seperti Duta Transmigrasi, Duta Pembangunan Daerah Tertinggal, Duta BUMN serta duta kementrian lain, yang telah bekerjasama dengan STEKPI, saat ini Duta Pelajar memang baru dimulai dari DKI Jakarta, dan dirinya berharap tahun depan penyeleksian bisa dimulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional, dan STEKPI siap memfasilitasinya, tegas Agung Nur Fajar.

Sementara ditempat yang sama penulis buku ”Remaja Bau Kencur Mencari Jati Diri”  Princess JANF disela acara tersebut pada wartawan menjelaskan bahwa buku yang ditulisnya merupakan gambaran pelajar Jakarta saat ini, buku ini bisa menjadi motifasi bagi siswa untuk terus belajar dan berprestasi tanpa narkoba.

Diakuinya masa remaja adalah masa yang bahagia, karena tidak ada beban seperti orang dewasa yang harus kerja keras mencari uang, dan dimasa yang bukan lagi anak namun belum dewasa ini, harus mampu melawan hal-hal negative, dengan bahasa gaul yang kini marak dikalangan remaja, hendaknya tidak disalahgunakan, dan tetapkan berkarya untuk masa depan, paparnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA