Hadapi Pasar Bebas ASEAN, Pemerintah Harus Tingkatkan Kualitas UMKM

Indonesia sebentar lagi memasuki pasar bebas ASEAN, namun apabila dilihat dari produk yang beredar saat ini, kita pesimis produk Usaha Mikor Kecil dan Menengah (UMKM) mampu bersaing dengan produk luar negeri, khususnya dari China. Menurut Ketua Umum MPPI, Ir Markiz Yudiawan MT agar Pengusaha Kecil dan Menengah tidak bangkrut, Pemerintah harus mampu melindungi produk UMKM serta mendorong pengusaha untuk meningkatkan kualitas produknya.
Dari data Kementrian Koperasi dan UKM, jumlah pengusaha kecil dan menengah masih sangat sedikit, jika dibandungkan dengan jumlah penduduk Indonesia, yaitu baru mencapai 0,24%, padahal idialnya minimal  1%, dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menekan angka pengangguran, hendaknya Pemerintah terus mendorong tumbuhkembangnya usaha mikro kecil dan menengah

Serangan produk China yang saat ini sudah masuk ke pasar tradisional di beberapa daerah di Indonesia, seperti produk Garmen, Mainan Anak, Elektronik, Buah-buahan dan produk lainya, telah dirasakan dampaknya oleh pengusaha kecil dan menengah, karena disamping harganya yang jauh lebih murah, kualitasnya juga baik, untuk menekan serangan tersebut Pemerintah Pusat harus berani mengambil langkah dengan mewajibkan produk impor untuk memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). karena di Negara lain juga telah mewajibkan standar di Negara mereka, dan hal tersebut tidak melanggar perjanjian ASEAN maupun internasional.

Disamping itu Pemerintah juga harus mendorong dan memberikan bimbingan serta pendampingan bagi pengusaha kecil dan menengah untuk perbaikan kualitas produk agar memenuhi standar internasional dengan penerapan standar ISO 9000 tentang Sistem Manajemem Mutu, agar produknya juga bisa masuk  ke pasar ekspor,

Konsekuensi Indonesia dengan turutserta dalam penandatanganan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area), Pemerintah juga harus mampu memberikan contoh pada masyarakat untuk dapat menggunakan produk dalam negeri, untuk kepengingan Pemerintah jangan lagi menggunakan produk asing, seperti Mebel atau Marmer dari Italia, untuk gedung pemerintah dengan 5 lantai atau 7 lantai bisa menggunakan lif dari produk dalam negeri, demikian juga jika mau beli mobil usahakan produk yang komponen lokalnya tinggi, kalau perlu produk SMK saja, pinta Pengusaha Muda yang juga Ketua Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.



0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA