Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), mengajak umat menanggapi kasih Allah dengan bertobat. Bahkan pesan natal dari dua organisasi tertinggi umat Kristiani adalah mengajak umatnya untuk aktif dalam pemberantasan korupsi.
Ajakan ini merupakan pesan Natal bersama PGI-KWI Tahun 2012 yang mengangkat tema: Allah Telah Mengasihi Kita. "Allah menciptakan alam semesta ini dengan baik adanya dan menyerahkan pemeliharaan serta pemanfaatannya secara bertanggungjawab kepada manusia," ujar Ketua Umum PGI, Pdt.AA.Yewangoe dalam rilisnya yang diterima JPNN, Senin (24/12).
Karena itu, perilaku tidak bertanggungjawab terhadap alam ciptaan menurut Yewangoe, akan menyengsarakan umat manusia. Bukan bagi yang hidup saat ini, tetapi terlebih generasi yang akan datang.
"Karena dari itu, kita dipanggil untuk melestarikan dan menjaga keutuhan ciptaanNya dari prilaku sewenang-wenang dalam mengelola alam," ujarnya.
Sementara itu dalam pesan Natal kali ini, Ketua Presidium KWI, Mgr.Ignatius Suharyo, mengajak umat bertobat dengan melibatkan diri dalam berbagai usaha mengatasi persoalan-persoalan kemasyarakatan seperti konflik kemanusiaan, menguatnya sikap intoleran dan tindakan yang menjauhkan semangat persaudaraan sebagai sesama warga bangsa.
"Kita mengajak umat menanggapi kasih Allah dengan bertobat lewat sepenuhnya ikut terlibat dalam semua usaha yang bertujuan memerangki kemiskinan jasmani maupun rohani. Demikian juga melibatkan diri dalam berbagai upaya memberantas korupsi dengan hidup sederhana dan berlaku jujur," katanya.
PGI-KWI juga mengajak umat melibatkan diri dalam menjawab keprihatinan bersama terkait dengan lemahnya penegakan hukum. Hal ini menurut Yewangoe dan Suharyo, bisa dimulai dari diri sendiri, dengan menjadi warga negara yang taat kepada hukum dan menghormati setiap proses hukum yang ada.
Ajakan ini merupakan pesan Natal bersama PGI-KWI Tahun 2012 yang mengangkat tema: Allah Telah Mengasihi Kita. "Allah menciptakan alam semesta ini dengan baik adanya dan menyerahkan pemeliharaan serta pemanfaatannya secara bertanggungjawab kepada manusia," ujar Ketua Umum PGI, Pdt.AA.Yewangoe dalam rilisnya yang diterima JPNN, Senin (24/12).
Karena itu, perilaku tidak bertanggungjawab terhadap alam ciptaan menurut Yewangoe, akan menyengsarakan umat manusia. Bukan bagi yang hidup saat ini, tetapi terlebih generasi yang akan datang.
"Karena dari itu, kita dipanggil untuk melestarikan dan menjaga keutuhan ciptaanNya dari prilaku sewenang-wenang dalam mengelola alam," ujarnya.
Sementara itu dalam pesan Natal kali ini, Ketua Presidium KWI, Mgr.Ignatius Suharyo, mengajak umat bertobat dengan melibatkan diri dalam berbagai usaha mengatasi persoalan-persoalan kemasyarakatan seperti konflik kemanusiaan, menguatnya sikap intoleran dan tindakan yang menjauhkan semangat persaudaraan sebagai sesama warga bangsa.
"Kita mengajak umat menanggapi kasih Allah dengan bertobat lewat sepenuhnya ikut terlibat dalam semua usaha yang bertujuan memerangki kemiskinan jasmani maupun rohani. Demikian juga melibatkan diri dalam berbagai upaya memberantas korupsi dengan hidup sederhana dan berlaku jujur," katanya.
PGI-KWI juga mengajak umat melibatkan diri dalam menjawab keprihatinan bersama terkait dengan lemahnya penegakan hukum. Hal ini menurut Yewangoe dan Suharyo, bisa dimulai dari diri sendiri, dengan menjadi warga negara yang taat kepada hukum dan menghormati setiap proses hukum yang ada.
0 komentar:
Posting Komentar