Indonesia mau tidak mau harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kesepakatan Asean Community 2015, dan salahsatunya adalah memberikan ijin bagi perguruan tinggi Negara anggota ASEAN yang ingin membangun jaringan di Indonesia, menurut Sekjen Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah III Jakarta, Prof. DR. Raihan, MSi pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional agar dapat mendorong serta memberikan bantuan pada perguruan tinggi swasta yang telah ada di Indonesia agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi asing, dan tidak memandang sebelah mata perguruang tinggi yang masih berkembang dengan perguruan tinggi swasta yang sudah maju.
Lebih jauh Prof Raihan menegaskan, dalam menuju persaingan perguruan tinggi tersebut, seluruh perguruan tinggi swasta di Indonesia, khususnya di Jakarta agar lebih progresif dalam menjalankan proses belajar mengajar dengan penguatan-penguatan yang lebih baik lagi daripada tahun-tahun yang lalu. Sebenarnya PTS di Jakarta saat ini banyak yang sudah sejajar, bahkan lebih baik dari perguruan tinggi level ASEAN bahkan internasional dengan ranking tertentu, namun demikian masih juga ada PTS yang masih tertatih-tatih dalam melakukan proses belajar mengajar, oleh sebab itu diperlukan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kualitas agar dapat mendorong Perguruan Tinggi Swasta lebih berperan lagi, dan dibutuhkan peraturan yang sifatnya lebih ke pembinaan-pembinaan bagi yang menengah kebawah.
Perguruan Tinggi Swasta juga harus mampu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan penguatan akses informasi akademik bagi mahasiswanya, dimana PTS yang memiliki akses mengglobal nantinya akan mampu meyaingi perguruan tinggi asing, karena proses belajar mengajar nantinya juga akan mampu memberikan pelayanan akademik yang sifatnya lebih kepada globalisasi, dimana nantinya mahasiswa juga diberi pengetahuan yang mengglobal dan tidak hanya aspek-aspek pengetahuan yang ada di Indonesia saja, serta memberikan pengetahuan pada mahasiswa yang mendunia serta mampu melihat informasi global, melalui akses tersebut secara menyeluruh untuk masa depannya.
Disamping itu yang tidak kalah penting adalah kesiapan para dosen, mau tidak mau para dosen harus bisa melihat paradigma kedepan, inilah yang harus dilakukan Perguruan Tinggi Swasta di DKI Jakarta ini,sehingga nanti alunimnya dapat memberikan kontribusi bagi bangsa dan Negara serta bagi kemajuan dunia. Dan kini APTISI Wilayah III Jakarta terus memberikan masukan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar dalam mengambil kebijakan maupun membuat peraturan yang sifatnya mendorong kemajuan perguruan tinggi swasta yang ada, APTISI juga membantu dalam mensosialisasikan program serta peraturan yang harus dilakukan perguruan tinggi swasta, namun apabila dapat peraturan maupun undang-undang tersebut tidak bisa dilakukan, maka APTISI juga akan mengkritisi sesrta memberikan masukan pada Dirjen Dikti maupun Kopertis masing-masing, serta melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat secara bersama-sama maupun menggelar lokakarya dalam pengembangan ilmu pengatahuan dan teknologi dalam berbagai bidang pengetahuan, papar Prof Raihan yang juga Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Islam Jakarta.
Lebih jauh Prof Raihan menegaskan, dalam menuju persaingan perguruan tinggi tersebut, seluruh perguruan tinggi swasta di Indonesia, khususnya di Jakarta agar lebih progresif dalam menjalankan proses belajar mengajar dengan penguatan-penguatan yang lebih baik lagi daripada tahun-tahun yang lalu. Sebenarnya PTS di Jakarta saat ini banyak yang sudah sejajar, bahkan lebih baik dari perguruan tinggi level ASEAN bahkan internasional dengan ranking tertentu, namun demikian masih juga ada PTS yang masih tertatih-tatih dalam melakukan proses belajar mengajar, oleh sebab itu diperlukan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kualitas agar dapat mendorong Perguruan Tinggi Swasta lebih berperan lagi, dan dibutuhkan peraturan yang sifatnya lebih ke pembinaan-pembinaan bagi yang menengah kebawah.
Perguruan Tinggi Swasta juga harus mampu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan penguatan akses informasi akademik bagi mahasiswanya, dimana PTS yang memiliki akses mengglobal nantinya akan mampu meyaingi perguruan tinggi asing, karena proses belajar mengajar nantinya juga akan mampu memberikan pelayanan akademik yang sifatnya lebih kepada globalisasi, dimana nantinya mahasiswa juga diberi pengetahuan yang mengglobal dan tidak hanya aspek-aspek pengetahuan yang ada di Indonesia saja, serta memberikan pengetahuan pada mahasiswa yang mendunia serta mampu melihat informasi global, melalui akses tersebut secara menyeluruh untuk masa depannya.
Disamping itu yang tidak kalah penting adalah kesiapan para dosen, mau tidak mau para dosen harus bisa melihat paradigma kedepan, inilah yang harus dilakukan Perguruan Tinggi Swasta di DKI Jakarta ini,sehingga nanti alunimnya dapat memberikan kontribusi bagi bangsa dan Negara serta bagi kemajuan dunia. Dan kini APTISI Wilayah III Jakarta terus memberikan masukan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar dalam mengambil kebijakan maupun membuat peraturan yang sifatnya mendorong kemajuan perguruan tinggi swasta yang ada, APTISI juga membantu dalam mensosialisasikan program serta peraturan yang harus dilakukan perguruan tinggi swasta, namun apabila dapat peraturan maupun undang-undang tersebut tidak bisa dilakukan, maka APTISI juga akan mengkritisi sesrta memberikan masukan pada Dirjen Dikti maupun Kopertis masing-masing, serta melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat secara bersama-sama maupun menggelar lokakarya dalam pengembangan ilmu pengatahuan dan teknologi dalam berbagai bidang pengetahuan, papar Prof Raihan yang juga Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Islam Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar