Sebagai salah satu lembaga Pendidikan Tinggi di Jakarta, Universitas Indraprasta PGRI, bertempat di Tugu Lilin TMII, menggelar Pertunjukkan Kesenian Wayang Kulit, yang lebih menarik dalam acara tersebut, adalah peran serta jajaran Universitas¸ mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Pembantu Rektor, Dosen dan Mahasiswa terlibat langsung dalam mengiringi Wayang Kulit, dengan memainkan alat Gemelan Karawitan.
Rektor UNINDRA, Prof H Sumaryoto disela acara tersebut pada wartawan menegaskan, bahwa pergelaran Wayang Kulit oleh Dalang Ki Bayu Aji kali ini menampilkan Ceritera Seri Banjaran Bima, dimana ceritera ini nantinya akan menceriterakan hingga berdirinya kerajaan Indraprasta, sehingga akan mengingatkan kita pada berdirinya Universitas Indraprasta PGRI, karena pada September 2013 UNINDRA akan menggelar Dies Natalis ke IX.
Lebih jauh dijelaskan, bahwa Pergelaran Wayang Kulit yang digelar secara rutin setelah kegiatan Wisuda, Prof Sumaryoto mengaku sebagai bentuk pengabdian masyarakat, sebagaimana Tri Dharma Perguruan Tinggi, dalam pelestarian budaya bukan sekedar semboyan, tetapi bentuk nyata secara kongkrit, karena jajaran UNINDRA juga terlibat dalam musik gamelan, jadi bukan sekedar melestarikan tetapi juga turut mengembangkan seni tradisi ini.
Organisasi dunia UNESCO telah mengakui bahwa Wayang merupakan warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia, sangatlah menyedihkan jika dunia sudah mengakui, tetapi kita sendiri justru tidak peduli atau menelantarkan begitu saja, oleh sebab itu kita berharap Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah serta seluruh komponen bangsa agar memiliki kepedulian dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah, khususnya Wayang Kulit, ajak Prof Sumaryoto.
Rektor UNINDRA, Prof H Sumaryoto disela acara tersebut pada wartawan menegaskan, bahwa pergelaran Wayang Kulit oleh Dalang Ki Bayu Aji kali ini menampilkan Ceritera Seri Banjaran Bima, dimana ceritera ini nantinya akan menceriterakan hingga berdirinya kerajaan Indraprasta, sehingga akan mengingatkan kita pada berdirinya Universitas Indraprasta PGRI, karena pada September 2013 UNINDRA akan menggelar Dies Natalis ke IX.
Lebih jauh dijelaskan, bahwa Pergelaran Wayang Kulit yang digelar secara rutin setelah kegiatan Wisuda, Prof Sumaryoto mengaku sebagai bentuk pengabdian masyarakat, sebagaimana Tri Dharma Perguruan Tinggi, dalam pelestarian budaya bukan sekedar semboyan, tetapi bentuk nyata secara kongkrit, karena jajaran UNINDRA juga terlibat dalam musik gamelan, jadi bukan sekedar melestarikan tetapi juga turut mengembangkan seni tradisi ini.
Organisasi dunia UNESCO telah mengakui bahwa Wayang merupakan warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia, sangatlah menyedihkan jika dunia sudah mengakui, tetapi kita sendiri justru tidak peduli atau menelantarkan begitu saja, oleh sebab itu kita berharap Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah serta seluruh komponen bangsa agar memiliki kepedulian dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah, khususnya Wayang Kulit, ajak Prof Sumaryoto.
0 komentar:
Posting Komentar