Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bertempat di Hal A JHCC Jakarta¸kembali menggelar Pekan Lingkungan Indonesia 2013 dengan mengusung tema “Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi Untuk Selamatkan Lingkungan”. Pekan Lingkungan Indonesia tersebut diikuti oleh BPLHD Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kementerian, Media, Universitas dan LSM, diselenggarakan pada 30 Mei hingga 2 Juni 2013.
Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya dalam sambutannya menegaskan, bahwa Masyarakat perlu mengurangi sampah hasil konsumsi. Karena limbah hasil konsumsi bahan makanan dari tahun ke tahun menjadi ancaman bagi peningkatan gas rumah kaca, pemanasan global, dan perubahan iklim.
Menurutnya persoalan lingkungan tidak dapat dilihat sebagai suatu hal yang berdiri sendiri, namun sangat terkait oleh perilaku manusia terutama dalam memenuhi kebutuhannya. perubahan perilaku melalui gaya hidup, tentu saja mengubah pola ekstraksi sumber daya alam dan energi. Untuk itu manusia didorong untuk tidak menggunakan sumber daya alam secara berlebihan.
"Food waste atau sampah sisa makanan dari tahun ke tahun meningkat setiap tahunnya. Hal itu menjadi ancaman meningkatnya gas rumah kaca, climate change dan kita harus mengendalikan pola konsumsi kita," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Rektor Universitas Trilogi,DR. Subiakto Tjakrawerdaya seusai melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Lingkungan Hidup, bahwa Universitas Trilogi mendukung penuh program Pemerintah, sebagaimana tema Pekan Lingkungan Indonesia 2013 ini, untuk melakukan penghematan dan mengubah perilaku pola konsumsi masyarakat.
Sebagaimana program Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pemberdayaan masyarakat, Universitas Trilogi akan terus mensosialisasikan dalam pola konsumsi, selama ini konsumsi beras yang terbuang mencapai 30%, kalau jumlah tersebut bisa diselamatkan berarti stok pangan juga meningkat 30%, ini sangat membantu pemerintah karena untuk menaikkan produksi 5% saja sulit, maka kalau yang terbuang bisa dihemat maka kebutuhan pangan akan tercukupi dan rakyat semakin sejahtera, ungkapnya.
Saat disinggung akan program Akademika yang menyangkut masalah lingkungan, ,DR. Subiakto Tjakrawerdaya mengaku akan mencetak para Sarjana Teknopreneur yang sadar lingkungan, paparnya.
Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya dalam sambutannya menegaskan, bahwa Masyarakat perlu mengurangi sampah hasil konsumsi. Karena limbah hasil konsumsi bahan makanan dari tahun ke tahun menjadi ancaman bagi peningkatan gas rumah kaca, pemanasan global, dan perubahan iklim.
Menurutnya persoalan lingkungan tidak dapat dilihat sebagai suatu hal yang berdiri sendiri, namun sangat terkait oleh perilaku manusia terutama dalam memenuhi kebutuhannya. perubahan perilaku melalui gaya hidup, tentu saja mengubah pola ekstraksi sumber daya alam dan energi. Untuk itu manusia didorong untuk tidak menggunakan sumber daya alam secara berlebihan.
"Food waste atau sampah sisa makanan dari tahun ke tahun meningkat setiap tahunnya. Hal itu menjadi ancaman meningkatnya gas rumah kaca, climate change dan kita harus mengendalikan pola konsumsi kita," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Rektor Universitas Trilogi,DR. Subiakto Tjakrawerdaya seusai melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Lingkungan Hidup, bahwa Universitas Trilogi mendukung penuh program Pemerintah, sebagaimana tema Pekan Lingkungan Indonesia 2013 ini, untuk melakukan penghematan dan mengubah perilaku pola konsumsi masyarakat.
Sebagaimana program Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pemberdayaan masyarakat, Universitas Trilogi akan terus mensosialisasikan dalam pola konsumsi, selama ini konsumsi beras yang terbuang mencapai 30%, kalau jumlah tersebut bisa diselamatkan berarti stok pangan juga meningkat 30%, ini sangat membantu pemerintah karena untuk menaikkan produksi 5% saja sulit, maka kalau yang terbuang bisa dihemat maka kebutuhan pangan akan tercukupi dan rakyat semakin sejahtera, ungkapnya.
Saat disinggung akan program Akademika yang menyangkut masalah lingkungan, ,DR. Subiakto Tjakrawerdaya mengaku akan mencetak para Sarjana Teknopreneur yang sadar lingkungan, paparnya.
0 komentar:
Posting Komentar