Peran Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad Dalam Menyatukan Segala Perbedaan
Sudah selazimnya selaku umat beragama, kita wajib melibatkan Tuhan YME dalam melakukan tugas apapun. Atas dasar itulah Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad melaksanakan ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) bersama dengan Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologi Institut Filsafat Theologi Anugerah (STT IFTA) di Gereja Pentakosta Tabernakel Jemaat Kristus Penebus, Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura (29/5).
Kegiatan ibadah bersama ini bertujuan selain untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta Tuhan YME juga untuk menjalin tali silaturahmi antara Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad dengan Mahasiswa STT IFTA.
Acara yang dimulai sejak pukul 17.00 WIT ini mengambil tema Berbalik Dari pada Kesalahan Menuju Kepada Pemulihan. Dalam sambutannya, Pendeta Stefanus Pandu mengatakan terima kasih banyak kepada mahasiswa dari STT IFTA dan Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad karena telah bekerja sama dalam kegiatan memuliakan Tuhan di Gereja ini. “Apabila kita memuliakan Tuhan, percayalah, maka Tuhan juga akan memuliakan kita”, tutur Stefanus.
Salah seorang mahasiswa STT IFTA, Pendeta Haris mengungkapkan semoga hubungan yang baik ini bisa terus terjalin dan bisa memberikan dampak yang positif kepada masyarakat Papua, khususnya di wilayah Koya timur ini. Haris juga berharap bisa berkesempatan beribadah bersama lagi dengan personel Satgas 501 di waktu yang akan datang.
Tak hanya di wilayah Koya Timur, ketika menjelang waktu berbuka puasa aksi personel Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad berhasil membuat Kampung Nafri, Distrik Abepura, Kota Jayapura mendadak ramai. Pasalnya beberapa personel Satgas yang berada di Pos Nafri melakukan aksi turun ke jalan membagikan 200 paket ta’jil untuk berbuka puasa kepada setiap warga muslim yang melintasi Pos Nafri (29/5).
Tajil yang dibagikan berupa kolak Singkong dan kolak Pisang. Untuk diketahui, Pisang dan Singkong yang diolah menjadi kolak tersebut merupakan hasil dari bercocok tanam personel Pos Nafri selama 3 bulan melaksanakan Tugas Pengamanan Perbatasan.
Setelah membagikan ta’jil, kegiatan dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan sholat Maghrib berjamaah dengan panitia amal Ramadhan Mesjid Al Fatah Abepantai. Acara buka puasa bersama ini dilaksanakan di pelataran Pos Nafri. Sementara untuk sholat Maghrib berjamaah dilakukan di Mushala milik Pos Nafri.
Antusias warga Kampung Nafri maupun anggota panitia amal Masjid Al Fatah sangat luar biasa. Seperti yang diungkapkan Faisal, koordinator panitia amal Mesjid Al Fatah mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan melihat aksi personel TNI membagi bagikan ta’jil untuk berbuka puasa. Ditambah lagi takjil tersebut merupakan hasil olahan dari Pos Nafri itu sendiri. “Sangat luar biasa, walaupun sedikit namun bisa untuk saling berbagi”, tutur Faisal.
Melalui kegiatan ibadah bersama dan membagikan takjil untuk berbuka puasa, pihak Satgas ingin berpesan bahwa dalam melakukan sesuatu kebaikan jangan pernah memandang perbedaan suku dan agama seseorang. Jadikanlah perbedaan tersebut untuk memperkuat hubungan tali persaudaraan. Bagaikan sebuah pelangi yang memiliki berbagai perbedaan warna, namun karena perbedaan warna itulah yang membuat pelangi menjadi terlihat indah.
Sudah selazimnya selaku umat beragama, kita wajib melibatkan Tuhan YME dalam melakukan tugas apapun. Atas dasar itulah Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad melaksanakan ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) bersama dengan Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologi Institut Filsafat Theologi Anugerah (STT IFTA) di Gereja Pentakosta Tabernakel Jemaat Kristus Penebus, Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura (29/5).
Kegiatan ibadah bersama ini bertujuan selain untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta Tuhan YME juga untuk menjalin tali silaturahmi antara Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad dengan Mahasiswa STT IFTA.
Acara yang dimulai sejak pukul 17.00 WIT ini mengambil tema Berbalik Dari pada Kesalahan Menuju Kepada Pemulihan. Dalam sambutannya, Pendeta Stefanus Pandu mengatakan terima kasih banyak kepada mahasiswa dari STT IFTA dan Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad karena telah bekerja sama dalam kegiatan memuliakan Tuhan di Gereja ini. “Apabila kita memuliakan Tuhan, percayalah, maka Tuhan juga akan memuliakan kita”, tutur Stefanus.
Salah seorang mahasiswa STT IFTA, Pendeta Haris mengungkapkan semoga hubungan yang baik ini bisa terus terjalin dan bisa memberikan dampak yang positif kepada masyarakat Papua, khususnya di wilayah Koya timur ini. Haris juga berharap bisa berkesempatan beribadah bersama lagi dengan personel Satgas 501 di waktu yang akan datang.
Tak hanya di wilayah Koya Timur, ketika menjelang waktu berbuka puasa aksi personel Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad berhasil membuat Kampung Nafri, Distrik Abepura, Kota Jayapura mendadak ramai. Pasalnya beberapa personel Satgas yang berada di Pos Nafri melakukan aksi turun ke jalan membagikan 200 paket ta’jil untuk berbuka puasa kepada setiap warga muslim yang melintasi Pos Nafri (29/5).
Tajil yang dibagikan berupa kolak Singkong dan kolak Pisang. Untuk diketahui, Pisang dan Singkong yang diolah menjadi kolak tersebut merupakan hasil dari bercocok tanam personel Pos Nafri selama 3 bulan melaksanakan Tugas Pengamanan Perbatasan.
Setelah membagikan ta’jil, kegiatan dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan sholat Maghrib berjamaah dengan panitia amal Ramadhan Mesjid Al Fatah Abepantai. Acara buka puasa bersama ini dilaksanakan di pelataran Pos Nafri. Sementara untuk sholat Maghrib berjamaah dilakukan di Mushala milik Pos Nafri.
Antusias warga Kampung Nafri maupun anggota panitia amal Masjid Al Fatah sangat luar biasa. Seperti yang diungkapkan Faisal, koordinator panitia amal Mesjid Al Fatah mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan melihat aksi personel TNI membagi bagikan ta’jil untuk berbuka puasa. Ditambah lagi takjil tersebut merupakan hasil olahan dari Pos Nafri itu sendiri. “Sangat luar biasa, walaupun sedikit namun bisa untuk saling berbagi”, tutur Faisal.
Melalui kegiatan ibadah bersama dan membagikan takjil untuk berbuka puasa, pihak Satgas ingin berpesan bahwa dalam melakukan sesuatu kebaikan jangan pernah memandang perbedaan suku dan agama seseorang. Jadikanlah perbedaan tersebut untuk memperkuat hubungan tali persaudaraan. Bagaikan sebuah pelangi yang memiliki berbagai perbedaan warna, namun karena perbedaan warna itulah yang membuat pelangi menjadi terlihat indah.
0 komentar:
Posting Komentar