Gerakan "Ayo Inventarisasi BMN 2018" Sampai di Babel
Stasiun Bumi Bakamla RI atau yang biasa disebut dengan Ground Station (GS) di Bangka Belitung, tak luput dari Gerakan "Ayo Inventarisasi Barang Milik Negara (BMN) 2018" yang digalakkan oleh Bagian Pendayagunaan dan Penatausahaan BMN Bakamla RI. Bertempat di Jl. Dusun Batu Belubang, Kab. Bangka Tengah, kegiatan inventarisasi BMN berlangsung dengan baik, Kamis, (30/8/2018).
Saat ini Bakamla RI memiliki dua GS, satu lainnya terletak di Bitung Prov. Sulawesi Utara. Selain itu, Bakamla RI juga menambah satu kantor lagi yang akan dijadikan GS di Semarang.
Kompleksitas inventarisasi di GS cukup terasa. Terlebih lagi karena adanya tambahan peralatan pendukung di Tahun 2017, dan peralatan hibah dari Republik Rakyat Tiongkok yang masih dalam proses serah terima ke Bakamla RI. Hal ini mengharuskan Bagian Perencanaan, bersama-sama dengan Bagian Penatausahaan dan Pendayagunaan Barang Milik Negara berkolaborasi dalam mengidentifikasi kebutuhan pemeliharaan terkait peralatan yang ada di GS Babel.
Tim Inventarisasi Bakamla RI yang terdiri dari Kasubbag Penatausahaan BMN Vita Melia, S.T., M.T., Staf Penatausahaan BMN Kubu Yuniar P., Staf Pendayagunaan BMN M. Triyadi, Staf Penyusun Rencana dan Program Jatmika Rico, S.T., dan Staf PAD Ikhsan Triyogo, secara mendalam bertukar fikiran dan saran dari para personil GS Babel yabg dikepalai oleh Ibnu Mufid, S.T. Dengan demikian, kegiatan inventarisasi dapat berjaaln dengan lancar.
Terkait dengan program dan penganggaran yang diterapkan untuk sebuah GS, tentu saja akan berbeda dengan program yang diterapkan di kantor Bakamla RI lainnya. Hal ini dikarenakan perangkat yang dimiliki oleh GS mempunyai spesifikasi tersendiri, dan membutuhkan pasokan listrik yang lebih besar dari gedung kantor pada umumnya. Untuk itulah diperlukan sinkronisasi program dan anggaran di GS. Sosialisasi terkait program dan anggaran dari Bagian Perencanaan juga turut disampaikan oleh Plt. Kasubbag Penyusunan Anggaran Indrijuli Magsari Putri, S.P. M.Sc. Hal ini dilakukan untuk menyamakan persepsi bahwa kebutuhan kantor GS tidak dapat disamakan dengan kebutuhan kantor lainnya.
Diharapkan GS Babel dapat menjadi role model untuk desain GS berikutnya yang akan dibangun oleh Bakamla RI, baik dalam hal sistem, program perencanaan dan pelanggaran, dan juga kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki.
Autentikasi: Kasubbag Humas Bakamla RI Mayor Marinir Mardiono
Foto-foto: Humas Bakamla RI
Stasiun Bumi Bakamla RI atau yang biasa disebut dengan Ground Station (GS) di Bangka Belitung, tak luput dari Gerakan "Ayo Inventarisasi Barang Milik Negara (BMN) 2018" yang digalakkan oleh Bagian Pendayagunaan dan Penatausahaan BMN Bakamla RI. Bertempat di Jl. Dusun Batu Belubang, Kab. Bangka Tengah, kegiatan inventarisasi BMN berlangsung dengan baik, Kamis, (30/8/2018).
Saat ini Bakamla RI memiliki dua GS, satu lainnya terletak di Bitung Prov. Sulawesi Utara. Selain itu, Bakamla RI juga menambah satu kantor lagi yang akan dijadikan GS di Semarang.
Kompleksitas inventarisasi di GS cukup terasa. Terlebih lagi karena adanya tambahan peralatan pendukung di Tahun 2017, dan peralatan hibah dari Republik Rakyat Tiongkok yang masih dalam proses serah terima ke Bakamla RI. Hal ini mengharuskan Bagian Perencanaan, bersama-sama dengan Bagian Penatausahaan dan Pendayagunaan Barang Milik Negara berkolaborasi dalam mengidentifikasi kebutuhan pemeliharaan terkait peralatan yang ada di GS Babel.
Tim Inventarisasi Bakamla RI yang terdiri dari Kasubbag Penatausahaan BMN Vita Melia, S.T., M.T., Staf Penatausahaan BMN Kubu Yuniar P., Staf Pendayagunaan BMN M. Triyadi, Staf Penyusun Rencana dan Program Jatmika Rico, S.T., dan Staf PAD Ikhsan Triyogo, secara mendalam bertukar fikiran dan saran dari para personil GS Babel yabg dikepalai oleh Ibnu Mufid, S.T. Dengan demikian, kegiatan inventarisasi dapat berjaaln dengan lancar.
Terkait dengan program dan penganggaran yang diterapkan untuk sebuah GS, tentu saja akan berbeda dengan program yang diterapkan di kantor Bakamla RI lainnya. Hal ini dikarenakan perangkat yang dimiliki oleh GS mempunyai spesifikasi tersendiri, dan membutuhkan pasokan listrik yang lebih besar dari gedung kantor pada umumnya. Untuk itulah diperlukan sinkronisasi program dan anggaran di GS. Sosialisasi terkait program dan anggaran dari Bagian Perencanaan juga turut disampaikan oleh Plt. Kasubbag Penyusunan Anggaran Indrijuli Magsari Putri, S.P. M.Sc. Hal ini dilakukan untuk menyamakan persepsi bahwa kebutuhan kantor GS tidak dapat disamakan dengan kebutuhan kantor lainnya.
Diharapkan GS Babel dapat menjadi role model untuk desain GS berikutnya yang akan dibangun oleh Bakamla RI, baik dalam hal sistem, program perencanaan dan pelanggaran, dan juga kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki.
Autentikasi: Kasubbag Humas Bakamla RI Mayor Marinir Mardiono
Foto-foto: Humas Bakamla RI
0 komentar:
Posting Komentar