Masyarakat Desa Maritim Cemaga Binaan Bakamla RI Serius Pelajari Teknik Padamkan Api dan Penyelamatan di Laut
Keseriusan masyarakat Desa Maritim Cemaga sungguh di acungi jempol oleh para instruktur dari STIP Jakarta dan Personel Pemadam Kebakaran Kab. Natuna serta tim Direktorat Kerja Sama Bakamla RI, di objek wisata Pulau Akar, Kab. Natuna, Kepri, Kamis (30/8/2018).
Keseriusan masyarakat Desa Maritim Cemaga sungguh di acungi jempol oleh para instruktur dari STIP Jakarta dan Personel Pemadam Kebakaran Kab. Natuna serta tim Direktorat Kerja Sama Bakamla RI, di objek wisata Pulau Akar, Kab. Natuna, Kepri, Kamis (30/8/2018).
Pasalnya
sebagai peserta Diklat Pemberdayaan Masyarakat yang digelar atas kerja
sama Bakamla RI dengan STIP Jakarta dan Pemkab Natuna, terlihat
keinginan yang kuat untuk menguasai materi yang diberikan. Memasuki hari
ketiga Diklat, peserta mendapatkan pelatihan teknik pemadaman kebakaran
di kapal ataupun di darat, yang dilanjutkan dengan simulasi keselamatan
diri di laut. Pelatihan hari terakhir ini dilaksanakan di Dermaga Pulau
akar, tidak jauh dari Desa Maritim Cemaga.
Kedua
materi tersebut dibawakan langsung oleh lima instruktur dari STIP
Jakarta, yaitu Siswandi, Sumpeno, Ali Efendi, Ruhaeno dan Vandi Vanado
serta didukung oleh Kadis Damkar Kab. Natuna, Syawal S.E., dengan
mengirimkan satu unit damkar dan personelnya yang terdiri dari Kasi
Pengendalian Bahaya Kebakaran Nurhakim, Operator Ade Rogo dan Teknisinya
Afrizal.
Pertama-tama
para peserta dikenalkan dengan alat pemadam api ringan (APAR), teknik
atau cara menggunakannya hingga sinyal tangan dalam penggunaan nozzel,
seperti sinyal membuka air, menambahkan dan mengurangi tekanan air.
Peserta yang telah di kelompokkan sebelumnya langsung melakukan praktek
pemadaman dengan api sungguhan. Tidak hanya itu Kepala Desa Cemaga pun
turut membantu para warganya yang menjadi peserta diklat latihan kali
ini.
Setelah bersentuhan
dengan api, para peserta dengan penuh semangat melanjutkan dengan sesi
simulasi keselamatan di laut. Tanpa ragu-ragu ratusan peserta terjun ke
laut untuk menikmati pelatihan dengan suka cita. Simulasi ini merupakan
penyelamatan diri saat terjadi kapal karam, dimana para peserta di
instruksikan mengenakan life jacket yang telah di sediakan dan terjun ke
air. Sebelum terjun, mereka di bekali teknik terjun yang tepat, yaitu
satu tangan memegang life jacket, satu tangan menutup hidung, dan
melangkah untuk terjun ke air, bukan melompat.
Setelah
semua peserta di air, mereka di haruskan bergandengan tangan dan
membuat lingkaran dengan tujuan tidak adanya yang hanyut dan tetap
bersama selagi juga mengepakkan kaki di air agar tidak ada binatang buas
laut mendekat. Khusus lansia, bayi atau perempuan, letak mereka harus
di dalam lingkaran.
Aksi
para peserta ini di saksikan langsung oleh warga sekitar pantai, Tim
Medis STIP Jakarta yang berjaga, Tim Direktorat Kerjasama Bakamla RI dan
Tim Kepegawaian Bakamla RI yang kebetulan akan melaksanakan kegiatan
pembinaan Staf SPKKL Natuna yang juga turut hadir menyaksikan.
Autentikasi :
Kasubbag Humas Bakamla RI, Mayor Marinir Mardiono
0 komentar:
Posting Komentar