Serangkaian kegiatan sosial, digelar jajaran Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI) Markas Daerah Provinsi DKI Jakarta, mulai dari Sunatan masal, Santunan Janda Veteran dan Yatim Piatu, Chekup kesehatan para veteran, hingga puncak HUT LVRI ke 54, dengan menampilkan hiburan kesenian, meskipun dengan sederhana namun terkesan cukup meriah.
Ketua Markas Daerah LVRI Provinsi DKI Jakarta, HW Sriyono disela acara tersebut pada wartawan menegaskan, bahwa seluruh jajaran LVRI saat ini sangat prihatin dengan yang muda-muda, yang kurang bisa menghargai para Veteran Pejuang, dimana Taman Makam Pahlawan yang dibuat Pemerintah bersama para Pejuang, namun dengan keluarnya Undang-Undang No.20 tahun 2009, tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, telah melarang bagi para Pejuang penyandang bintang gerilya yang masih hidup, untuk dimakamkan di TMP Kalibata, menurutnya hal tersebut terjadi karena yang muda-muda kurang memahami akan sejarah perjuangan kemerdekaan, oleh sebab itu seluruh komponen LVRI harus bisa menjelaskan para pimpinan negeri ini serta anggota DPR RI, agar lebih memahami arti perjuangan, “kita tidak marah hak-hak kita dikurangi, ini salah kami-kami kurang melakukan sosialisasi, mungkin mereka tidak tau sejarah perjuangan,” ungkapnya merendah.
Saat disinggung akan bantuan Pemda DKI pada LVRI DKI, HW Sriyono mengaku sedih, karena LVRI tidak dianggarkan di APBD DKI, padahal Veteran dibentuk oleh Undang-Undang No.7 tahun 1967, tentang Veteran Republik Indonesia, disitu sudah jelas diamanatkan Pemerintah Wajib membantu Veteran, dan saat ini pihaknya hanya menerima bantuan dari Pemda DKI sebesar 50 juta,untuk setahun, padahal LVRI DKI memiliki 5 binaan LVRI Markas Cabang Jakarta Pusat, Timur, Selatan, Barat dan Utara serta memiliki 3 binaan Khusus, yaitu Veteran Brimob Kelapa Dua, Veteran AL Cilandak dan Veteran Angkatan Darat, dan kami disini operasionalnya dengan swadaya anggota, dan kita tetap menghimbau pada seluruh anggota LVRI yang kini berjumlah sekitar 7.000 anggota, untuk dapat bersama-sama membantu DKI Jakarta, dengan mewariskan nilai-nilai perjuangan, berikan ketauladanan berjuang tanpa pamrih, dan jara ibukota Jakarta yang aman, masyarakat jangan beranten/tawuran, karena perang yang akan jadi korban adalah masyarakat, ungkapnya tegas.
Menanggapi akan hal tersebut, Wagub Perijanto mengaku berterimakasih pada seluruh jajaran LVRI DKI, HUT ke 54 dengan tema “Bangun Cita-cita luhur Pendiri NKRI”, kita harus mampu mengartikan sebagai bangsa yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur, mari bangun bangsa ini bersama-sama, saya berharap para Veteran ini dapat mewarisi nilai-nilai Kejuangan, pelihara persatuan dan kesatuan, Rela berkorban dan perjuangan yang tidak mengenal menyerah, cinta bangsa dan Negara yang majemuk ini, ajaknya.
Saat disinggung tentang bantuan bagi LVRI, kalau memang sebesar 50 juta, mungkin karena azas prioritas, dan untuk menyusun anggaran tersebut Pemda tidak sendiri, banyak juga Ormas yang juga dibantu, masalah bantuan yang perlu ditambah bagi LVRI, wagub mengaku sangat mendukung usulan tersebut, paparnya.
0 komentar:
Posting Komentar