Sosok calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen ini, dalam visi dan misinya sangat kental dengan program yang menekankan akan kepedulian terhadap rakyat kecil, baik dibidang Pendidikan, Kesehatan, Budaya maupun penataan rumah kumuh, bahkan pengentasan kemiskinan. Visi dan misi tersebut akan mereka jalankan, sebagai bentuk amanah dari warga Jakarta.
Dibidang pendidikan Bang Adji panggilan akrab Mantan Danpuspom tersebut, akan menggratiskan pendidikan 12 tahun, karena anggaran pendidikan di DKI Jakarta cukup besar diatas 20%, dan anggaran tersebut selama ini banyak digunakan untuk kebutuhan belanja pendidikan termasuk renovasi bangunan sekolah, namun kedepan akan kita balik, bagaimana dengan anggaran yang cukup memadai, untuk anggaran belanja pendidikan diperkecil, dan anggaran yang menyentuh masyarakat banyak ditambah. Bisa juga dilakukan pembiayaan bersama dengan kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk biaya pendidikan SD dan SMP ditanggung Kementrian P dan K, sementara untuk SMA/K dibiayai Dinas Pendidikan DKI, jadi sebenarnya Wajib Belajar 12 tahun (gratis) tidak ada masalah.
Dibidang kesehatan selama ini juga banyak terjadi keluhan warga kurang mampu, dimana banyak warga miskin kesulitan mengurus Askin dan SKTM, sementara mereka yang sebenarnya mampu justru menggunakan SKTM atau asuransi keluarga miskin, oleh sebab itu kedepan akan ada upaya mempermudah proses administrasi bagi warga miskin. Dengan melakukan koordinasi dengan RT/RW dan Kelurahan.
Untuk ruang publik saat ini juga dinilainya terlalu kecil, sekitar 9,7%, kedepan Pemda DKI harus menambah luas ruang publik, baik RTH maupun fasilitas umum lainnya, RTH juga diwajibkan bagi pengelola pusat perbelanjaan, agar menyediakan lahan untuk masyarakat banyak, seperti sarana bermain, sarana Olahraga, sarana hiburan serta pertamanan.
Dengan penambahan RTH juga akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan, karena disitu akan disedikan lahan aneka jajan untuk pedagang kecil (PKL), melalui sarana RTH akan memperluas lapangan usaha, serta mendorong partisipasi masyarakat ditingkat kampung, untuk menjadi entrepreneur dibidang kuliner, sehingga juga diharapkan akan mampu menarik wisata kuliner disetiap ruang terbuka hijau tersebut.
Perlu juga ada upaya menata kawasan kumuh, yang selama ini selalu kekurangan air bersih, mereka memanfaatkan air sungai yang kotor untuk mandi, memasak bahkan untuk minun, hal tersebut jelas-jelas membahayakan kesehatan masyarakat, karena air sungai kadar zat besinya tinggi, dan tidak bisa hilang meskipun direbus, oleh sebab itu perlu adanya subsidi air bersih dari PDAM bagi warga tidak mampu, dengan harga yang murah, dan saluran PAM untuk kawasan kumuh harus jadi prioritas. Mereka yang berada di bantaran sungai, harus direlokasi ke Rumah Susun Murah yang letaknya tidak jauh dengan yang mereka tinggali selama ini.
Disamping itu untuk meningkatkan perekonomian warga kurang mampu, juga para gelandangan serta pegemis, perlu langkah strategis berkesinambungan, dan melakukan pola pendekatan, bagaimana mereka mau untuk melatih ketrampilan, serta memberikan modal melalui koperasi, didukung dengan bimbingan manajemen koperasi, sehingga dana yang digunakan juga tepat sasaran dan taraf hidup mereka juga dapat meningkat, tegas H. Hendardji Soepandji.
Ingin Kembangkan Budaya Betawi Hingga Kelurahan
Melihat adanya kemerosotan nilai-nilai luhur bangsa pada generasi muda, dimana masyarakat Indonesia yang dahulu dikenal penuh santun, namun kini dikenal radikal menurut Bang Adji, adalah merosotnya nilai budaya, yang seharusnya tertanam pada generasi penerus bangsa sejak usia dini, oleh sebab itu; Bang Adji dalam salahsatu visi dan misi dalam pencalonan sebgai Gubernur DKI Jakarta, adalah ingin mengembangkan budaya lokal masyarakat, untuk membangun kembali jatidiri bangsa.
Menurutnya, langkah yang utama adalah membantu sanggar-sanggar seni yang kini telah ada, untuk diberikan bantuan, baik dalam peningkatan kualitas seni/pelatihan serta memberikan bantuan operasional dan peralatan seni yang dibutuhkan.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 9 juta jiwa, sudah seharusnya Jakarta memiliki banyak sanggar seni, bagaimana mungkin dengan jumlah penduduk yang banyak, dan memiliki ratusan jenis seni budaya, baik itu budaya Betawi, maupun budaya daerah lain, yang dibawa dari daerah asal, dapat berkembang, jika cuma ada di Taman Ismail Marzuki saja; oleh sebab itu kedepan sanggar seni harus ada ditiap kelurahan, dan pembinaan sanggar seni harus dimaksimalkan, baik oleh Dinas Pendidikan maupun Dinas Pariwisata dan Budaya serta Disorda.
Ruang publik juga harus disedikan oleh Hotel Berbintang yang ada di ibukota Jakarta, bagaimana Hotel Berbintang mampu memberikan ruang bagi para seniman local, khususnya seniman Betawi, untuk tampil didepan wisatawan, serta mengisi iven-iven khusus di hotel tersebut, selama ini saya melihat penampilan seniman Betawi serta makanan kuliner Betawi, hanya terlihat saat ulang tahun Jakarta saja, oleh sebab itu kedepan harus ada pergelaran rutin bagi seniman Betawi, kalau perlu setiap seminggu sekali para seniman betawi diberi ruang untuk berseni dan berkreasi secara bergiliran, sehingga harkat dan martabat serta ekonomi para seniman juga dapat meningkat, apalagi Undang-Undang tentang Daerah Khusus Ibukota juga mewajibkan pada Pemerintah Daerah untuk melestarikan dan mengembangkan Budaya Betawi, jadi kalau masalah anggaran untuk pengembangan budaya betawi tidak ada masalah, yang jadi masalah justru niat serta kemauan seluruh jajaran baik Pemda maupun DPRD DKI dalam pelestarian Budaya Betawi, tegasnya.
Bang Adji juga yakin, bahwa Budaya dapat menjadi penggerak Ekonomi Kerakyatan, kalai pergelaran kesenian bisa digelar secara rutin, maka agenda tersebut akan menjadi daya tarik bagi wisatawan, sehingga bukan sajar pergelaran yang ada, tetapi juga pendukung pergelaran seperi bazar produk kerajinan, makanan khas Betawi serta pemanfaatan fasilitas, akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan, dan kedepan setiap iven baik formal maupun non formal, dilingkungan Provinsi DKI Jakarta, harus dimeriahkan dengan pergelaran seni Betawi, ungkapnya Tegas.
Memiliki Kedekatan Dengan Paguyuban
Sebagai sosok yang familier dan aktif di berbagai kegiatan kemasyarakatan, H. Hendardji Soepandji juga didukung oleh beberapa paguyuban masyarakat, baik Paguyuban Jawa Tengah di Jakarta, Paguyuban Masyarakat Anak Rantau Minangkabau serta bebarapa paguyuban lain.
Dalam acara mudik gratis warga Jateng bebarapa waktulalu, Mayjen TNI (Purn) Drs. H. Hendardji Soepandji, SH juga turut berterimakasih pada Gubernur Jawa Tengah dan Bupati/Walikota yang telah memberikan fasilitas Kendaraan Bus Gratis bagi warga jateng di Jakarta, semoga bantuan ini dapat membantu mereka untuk dapat merayakan Idul Fitri di kampung halamannya.
Menurutnya, kegiatan mudik bersama pada umumnya muncul atas dasar semangat solidaritas dan meringankan beban warga yang hendak pulang kampung. Jika solidaritas tersebut kemudian dirumuskan dengan matang, tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan sebuah langkah strategis yang berakhir pada pengurangan angka kemiskinan di daerah.
Sesepuh Masyarakat Anak Rantau Minangkabau diseluruh Indonesia ini dalam acara halal bihalal disambut oleh ketua masyarakat Anak Rantau Minangkabau Zulkifli dengan tari-tarian dari daerah Sumatra Barat. Dalam sambutannya Hendarji Soepandji mengatakan, Saya sangat bergembira dan berterimakasih atas undangannya untuk dapat hadir dan bersilaturahmi di tengah-tengah masyarakat Minangkabau. Bahkan juga mendapat dukungan masyarakat Anak Rantau untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta, serta bersalaman lebih dekat lagi dengan masyarakat Minangkabau.
Bagi saya adat istiadat serta kebudayaan masyarakat Minangkabau sudah tidak asing lagi bagi saya, karena saya dahulu pernah dibesarkan dalam masyarakat Minangkabau sewaktu ayah saya bertugas di daerah ini. “Harapan saya bahwa dalam pemilihan Gubernur DKI nanti dapat melaksanakan amanat masyarakat sebaik-baiknya dan masyarakat anak rantau minangkabau dapat berjaya,” katanya.
Saat Acara Silaturahmi dan halal bihalal Warga Banyumas, di Gedung Meseum Pewayangan TMII Jakarta, Bang Adji juga cukup dekat dengan tokoh-tokoh Banyumas, Disela acara tersebut Bang Adji juga berkesempatan untuk memperkenalkan diri, sebagai bakal calon Gubernur DKI, yang akan mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012 mendatang, melalui jalur independent.
"Saya mohon doa restu dari saudara-saudara sekalian, sehubungan dengan niat saya untuk mendaftar sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012 mendatang. Sekarang saya masih bakal calon, namun Insya Allah, dengan doa restu Bapak/Ibu/saudara/i sekalian, mudah-mudahan niat saya bisa terwujud," papar Bang Adji yang disahut dengan kata Amin oleh warga Banyumasan.
Sebagaimana pada hari sebelumnya, dalam acara silaturhami dan halal bihalal di kediaman Sutrisman (Bambu Apus, Jakarta Timur), Komunitas Jawa Tengah yang tinggal di Jakarta telah menyatakan siap mendukung pencalonan Bang Adji sebagai Gubernur DKI Jakarta mendatang.
0 komentar:
Posting Komentar