Prof H Sumaryoto : Mobil Essemka Produk Praktikum, Bukan Untuk Diproduksi

Para lulusan Sekolah  menengah Kejuruan,  memang dibekali untuk siap kerja, jadi mereka dibekali keahliah untuk tingkatan SMK, maka program kurikulumnya ada praktikum, kalau tingkatan Diploma baik D1, D2, D3 atau D4,  lain lagi, jadi kalau jurusan advokasi maka jurusan tersebut mengarah pada siap kerja, maka dalam program  kurikulumnya ada praktikum,  bedanya dengan program S1, kalau program Strata praktikumnya sedikit, sementara untuk SMK dan Diploma, maka prioritas Praktikumnya banyak. Karena setelah mereka lulus, diharapkan dapat mengaplikasikan teorinya,sementara untuk S1, S2 dan S3 sasarannya adalah ilmuan, bukan sebagai seorang  praktisi.

Menanggapi akan ramainya pemberitaan mobil Essemka produk anak SMK Teknik di Solo,Rektor Unindra Prof H Sumaryoto menjelaskan, bahwa  sebenarnya mobil tersebut hanyalah produk praktikum, ada yang namanya praktikum merakit, sehingga produk tersebut tidak semudah itu diproduksi dalam jumlah besar, harus ada studi kelayakan terlebih dahulu, sebenarnya sama dengan hasil praktikum Akutansi praktikum memasak, kan hasil masakanya bukan untuk dijual, tetapi untuk bahan evaluasi, sehigga saat lulus nanti sudah bisa memasak ini dan itu, demikian juga jurusan perhotelan, hal ini juga harus dipahami masyarakat, mobil Essemka adalah produk praktikum, sebagai penerapan dari teori yang diterapkan, dan bukan untuk diproduksi kemudian di jual, jadi jangan sampai dipolitisir lagi, tegasnya.

Saat menanggapi upaya Pemerintah dalam meningkatkan jumlah lulusan SMK, Prof Sumaryoto mengaku hal tersebut baik, karena saat Mendiknas dijabat Bambang Sudibyo, sengaja memberi ruang pada mereka yang tidak mampu melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi, agar bersekolah di SMK, sehingga saat lulus dapat bekerja, apakah bekerja di Pabrik, di Kantor, Perhotelah atau yang lain, maka jurusan SMK ada bidang Teknik, Bisnis, Pariwisata serta yang lain, ungkapny.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA