Gebyar Komunitas Pendidikan Non Formal dan Informal Bangun Silaturahmi


Bertempat di GOR Ciracas Jakarta Timur, Gubernur DKI Jakarta, H Fauzi Bowo secara resmi membuka Gebyar Komunitas Pendidikan Non Formal dan Informal Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, acara tersebut diikuti oleh Komunitas Pendidikan Non Formal dan Informal dari lima wilayah Kota.

 Kadisdik DKI Jakarta, DR. H Taufik Yudi Suyoto, Mpd dalam laporannya didepan Gubernur menegaskan, bahwa digelarnya Gebyar Komunitas Pendidikan Non Formal dan Informal Disdik DKI Jakarta 2012 ini, sebagai upaya mensosialisasikan Program Pendidikan Non Formal dan Informal pada masyarakat luas, serta sebagai upaya meningkatkan mutu dan profesionalisme pendidik, serta tenaga pendidikan Anak Usia Dini.

Peserta berjumlah 2.000 orang, terdiri dari penyelenggara tutor, peserta didik Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Penyelenggara Kursus, instruktur kursus, guru PAUD, Tokoh Masyarakat, Pelajar dan Pejabat terkait, sehingga kedepan juga diharapkan akan menumbuhkan kepedulian dan pemahaman Komunitas PNFI DKI Jakarta, akan pentingnya dan manfaat hidup sehat dan bugar, melalui senam rekreasi yang mudah bagi masyarakat, papar H Taufik.
 
Dalam sambutannya, Gubernur yang akrab  disapa Foke itu mengatakan, kegiatan tersebut berguna memajukan pendidkan nonformal dan informal  di Provinsi DKI Jakarta. Dirinya berharap, ke depan keberadaan pendidikan nonformal dan informal di Provinsi DKI Jakarta tidak hanya diakui eksistensinya. Tetapi juga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Karena, keberadaannya sudah menjadi tekad dirinya untuk memberikan prioritas yang paling tinggi terhadap kemajuan program pendidikan.  "Kita ingin generasi yang akan datang di Provinsi DKI Jakarta menjadi generasi yang berkualitas termaksud pendidikan nonformal dan informalnya," kata Fauzi Bowo.

Gubernur meyakini, ke depan pendidikan nonformal dan Informal semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk itu Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta perlu membangun sistem yang baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan nonformal dan informal sehingga manfaatnya lebih dirasakan oleh warga Jakarta. "Saya tahu pendidikan tersebut tidak gratis dan memerlukan dana, tetapi untuk mencapai tujuan mendapatkan kualitas terbaik,” ujarnya.

Sedangkan untuk pendidikan formal menurut Gubernur saat ini telah berjalan program wajib belajar sembilan tahun. Gubernur menergetkan, pada tahun depan atau maksimal tahun 2014,  program wajib belajar 12 tahun bisa dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta. ”Saya mengharapkan pendidikan yang berkualitas bukan pendidikan yang tidak berkualitas. Jika ada pendidikan yang gratis, pendidkan itu harus pendidikan yang berkualitas yang dibutuhkan Kota Jakarta,” katanya.

Indikator pendidikan berkualitas di Jakarta dapat dilihat dari angka kelulusan yang sangat tinggi yaitu mencapai 90 persen dan kesejahteraan para gurunya. ”Saat ini tidak ada guru yang mau dipindahkan ke luar Jakarta, hal itu dikarenakan bahwa betapa perdulinya pihak Pemerintah DKI Jakarta memperhartikan kualitas pendidikan,”  ujar Bang Kumis.


0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA