Pemindahan paksa anggota TNI yang dahulu turut berjuang merebut Kemerdekaan RI dari Pendudukan Belanda serta TNI yang turut mempertahankan Kemerdekaan RI (Merebut Irian Barat dan Timor Timur) yang saat ini sudah purna tugas (Veteran), pada ruman dinas TNI khususnya di wilayah DKI Jakarta, telah menjadi keprihatinan jajaran Legium Veteran Republik Indonesia, Markas Daerah Provinsi DKI Jakarta. Hal tersebut diungkapkan pada kegiatan Peringatan HUT LVRI DKI yang ke 59, di Markas Daerah LVRI DKI Jakarta.
Ketua LVRI DKI Ade Mulya menegaskan, bahwa pihaknya hanya ingin ada perlakuan sebagaimana mestinya, seperti hubungan manusia dengan manusia yang lain, tanpa perjuangan veteran, kemerdekaan ini tidak akan terwujud, kita tau perjuang yang berhasil 100% hanyalah perjuangan kemerdekaan, kami berterimakasih pada Pemerintah karena telah meningkatkan kesejahteraan, kalau sandang dan pangan dengan tunjangan saat ini mungkin cukup, tetapi untuk papan saya rasa sulit, sehingga mereka saat ini masih ada yang tinggal di Rumah Dinas, oleh sebab itu LVRI DKI berharap ada solusi-solusi yang manusiawi jika para Veteran harus meninggalkan rumah dinas yang ada, harapnya.
Dalam jumpa PERS, Ketua Dewan Pertimbangan LVRI DKI, yang juga dua kali menjadi Ketua Mada LVRI DKI, HW Sriyono menegaskan, bahwa pihaknya sudah sering kali menerima laporan serta keluhan anggota LVRI DKI, yang menempati rumah dinas TNI, selama ini para pejuang kemerdekaan telah berjuang tanpa pamrih, dan saat ini bangsa ini telah Merdeka, namun kenapa saat pensiun harus keluar dari rumah dinas tanpa ada solusi kemana harus pindah.
HW Sriyono melihat, bahwa seharusnya ada langkah-langkah yang lebih manusiawi, karena tidak semua veteran memiliki nasib yang baik, dan mereka selama ini berjuang tanpa pamrih, sehingga mereka menerima gaji seadanya, dan tidak mampu membeli rumah tinggal sendiri. Sehingga saat pensiun juga tidak mampu membeli rumah. Kami kawatir setelah di gusur mereka akan menjadi gelandangan, padahal mereka adalah pejuang yang juga memiliki penghargaan Bintang Gerilya dan bintang jasa yang lain dari Negara.
Kami pengurus Mada LVRI DKI sangat peduli dengan anggota veteran, karena mereka menyampaikan keluhan terhadap pengusiran itu, karena memang mereka tidak memiliki rumah sendiri, mereka telah menyerahkan jiwa raganya demi tetap tegaknya NKRI, termasuk anak-anaknya adalah anak pejuang, kalau mereka akan digusur akan tinggal dimana, mereka bukan penghuni liar disitu, mereka menempati rumah dinas dengan ijin dan surat perintah. Kami akan terus mengajak pihak-pihak terkait untuk peduli terhadap anggota LVRI DKI, ungkapnya tegas.
Ketua LVRI DKI Ade Mulya menegaskan, bahwa pihaknya hanya ingin ada perlakuan sebagaimana mestinya, seperti hubungan manusia dengan manusia yang lain, tanpa perjuangan veteran, kemerdekaan ini tidak akan terwujud, kita tau perjuang yang berhasil 100% hanyalah perjuangan kemerdekaan, kami berterimakasih pada Pemerintah karena telah meningkatkan kesejahteraan, kalau sandang dan pangan dengan tunjangan saat ini mungkin cukup, tetapi untuk papan saya rasa sulit, sehingga mereka saat ini masih ada yang tinggal di Rumah Dinas, oleh sebab itu LVRI DKI berharap ada solusi-solusi yang manusiawi jika para Veteran harus meninggalkan rumah dinas yang ada, harapnya.
Dalam jumpa PERS, Ketua Dewan Pertimbangan LVRI DKI, yang juga dua kali menjadi Ketua Mada LVRI DKI, HW Sriyono menegaskan, bahwa pihaknya sudah sering kali menerima laporan serta keluhan anggota LVRI DKI, yang menempati rumah dinas TNI, selama ini para pejuang kemerdekaan telah berjuang tanpa pamrih, dan saat ini bangsa ini telah Merdeka, namun kenapa saat pensiun harus keluar dari rumah dinas tanpa ada solusi kemana harus pindah.
HW Sriyono melihat, bahwa seharusnya ada langkah-langkah yang lebih manusiawi, karena tidak semua veteran memiliki nasib yang baik, dan mereka selama ini berjuang tanpa pamrih, sehingga mereka menerima gaji seadanya, dan tidak mampu membeli rumah tinggal sendiri. Sehingga saat pensiun juga tidak mampu membeli rumah. Kami kawatir setelah di gusur mereka akan menjadi gelandangan, padahal mereka adalah pejuang yang juga memiliki penghargaan Bintang Gerilya dan bintang jasa yang lain dari Negara.
Kami pengurus Mada LVRI DKI sangat peduli dengan anggota veteran, karena mereka menyampaikan keluhan terhadap pengusiran itu, karena memang mereka tidak memiliki rumah sendiri, mereka telah menyerahkan jiwa raganya demi tetap tegaknya NKRI, termasuk anak-anaknya adalah anak pejuang, kalau mereka akan digusur akan tinggal dimana, mereka bukan penghuni liar disitu, mereka menempati rumah dinas dengan ijin dan surat perintah. Kami akan terus mengajak pihak-pihak terkait untuk peduli terhadap anggota LVRI DKI, ungkapnya tegas.
0 komentar:
Posting Komentar