Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) merupakan organisasi yang memiliki ajaran sesat, dimana anggotanya tidak mewajibkan Sholat, Menunaikan Ibadah Haji, Zakat serta ajaran Islam lainnya, oleh dan GAFATAR telah nyata-nyata menodai Islam, oleh sebab itu Masyarakat diminta waspada terhadap gerakan ini.
Menurut Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta, DR. KH. Ahmad Syafi’i Mufid, bahwa GAFATAR dulunya adalah KOMAR (Komunitas Militan Abraham), dan KOMAR dulunya adalah Al Qiyadah Al Islamiyah yang dipimpin Ahmad Muzadeq, dan Al Qiyadah Al Islamiyah dulunya adalah NII KW9, yang ingin mendirikan negara di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi GAFATAR adalah gerakan yang terus bermetamorfose dari gerakan NII KW9.
Dan setelah dilarang GAFATAR juga telah berganti nama lagi, dengan nama Negara Karunia Tuhan Semesta Alam, dilihat namanya saja sudah jelas yaitu Negara Allah, disini punya agenda tersembunyi yaitu mendirikan negara di dalam negara, dimana kalau dilihat lebih dalam, anggotanya direkrut dari anak-anak Muda yang sedang galau, sedang bermasalah, kemudian di ajak serta dihilangkan identitasnya, mereka bukan melakukan pengajian tetapi kajian menggunakan model dekonstruksi dengan menanamkan ajaran-ajaran yang mereka yakini, untuk menjadi Negara Karunia Semesta Alam. Orang di culik dan dipindahkan kemudian diberi jabatan mulai dari Lurah, Camat, Bupati dan jabatan lain, dijadikan pegawai seperti di pemerintahan, dan pemimpinnya adalah imamnya yaitu Ahmad Musadeq.
Meskipun gerakannya selama ini bersifat sosial, seperti membagi-bagi Sembako dan membersihkan lingkungan, tetapi idiologi mereka telah mencederai Islam, dimana organisasi ini dengan nama Islam, tetapi ajarannya tidak mewajibkan Sholat, tidak mewajibkan Ibadah Haji, tidak mewajibkan puasa, bayar zakat, Infaq serta ajaran Islam lainya, dan pimpinannya menyebut dirinya Masih Ma’ud (Masih itu Almasih) dan (Ma’ud itu yang di janjikan), jadi mereka mencapur adukkan ajaran Islam.
KH. Ahmad Syafi’i Mufid meminta pada seluruh masyarakat Indonesia untuk berhati-hati dengan gerakan-gerakan seperti itu, karena GAFATAR memiliki idiologi yang ingin menghancurkan idiologi negara, mereka ingin menghancurkan idiologi Pancasila, ingin mendirikan tatanan baru yang tidak sesuai dengan kesepakatan bangsa Indonesia, yaitu Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa.
Disamping itu GAFATAR juga nyata-nyata menghancurkan Islam, meskipun gerakannya mengatasnamakan Islam, padahal mereka itu meninggalkan ajaran Islam, bahkan menodai ajaran Islam, inilah gerakan yang berbahaya, oleh sebab itu orang tua harus waspada, anaknya mengikuti gerakan apa, dan berkumpul dengan siapa, kalau ada hal, tingkah laku aneh, mestinya segera dilaporkan pada Majelis Ulama, Ormas Islam atau lembaga Islam lainnya, dan pada akhirnya dilaporkan ke Kepolisian, pinta KH. Ahmad Syafi’i Mufid.
Menurut Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta, DR. KH. Ahmad Syafi’i Mufid, bahwa GAFATAR dulunya adalah KOMAR (Komunitas Militan Abraham), dan KOMAR dulunya adalah Al Qiyadah Al Islamiyah yang dipimpin Ahmad Muzadeq, dan Al Qiyadah Al Islamiyah dulunya adalah NII KW9, yang ingin mendirikan negara di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi GAFATAR adalah gerakan yang terus bermetamorfose dari gerakan NII KW9.
Dan setelah dilarang GAFATAR juga telah berganti nama lagi, dengan nama Negara Karunia Tuhan Semesta Alam, dilihat namanya saja sudah jelas yaitu Negara Allah, disini punya agenda tersembunyi yaitu mendirikan negara di dalam negara, dimana kalau dilihat lebih dalam, anggotanya direkrut dari anak-anak Muda yang sedang galau, sedang bermasalah, kemudian di ajak serta dihilangkan identitasnya, mereka bukan melakukan pengajian tetapi kajian menggunakan model dekonstruksi dengan menanamkan ajaran-ajaran yang mereka yakini, untuk menjadi Negara Karunia Semesta Alam. Orang di culik dan dipindahkan kemudian diberi jabatan mulai dari Lurah, Camat, Bupati dan jabatan lain, dijadikan pegawai seperti di pemerintahan, dan pemimpinnya adalah imamnya yaitu Ahmad Musadeq.
Meskipun gerakannya selama ini bersifat sosial, seperti membagi-bagi Sembako dan membersihkan lingkungan, tetapi idiologi mereka telah mencederai Islam, dimana organisasi ini dengan nama Islam, tetapi ajarannya tidak mewajibkan Sholat, tidak mewajibkan Ibadah Haji, tidak mewajibkan puasa, bayar zakat, Infaq serta ajaran Islam lainya, dan pimpinannya menyebut dirinya Masih Ma’ud (Masih itu Almasih) dan (Ma’ud itu yang di janjikan), jadi mereka mencapur adukkan ajaran Islam.
KH. Ahmad Syafi’i Mufid meminta pada seluruh masyarakat Indonesia untuk berhati-hati dengan gerakan-gerakan seperti itu, karena GAFATAR memiliki idiologi yang ingin menghancurkan idiologi negara, mereka ingin menghancurkan idiologi Pancasila, ingin mendirikan tatanan baru yang tidak sesuai dengan kesepakatan bangsa Indonesia, yaitu Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa.
Disamping itu GAFATAR juga nyata-nyata menghancurkan Islam, meskipun gerakannya mengatasnamakan Islam, padahal mereka itu meninggalkan ajaran Islam, bahkan menodai ajaran Islam, inilah gerakan yang berbahaya, oleh sebab itu orang tua harus waspada, anaknya mengikuti gerakan apa, dan berkumpul dengan siapa, kalau ada hal, tingkah laku aneh, mestinya segera dilaporkan pada Majelis Ulama, Ormas Islam atau lembaga Islam lainnya, dan pada akhirnya dilaporkan ke Kepolisian, pinta KH. Ahmad Syafi’i Mufid.
0 komentar:
Posting Komentar