TNI Angkatan Laut (AL) dapat penghargaan dari Badan Pengurus (BP)
Silaturahmi Nasional Raja-Sultan Nusantara Indonesia. Penghargaan City
Globe TNI AL Jalesveva Jayamahe itu diberikan karena TNI AL berperan aktif
secara terus menerus dalam menjaga kelestarian hutan di Indonesia.
Penghargaan diberikan oleh Sekretaris Jenderal Badan Pengurus (BP) Silaturahmi Nasional Raja-Sultan Nusantara Indonesia Raja Samu Samu IV Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, S.E., M.M. kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P.,.
City Globe TNI AL Jalesveva Jayamahe tersebut berbentuk globe dunia berukuran tinggi 17 cm, berdiameter 70 cm, terbuat dari bahan tembaga murni buatan tangan. "Ini merupakan bentuk terima kasih kami kepada Bapak Kepala Staf Angkatan Laut, bersama jajaran pimpinan serta seluruh prajurit dan staf atas kepedulian yang tinggi kepada kelestarian lingkungan hutan di tanah air, serta juga berharap kegiatan ini sebagai upaya kita dalam rangka menjaga keseimbangan alam guna mendapatkan hasil yang optimal,” kata Raja Samu Samu IV.
Sementara itu, Ade Supandi dalam sambutannya mengatakan bahwa TNI AL sebagai bagian dari komponen bangsa, selama ini telah turut berperan aktif dalam upaya pelestarian hutan, diantaranya ikut serta dalam konservasi hutan mangrove di berbagai wilayah pesisir indonesia, penanganan illegal logging, dan yang terakhir adalah pengiriman prajurit TNI AL dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan. "Ini merupakan wujud kepedulian kami dalam pelestarian hutan,” tegas Kasal.
Dia juga berharap dengan adanya kegiatan semacam ini, maka upaya menjaga keseimbangan alam akan mendapatkan hasil yang optimal. Pemanasan global atau yang sering kita sebut global warming, lanjut Kasal, merupakan proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Global warming menjadi isu mutakhir terkait lingkungan hidup, dimana pencemaran dan pengrusakan terhadap lingkungan dianggap sebagai faktor penyebab hilangnya sifat kealamiahan bumi akibat pemanasan global. Dunia pun menyadari untuk melakukan upaya keras mengingat semakin terancamnya eksistensi kehidupan.
"Upaya tersebut dilakukan melalui rekomendasi pembatasan peningkatan suhu dan pemberian dana bagi negara berkembang guna memerangi perubahan iklim Indonesia sebagai negara berkembang yang posisinya berada di sekitar katulistiwa dan memiliki banyak hutan tropis, tentunya mempunyai banyak peran dalam menangani global warming. Peran tersebut dapat diwujudkan dengan menjaga kelestarian hutan indonesia yang merupakan paru-paru dunia,” ujar Kasal.
Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya Wakasal Laksdya TNI Widodo, M.Sc.dan para pejabat utama mabesal, Sementara dari pihak BP Silatnas Raja-Sultan Nusantara Indonesia diantaranya Kabid Kerja Sama Raden Yoyok Sri Waluyo, Ratu Raja Samu Samu VI Ratu Penerang Alam, Pimpinan Konderatu Indonesia Dra. Herlinda Siahaan, serta Kepala Program Kerja Sama Konderatu Nusantara Tiro Panca.
0 komentar:
Posting Komentar