KKN MIPM Mahasiswa STP Trisakti, Dukung Pengembangan Pariwisata Indonesia
Kuliah Kerja Nyata Menerapkan Ilmu Pariwisata di Masyarakat (KKN-MIPM) yang dilakukan Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti (STP Trisakti), pada tahun akademik 2018-2019 ini, telah di konsentrasikan ke Desa Wisata Cipasung, Kuningan, Jawa Barat serta di Desa Sumbawan Kota Pekalongan serta Kampung Wisata Batik Pesindon Pekalongan, Jawa Tengah.
Kepala Departemen S1 dan S2 Pariwisata STP Trisakti, Dr Saptarining Wulan disela acara Paparan KKN MIPM Mahasiswa STP Trisakti, pada wartawan menjelaskan, bahwa kegiatan Kuliah Kerja Nyata bagi Mahasiswa STP Trisakti, merupakan kegiatan wajib dalam upaya pengaplikasian Ilmu Pariwisata di Masyarakat, yang telah di pelajari dari Semester 1 semester 7, jadi di Semester 8 ini, para mahasiswa kita tempatkan di lokasi-lokasi Wisata, kita berharap mereka akan turutserta mengembangkan Kepariwisataan di daerah, sehingga diharapkan juga berdampak pada pengembangan Pariwisata Indonesia.
Penempatan di Kota Pekalongan, kita memilih 2 Desa yang berbeda, yaitu Desa Sumbawan dan desa Pesindon, karena kedua desa tersebut selama ini telah menerapkan sebagai Kampung Budaya, sehingga para Mahasiswa hadir untuk menerapkan Ilmu Pariwisata, menanamkan Pilar Sapta Pesona pada warga masyarakat, yang terdiri dari unsur Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan dan Kenangan, dalam pengembangan pariwisata di wilayah tersebut.
Disamping itu para Mahasiswa juga dituntut untuk mampu membangun sinergitas, antara Masyarakat dengan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, Akademisi, Media maupun Pengusaha, untuk bersama-sama mengembangkan destinasi wisata, juga dengan inovasi dan kreativitas untuk bisa membangun Pariwisata yang berkelanjutan, jadi STP Trisakti terus berupaya mencetak Sumber Daya Manusia Insan Pariwisata yang memahami 4 pilar diatas untuk pengembangan Pariwisata di Indonesia, tegas Dr Saptarining Wulan.
Sementara dalam paparannya, para Mahasiswa disamping kegiatan Fisik juga dilakukan kegiatan Non Fisik, dengan membekali masyarakat akan pemahaman Masyarakat Sadar Wisata, Pelatihan2 Kewirausahaan dibidang Kuliner dan Jasa Wisata maupun pelatihan Pemasaran dan Promosi melalui Media Sosial, Aplikasi Jual beli online maupun Blog secara Online.
Dan dukungan pembangunan fisik, para Mahasiswa juga mengajak warga Kampung Wisata tersebut untuk menerapkan 7 Sapta Pesona tersebut, mulai dari membangun wilayah yang aman, tertib, ramah, juga menciptakan kampung uang indah penuh kenangan, seperti mempercantik kampung dengan Mural, memperindah Becak dengan Lukisan Batik, membuat peta/petunjuk Destinasi Wisata, memberikan pelatihan Kesenian pada Pemuda di desa tersebut, melatih anak-anak untuk kreatif dengan memanfaatkan limbah untuk menjadi barang yang berguna, melatih pembuatan souvenir untuk wisatawan, mengajak dunia usaha dan Media untuk bersama-sama mempromosikan Kampung Wisata hingga mengajak Pemerintah Daerah agar meningkatkan Sarana dan Prasarana menuju Destinasi Wisata tersebut, bagaimana agar Pembangunan Desa Wisata maupun Kampung Wisata tersebut dapat berkesinambungan dan semakin diminati Wisatawan domestik maupun Mancanegara, ini adalah wujud Kontribusi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti untuk pembangunan Kepariwisataan Indonesia, serta mendukung program Pemerintah dalam mendatangkan Turis Mancanegara ke Indonesia. (Nrl).
Kuliah Kerja Nyata Menerapkan Ilmu Pariwisata di Masyarakat (KKN-MIPM) yang dilakukan Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti (STP Trisakti), pada tahun akademik 2018-2019 ini, telah di konsentrasikan ke Desa Wisata Cipasung, Kuningan, Jawa Barat serta di Desa Sumbawan Kota Pekalongan serta Kampung Wisata Batik Pesindon Pekalongan, Jawa Tengah.
Kepala Departemen S1 dan S2 Pariwisata STP Trisakti, Dr Saptarining Wulan disela acara Paparan KKN MIPM Mahasiswa STP Trisakti, pada wartawan menjelaskan, bahwa kegiatan Kuliah Kerja Nyata bagi Mahasiswa STP Trisakti, merupakan kegiatan wajib dalam upaya pengaplikasian Ilmu Pariwisata di Masyarakat, yang telah di pelajari dari Semester 1 semester 7, jadi di Semester 8 ini, para mahasiswa kita tempatkan di lokasi-lokasi Wisata, kita berharap mereka akan turutserta mengembangkan Kepariwisataan di daerah, sehingga diharapkan juga berdampak pada pengembangan Pariwisata Indonesia.
Penempatan di Kota Pekalongan, kita memilih 2 Desa yang berbeda, yaitu Desa Sumbawan dan desa Pesindon, karena kedua desa tersebut selama ini telah menerapkan sebagai Kampung Budaya, sehingga para Mahasiswa hadir untuk menerapkan Ilmu Pariwisata, menanamkan Pilar Sapta Pesona pada warga masyarakat, yang terdiri dari unsur Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan dan Kenangan, dalam pengembangan pariwisata di wilayah tersebut.
Disamping itu para Mahasiswa juga dituntut untuk mampu membangun sinergitas, antara Masyarakat dengan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, Akademisi, Media maupun Pengusaha, untuk bersama-sama mengembangkan destinasi wisata, juga dengan inovasi dan kreativitas untuk bisa membangun Pariwisata yang berkelanjutan, jadi STP Trisakti terus berupaya mencetak Sumber Daya Manusia Insan Pariwisata yang memahami 4 pilar diatas untuk pengembangan Pariwisata di Indonesia, tegas Dr Saptarining Wulan.
Sementara dalam paparannya, para Mahasiswa disamping kegiatan Fisik juga dilakukan kegiatan Non Fisik, dengan membekali masyarakat akan pemahaman Masyarakat Sadar Wisata, Pelatihan2 Kewirausahaan dibidang Kuliner dan Jasa Wisata maupun pelatihan Pemasaran dan Promosi melalui Media Sosial, Aplikasi Jual beli online maupun Blog secara Online.
Dan dukungan pembangunan fisik, para Mahasiswa juga mengajak warga Kampung Wisata tersebut untuk menerapkan 7 Sapta Pesona tersebut, mulai dari membangun wilayah yang aman, tertib, ramah, juga menciptakan kampung uang indah penuh kenangan, seperti mempercantik kampung dengan Mural, memperindah Becak dengan Lukisan Batik, membuat peta/petunjuk Destinasi Wisata, memberikan pelatihan Kesenian pada Pemuda di desa tersebut, melatih anak-anak untuk kreatif dengan memanfaatkan limbah untuk menjadi barang yang berguna, melatih pembuatan souvenir untuk wisatawan, mengajak dunia usaha dan Media untuk bersama-sama mempromosikan Kampung Wisata hingga mengajak Pemerintah Daerah agar meningkatkan Sarana dan Prasarana menuju Destinasi Wisata tersebut, bagaimana agar Pembangunan Desa Wisata maupun Kampung Wisata tersebut dapat berkesinambungan dan semakin diminati Wisatawan domestik maupun Mancanegara, ini adalah wujud Kontribusi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti untuk pembangunan Kepariwisataan Indonesia, serta mendukung program Pemerintah dalam mendatangkan Turis Mancanegara ke Indonesia. (Nrl).
0 komentar:
Posting Komentar