Kelulusan UN Merosot, Disdik Harus Cari Akar Permasalan



Jumlah Kelulusan dalam Ujian Nasional diwilayah Provinsi DKI Jakarta tahun 2010 saat ini cukup memprihatinkan, karena Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, telah menambah anggaran biaya pendidikan cukup besar, bahkan sudah melebihi 20% dari APBD yang ada, namun hasil angka kelulusan justri menurun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, oleh sebab itu Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, harus bisa mengevaluasi diri untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Menurut Anggota Komisi E, DPRD Provinsi DKI Jakarta, Hj Marie Amadea Ismayani, S.Si, bahwa dengan kemerosotan ini, Dinas Pendidikan harus bisa mencari akar permasalahan, mungkin juga karena para guru masih mempermasalahkan PKD serta tunjangan guru, sehingga kinerja guru rendah, oleh sebab itu Disdik harus bisa mencari penyebabnya sehingga tidak terulang lagi, dan mudah-mudahan dengan ujian ulangan ini akan mampu mengangkat siswa-siswi yang tidak lulus dalan Ujian Nasional kemaren.jangan sampai dengan ujian ulangan ini mereka tidak lulus juga, sehingga anak harus ikut ujian Paket C,karena Paket C akan tidak membanggakan bagi anak didik kita.

“Kita heran kenapa ujian kali ini hasilnya mengecewakan, padahal anggaran sudah kita naikkan, hasilnya kok malah terjadi kemunduran, dan ini sangat kita sayangkan, semoga Dinas Pendidikan akan mengetahui akan penyebabnya, dan Komisi E sudah memanggil Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya, semoga kedepan tidak terjadi lagi”, tegas Anggota Fraksi Demokrat yang ramah dan senantiasa menjawab setiap ada pertanyaan para wartawan.

Diakuinya dengan adanya Ujian Nasional ini, memang banyak anak-anak didik yang takut duluan, sebelum mengikuti ujian, hal tersebut membuat siswa tidak percaya diri dan tidak bisa berkonsentrasi menghadapi soal-soal ujian, bahkan ada juga isu-isu adanya bocoran, padahal dari pantauan dewan sebelum ujian dilaksanakan, penjagaan soal-soal ujian cukup bagus, sehingga bocoran itu sebenarnya tidak pernah ada, jadi saya menghimbau pada siswa-siswi untuk bisa menghilangkan kebiasan buruk, seperti mencontek serta mengharapkan bocoran ujian, oleh sebab itu belajarlah dengan baik dan benar, kalau ada bocoran soal-soal ujian, itu hanya ulah orang tertentu untuk mencari keuntungan pribadi, dan kalau benar siswa memperoleh bocoran yang tidak sesuai, maka akan merugikan siswa itu sendiri, maka hilangkan kebiasaan untuk mengharap adanya bocoran UN, pintanta.

Kepada dinas Pendidikan, Hj Marie Amadea Ismayani juga berharap kedepan untuk dapat memberikan bekal psikologis pada siswa, karena ternyata banyak juga siswa yang stres duluan karena takut tidak lulus, bagaimana secara lahir dan batin para anak didik benar-benar siap menghadapi Ujian Nasional, tambahnya.

Menanggapi akan adanya pihak-pihak yang menginginkan agar kembali ke sistem lama, dengan tidak lagi menggelar Ujian Nasional, Hj Marie Amadea mengaku tidak sependapat, karena hal tersebut justru suatu kemunduran, cuma saja seharusnya soal ujian agar tidak terlalu sulit, mungkin tim penyusun ujian melakukan uji coba akan kemampuan siswa di perkotaan dengan yang ada di daerah, dan diambil rata-rata/ditengah, ambilah yang paling baik supaya tidak memberatkan. Saya yakin ada kesalahan informasi bagi tim penyusun UN yang ada di pusat dengan informasi akan konsisi di lapangan, akan kemampuan siswa. Papar Hj Marie Amadea Ismayani, S.Si.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA