Pemberian Beasiswa Cerdaskan Anak Negeri


Mahalnya biaya pendidikan menjadi dorongan bagi BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) guna menggulirkan program beasiswa untuk mencerdaskan anak negeri. Untuk itu, BAZNAS bekerjasama dengan BRI Syariah dan BSMI (Bank Syariah Mega Indonesia) mengadakan acara pemberian beasiswa untuk cerdaskan anak negeri.

Acara yang akan diadakan Sabtu (1/5) di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional (kemendiknas) ini dalam rangka menyambut hari pendidikan nasional. Hadir dalam acara tersebut yaitu ketua umum BAZNAS Didin Hafidhuddin, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Dr. Fasli Djajal, Dirut BRI Syariah, Dirut BSMI, Anggota komisi VIII DPR RI, serta 500 siswa dan mahasiswa beasiswa dari BAZNAS.

Dalam program Indonesia cerdas, BAZNAS bertekad akan terus menggulirkan program pengembangan pendidikan khususnya beasiswa kepada para siswa dan mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi. Hal ini dilakukan mengingat data beberapa tahun yang lalu terdapat 2,3 persen anak-anak SD (usia 7-12 tahun) atau sekitar 6 juta tidak bersekolah yang meningkat menjadi 2,4 persen atau 7,5 juta pada 2002. Demikian pula untuk SLTP (usia 12-15 tahun) meningkat dari 9,6 persen pada 1999 menjadi 10,10 persen dan diperkirakan sekitar 7 juta siswa SD/SLTP terancam putus sekolah karena ketidakmampuan biaya.

Saat ini, menurut Didin Hafidhuddin, BAZNAS sudah memberikan bantuan lebih dari 10.000 beasiswa untuk siswa, mahasiswa dan para santri seluruh Indonesia. Dana tersebut menurutnya merupakan pengumpulan dari dana zakat, infaq dan shodaqoh dari berbagai perusahaan yang telah mempercayai zakatnya kepada BAZNAS.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Djalal mengutarakan bahwa ada lima pilar yang harus dipastikan untuk menjamin pendidikan di Indonesia. Antara lain; setiap anak yang lahir berhak untuk memperoleh pendidikan, akses sekolah diusahakan mudah dan dekat dari rumah, pendidikan harus adil dan merata dan terakhir pemerintah harus menjamin program belajar 9 tahun dan bebas biaya.

Saat ini menurut Fasli Djalal, 1/60 dari penduduk Indonesia belum sekolah. Padahal menurutnya sekarang sudah ada beasiswa yang diberikan pemerintah. Selain itu beasiswa juga banyak diberikan oleh LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan lembaga masyarakat atau lembaga pemerintah lainnya seperti BAZNAS. Kebijakan menteri Pendidikan Nasional sekarang adalah setiap Perguruan tinggi negeri harus menyiapkan 500 quota untuk anak-anak yang berprestasi dan tidak mampu. Tujuannya adalah untuk mencerdaskan generasi yang akan datang. Fasli berharap dengan kelulusan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut akan mengurangi tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia.

Diharapkan dengan bantuan beasiswa yang berasal dari zakat, infaq dan shodaqoh ini akan banyak anak Indonesia yang terselamatkan dari putus sekolah serta bisa melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Program beasiswa ini merupakan program tahunan yang secara bertahap digulir BAZNAS. Acara pemberian beasiswa ini juga dalam rangka mewujudkan program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) yang telah dirancang oleh BAZNAS. Beastudy yang diberikan pada mahasiswa berprestasi di kampus negeri di seluruh Indonesia yang berasal dari keluarga tidak mampu sehingga setiap anak bangsa bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Beastudy SKSS membiayai mahasiswa semester pertama sampai lulus sarjana serta biaya hidup.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA