KADER BELA NEGARA PERLU DIKEMBANGKAN SAMPAI KE SELURUH PELOSOK DESA

Kementrian Pertahanan RI telah menetapkan Program Pelatihan Bela Negara bagi generasi muda Indonesia, meskipun ada yang secara nyata menolak program tersebut, namun menurut Ketua Dewan Pembina DPP GM Sriwijaya,  Anggota Majelis Pemuda Indonesia DPP KNPI, yang juga alumni Kursus Lemhannas RI Program Pemuda tahun 2009, Sadek SH bahwa di era globalisasi seperti saat ini, serta akan adanya Pasar Bebas Asean, maka semangat Bela Negara, Sangat penting dan harus didukung oleh semua pihak, untuk dikembangkan sampai ke Pelosok Desa, untuk mengulas hal tersebut, berikut petikan wawancara dengan Bung Sadek SH.

Bagaimana pendapat Bung Sadek, mengenai  Program Pendidikan Kader Bela Negara yang telah dilakukan oleh Kementrian Pertahanan RI  ?

Sadek SH : Pendidikan Kader Bela Negara yang digagas oleh Kementrian Pertahanan RI itu sebetulnya sudah harus dilakukan 10 tahun lalu, karena setiap masalah yang menyangkut dengan persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus diberikan satu pemahaman atau pengertian serta pendidikan yang bernuansa serta bernilai patriotisme dan nasionalisme, oleh sebab itu program itu sangat bagus, karena untuk menjaga keutuhan NKRI harus ada Pemuda militan yang berwawasan kebangsaan dengan semangat patriotieme, siap membela negara kapan saja, oleh sebeb  itu sebagai Ketua Dewan Pembina DPP Generasi Muda Sriwijaya sekaligus Komandan Brigade Satgas DPP TP Sriwijaya, sangat setuju dengan program Kader Bela Negara tersebut, bahkan harus diteruskan dan dikembangkan sampai ke desa-desa, sehingga para Pemuda Indonesia atau generasi penerus bangsa memahami tugas dan tanggung jawabnya dimasa depan.

Kenapa harus dikembangkan hingga ke desa-desa  ?

Sadek SH :
sesungguhnya itu perlu dikembangkan hingga ke desa-desa, mengingat negara ini didirikan, dirintis, dibela serta direbut oleh kader-kader bangsa yang awalnya adalah dari desa, yang namanya Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Hisbullah maupun Laskar-laskar Rakyat sebagai embrio daripada Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara, itu tadinya juga dari desa,yang kemudian diberikan doktrin oleh Bung Karno dan para pemuda pejuang diseluruh negeri ini, dan para pejuang sengaja diambil dari desa karena merekalah yang benar-benar cinta tanah air, tulus berkorban bagi bangsa dan negara, dan di dadanya Pemuda Indonesia siap berkurban menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Apa saja manfaat kalau pendidikan Kader Bela Negara diberikan sampai ke tingkat desa ?

Sadek SH
: Ia... manfaatnya tentu saja yang kita harapkan akan lahir Pemuda-pemuda atau Generasi bangsa yang didalam dadanya ada nilai Patriotisme dan nasionalisme serta semangat persatuan dan kesatuan,  juga generasi yang cinta negeri ini diseluruh elemen masyarakat, yaitu generasi yang memahami akan nilai-nilai luhur pada Pancasila, dan program Bela Negara tersebut juga harus ditanamkan nilai-nilai Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, sehingga tidak ada yang merasa mayoritas, merasa lebih kuat, lebih gagah tetapi sama sebagai warga negara, jadi nilai Kerakyatan, kesatuan dan persatuan perlu dikembangkan diseluruh elemen, baik agama apa saja, suku apa saja perlu diberikan pendidikan bela negara, sehingga seluruh anak bangsa akan memahami, sehingga berdampak pada pengurangan terorisme, penyalahgunaan narkoba serta mengurangi angka kriminalitas di negeri ini, serta mampu memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa di negeri ini secara mendasar Dari Rakyat untuk Rakyat.

Dari pemberitaan beberapa media, ada yang tidak setuju akan Program Bela Negara tersebut, dengan alasan biaya yang besar, bagaimana Bung Sadek menanggapinya  ?

Sadek SH :
saya melihat mereka datang dari kelompok antek-antek Imperialisme, Kolonialisme atau Komunisme, dimana kelompok Imperialisme adalah kelompok yang ingin menguasai perekonomian Indonesia maupun SDA, kelompok Kolonialisme ingin menguasai tanah serta kelompok Komunisme yang ingin mengambil alih kekuasaan, berarti ada upaya yang ingin mengganti Pancasila dengan idiologi lain, mereka adalah kelompok-kelompok yang tidak tau akan bela negara, menurut saya berapapun anggaran atau biaya yang harus dikeluarkan harus di keluarkan, karena di tanah air ini hanya ini satu-satunya  aset yang harus dijaga, dan salahsatunya adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta kebhinekaan sebagaimana yang tertuang dalam Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI harus dijaga, apalagi diera global saat ini menjaga bukan lagi dengan senjata, tetapi harus dengan semangat Patriotisme, nasionalisme dan semangat bela negara, berapapun biaya yang harus dikeluarkan tidak masalah, yang penting NKRI harus terjaga, dan bangsa ini harus bisa
bersaing ditingkat internasional, apalagi bangsa Indonesia mau tidak mau harus masuk dalam Pasar Bebas Asean.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA