Kemenkes Adakan Pembekalan Tim Nusantara Sehat

Sebagai upaya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, Kementrian Kesehatan RI (Kemenkes) menggelar kegiatan pembekalan kepada peserta Nusantara Sehat gelombang kedua.

Dalam upacara pembekalan Tim Nusantara Sehat di Lapangan Pusdikkes Kodiklat TNI AD, Kramatjati Jaktim beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan RI Prof dr Nila Farid Moeloek, SpM(K), menegaskan, bahwa Program Nusantara Sehat merupakan program yang dirancang dengan tujuan kongkrit penguatan layanan primer, sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat hingga ke wilayah Perbatasan NKRI, melalui peningkatan jumlah, sebaran tenaga kesehatan berkualitas berbasis tim.

"Program yang juga dibuat untuk mendukung pelaksanaan program kesehatan, yang sejalan dengan Nawacita 'Membangun Indonesia dari Pinggir' ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifat menyeluruh dan melibatkan anggota tim kesehatan sebagai interprofessional collaboration (dokter, bidan, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya)," katanya.

Menurut Menkes, Program Nusantara Sehat, lahir setelah adanya kajian tentang distribusi tenaga kesehatan yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. Peserta program ini meliputi tenaga medis dan kesehatan, mulai dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, ahli teknik laboratorium medik, ahli gizi, dan ahli farmasi. Program berlangsung dua tahun di daerah perbatasan terpencil, perbatasan dan kepulauan, serta daerah bermasalah kesehatan.

"Gelombang kedua ini diikuti 605 peserta muda di bawah 30 tahun. Mereka akan ditempatkan di 100 puskesmas di daerah perbatasan terpencil, perbatasan dan kepulauan, dan daerah bermasalah kesehatan. Kenapa di puskesmas? Karena puskesmas adalah garda terdepan bagi kegiatan pelayanan kesehatan, termasuk usaha promotif, preventif, dan kegiatan proaktif untuk menjangkau sasaran di luar masyarakat sesuai rencana pembangunan kesehatan periode 2015-2019 dengan Paradigma Sehat" .

Belum dicapainya kesuksesan dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian balita (AKB), serta persoalan seperti stunting dan masalah gizi lainnya, serta pengendalian penyakit menular (seperti HIV/AIDS, Malaria, TB), penyakit tidak menular (kanker, jantung, dll), pelayanan kesehatan ini memerlukan pendekatan keluarga, salah satunya dengan meningkatkan penyebaran dan kualitas tenaga kesehatan.

"Untuk itu, kami juga membekali peserta terdidik dan profesional ini dengan materi bela negara, penguatan program, pengembangan diri serta pelayanan medis dan komunitas, dengan kerjasama Pusdikkes Kodiklat TNI AD dan Rindam Jaya. Kami berharap setelah ini, peserta mampu menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di daerah perbatasan NKRI dengan berbekal disiplin, loyalitas, dedikasi, jiwa, korsa, dan semangat pantang menyerah di tempat tugasnya," tegas dr Nila Farid Moeloek.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA