Bertempat di SMKN 26 Jakarta, 100 orang perwakilan PGRI dari Kecamatan Pulogadung mengikuti Konferensi Cabang. Dengan agenda pemilihan Ketua dan Pengurus baru.acara tersebut juga sebagai upaya pemenuhan kewajiban, sebagaimana yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi PGRI,
Ketua PGRI Kota Administrasi Jakarta Timur, Emon Salman,S.Pd,MM disela acara tersebut pada wartawan menegaskan, bahwa seluruh Pengurus PGRI yang baru hendaknya dapat memaksimalkan peran para Guru untuk menjadi anggota dengan kesadarannya sendiri, bagaimana dengan kerelaannya bisa bergabung di Persatuan Guru Republik Indonesia, serta dengan memenuhi kewajibannya.
Disamping itu pada tahun 2016 nanti, kita akan memasuki pasar bebas Asean, dan tidak menutup kemungkinan tenaga guru dari negara lain akan menyerbu pasar tenaga pendidikan di Indonesia, oleh sebab itu perlu upaya meningkatkan kompetensi guru, seperti peningkatan proses pembelajaran maupun penguasaan tehnologi informatika, kalau tidak maka kita akan ketinggalan oleh tenaga kerja dari negara luar, oleh sebab itu kita dituntut untuk meningkatkan kualitas diri dalam menghadapi MEA tersebut, tegasnya.
Saat disinggung masalah Guru Honor, Emon Salman mengaku terus memperjuangkan nasib para Guru Honor, kebijakan Nasional maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saat ini terus berproses dalam pengangkatan K2 menjadi PNS untuk pemenuhan guru di Jakarta, disamping itu bagi Guru Bantu juga sudah banyak yang diangkat menjadi PNS, meskipun tugasnya diperbantukan di Sekolah Swasta, solusi lain bagi Guru Honor K2 yang tidak lulus Tes masih ada kesempatan melalui P3K, melalui Kontrak Kerja tenaga pendidikan, dan kita bersyukur Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok mengeluarkan kebijakan untuk memberikan honor guru honor, dengan standar Upah Minimum Perkotaan (UMP) Provinsi DKI Jakarta yang jumlahnya 2,9 juta, bahkan akan dinaikan menjadi 3,1 juta. Dan kita akan terus berjuang untuk kesejahteraan guru, tegasnya.
Ketua PGRI Kota Administrasi Jakarta Timur, Emon Salman,S.Pd,MM disela acara tersebut pada wartawan menegaskan, bahwa seluruh Pengurus PGRI yang baru hendaknya dapat memaksimalkan peran para Guru untuk menjadi anggota dengan kesadarannya sendiri, bagaimana dengan kerelaannya bisa bergabung di Persatuan Guru Republik Indonesia, serta dengan memenuhi kewajibannya.
Disamping itu pada tahun 2016 nanti, kita akan memasuki pasar bebas Asean, dan tidak menutup kemungkinan tenaga guru dari negara lain akan menyerbu pasar tenaga pendidikan di Indonesia, oleh sebab itu perlu upaya meningkatkan kompetensi guru, seperti peningkatan proses pembelajaran maupun penguasaan tehnologi informatika, kalau tidak maka kita akan ketinggalan oleh tenaga kerja dari negara luar, oleh sebab itu kita dituntut untuk meningkatkan kualitas diri dalam menghadapi MEA tersebut, tegasnya.
Saat disinggung masalah Guru Honor, Emon Salman mengaku terus memperjuangkan nasib para Guru Honor, kebijakan Nasional maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saat ini terus berproses dalam pengangkatan K2 menjadi PNS untuk pemenuhan guru di Jakarta, disamping itu bagi Guru Bantu juga sudah banyak yang diangkat menjadi PNS, meskipun tugasnya diperbantukan di Sekolah Swasta, solusi lain bagi Guru Honor K2 yang tidak lulus Tes masih ada kesempatan melalui P3K, melalui Kontrak Kerja tenaga pendidikan, dan kita bersyukur Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok mengeluarkan kebijakan untuk memberikan honor guru honor, dengan standar Upah Minimum Perkotaan (UMP) Provinsi DKI Jakarta yang jumlahnya 2,9 juta, bahkan akan dinaikan menjadi 3,1 juta. Dan kita akan terus berjuang untuk kesejahteraan guru, tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar