Pangarmabar Tutup Latihan Keamanan Laut Koarmabar Tahun 2017
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., menutup kegiatan Latihan Keamanan Laut (Latkamla) Koarmabar Tahun 2017 di Gedung O.B. Syaaf, Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari Raya No.67, Jakarta Pusat, Kamis (16/3). Latihan Keamanan Laut Wilayah Barat Tahun 2017 tersebut berlangsung sejak tanggal 13 sampai dengan 16 maret 2017.
Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., dalam sambutannya antara lain mengatakan, Latihan Keamanan Laut Wilayah Barat tahun 2017 yang berlangsung selama empat hari dapat dilaksanakan dengan baik. Para peserta dapat menyelesaikan semua problem latihan yang diberikan oleh penyelenggara latihan secara serius dan berperan aktif dalam semua kegiatan latihan, sehingga tujuan dan sasaran latihan dapat dicapai dengan baik.
Lebih lanjut disampaikan Pangarmabar, bahwa pada latihan kali ini telah dilaksanakan simulasi operasi keamanan laut melalui proses pengambilan keputusan militer (PPKM). Dimulai dari penyusunan analisa tugas pokok sampai pembuatan rencana operasi dengan menggelar unsur KRI, hely dan melibatkan Pangkalan Angkatan Laut sebagai U.T. Bantu, yang pada akhirnya setiap perwira mengerti, memahami dan tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
Dijelaskan Pangarmabar, bahwa penegakan hukum saat ini menjadi perhatian utama pemerintah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugas operasi keamanan di laut setiap perwira harus bertindak secara profesional sesuai ketentuan dalam perundangan, baik nasional maupun internasional untuk dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan.
Evaluasi hasil operasi tahun 2016 yang menunjukkan peningkatan jumlah pengejaran, penangkapan dan penyelidikan (Jarkaplid) dan proses hukum dari tahun sebelumnya menunjukkan bahwa masih adanya tindak kejahatan yang terjadi di wilayah Koarmabar, kata Pangarmabar.
Ditegaskan Pangarmabar bahwa hasil yang telah dicapai tersebut diantaranya merupakan hasil operasi yang ditunjukkan oleh Tim Western Fleet Quick Respose (WFQR), dimana interoperability operasi dalam menghadapi tindak kejahatan di laut khususnya di Selat Singapura dan Selat Malaka yang berdampak positif bagi bangsa Indonesia terhadap dunia internasional.
Pada kesempatan ini juga Pangarmabar mengatakan pentingnya peran patroli udara maritim untuk lebih mengoptimalkan hasil operasi keamanan laut dalam menghadapi keterbatasan unsur guna menunjang tugas pokok TNI Angkatan Laut.
Mengakhiri sambutannya Pangarmabar memberikan beberapa penekanan untuk dijadikan pedoman sebagai berikut: Laksanakan tugas dengan berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berpedoman pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Trisila TNI Angkatan Laut. Pelihara dan aplikasikan pengalaman yang telah diperoleh selama latihan sebagai wujud profesionalisme prajurit TNI Angkatan Laut, dalam penegakan dan penyelesaian hukum di laut. Penegak hukum harus mampu menciptakan keadilan, kepastian hukum, jujur, dan terpercaya sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat indonesia, Laksanakan tugas dengan kesungguhan dan bertanggung jawab serta sesuai ketentuan, karena di pundak para perwira tantangan tugas yang berat ini tertumpu serta bangun sinergitas dengan sesama komponen TNI, Polri, instansi pemerintahan maupun masyarakat di wilayah kerja masing-masing demi kelancaran pelaksanaan tugas.
Hadir dalam acara penutupan tersebut, Kepala Staf Koarmabar Laksamana Pertama TNI Yudo Margono, S.E., Komandan Guskamlaarmabar Kolonel Laut (P) Bambang Irwanto, M.Tr (Han), selaku Wadirlat, Kadiskumal selaku penasehat latihan, para Danlantamal dan Pejabat Utama Koarmabar, para pejabat staf latihan, penilai dan peninjau latihan.(NK)
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., menutup kegiatan Latihan Keamanan Laut (Latkamla) Koarmabar Tahun 2017 di Gedung O.B. Syaaf, Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari Raya No.67, Jakarta Pusat, Kamis (16/3). Latihan Keamanan Laut Wilayah Barat Tahun 2017 tersebut berlangsung sejak tanggal 13 sampai dengan 16 maret 2017.
Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., dalam sambutannya antara lain mengatakan, Latihan Keamanan Laut Wilayah Barat tahun 2017 yang berlangsung selama empat hari dapat dilaksanakan dengan baik. Para peserta dapat menyelesaikan semua problem latihan yang diberikan oleh penyelenggara latihan secara serius dan berperan aktif dalam semua kegiatan latihan, sehingga tujuan dan sasaran latihan dapat dicapai dengan baik.
Lebih lanjut disampaikan Pangarmabar, bahwa pada latihan kali ini telah dilaksanakan simulasi operasi keamanan laut melalui proses pengambilan keputusan militer (PPKM). Dimulai dari penyusunan analisa tugas pokok sampai pembuatan rencana operasi dengan menggelar unsur KRI, hely dan melibatkan Pangkalan Angkatan Laut sebagai U.T. Bantu, yang pada akhirnya setiap perwira mengerti, memahami dan tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
Dijelaskan Pangarmabar, bahwa penegakan hukum saat ini menjadi perhatian utama pemerintah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugas operasi keamanan di laut setiap perwira harus bertindak secara profesional sesuai ketentuan dalam perundangan, baik nasional maupun internasional untuk dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan.
Evaluasi hasil operasi tahun 2016 yang menunjukkan peningkatan jumlah pengejaran, penangkapan dan penyelidikan (Jarkaplid) dan proses hukum dari tahun sebelumnya menunjukkan bahwa masih adanya tindak kejahatan yang terjadi di wilayah Koarmabar, kata Pangarmabar.
Ditegaskan Pangarmabar bahwa hasil yang telah dicapai tersebut diantaranya merupakan hasil operasi yang ditunjukkan oleh Tim Western Fleet Quick Respose (WFQR), dimana interoperability operasi dalam menghadapi tindak kejahatan di laut khususnya di Selat Singapura dan Selat Malaka yang berdampak positif bagi bangsa Indonesia terhadap dunia internasional.
Pada kesempatan ini juga Pangarmabar mengatakan pentingnya peran patroli udara maritim untuk lebih mengoptimalkan hasil operasi keamanan laut dalam menghadapi keterbatasan unsur guna menunjang tugas pokok TNI Angkatan Laut.
Mengakhiri sambutannya Pangarmabar memberikan beberapa penekanan untuk dijadikan pedoman sebagai berikut: Laksanakan tugas dengan berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berpedoman pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Trisila TNI Angkatan Laut. Pelihara dan aplikasikan pengalaman yang telah diperoleh selama latihan sebagai wujud profesionalisme prajurit TNI Angkatan Laut, dalam penegakan dan penyelesaian hukum di laut. Penegak hukum harus mampu menciptakan keadilan, kepastian hukum, jujur, dan terpercaya sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat indonesia, Laksanakan tugas dengan kesungguhan dan bertanggung jawab serta sesuai ketentuan, karena di pundak para perwira tantangan tugas yang berat ini tertumpu serta bangun sinergitas dengan sesama komponen TNI, Polri, instansi pemerintahan maupun masyarakat di wilayah kerja masing-masing demi kelancaran pelaksanaan tugas.
Hadir dalam acara penutupan tersebut, Kepala Staf Koarmabar Laksamana Pertama TNI Yudo Margono, S.E., Komandan Guskamlaarmabar Kolonel Laut (P) Bambang Irwanto, M.Tr (Han), selaku Wadirlat, Kadiskumal selaku penasehat latihan, para Danlantamal dan Pejabat Utama Koarmabar, para pejabat staf latihan, penilai dan peninjau latihan.(NK)
0 komentar:
Posting Komentar