PENGURUS PENGAJIAN KEBANGSAAN SOLIDARITAS MERAH PUTIH MEMBANTAH PERNYATAAN MEDIA BAHWA SYLVESTER MATUTINA ADALAH PENGGAGAS DAN KOORDINATOR GERAKAN ANTI-POLITISASI MASJID
Ketua Pengajian Kebangsaan Solidaritas Merah Putih Hj. Umi Siti, membantah pernyataan beberapa Media bahwa Sylvester Matutina adalah Penggagas Gerakan Anti Politisasi Masjid.
Kegiatan di CFD hari Minggu 22 April 2018 adalah Gerakan Sejuta Relawan Dukung Jokowi dan Peluncuran Aplikasi Jutaan Relawan Jokowi bukan Peluncuran Program Gerakan Anti Politisasi Masjid. Dengan demikian pernyataan bahwa Sylvester Matutina sebagai penggagas dan koordinator gerakan antipolitisasi masjid adalah tidak benar.
Gerakan Nasional Jutaan Relawan Dukung Jokowi tidak pernah menggagas ataupun berinisiatif membuat program atau gerakan antipolitisasi masjid.
Pernyataaan itu tidak pernah ada. Berita dikutip secara keliru oleh beberapa media, karena waktu itu acara dilakukan adalah Launching Aplikasi Jutaan Relawan Jokowi pada hari Minggu 22 April 2018 di depan McD Sarinah. Dimana kami semua hadir dan mendampingi Ketua Umum Solidaritas Merah Putih Sylvester Matutina pada acara tersebut.
Akibat pemberitaan yang tidak benar tersebut telah merusak nama baik Ketua Umum Solidaritas Merah Putih Sylvester Matutina dan Keluarganya beserta Keluarga Besar Solidaritas Merah Putih di seluruh Indonesia dan Luar Negeri.
“Di Solidaritas Merah Putih memang ada Pengajian Kebangsaan yang secara rutin dilaksanakan dan diikuti anggota dan Pengurus Solmet yang beragama Islam dan terbuka untuk masyarakat umum.”
Demikian dikatakan Hajjah Umi Siti di Sektetariat DPN Solmet dibilangan Pancoran, Jaksel didampingi Pendiri Solmet Bang Alwi Muhamad, Bang Hendry EkaSaputra, Bang Yasri, Bang Budiman Nugroho, Faiz Tyo SH, serta Ketua DPD Jaktim H Sugiman, Ketua DPD Jaksel Gusriyanto, Ketua DPD Jakbar Bang Popon, Ketua DPD Jakpus Bang Roelli, Ketua DPD Depok Hj. Adriani Kahar,Ketua DPD Bekasi Bang Nugroho, Ketua DPD Bogor Bang Wiarto Sastroresono. SH. S.SOS. M.SI.
"Kami berharap agar Media dapat menulis berita sesuai fakta dan jujur sesuai dengan etika jurnalistik yang berlaku. Tidak membuat berita yang dapat memprovokasi yang mengakibatkan salah pengertian. Bangsa ini memerlukan kesejukan dalam melaksanakan pembangunan berbangsa dan bernegara." Demikian diungkapkan H Sugiman, Ketua DPD Solmet Jaktim menutup pembicaraan.
0 komentar:
Posting Komentar