Andi Hakim, SH Pimpin Persaudaraan Suhu - suhu Senusantara




Bersamaan dengan kegiatan Pekan Budaya Tionghoa yang digelar di Taman Budaya Tionghoa Indonesia TMII,tokoh – tokoh masyarakat serta Budayawan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, serta didukung oleh Forum Komunikasi Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia, secara resmi mendeklarasikan “Persaudaraan Suhu –suhu  Senusantara”, sebagai Ketua Umum yang juga deklarator Persaudaraan Suhu-suhu Senusantara, KRT AJM Andi Hakim, SH  menegaskan,  bahwa organisasi ini akan berkiprah dalam menyatukan masyarakat Indonesia yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Lebih jauh Pengacara kondang yang banyak menangani kasus-kasus besar ini mengaku, bahwa dideklarasikan Persaudaraan Suhu-suhu Senusantara ini adalah wujud kecintaan kita pada Budaya Tionghoa, yang kini terus tumbuh dan berkembang di Indonesia, khususnya di Jakarta, dan berket dukungan masyarakat diharapkan kedepan Persaudaraan Suhu-suhu senusantara akan lebih berperan lagi dalam menumbuhkan budaya bangsa, serta mempersatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menjadikan Indonesia bersama seluruh masyarakatnya, sebagai negara yang bermartabat dan berbudaya tinggi, berdasarkan budaya leluhur dan jatidiri bangsa, saya mengajak pada seluruh bangsa Indonesia untuk bersatu, karena dengan persatuan maka Indonesia akan lebih maju dan lebih dihargai oleh negara-negara lain di dunia.

Persaudaraan Suhu-suhu Senusantara juga bersyukur atas telah dikeluarkannya UU No. 24 tahun 2006 tentang kewarganegaraan, yang telah menghapuskan diskriminasi, sehingga saat ini semua warga negara Indonesia, termasuk keturunan Tionghoa sama-sama sebagai warga negara Indonesia Asli, bahkan dalam  UU tersebut juga sudah ditegaskan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi tanda khusus baik di KTP maupun Akte Lahir, sehingga saat ini tidak ada lagi diskriminasi Ras maupun Etnis, semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama, untuk itu marilah kita optimis dengan keyakinan bukan dengna kebutuhan, tegas Andi Hakim, SH.

Readmore »

STIE ARDHI NIAGA Wisuda Sarjana dan Diploma


Setelah sekianlama mengikuti proses Pendidikan akademik di STIE ARDHI NIAGA, bertempat di Sasono Utomo TMII, 475 Mahasiswa mengikuti prosesi wisuda, menurut Ketua STIE ARDHI NIAGA, DR Suroyo, bahwa para lulusan kali ini merupakan lulusan yang langsung bekerja di berbagai sektor Industri maupun pemerintahan, karena dalam proses Pendidikan, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan dunia industri.

Dari sejumlah wisudawan, 200 orang diantaranya adalah mahasiswa dari program beasiswa, khususnya mereka dari keluarga kurang mampu, dimana sejak tahun 2006, pihaknya telah memberikan 1000 beasiswa kuliah gratis, sehingga kali ini 200 orang telah selesai kuliah, dan hasilnya sama dengan mereka yang belajar secara regular maupun ekstensi.

Dari semula para mahasiswa memang sudah disiapkan untuk dapat mengisi posisi di berbagai perusahaan, baik di Kawasan Industri yang ada di Kabupaten Bekasi, maupun diwilayah Kota Bekasi, karena awalnya memang dari keprihatinan kita karena yang bekerja di kawasan industri adalah mereka dari luar Bekasi (urban) dan bukan warga Bekasi, oleh sebab itu, STIE ADHI NIAGA melakukan kerjasama dengan perusahaan maupun penyalur tenaga kerja, sehingga setelah lulus, mereka dapat langsung ditampung di berbagai perusahaan diwilayah Bekasi ini, tegasnya.

Sejak dua tahun lalu, STIE ADHI NIAGA juga terus bebenah dan memperbaiki kurikulum yang ada,dan kini para lulusan juga telah dibekali dengan ilmu kewirausahaan, dan kita juga memfokuskan pada usaha-usaha syariah, sehingga mereka kelak juga bisa mandiri, dengan membuka usaha, baik dilingkungan mereka kerja, maupun di tempat-tempat sektor usaha lainnya.

Sementara dalam orasi ilmiah diisi oleh Akbar Tanjung, serta dilanjutkan oleh Komarudin Hidayat, dan DR Suroyo mengaku, bahwa melalui STIE ARDHI NIAGA ini, diharapkan kesempatan warga Bekasi untuk terus belajar, dan dapat mengenyam Pendidikan tinggi, akin semakin terbuka, kita bukan sekedar bisnis, namun bagaimana lembaga Pendelikon tinggi ini mau peduli dengan lingkungannya, sehingga masyarakat Bekasi dapat memperoleh Pendidikan Tinggi yang murah namun berkualitas, ini kita juga masih meneruskan mahasiswa dengan program beasiswa, yang tahun depan akan kita tamatkan, papar DR Suroyo.





Readmore »

Muller Silalahi, SE, MM : Berdoalah Sebelum Memilih Pemimpin



Proses Demokrasi di Indonesia, kini sudah melenceng jauh, karena masyarakat lebih percaya dengan uang, daripada percaya pada hati nurani, hal tersebut terlihat, dari proses demokrasi saat Pemilihan Umum (Pemilu) hingga Pemilihan Kepala Daerah, dimana masyarakat lebih menyalurkan hak pilihnya pada mereka yang memberi uang, daripada memilih pemimpin yang baik, amanah dan berkualitas. Oleh sebab itu pada Pemilihan Bupati Simalungun 2010 - 2015 yang segera digelar, Muller Silalahi, SE, MM berharap, masyarakat dapat berdoa terlebih dahulu, saat akan memilih calon pemimpinnya, sehingga Kepala Pemerintah Daerah (Bupati) kedepan, adalah Pemimpin Pilihan Tuhan.

Adanya politik uang dalam Pilkada, akan menyebabkan kita terjebak pada budaya Korupsi, karena mareka yang terpilih karena membeli suara, maka paling tidak saat ia memimpin, maka harus mengembalikan uang yang ia keluarkan, demikian juga masyarakat, uang senilai 50 ribu, atau 100 ribu itu sebenarnya tidak ada artinya, dan kesenangan uang tersebut juga hanya sesaat, namun dampak dari pemberian uang tersebut akan berdampak luas.

Lebih jauh Staf Ahli Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini menegaskan, bahwa apabila kita salah dalam memilih maka kita akan menyesal selama 5 tahun, kalau ada yang memberi uang terima saja, tetapi saat akan mencontreng/menyoblos, hendaknya harus sesuai hati nurani, dan lebih baik apabila sudah berada di dalam bilik coblosan, sebaiknya masyarakat Simalungun, mulai dari yang muda, dewasa serta kaum wanita agar dapat berdoa terlebih dahulu, sehingga kita tidak akan salah pilih, tegasnya.

Saat disinggung akan keterpanggilannya membangun kampung halamannya, dengan maju sebagai Bakal Calon Bupati, Muller Silalahi, SE, MM mengaku, bahwa  sebenarnya potensi di Kabupaten Simalungun itu cukup besar untuk dapat mensejahterakan masyarakatnya, hanya saja selama ini pemimpinnya sangat kurang menguasai permasalahan di masyarakat, oleh sebab itu kedepan Simalungun harus dipimpin oleh orang yang betul-betul memiliki kemampuan manajerial, memiliki dedikasi serta loyalitas tinggi pada masyarakatnya, juga harus inovatif dan kreatif  dalam membangun Kabupaten Simalungun. 

Salahsatu program yang akan dilakukan, apabila dirinya terpilih menjadi Bupati Simalungun adalah meningkatkan ketrampilan dan jiwa wirausaha masyarakat Simalungun, karena selama ini sumber daya alam yang ada tidak terkelola dengan baik, karena memang minimnya kemampuan serta ketrampilan masyarakat, oleh sebab itu sebagai orang yang memang selama ini bergelut dalam meningkatkan potensi masyarakat di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, melalui pelatihan-pelatihan, maka akan menerapkan kemampuannya dalam membangun masyarakat yang trampil dan kreatif, kita akan meningkatkan kewirausahaan pada masyarakat dengan meningkatkan ketrampilan serta membantu permodalan, sehingga SDA yang ada dapat terkelola dengan baik, dengan telah berkerja di Depnakertrans selama 32 tahun, maka hal tersebut sudah tidak akan sulit lagi,  tegas Muller Silalahi, SE, MM

Dalam mengurangi tingkat pengangguran, Muller yakin yang tersebut juga tidaklah sulit, selama ini pihaknya juga sudah beberapa kali mendesain di beberapa Kabupaten/Kota, dan banyak yang berhasil, oleh sebab itu kalau hal ini diterapkan di Kabupaten Simalungun, dirinya yakin akan dapat berhasil, tegasnya.

Readmore »

STIE Tunas Nusantara Tingkatkan Jiwa Wirausaha

Selama ini banyak Lembaga Pendidikan Tinggi yang berorientasi dalam mencetak lulusan, yang bergantung pada pangsa pasar kerja, upaya - upaya lebih mereka titikberatkan pada permintaan pasar kerja, sementara kebutuhan tenaga kerja itu sendiri sangat terbatas, oleh sebab itu dengan diberikannya kewenangan/otonom pada Perguruan Tinggi dalam menyusun Kurikulum Pendidikan, kini STIE Tunas Nusantara lebih menitikberatkan pada penanaman jiwa kewirausahaan pada lulusannya.

Saat ditemui seusai kegiatan seminar Entrepreneur di STIE TN, Kepala Pusat Inkubator Bisnis STIE Tunas Nusantara, Agus Selamet, SE, M.Ei pada wartawan menjelaskan, bahwa kegiatan kali ini merupakan bentuk pembekalan pada Mahasiswa, Alumni maupun masyarakat secara luas, pelatihan kali ini lebih dititikberatkan dalam upaya merubah menset menjadi pebisnis, kita ingin merubah bagaimana mereka memiliki pemikiran, wawasan dan pemahaman pebisnis.

Perlu kita garis bawahi, bahwa Jiwa entrepreneur atau pebisnis, bukan saja mereka berdagang atau menjual, tetapi apakah mereka guru, dosen, PNS atau Polri, tetapi mereka memiliki jiwa pebisnis, para pembicara lebih menekankan, akan bagaimana kita bisa melipat kondisi sekarang, untuk bisa menjadi pebisnis, serta kita harus bangkit, disamping itu para mahasiswa maupun alumni juga harus siap untuk mandiri, dengan kemampuan yang bagus, serta pengehatuan yang bagus pula.

Untuk menjadi seorang wirausaha, sebenarnya tidak harus punya modal, tetapi adalah semangat dan kemauan yang tinggi, pembicara yang kita tampilkan adalah Kang Jalu, seorang pebisnis yang kreatif, mereka banyak menciptakan karya-karyanya dengan media keras Koran bekas, dengan Koran yang ia linting, mampu menghasilkan berbagai mebel yang apik, seperti miniature meja, mobil, pesawat serta kap lampu, bahkan pesanan saat ini banyak datang dari luar negeri. Kang Jalu mampu menyulap Koran bekas menjadi benda seni bernilai tinggi, dengan pembekalan wawasan ini, STIE Tunas Nusantara berharap para alumni maupun mahasiswa, memiliki wawawan yang baru, mau berubah fikiran serta memiliki keberanian untuk berbisnis, pinta Agus Selamet, SE, M.Ei.





Readmore »

GEJOLAK ALAM, NEGARA BERADAB DAN BESAR



Alam! kita hidup di alam!? kita belum tahu alam dan kehendaknya!!? Sebelum kita membahas mengenai gejolak dan bencana alam, marilaha kita tenggok sejenak sejarah alam dan kehidupan kita di alam ini, agar kita lebih akurat, mendasar dan mengandung obyektifitas dalam pengulasan tentang permasalahan alam kita ini. alam kita terdiri dari 4 anasir/unsur + Nyawa (energi) dimana 4 unsur yang terdiri dari unsur air, unsur api, unsur bumi (tanah) dan unsur angin itulah yang membentuk wujud kita beserta energi Nyawa yang membuat kita hidup di bumi ini. Kita dengan bumi ini tidak beda perwujudannya, sama! terdiri dari 4 anasir /unsur alam beserta nyawa (energi) yang menghidupkannya.

Mahluk hidup dibumi ini terdiri dari lima jenis yang terbagi berdasarkan kemampuan beradaptasi terhadap unsur-unsur alam yang menyetainya dan yang membedakan fungsi dan martabatnya mahluk tersebut hidup dibumi ini.

1. mahluk hidup di alam tanpa nyawa / wujud (hidup di angin)
mahluk tersebut masih merupakan energi yang fungsi dan keberadaannya tidak bisa kita pungkiri, tapi tidak bisa kita lihat, karena belum mampu berwujud golongan mahluk, tersebut kita sebut Roh (nyawa tanpa wujud) yang sering kita sebut juga mahluk halus.

2. Mahluk 2 unsur alam
Golongan mahluk tersebut hidup di perairan dan unsur mahluk tersebut terdiri dari persenyawaan unsur air dan bumi. Golongan mahluk tersebut yang kita sebut mahluk ikan dan sejenisnya yang menguasai seluruh perairan

3. Mahluk 3 unsur alam
Golongan mahluk tersebut adalah golongan mahluk yang telah mampu bersenyawa dengan tiga unsur alam diantaranya unsur air, api, dan bumi itulah yang kita sebut golongan mahluk binatang baik itu binatang berkaki empat, melata, dan sejenis burung yang jelas golongan mahluk daratan dan pegunungan selain manusia.

4. Mahluk 4 unsur alam
golongan mahluk yang mampu bersenyawa dengan (Air, api,bumi dan angin) empat unsur alam dimana fungsi- fungsi unsur alam tersebut bersenyawa dengan dirinya adalah mahluk manusia. Dimana yang membedakan mahluk manusia dengan mahluk binatang adalah.
Mahluk manusia mampu mengakomodir fungsi unsur angin yang melahirkan funngsi unsur akal yang dapat menyerap ilmu pengetahuan yang didasari ilham-ilham serta intuisi- intuisi yang ada di angin untuk merubah tatanan hidup beradab dan terbentuknya fungsi unsur angin inilah yang menjadikan manusia lebih berderajat diantara mahluk-mahluk lainnya.
mahluk binatang tiga unsur yang tadi dan lainnya walau bernafas dengan angin tapi golongan binatang tingkat tiga tersebut tidak mampu menyerap dan mengakomodir fungsi dari unsur angin tersebut yang merupakan inti dari penghantar ilham-ilham ilmu pengetahuan dan intuisi-intuisi budaya yang ada dialam ini yang dapat melahirkan kehidupan modern atas pengolahan hal tersebut.

5. Mahluk 5 unsur alam
Golongan mahluk tersebut adalah golongan mahluk yang mampu melakukan persenyawaan dengan 4 unsur alam yang membentuk wujud dan prilakunya disertai mampu bersenyawa dengan alam batin sebelum dan sesudah adanya kehidupan dimana dia mampu berfikir dan memahami jiwanya serta mengerti dariman dia terlahir dan dilahirkan oleh alam ini, sehingga dapat menerapkan apa arti dan fungsi kehidupan dialam ini serta dapat membentuk peradaban yang lebih manusiawi dikehidupan alam ini sesuai tingkat fase-fase peradaban yang terbentuk di bumi ini.

Dialah mahluk 4 sehat 5 sempurna yang dapat mencapai keunggulan sebagai mahluk hidup yang sempurna yang di cita-citakan oleh seluruh ajaran kitab suci yang terlahir baik itu dari agama maupun budaya, yang menjadi tujuan aturan hidup untuk seluruh insan mahluk dimuka bumi ini.
Setelah kita tahu posisi kita sebagai mahluk di bumi dan alam ini, marilah kita masuk kepada terjadinya gejolak alam yang kita diami yang menjadi momok menakutkan dalam kehidupan ini
Kita hidup, bumi inipun hidup!! setiap yang hidup pasti mengalami fase-fase perubahan, setiap fase perubahan akan melahirkan degradasi wujud dan fungsi untuk kebutuhan perubahan tersebut. kita terlahir dari Bayi à Balita à Anak-anak à Dewasa à Manula. Setiap perubahan fase demi fase kita akan mengalami degradasi dalam tubuh kita baik itu panas, dingin pertumbuhan-prtumbuhan yang ada di tubuh kita maupun perubahan-perubahan sikap dan pola pikir dalam menuju fase pertumbuhan dari bayi sampai menuju dewasa / manula.
Begitupun kejadian pada bumi ini, karena bumi pun tumbuh dan hidup, maka bumi juga dipastikan mengalami perubahan-perubahan dan pertumbuhan-pertumbuhan baru, baik didalam fisiknya maupun suasananya yang kita anggap perubahan perubahan tersebut sebagai bagaian dari bencana alam maupun revolusi peradaban dimana hal tersebut tidak terelakan
Karena kita hidup didalamnya. Kita harus paham itu dan memahaminya !!!
Fase-fase Perubahan Bumi

“Setiap Fase Perubahan Bumi dipastikan terjadi bencana”

Fase Pertama Pembentukan Bumi

Fase pembentukan 4 unsur alam membentuk bumi – dalam pembentukan bumi tersebut dimulai dari segumpal air yang berputar tetap pada porosnya yang melahirkan panas, lalu terjadinya air dan api terus menyatu dalam putaran tersebut sehingga melahirkan larva yang membentuk wujud bumi, makanya didalam bumi masih terjadi proses tersebut dengan adanya wujud gunung berapi dan gas yang selalu keluar dari dalam bumi yang masih terus mengeluarkan dan menjadi sumber panas. Setelah ketiga unsur tersebut membentuk bumi dan bumi terus berputar sambil mengeluarkan gas dan udara, maka terbentuklah bumi kita ini terdiri dari gabungan 4 unsur alam dimulai dari air, api, tanah/bumi dan angin.
Didalam proses pertama fase ini jelas terjadi perubahan alam yang kita sebut sa’at ini mungkin sebuah bencana alam.

Fase Kedua Pembentukan Mahluk Hidup Pertama
Setelah bumi ini ada, dan terus berputar pada porosnya disertai persenyawan yang tidak dapat dipisahkan dari keempat unsur tersebut, maka dipastikan akan terlahir mahluk-mahluk dilokasi bumi ini yang disesuaikan dengan keadaan sikon dan geografis bumi pada saat itu.
Seluruh wujud yang ada dibumi ini baik hidup dan tidak, tidak ada yang tercipta dengan sim salabim ……… Ala kadabraa ……… !!! ada kehendak dan proses alam yang menyertai dengan unsur-unsurnya yang menjadikan semua ini ada.

Atas dasar itu, maka keberhasilan mahluk pertama di muka bumi ini, yang telah berhasil menyesuaikan diri dan bersenyawa dengan alam bumi ini, itulah mahluk awal yang melahirkan kita dan adanya kita sa’at ini karena adanya beliau dan keberhasilannya dalam mengimbangi kehendak putaran alam sehingga kita ada dan layak hidup di bumi ini, dalam proses penyeimbangan dan belajar maupun hidup di bumi ini, mahluk pertama tersebut jelas mempunyai nalar dan daya cipta yang melahirkan perubahan-perubahan serta tatanan di bumi ini yang tentunya terjadi gejolak alam untuk tujuan tersebut.
Kita kadang lupa akan peran mahluk pertama tersebut yang melahirkan wujud dan kelayakan kita hidup di bumi ini.

Fase Ketiga Pembentukan Peradaban Lautan
Setelah mahluk pertama terlahir dan mampu beradaptasi di bumi ini, maka terlahirlah mahluk-mahluk kedua dan ketiga serta kelanjutannya. Manusia-manusia yang ada di muka bumi ini terlahir dari bagian adanya mahluk pertama tersebut.
Manusia berkembang biak menjadi lima rumpun bangsa dibelahan bumi tercinta ini, kelima rumpun bangsa tersebut terbagi menjadi rumpun Melayu, rumpun Tiong Hoa, rumpun Eropa, rumpun Rusia, dan rumpun Arabia, rumpun-rumpun yang lainnya tercipata karena adanya percampuran perkawinan dari kelima rumpun tersebut. Kelima rumpun manusia tersebut mempunyai karakter dan kebiasaan yang berbeda sesuai dengan keadaan alamnya masing-masing.

Setelah mereka berbangsa sesuai rumpunnya masing-masing, peradaban (ekonomi, sosial, politik, dan pertahanan) dimulai dari lautan. Hal ini terjadi dan tercipta karena infrastuktur di daratan belum ada dan tercipta. Setiap penguasa zaziriah-zaziriah di daratan adu pengaruh dan kekuasaannya berjalan dilautan. Kapal-kapal besar dan pesisir pantai merupakan pusat kendali dari roda peradaban pada sa’at itu.
Seluruh puncak kejayaan dibidang ekonomi, politik dan kekuasaan wilayah darat dan lautan pada sa’at itu terjadi dan mapan di lautan.

Alam Mempunyai Kehendak Lain !?
Adu jago dan kekuasa’an diantara bangsa-bangsa pada sa’at itu digelar dilautan untuk menentukan penguasa dunia pada sa’at itu. Terjadilah pertempuran sengit pada waktu itu untuk mencapai kekuasaan tertinggi yang menentukan kehidupan di bumi ini. Seluruh armada dan kekuatan antar bangsa dikerahkan untuk mencapai kekuasan tertinggi tersebut, entah apa yang terjadi semua kebesaraan, kemaharajaan di lautan hancur, hilang tak berbekas oleh pertempuran sengit yang entah siapa pemenangnya dari semua itu. Kejadian dan kesaksian ini tidak tercatat dan terpublikasikan, karena pada sa’at itu arus komunikasi belum mampu dan semuanya tenggelam terbawa arus gelombang lautan yang berkehendak.
Mulai sa’at itu peradaban lautan hilang dan menjadi momok menakutkan bagi bangsa-bangsa lainnya yang ada di daratan, karena seluruh armada besar dan awaknya yang tadinya tak terkalahkan serta penuh karisma, hilang tanpa berita dan jejak ditengah lautan dalam rangka adu pengaruh dan kekuasaan untuk menentukan sebagai penentu kekuasaan di dunia.

Fase keempat Pembentukan Peradaban Daratan
Seluruh peradaban lautan menghilang, maka seluruh insan-insan manusia di bumi ini terkonsentasi hidup dan membentuk peradaban di daratan yang terdiri dari wilayah daratan dan pegunungan. Mereka mulai berfikir cara hidup di darat dan pegunungan. Berkebun dan pengembangan teknologi menjadi target pencapaian kesejahteraan bagi pemenuhan kehidupannya. Pada fase bumi ini semua kejadian dan ilmu pengetahuan dari berbagai sudut sudah bisa dicapai dan tercatat. Banyak hal-hal besar sebelum era fase ini yang terjadi di alam bumi ini yang tidak tercatat. Hal ini pula karena hal itu, kita atas sebagian kejadian luar biasa di bumi ini, menganggap hal yang luar biasa, contohnya didalam karya-karya insan manusia yang masuk pada 7 keajaiban bumi dan karya-karya spiritual lainnya yang tidak memiliki catatan dasar pembentukan dan kejadiannya, kita terperangah kagum.

Di era fase peradaban daratan ini kita telah mampu menerima tatanan kehidupan beragama, berbudaya dan berteknologi yang menjadikan kita sebagai mahluk insan modern dalam kehidupan walau tatanan tersebut masih terpetak-petak dan belum memenuhi rasa keadilan bagi seluruh insan mahluk di bumi ini yang dikarenakan seluruh bangsa di dunia ini belum menyatu dan bersatu atas dasar demi kepentingan idiologi, ekonomi, sosial, politik bagi pemenuhan hidup bangsa dan golongannya.

Padahal kalau kita memahami sejarah asal kita tadi kita adalah satu keturunan mahluk manusia yang sepantasnya bersatu dan saling memahami. Adapun kita tercipta berbeda bangsa dan idiologi dan geografis hal itu hanya merupakan pengaruh alam dan geografis dimana kita berpijak saja, hanya karena hal tersebut demi kepentingan idilogi dan geografis pada era fase bumi ini, kita telah keterlanjuran banyak mengorbankan sisi-sisi- kehidupan, baik nyawa, harta, dan tahta yang tidak sedikit diantara kita demi mencapai suatu faham yang belum tentu kebenarannya yang seakan-akan mungkin mau kiamat esok hari. Padahal kalau kita lihat sejarah bumi ini, bumi ini semakin hari semakin kuat dan kokoh. Ribuan tahun yang lalu target kiamat bumi belum terbukti, yang terbukti hanyalah Pemindahan dan pergeseran bumi untuk menuju lebih kokoh yang kita sebut hal tersebut bencana alam atau kiamat bagi yang kena bencana tersebut.
Bumi ini tidak akan menggalami kehancuran global yang kita sebut kiamat, karena struktur bumi makin hari makin kuat dan kokoh. Adapun anggapan bahwa bumi akan berbenturan dengan planet lain, hal itu pun tidak masuk akal. Bagaimana mungkin bumi yang terdiri dari 4 unsur alam dan memiliki energi alam sebagai pelindungnya, dapat dihantam oleh benda diluar bumi yang hanya terwujud dari satu atau dua unsur alam ? hal ini perlu menjadi acuan dan pandangan kita terhadap bumi yang kita pijak dan cintai ini. Kalau iya, mungkin hal itu telah terjadi sejak dulu dan kita tidak seperti ini. Yang jelas bumi ini ada yang mengurus dan menjaganya yang kita tidak tahu dan melihatnya.

Fase Kelima dan Yang akan Terjadi (Fase Era globalisasi)
Untuk menjawab dari pernyataan tadi di atas tentang bencana alam yang sedang terjadi sa’at ini dan menyeluruh disetiap penjuru dunia, maka sudah saya katakan tadi bahwa ini merupakan global warning dari fase bumi berikutnya yang akan terjadi(fase era globalisasi).
Fase bumi peradaban daratan saat ini yang sedang menuju kepada fase bumi era globalisasi, jelas akan terjadi berbagai perubahan menyeluruh saat ini yang merupakan perubahan srtuktur bumi dan alam yang tidak dapat terelakan, baik itu perubahan struktur bumi maupun perdabannya. Setelah kita mampu menerapkan keidupan maju dan luhur didalam keseharian, dimana ilmu dan teknologi telah mencapai puncak menciptakan alat kesejahteraan bagi kehidupan mahluk dimuka bumi ini, maka kita dituntut untuk menciptakan norma-norma luhur untuk bersatu seluruh bangsa-bangsa dibumi ini serta menjadikan bumi ini surga bagi kita semua
Apa yang menjadi cita-cita dan pandangan-pandangan mengenai surga di dalam kitab suci itu telah kita capai dalam bentuk kebutuhan material yang telah dapat kita ciptakan dan rasakan dalam kehidupan ini. Di fase globalisasi yang di tandai dengan global warning secara mendunia, hal ini pertanda tatanan hidup kita dimuka bumi harus berubah, yang disesuaikan dengan sinyal-sinyal yang dilahirkan oleh kehendak alam yang ada disekeliling kita agar kita tidak terkena dan lama terimbas akibat peringatan-peringatan alam berupa bencana-bencana diberbagai lini dan sisi yang terjadi.

Bencana alam, bencana kemanusiaan dan juga mengimbas pada ketidak menentuan tatanan ekonomi sosial hukum dan teknologi saat ini, maka hal ini menandakan sekali lagi kita harus berfikir dan memahami akan hal-hal yang telah kita jalani dan hal-hal pada esok hari yang akan datang. Pada saat ini bumi menghendaki tatanan bagi pengisinya untuk menuju norma-norma unggulan di dalam pergaulan antar bangsa dan mausia di muka bumi ini. saat ini kita sedang mengalami degradasi perubahan global bumi tersebut yang sepatutnya kita cepat memahami dan mengkaji apa yang menjadi kehendak nya.

Tatanan kehidupan dibumi saat ini masih menyertai kehidupan kuasa dan du’afa padahal kita terlahir sama. Bumi pada fase globalisasi ini ingin dan menghendaki tatanan yang akan datang lebih manusiawi, berkeadilan mencapai makmur, bermartabat bersama dalam berprikemanusiaan bermotokan insan rahayu balaroa waluya setiap insan terhormat dan dihormati oleh lingkungan sekelilingnya.

Tulisan ini saya buat berdasarkan pesanan Tabloid Warta Nasional untuk mengisi stap press tentang bencana alam, adapun artikel lainnya akan saya buat lebih lanjut. Dasar pemikiran tulisan ini bersumber pada berita guru bathin saya dimana saya sehingga peletak dasar keilmuan Syahbandar Kari Madi yang mengemban tugas untuk menyumbangkan ilmu energi hidup bagi siapa pun insan di bumi ini yang menginginkannya. Tujuannya agar insan-insan yang telah memiliki energi hidup yang dihasilkan dari jurus-jurus inti persenyawaan kita dengan unsur-unsur alam di perguruan ini, akan jauh memberikan nilai-nilai arti dan fungsi kehidupan bagi dirinya masing-masing.
(terjaga, percaya diri, cepat memahami dan mempunyai ketenangan hati serta membanglkitkan pengembangan intuisi-intuisi dalam mengisi kehidupannya masing-masing).

Penulis :
Nurseno. SP. Utomo
v Ketua FKPPAI
v Guru Besar V. SKM (Syahbandar Kari Madi)
v Pendiri LSM SIKAT (Aksi-Reaksi & Kreasi Masyarakat Propinsi Jawa Barat)
Mewakili Nurani masyarakat
Jl. Blok Pesantren No. 88 Batujajar Kab. Bandung – Jawa Barat



Readmore »

Hasyim Muzadi: Nikah Siri Sanksi Administrasi Sajalah

Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) berpendapat bahwa nikah siri tak harus diganjar dengan sanksi pidana. Cukup sanksi administratif. Hal ini diungkapkan oleh Ketua PBNU Hasyim Muzadi di kantor PBNU, Jumat (19/2/2010).

"Menurut saya diadministratifkan sajalah, sanksinya administrasi, misalnya dengan nikah siri yang tidak dicatatkan itu kan hak kewarganegaraannya enggak bisa lengkap. Misalnya istri seorang PNS yang harusnya dapat gaji untuk anaknya yang seharusnya tercatat, tidak tercatat, itu kan sanksinya semacam itu," tuturnya.

Menurut pria yang akan berangkat umroh Jumat siang ini, pernikahan merupakan persoalan perdata sehingga sanksinya pun sebaiknya berupa perdata administratif. Negara dinilai hanya perlu mengatur teknis kehidupan warga negara yang terkait administratif. Tidak perlu menjangkau hingga substansi agama.

"Sanksi pidana itu justru gampang dihindari, misalnya orang nikah siri supaya enggak kena pidana, bilang aja kumpul kebo, karena kumpul kebo kan enggak bakal diapa-apain," lanjutnya kemudian.

Namun, Hasyim mengaku dirinya sepakat bahwa nikah siri merugikan kehidupan istri dan anak. Di lain pihak, pada beberapa wilayah Indonesia, para wanita justru berharap dinikah-sirikan.

"Kalau gitu repot, itu selera. Oleh karena itu diperdatakan saja, bukan dipidanakan. Terkait budaya daerah juga," katanya.


Readmore »

Sadek Suloso Hasby : RUU Nikah Siri Perlu Dikaji Ulang


Banyaknya penolakan yang muncul dari Tokoh-tokoh Islam di Indonesia, tentang rencana Pemerintah mengesahkan Undang-Undang Pernikahan yang menyangkut Nikah Siri, yang mana UU tersebut akan melarang masyarakat melakukan nikah siri, juga ditanggapi serius oleh Tokoh Masyarakat yang juga Ketua Dewan Pembina GM Sriwijaya, Sadek Suloso Hasby.

Menurutnya masalah Nikah Siri adalah bentuk implementasi dari Firman Tuhan, yang tertuang dalam Alquran, suatu hadits Nabi, yang terkandung dalam surat An Nasaaiy, namun demikian kalau saat ini ada yang mengatakan bahwa Nikah Siri itu merugikan pihak wanita, maka perlu dicarikan jalan yang baik, namun agar tetap tidak terjadi pelanggaran dalam firman Tuhan dan Hadist serta tidak merugikan pihak Perampuan dengan nikah siri tersebut, maka yang terbaik adalah tetap dibolehkan nikah siri, namun dengan cacatan-catatan. Antara kedua belah pihak, bagaimana pada saat sebelum melaksanakan nikah siri, kedua pihak didampingi saksinya mengadakan catatan-catatan perjanjian, sehingga kalau pihak laki-laki tidak mau berjanji, maka nikah siri tersebut lebih baik dibatalkan saja, namun kalau ada kesepakatan bersama, akan manis maupun pahitnya dalam rumah tangga mereka, maka perlu menandatangani kesepakatan diatas materai serta didukung oleh dua orang saksi, sehingga surat perjanjian tersebut juga memiliki kekuatan hukum tetap.

Kalau UU yang melarang Nikah Siri tersebut benar-benar diberlakukan, maka memang banyak pihak yang mengkawatirkan adanya tindakan hukum terhadap mereka yang telah melakukan nikah siri sebelumnya, dengan sangsi-sangsi yang berat, seperti ancaman hukuman 1 tahun, serta ancaman denda 6 juta bagi yang menikahkan, oleh sebab itu RUU Pernikahan yang kini sedang dibahas oleh Pemerintah maupun Dawan, sebaiknya dilakukan kajian-kajian yang mendalam dari semua unsur masyarakat, yang juga harus melibatkan tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat maupun Lembaga lain yang terkait, karena hal tersebut kalau memang sudah di Undangkan, maka kita kawatir akan merusak tatanan kehidupan masyarakat Islam, dan jelan-jelas akan melanggar hukum dasar Islam.

Oleh sebab itu Sadek Suloso Hasby berharap agar Pemerintah tidak melarang adanya pernikahan secara siri, hanya saja agar tidak merugikan perempuan, maka perlu diambil langkah kongkrit bagi mereka yang ingin menikah, kalau dengan cara nikah siri, maka harus didukung dengan surat perjanjian yang mengikat, serta diperkuat oleh dua orang saksi, sehingga dengan dasar hukum tersebut, wanita juga tidak akan dirugikan, pintanya.

Readmore »

Demokrat Peduli Rakyat, Runtuhkan Tembok Pemuda I

Setelah dua tahun terkatung-katung, akhirnya tembok jalan Pemuda I, yang diklaim milik Irianto Bauty akhirnya roboh, petugas Trantiblinmas yang dipimpin langsung oleh Kasudin, T Surbhakti yang juga didukung Warga Pemuda I dengan komando Ketua DPC Partai Demokrat Jakpus, Taufiqurrahman, sejak pagi beramai-ramai mendesak Pemkot Jaktim untuk segera membuka kembali akses jalan menuju jalan Pemuda, karena Irianto yang mengaku memiliki surat resmi kepemilikan, telah menutup akses jalan tersebut, dengan alas an bahwa lahan yang di gunakan jalan adalah miliknya dan ingin menggunakan kembali.

Namun demikian menurut Anggota DPRD DKI dari Fraksi Demokrat Taufiqurrahman menegaskan, bahwa jalan adalah untuk kepentingan  umum, dan tidakboleh dipagar-pagar,keberadaannya bersama warga ditengah acara demo, Taufik mengaku sebagai wakil rakyat sudah seharusnya berada di tengah rakyat, kehadirannya disini adalah membantu warga yang sedang memiliki masalah, “yang pasti sebagai wakil rakyat, saya harus bersama rakyat !”, tegasnya, kita akan berpihak pada apa yang menjadi kepentungan rakyat, bagaimana sesuai instruksi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Presiden RI, agar masalah rakyat untuk bisa di permudah.

Pembongkaran pagar yang menghalangi warga yang tinggal di Pemuda I adalah urusan rakyat, artinya masak kita mengorbankan kepentingan rakyat, Cuma gara-gara satu orang, belumlagi kalau kita bicara hukum, bagaimana bisa jalan umum kemudian di tutup tembok, dan jalan itu tidak ada IMB, sementara kalau bicara tanah  untuk kepentingan umum, ada Perpres no.36 tahun 2005, tentang tanah untuk kepentungan publik, mana Negara bisa melakukan apa saja, dan Pemerintah bisa melakukan eksekusi langsung, oleh sebab itu sebagai anggota Fraksi anggota Demokrat mendorong agar proses ini cepat berjalan, karena sudah berjalan hamper dua tahun, kita sudah bersabar, sementara sabar itu ada batasnya, memang ada permintaan penundaan satu min ggu lagi, namun masalahnya warga sudah tidak bersabar lagi, karena tembok ini sudah duatahun berdiri, maka tidak ada alasan lain, kalau Pemkot Jaktim akan menunda lagi pembongkaran tembok dijalan Pemuda I ini, rakyat tidak meminta banyak, dan rakyat sudah berjanji tidak akan melakukan kekerasan, kita semua tidak akan anarkis, kita tetap santun, dan hanya satu permintaan, “tembok harus rubuh,sehingga bisa dilalui lagi”  tegas Taufiqurrahman. 

Setelah membongkar dua lapis pagar, Kasudin Trantib Linmas Jaktim, T Surbakti mengaku, sebenarnya pihaknya ingin memberikan waktu satu minggu sambil  Irianto Bauty membongkar sendiri serta membuat pagar rumah, namun karena melalui kuasa hukumnya lain dari yang diinginkan, sebenarnya kita minta pernyataan dari pak Irianto tetapi ternyata tidak mau, kalau ada surat itu akan saya pertahankan, tetapi kalau tidak bersedia membuat pernyataan, maka akan kita lanjutkan pembongkarannya, ini bukan karena desakan warga, tetapi karena melaksanakan tugas, membongkar pagar sesuai keperuntukannya sebagai jalan umum,  papar  T Surbakti.


Readmore »

H Matnoor Tindoan Terpilih Sebagai Ketua DPW PPP DKI



Melalui Surat Keputusan bernomor 227, tahun 2010. Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat  Partai Persatuan Pembangunan, akhirnya Politisi Muda, Partai Persatuan Pembangunan Provinsi DKI Jakarta, yang terpilih dengan suara terbanyak dari Dapil Jakarta Timur, H Matnoor Tindoan, dipercaya untuk memimpin Dewan Pimpinan Wilayah Provinsi DKI Jakarta. Diangkatnya Ketua Fraksi PPP DPRD DKI menggantikan Ketua lama Chudlary Syafii  tersebut, juga melalui proses pemilihan dalam rapat Pleno DPW PPP, yang digelar di kantor DPW beberapa waktu lalu, bahkan hampir seluruh pimpinan DPC hingga Anak Cabang mempercayakan dirinya. 

Sebagai ketua yang baru, H Matnoor mengaku siap mengemban amanah yang dipercayakan DPP kepadanya, untuk memimpin DPW PPP DKI Jakarta, apalagi posisinya yang kini sebagai anggota DPRD DKI, dirinya yakin peran PPP DKI kedepan akan lebih besar, dalam melaksanakan visi dan misi partai, yaitu “Terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT dan negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya supremasi hukum, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), serta menjunjung tinggi harkat-martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang berlandaskan kepada nilai-nilai keislaman, Ya,alhamdulilah saya dipercaya untuk memangku jabatan ini oleh teman-teman kader PPP. Dan saya akan jalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya," ujar Matnoor.


Lebih jauh Matnoor mengaku,bahwa jabatan ketua saat ini merupakan jabatan penghabisan. Sebab, tahun depan dirinya harus rela menanggalkan kursi ketua, karena tahun depan DPW PPP kembali melakukan pemilihan ketua lewat jalur musyawarah Daerah (Musda). "Saya kan hanya melanjutkan saja. Tapi kendati demikian, ini tidak mudah, karena saya harus melakukan usaha agar ada kepercayaan kader terhadap ketua, sehingga tidak ada lagi ketua dicopot dari jabatannya sebelum masa jabatannya habis," jelasnya.


Bagi Matnoor, jabatan Ketua DPW PPP yang baru disandang-nya ini menjadi cukup berat, karena pihaknya harus berkonsentrasi dengan dua tugas. Pertama dirinya harus fokus memikirkan urusan pekerjaannya sebagai wakil rakyat dengan jabatan ketua fraksi dan ketua partai yang tentunya harus bisa membawa PPP lebih baik. "Namun jabatan ini semuanya amanah, sesulit apapun harus kita terima dan dijalankan dengan se baik-baiknya," tegas H Matnoor Tindoan.


Readmore »

Kajian Utama Untuk Bangsa Nusantara


Sebelum Kita masuk pada berbagai permasalahan bangsa beserta rahmat-rahmat-Nya yang sudah, sedang dan akan terjadi, marilah kita tengok sejenak latar belakang bangsa kita yang besar ini.

Bangsa kita adalah bangsa nusantara yang memiliki letak geografis, dinamis dan bermagis yang didasari oleh tanah daratan, lautan dan pegunungan diantara dua benua serta dilalui jalur katulistiwa yang membawa kecerahan alam setiap saat serta memberikan berbagai kekuatan spiritual bagi penghuni-penghuninya.

Hampir seluruh bangsa-bangsa di dunia pada dasarnya sangat tergantung pada produksi alam kita dalam penyempurnaan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Bagaimana rempah-rempah, barang tambang dan seluruh zat hidup di bangsa ini, dari hal kecil sampai hal besar sangat diminati oleh dan untuk kebutuhan bangsa-bangsa lain dengan bernilai komoditi ekspor.

Bangsa yang istimewa ini tentunya tidak terjadi begitu saja, dimana kita tinggal menikmati dan memiliki. Tentunya juga hal ini dapat terjadi bukan oleh suatu kebetulan dimana sesuatu itu terjadi selalu ada sebabnya. Kita telah lupa bahwa kita telah memiliki nenek moyang yang memiliki kekuatan spiritual tinggi sehingga sejak dulu kita telah menjadi bangsa yang beradab diantara bangsa-bangsa lain dan juga nenek moyang pemberani sebagai insan-insan maritim yang menyebar ke seantero belahan bumi dimana semua insan-insan manusia di bumi ini berasal dari bangsa kita yang besar ini. Hal ini dibuktikan dengan fosil dimana seluruh jenis manusia di dunia perwakilan jenisnya ada di bangsa ini, tetapi jenis bangsa kita tidak semua terwakili di salah satu bangsapun di dunia ini. Inilah bukti nyata dan obyektif bahwa Bangsa Nusantara-Indonesia adalah Bangsa yang menentukan di dunia berkat kekuatan spiritual nenek moyang kita, sehingga anugerah-anugerah di bangsa ini sangat hebat telah kita miliki dan nikmati.

Pokok permasalahan saat ini yang sedang kita alami, dimana kita ada dalam titik terendah sebagai bangsa yang kalah, tidak berkah dan teramat banyak rakyat menjerit susah, tentunya kita bersama perlu aji diri, dan mengkaji, apakah kita berjalan di bangsa ini dan saat ini telah sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang diridhoi oleh leluhur kita dimana kita seperti apapun tidak dapat terlepas dan merupakan bagian dari nilai-nilai leluhur kita.

Akar dan pokok permasalahan bangsa ini saya kira terletak pada bahwa kita telah melupakan nilai-nilai luhur peradaban dan jatidiri nenek moyang kita dalam menentukan sikap berbangsa, bermasyarakat dan bernegara, dimana seluruh pola dan formula sikap hidup kita saat ini berpatokan kepada nilai-nilai diluar tatanan dan perilaku leluhur kita, sehingga kita menjadi bangsa yang tidak diridhoi dan direstui berdiri di bumi yang kita pijak ini, dan kita tidak dapat memungkiri dimana semua yang kita rasakan saat ini adalah bagian dari perjuangan seluruh leluhur kita…!!!

Mari kita lihat…sudahkah kita bernegara atas dasar pemikiran dan karya hasil dari kemampuan jati diri kita sebagai bangsa yang tadi?

1. Wilayah Negara RI dari mulai perbatasan Negara dan batas-batas wilayah Propinsi masih mengikuti batas-batas hasil pemetaan penjajah, tidak sedikitpun pada waktu berdirinya Negara ini kita mampu merubah batas-batas tersebut, sehingga pada perjalanan hidup bernegara kita banyak terpatok oleh sikap kesukuan yang telah diciptakan oleh penjajah, padahal kita satu nenek moyang dan bangsa Nusantara yang berkultur sama. Batas-batas wilayah itulah yang menciptakan suku-suku yang berbeda yang untungnya kita masih dapat bersatu didalam perbedaan hidup di negeri ini.
2. Hukum dan kaidah-kaidah aturan hidup di Negara dan Bangsa ini secara legal tidak satupun memenuhi pola-pola anjuran dari sebuah sikap hidup yang dicontohkan oleh leluhur kita. Hidup rukun Tatatentrem Kertoraharjo dalam sebuah Permusyawaratan telah dihancurkan oleh tatanan hukum dari luar, baik KUHP maupun hokum-hukum budaya luar yang telah menjauhkan kita dari nilai-nilai kemanusiaan dimana kita hidup satu bangsa, rumpun dan budaya. Dengan kita nasih nenakai hukum warisan penjajahan, bagaimana legitimasi kita sebagai bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri hasil berdikari, dimana syah dan terhormatnya suatu Negara adalah Batas Wilayah dan Hukum yang ditentukan oleh sikap sendiri yang disesuaikan dengan keadaan jati dirinya dan kultur yang diwariskannya.

Kita masih malu Bernegara saat ini, dikarenakan kita masih mengakomodir aturan dan tatanan bangsa lain dimana kita belum mampu untuk berani mengubah tatanan itu sesuai nurani kita sendiri. Kita masih dijajah dan dihukum oleh aturan bangsa lain. Kapan kita sadar dan menyadari !!! dimana kita harus merasakan kemerdekaan secara keseluruhan tidak hanya diam dan menonton di pintu gerbang kemerdekaan. Memang sesuai sabda Yang Mulya Bapak Proklamator Kita, bahwa kita baru dihantarkan pada pintu gerbang kemerdekaan marilah tugas kita untuk masuk pada kemerdekaan yang sesungguhnya sebagai bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri dan berani merubah tatanan-tatanan yang ada disesuaikan dengan jatidiri akar budaya kita sebagai bangsa yang besar, luhur dan beradab.

Contoh Dan Pokok Permasalahan

Sesuai tadi yang telah saya jelaskan tentang kekuatan spiritual leluhur kita, dimana kita tidak bisa lepas dari pengaruh tatanan dan kehendaknya. Hal ini dapat dibuktikan dalam perjalanan kita bernegara dimana apabila suatu ERA tidak berpedoman pada nilai-nilai budaya luhur bangsa, maka ERA tersebut akan mengalami teguran dan kehinaan.

Contoh-contoh

- Era Orde Lama
Dikala pada masa Orde Lama akan menetapkan bahwa pemuda rakyat akan dipersenjatai dimana hak yang bersenjata sudah ada yaitu TNI AD, maka pada saat itulah terjadi perseteruan G.30.S.PKI. Atas kejadian itu masa Era Orde Lama mengalami kehancuran dan penghapusan. Hal ini bukti nyata bahwa sikap dan niat mempersenjatai masyarakat yang tidak pada tempatnya tidak sesuai dengan akar budaya kita yang luhur sehingga kita pada masa itu mendapat teguran dan hukuman dengan seruannya timbul kejadian G.30.S.PKI.

- Era Orde Baru
Pada masa Orde Baru, kebijakan dalam menjalankan roda pemerintahan menitikberatkan pada peran pemaksaan ketaatan, untuk suatu tujuan Pembangunan Bangsa yang kondusif. Peran pemaksaan dan ketaatan dan penyisihan terhadap yang tidak sepaham. Inipun membuat Era Orde Baru mengalami degradasi keruntuhan walau mereka dalam kondisi semua elemennya siap dan siaga selalu. Keruntuhannya tidak teralakan karena itu tadi bahwa pola kebijakan politiknya belum sesuai dengan akar budaya luhur kita yang penuh santun dan beradab.

- Era Reformasi
Pada saat ini pintu gerbang demokrasi dan kebebasan telah dibuka. Semua orang bebas berkehendak tanpa koridor norma-norma yang mestinya diperhatikan. Tidak jelas antara pemerintah dan masyarakat pendemo, apakah pemerintah itu hakekatnya masyarakat pendemo, dimana pemerintah sebagai roda pelaksana tujuan, pembangunan dan penataan kehidupan berbangsa selalu dijegal dan diprotes atas kebijakan-kebijakannya yang kadang keputusan yang telah dan harus dijalani terjegal dan batal telak atau para masyarakat pendemo bagian yang memerintah dimana pemerintah mengikuti keputusan-keputusan para pendemo!? Hal ini tidak jelas dari suatu komitmen kepemerintahan sehingga hal inipun dan saat inipun sudah mulai dapat teguran dari guncangan bencana-bencana alam serta segala sesuatu yang tidak menentu dari berbagai sikap dan keadaan di Negara ini.

Hal inipun suatu kenyataan bahwa kita perlu mengkaji kembali tentang perjalanan dan sikap kita dalam berbangsa dan bernegara harus sesuai dan kembali pada kaedah-kaedah luhur akar budaya kita Bangsa Nusantara.

Peran legislatif dan eksekutif di pemerintahan ini harus cepat berfungsi sebagai penghubung dan penentu untuk perubahan-perubahan mendasar bagi kelanjutan sikap hidup berbangsa yang sesuai hal tersebut diatas, agar mendapat ridho serta bagian pelanjut kebesaran-kebesaran Bangsa Nusantara yang menentukan kehidupan di dunia/bumi ini.


SOLUSI KEMBALI KEPADA KEBESARAN INI NEGERI

Untuk menumbuhkan pohon bangsa yang subur dan berbuah serta tidak berhama, kita harus mengkaji, menganalisa dan memperbaiki dari akar pohon tersebut sebagai penyebab berdiri dan runtuhnya pohon tersebut. Atas pengertian tersebut diatas, pohon bangsa ini kita artikan terdiri dari, pohon legislatif, ranting eksekutif dan daun-daun serta kembang-kembang masyarakat berbangsa.

Untuk menuju solusi Reformasi tak tercela menuju kebesaran bangsa, kita sebagai pohon dalam satu kesatuan tidak dapat bekerja sendiri-sendiri, akan tetapi kita mesti memiliki kesadaran bersama dalam fungsi di peran masing-masing pohon tersebut. Meninjau bersama-sama terhadap akar yang menjadi peranan terhadap tumbuh dan besarnya kita di pohon tersebut.

Apabila kita menyangkut pada akar permasalahan, maka kita tidak dapat terlepas dari faktor norma dan spiritual yang menjadikan mekanisme penyelesaiannya, dimana akar itu tidak terlihat, akan tetapi sangat menentukan! Begitu pula penyelesaian secara norma dan spiritual, tidak bedanya dengan fungsi akar terhadap pohon !!!.

Tiga peranan dalam penyelesaian pohon bangsa yang akan menjadikan bangsa ini besar dan berkarisma adalah kesadaran serentak dan bersama-sama antara pohon legislatif, dahan dan ranting eksekutif serta daun dan kembang masyarakat berbangsa untuk merubah sikap dan memperbaiki fungsi dan peran di pohon bangsa ini.

- Fungsi pohon legislatif (DPR-MPR) untuk penyelesaian dan perbaikan bangsa adalah bagaimana peran legislatif untuk merubah hukum produk luar digantikan menjadi hukum nurani kita yang bersumber pada kehidupan madani tatatentrem kertoraharjo, silih asah silih asih silih asuh dimana hukum kita mestinya hanya bersumber pada teguran dan pembinaan di bawah pengawasan perwakilan sesuai idiologi bangsa ini dan tidak menghukumi yang sifatnya memenjarakan, dimana status manusia, kita samakan dengan fungsi hukuman terhadap binatang, dimana manusia bangsa ini direndahkan oleh aturan bangsanya sendiri. Kita jangan takut dan minder oleh bangsa lain yang tidak memiliki akar budaya sebagai manusia beradab !!!

- Fungsi dahan dan ranting pohon eksekutif (pemerintahan) dalam penegakan wibawa dan pengayoman mengurus dan menata kehidupan berbangsa, saya sarankan pemerintah mengadakan upacara ritual untuk menyampaikan penghormatan, pengakuan dan rasa terima kasih kepada seluruh unsur yang mendorong menjadikannya Negara ini berdiri dan diakui oleh bangsa-bangsa lain. Hal ini perlu dilakukan agar seluruh komponen pemerintahan tidak terkutuk dan kena imbas nasib para pendorong pendiri negara ini. Dimana saya melihat nasib seluruh pimpinan Negara dan jajarannya dari yang terdahulu sampai saat ini seperti mengalami nasib serupa, dimana setelah berkarya besar di dalam peran kepemimpinannya diakhiri oleh nasib yang dicampakkan, ibarat habis manis sepah dibuang. Dimana hal ini menunjukan citra pemerintahan Negara ini kurang baik atas hal itu. Insya Alloh apabila norma penghargaan tersebut telah dijalankan, akan lahir dan terlihat pemerintahan yang baik dan direstui, yang sepatutnya setiap orang yang telah berperan dipemerintahan mendapat penghargaan dan penghormatan yang layak.

- Peran dan fungsi perbaikan daun dan kembang masyarakat di pohon bangsa ini adalah, Kami dari Paguron Syahbandar Kari Madi siap memberikan peran pada kehidupan berbangsa dimana Kami siap pula memberikan kekuatan batin spiritual kepada masyarakat bangsa ini untuk menjadikan bekal kekuatan dalam kehidupan bagi seluruh masyarakat di bangsa ini, yang menjadikan bangsa ini kelak dihormati dan dihargai, tentunya akan berpatokan pada perilaku masyarakatnya yang handal, profesional dan mempunyai kekuatan spiritual yang tinggi dan luhur.

Kami siap memberikan pola itu kepada seluruh elemen bangsa agar bangsa ini dengan instant mendapat kekuatan izin hidup, focus pada tujuan, penuh percaya diri, dapat memahami berbagai falsafah dan sinyal-sinyal kehidupan serta dikabulnya apa yang di cita-citakan yang sebelumnya tidak.

Kekuatan ini diambil oleh formula jurus persenyawaan kita dengan Alam dan Tuhan Yang Maha Kuasa yang sudah terimplentasi di 120 cabang Paguron Kami di seluruh Nusantara dan Luar Negeri.

Andai seluruh elemen bangsa ini mempunyai kekuatan batin spiritual yang tinggi, sehat jiwa dan raganya, tenang hidup dan pemikirannya, dibarengi oleh restu alam dan Tuhan dalam keseharian hidupnya, entah akan menjadi apa Bangsa dan Negara ini, tentunya kita akan menjadi bangsa panutan yang dihargai dan dicintai oleh bangsa lain, sesuai dengan derajat jatidiri dan penghidupannya. Disamping itu tentunya akan tercapai rasa keadilan, kebersamaan dan berhenti bencana alam diantara kita apabila kita komitmen bersama berani berubah dan merubah seluruh pola tatanan untuk menuju lebih baik. Sekian dan terima kasih.





Readmore »

RAPI DKI GELAR BHAKSOS DAN DONOR DARAH


Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), sebagai salahsatu organisasi sosial kemasyarakatan, terus melaksanakan kegiatan ditengah masyarakat, salahsatu kegiatan RAPI Daerah DKI Jakarta, ditahun 2010 kali ini menggelar Bhakti Sosial dan Donor Darah yang dipusatkan di Lokal VII Kecamatan Pasar Rebo Jaktim.

Ketua RAPI Daerah Provinsi DKI, Chandra Kwatli, saat ditemui disela Bhaksos tersebut pada wartawan menegaskan, bahwa acara kali ini adalah kegiatan nyata sebagai Organisasi yang benar-benar kerja sosial, dan RAPI bukan sekedar mengudara dengan radio, tatapi sebenarnya banyak kegiatan dalam membantu masyarakat, diakuinya dalam ekspose tentang RAPI memang tidak seperti pemberitaan partai politik atau kasus besar, namun sebenarnya banyak hal yang sudah dilakukan.

Sebagai ketua Daerah, Chandra mengaku sudah menginstruksikan pada seluruh pen gurus Lokal, yang di DKI Jakarta, berjumlah 43 lokal, agar ditahun 2010 ini bisa bergerak ditengah masyarakat, dengan aksi-aksi sosial, sehingga kehadiran RAPI juga bisa dirasakan oleh masyarakat, ini sangat penting karena masyarakat juga harus tau tentang eksistensi RAPI termasuk program didalamnya, karena kita pyur sebagai organisasi sosial nirlaba, dan semua dana dilakukan melalui swadaya anggota, papar Chandra Kwatli yang biasa disapa JZ09EKI.

Sementara ditempat yang sama, Ketua RAPI Wilayah Jakarta Timur, H Wisnu Adjinoto juga menambahkan, bahwa kegiatan bhakti sosial akan digelar secara bergantian di lokal, dan untuk di Lokal VII Pasar Rebo baru pertama digelar, akan diikuti oleh lokal-lokal lainya.

Menanggapi akan kesiapan bencana H Wisnu mengaku telah menyiapkan Satuan penanggulangan bencana yang bernama Tim Reaksi Cepat RAPI, bahkan tim TRC ini beberapa hari lalu, telah berhasil menyelamatkan 5 orang mahasiswa yang hilang dan tersesat di Gunung Salak. Dan RAPI akan berada dipaling depan untuk bantuan komunikasi serta bantuan kemanusiaan, bila bencana tiba, tegasnya.



Readmore »

STIE Tunas Nusantara Sosialisasikan Pemanfaatan Jejaring Internet


Menyikapi banyaknya penyalahgunaan tehnologi informasi dan Informatika dikalangan masyarakat, serta adanya kasus-kasus hukum yang menimpa pengguna jejaring internet telah mendorong Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tunas Nusantara (STIE TN), untuk membekali para mahasiswa agar lebih berhati-hati dalam berinternet, dan kini secara berkelanjutan, pihak STIE TN terus memberikan bekal, agar para mahasiswa mampu memanfaatkan tehnologi internet menjadi sarana menimba ilmu, ungkap Humas STIE Tunas Nusantara, Nurmala.

Lebih jauh pihaknya mengungkapkan, bahwa terjadinya penangkapan pengguna facebook dan dihadapkan ke meja hijau, seperti kasus Prita Mulyani serta adanya korban penghilangan anak setelah berhubungan lewat facebook, atau adanya siswa yang dikeluarkan dari sekolah karena mengadu ke temannya lewat facebook, adalah contoh-contoh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang adanya Undang-Undang RI Nomor 11 tahun 2008, tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, oleh sebab itu STIE TN juga memberikan bekal tentang UU ITE ini. Agar mahasiswa juga memahami akan rambu-rambu dalam menjelajahi dunia maya.

Disamping itu bagimana kita juga meningkatkan pengetahuan mahasiswa akan pemanfaatan internet untuk hal-hal yang menguntungkan, dan kini para mahasiswa juga sudah melakukan pemasaran produk-produk yang ada pada Pusat Inkubator Bisnis (PIB) STIE Tunas Nusantara, melalui jejaring internet, apakah dengan blogger atau facebook, disamping itu para mahasiswa juga melakukan promosi imajur Akutansi maupun Manajemen.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, STIE Tunas Nusantara juga telah mengeluarkan tata-tertib dalam penggunaan jejaring internet, bagaimana mereka apabila berkomenter lewat facebook, hendaknya berhubungan dengan masalah terkait, artinya agar tidak melenceng dari pembahasan, tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan serta tidak mengundang sara, dalah hal ini berkomunikasi yang bebas tetapi bertanggung jawab, maupun menggunakan bahasa yang sopan.

Namun jika ada yang melenceng dari ketentuan yang ada, maka STIE Tunas Nusantara akan mengeluarkan peringatan mulai dari pengingatan ringan, sedang hingga berat. Sehingga dengan tatib ini kita berharap para mahasiswa yang menggunakan blog maupun facebook dapat lebih tertib, khususnya mereka yang mengatasnamakan STIE Tunas Nusantara, ini semua demi kebaikan bersama, untuk menjunjung tinggi nama baik STIE Tunas Nusantara, kita juga bersyukur, karena pada dasarnya para mahasiswa juga menyambut baik ketentuan-ketentuan yang kita buat bersama, bahkan mereka juga sudah sadar, bahwa memang sudah seharusnya seperti ini, karena kalau tidak, maka bisa jadi, akan ada yang menyalahgunakan oleh orang lain. papar Nurmala.

Readmore »

Suksesi Kepemimpinan Dari Kacamata Supranatural




Nusantara Indonesia adalah wilayah satu-satunya di dunia yang memiliki letak geografis yang sarat dipenuhi oleh berbagai kekuatan tenaga bathin, spiritual dan magis. Hal ini disebabkan mau tidak mau akan terjadi dan sangat berpengaruh pada kondisi kehidupan yang menempatinya. Faktor tersebut terjadi karena wilayah kita terdiri dari faktor sumber Energi Lautan yang bergolak, sember Energi Pegunungan Berapi yang berjejer disepanjang kepualauan, sumber Energi Daratan dan merupakan perlintasan garis khatulistiwa yang membentang mengitari Wilayah Nusantara ini.

Tidak heran apabila bangsa ini memiliki insan-insan kepemimpinan atau juga masyarakat Nusantara tempo dulu yang memiliki kekuatan magis dan spiritual yang diakui oleh dunia. Salah satu contoh pengakuan tersebut diantaranya, bagaimana seorang Waliyulloh bangsa timur tengah, berguru kebathinan kepada seorang kuwu (tingkat kepala kelurahan) yang akhirnya mendapat gelar salah satu Waliyulloh di bangsa ini (Syekh Syarif Hidayatulloh). Seorang Kuwu saja dapat memberikan eksistensi sebesar itu pada perjalanan bathin anak didiknya, apalagi tingkat raja-rajanya ???

Atas dasar itulah saya menuliskan dan mengajak kembali pada nilai-nilai luhur dan Masyhur yang pernah ada, dimana kita saat ini masih terkung-kung (terkurung), tidak bisa lepas oleh dan dari kekuatan-kekuatan Spritual Bathin Leluhur dalam setiap gerak kehidupan bermasyarakat maupun bernegara di bangsa ini. Salah satu hal yang tidak dapat terlepas dari kekuatan itu, diantaranya sabda salah satu Raja Nusantara Paduka Yang Mulia Raja Jayabaya yang telah meramalkan atau mematok ketentuan tentang kepemimpinan di Nusantara ini.

“ Kerusakan, Kemunduran dan Kemelaratan Atas Keluar Dari Ketentuan Itu Sudah Sangat Cukup Untuk Kita Mengkaji dan Memahami Bagi Perjalanan Bangsa Kita Kedepannya ”

Ramalan Paduka Raja Jayabaya
Dalam salah satu kitab yang memuat pandangan-pandangan beliau tentang perjalanan bangsa kedepan diantaranya, bahwa nama-nama pemimpin bangsa Nusantara ini haruslah masuk pada akhiran No-To-No-Go-Ro. Apabila pemimpin tersebut masuk pada rumusan dan dibarengi haknya, Insya Alloh bersama bukti yang telah terjadi dalam kepemimpinan orang tersebut, akan mendapatkan eksistensi tersendiri bagi pertumbuhan dan perkembangan bangsa ini. Mari kita lihat kepemimpinan di bangsa ini dari Presiden pertama sampai Presiden yang ke enam.

1. Presiden Pertama

Presiden pertama kita nama akhirannya masuk rumus No- dan juga masuk hakekat sebagai figur seorang sipil, maka dalam kepemimpinan beliau kita dapat merasakan arti sebuah legalisasi bangsa yang telah merdeka dan bangsa yang di akui eksistensinya di mata dunia, sebagai bangsa yang sangat berpengaruh terutama dalam kancah politik dunia Internasional. dimana Beliau dalam kepemimpinanya telah melahirkan sebuah aliran Non Blok bersama Negara-negara berkembang lainnya di antara kekuatan Negara-negara Adidaya yang telah mencetuskan sebagai kelompok negara beraliran Blok Timur dan Blok Barat dimana kekuatannya sangat menetukan bagi negara-negara yang dipengaruhinya.

Dalam kepemimpinannya berbangsa dan negara, bangsa ini sangat dihormati dan dihargai di dunia internasional. Dan juga restu yang diberikan dalam kekuasaannya cukup lama dan berarti. Kekuasaanyapun mencapai waktu lebih dari 20 tahun. Suatu kekuasaan yang sangat fantastik untuk lama waktu kekuasaan dijaman ini. Hal ini terjadi dari kepemimpinan yang mendapat Restu karena sesuai rumus dan hakekat figur yang di sanding oleh beliau tersebut di atas.

2. Presiden Kedua

Presiden kedua kita nama akhirannya pun masuk rumus To- Dan juga masuk hakekat sebagai figur seorang militer sejati, sehingga dalam kepemimpinanya beliau mendapatkan Restu dan Anugerah membangun bangsa dan negara ini dalam pertumbuhan pembangunan ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan nasioanal yang kita kenal dengan programnya dalam rencana pembagunan perlima tahun (REPELITA).

Hal ini sangat memberikan pula eksistensinya yang sangat berarti bagi keberadaan bangsa ini, dimana seluruh keberadaan bangsa dan negara ini dibuat kondusif dan berwibawa terhadap negara-negara tetangga lainnya. Lama kekuasaanya pun sangat fenomenal tak tergoyahkan selama kurang lebih 30 tahun. Hal ini pula tidak dapat kita pungkiri adanya kekuatan Energi Magis yang terlahir dari sabda-sabda leluhur kita yang mendukung dan membantu terhadap kekuatan dan kemampuan dirinya, padahal Beliau terlahir dari manusia biasa yang tidak diperhitungkan sebelumnya untuk menjadi pemimpin besar dimasanya.

3. Presiden Ketiga

Entah kenapa dalam fase ketiga kepemimpinan di bangsa ini, bangsa ini mengalami perubahan terutama didalam tatanan politik dan tingkah perilaku kehidupan dalam bermasyarakat ataupun dalam kepemerintahan. Reformasi istilahnya yang dijadikan sebagai simbol dan alat perubahan itu. Pengaruh dan tekanan luar negeri merupakan proses dominan terjadinya udara reformasi tersebut. Luar negeri sangat berkepentingan mendikte bangsa ini demi mempermudah invasi investasi sumber daya alam dan membuka lahan perdagangan bebas yang seluas-luasnya bagi produk-produk yang jauh lebih unggul dari pada produk-produk bangsa ini. Pada fase ketiga kepemimpinan di negara ini, nama akhirannya

Bi- yang mewakili figur Akademisi dan Teknokrat. Mulailah nama pemimpin tersebut keluar dari rumus No-To-No-Go-Ro walau masuk pada perwakilan hak mewakili figur seorang Akademi Teknokrat. Apa yang terjadi dalam kepemimpinan figur yang namanya keluar dari rumus tersebut, bangsa ini mengalami kehilangan sebagian negeri yang diperjuangkan teramat sangat mengeluarkan harta benda dan nyawa, serta dimulainya masuk pengaruh-pengaruh asing yang sangat dominan untuk mencabik-cabik keutuhan bangsa ini dari berbagai sisi. Hal inilah yang disebabkan kemungkinan besar kita telah menentukan pemimpin yang keluar dari rumusan Soko Guru kita Paduka yang Mulia Raja Jayabaya dalam rumusan formula kepemimpinan bangsa Nusantara No-To-No-Go-Ro.

4. Presiden Keempat

Presiden keempat kita nama akhirannya Dur- beliau mewakili figur tokoh keagamaan terbesar dibangsa ini dan mencoba pula untuk mewakili kepemimpinan di bangsa ini. Apa yang terjadi dalam kepemimpinannya, menyiratkan kepada kita bahwa telah terjadi tatanan-tatanan berbangsa yang telah tercipta oleh pemimpin-pemimpin terdahulunya hancur tidak karuan, dimana istilah dan atas nama Demokrasi, semua kehancuran itu seakan-akan legal adanya. Terjadi Chaos dimana-mana yang mengakibatkan korban jiwa dan harta. Itulah masa kepemimpinannya. Kekuatan Spiritual sebagai tokoh keagamaannya, tidak membantu banyak untuk perbaikan bangsa yang pada saat itu masyarakat berharap figur beliau sebagai tokoh agama dapat menjadi figur alternatif yang bisa memberi harapan baik tersendiri bagi kelangsungan perjalanan bangsa kedepan. Kurang bagaimana dukungan doa dari ribuan tokoh Kiayi dan Umat Islam pada waktu itu agar beliau menjadi tokoh rohmatan lilalamin dalam kepemimpinanya, tapi tetap tidak terjadi malah sebaliknya. Kekuasaannya pun diturunkan dengan tidak lama. Bukan salah beliau dan para pendukungnya yang bermaksud untuk dapat berbuat lebih baik di bangsa ini, akan tetapi rumusan formula No-To-No-Go-Ro lah yang sudah tersabda Paduka Raja Jayabaya yang merupakan sabda tak terelakan kekuatan, ketentuan serta restunya, dalam dan untuk menetukan sebuah kepemimpinan yang direstui dan dianugerahi di bangsa dan negara ini, kekuatan dan ketentuan apapun, tidak dapat merubah rumusan formula No-To-No-Go-Ro tersebut yang kedepannya mesti kita kaji bersama.

5. Presiden Kelima

Nama Presiden kelima berakhiran Ti- figur beliau dikenal netral, dalam visi misinya berpihak pada wong cilik sehingga beliau identik sebagai figur nasionalis sebagai hakekat ketokohannya. Beliau hakekatnya sebagai Presiden atau pemimpin yang melanjutkan dari kepemimpinan sebelumnya. Tidak terlalu banyak gejolak di bawah kepemimpinannya, hanya beberapa aset negara hilang dan dalam pemerintahannya tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi perubahan bangsa ini dan lama kekuasaannya pun tidak terlalu lama.

6. Presiden keenam

Presiden keenam kita kebetulan masuk rumus No- tapi sayang tidak masuk pada figur haknya. Yang dimaksud hak disini adalah kejelasan figur yang ditonjolkan untuk mewakili peran yang telah menjadi bagian dari rumusan dan hakekat yang telah digariskan. Presiden keenam kita ini sama-sama kita tahu, tidak jelas mewakili salah satu peran profesi apa dalam jatidiri kepemimpinannya. Walau beliau dari seorang perwira ABRI, tapi sikap dan peran kepemimpinannya tidak sedikitpun mencerminkan sikap seseorang sebagaimana layaknya seorang prajurit Militer.

Apalagi peran yang lain-lainya yang tidak beliau kenal dan pahami. Atas dasar itu, pada waktu beliau baru menjabat, saya telah menyarankan tempo hari di hotel Hilton kepada beberapa kolega dekatnya agar beliau dapat mewakili Integritas figur yang jelas dalam citra kepemimpinanya baik itu spritual atau apa, tapi hal itu tidak tersampaikan, sehingga akibat yang saya gambarkan kepada mereka akan terjadinya protes alam dan segala sesuatu hal yang tidak akan menentu di bangsa ini terjadi di bawah kepemimpinanya. Saat ini sangat kita rasakan kejadian-kejadian fenomena alam yang sebelumnya tidak terjadi yang saat ini sangat menguncang dan menyengsarakan sebagaian belahan masyarakat kita di bangsa ini, baik itu dari unsur air (banjir, tsunami), unsur bumi atau tanah (gempa dimana-mana, longsor dan kebocoran bumi lapindo), unsur api (kebakaran dimana-mana dan harga BBM yang tidak menentu dalam kenaikannya), unsur angin (puting beliung dan sejenisnya, penyakit-penyakit aneh seperti flu burung dan cikungunya), unsur nyawa (semua insan bernyawa baik manusia atau binatang keadaan jiwanya kurang stabil dengan adanya demo-demo serta ketidakpuasan dimana-mana yang menimbulkan persetruan-persetruan dan lain-lain. Dan anehnya, kenapa kalau hal ini disebut bencana-bencana biasa, hal ini pula tidak terjadi di negara tetangga yang serumpun dan sehamparan dengan negara kita. Dari sinilah mari kita lihat dan pahami bahwa kejadian-kejadian ini terjadi karena faktor kepemimpinan yang masuk rumus tetapi tidak pada hakekatnya dilihat dari kacamata Supranatural Metafisika sesuai keterangan tadi di atas. Sehingga kita perlu membantu dan meyarankan agar kekuatan legenda yang telah tersabdakan akibatnya dapat di minimalisir dan atau kita kedepannya dapat mencari pemimpin yang sesuai dengan kehendak rumus No-To-No-Go-Ro beserta hakekatnya.

SOLUSI

Bercermin dari seluruh gambaran dan akibat-akibat manfaat serta mudharat pada bangsa dan negara ini yang dikarenakan faktor kepemimpinan, maka sekali lagi saya mengajak kepada seluruh elemen bangsa dalam hal ini masyrakat, birokrat dan para praktisi politik berserta jajarannya untuk dapat memahami akan pentingnya memilih dan menetukan pemimpin di bangsa dan negara ini sesuai dengan ketentuan yang dikehendaki oleh Kehendak Bathin Dan Lahir. Dalam perenungan dan anlisa saya kita masih punya harapan dalam mengembalikan citra baik dan besar bangsa ini apabila kita mampu memilih dan menetukan sebuah kepemimpinan yang dapat mewakili semua kehendak teraniaya di dalam perjalanan bangsa kedepan. Mari kita lihat dan kaji bersama didalam kepemimpinan era Presiden kedua, disitulah kita mulai mentukan pemimpin-pemimpin yang tidak sesuai dengan rumusan dan hakekat yang telah ditentukan diatas bagi negara ini. Dan pada saat itu pulalah kita menjatuhkan pemimpin (presiden kedua) yang sesuai rumus To- didalam rumusan No-To-No-Go-Ro beserta hakekatnya (MILITER) dengan tidak berkeadilan dan rasa terima kasih atas jasa-jasa besar beliau terhadap bangsa dan negara ini. Sehingga perjalanan bangsa ini dimulai saat beliau dilengserkan dengan tidak hormat, bangsa dan negara ini mengalami masa-masa sulit dan keadaan yang tidak karuan. Hal ini mungkin disebabkan oleh pola tindakan kita yang tidak tahu terima kasih atas jasa-jasa beliau membangun dan membesarkan bangsa, didalam perjuangan kepemimpinannya yang begitu lama serta terhormat. Kesalahan kecil dalam menunaikan tugas kepemimpinanya bukan berarti kita harus menghapus jasa-jasa besar yang telah dikaryakan untuk bangsa dan negara, juga tidak sepantasnya pula beliau diberhentikan dengan disertai cacimaki dimana sang pencacimakipun tidak sangat lebih baik dibanding karya dan kebesaran-kebesaran beliau di negara ini. Sebagai bangsa timur yang beradab, kita patut mempunyai rasa terima kasih dan penghormatan pada setiap orang yang berjasa kepada kita. Kemunduran bangsa dan negara saat ini bagian dari jeritan hati dan jiwa beliau yang teraniaya atas ketidaktaudirian bangsa dan rakyatnya terhadap peran yang telah beliau karyakan demi kemakmuran dan kehormatan bangsa beserta rakyatnya pula. Kita paham reformasi harus terjadi dan perubahan itu dibutuhkan dalam setiap perjalanan... tidak terkecuali dalam perjalanan berbangsapun, tapi bukan berarti kita tidak patut berterimakasih atas peran seseorang yang telah menjadikan kita hidup berbangsa lebih baik atas jasa-jasanya dan kita terus mencacimaki serta mengancam hukuman sampai akhir hayatnya. Kita masih dalam kutukan dan kwalatnya!!

FOKUS
Dilihat dari kacamata dan kajian secara Global/Include dari sebuah perjalanan berbangsa sampai saat ini, kita semua dan para pemimpin di bangsa ini tidak salah, pada prinsip dan tujuannya semua pemimpin ingin berbuat lebih dan terbaik untuk bangsa dan negaranya. Faktor X- lah yang memberikan sebab akibat kita harus mengalami perjalanan dan akibat-akibatnya didalam hidup berbangsa dan bernegara. Dua faktor penting yang seharusnya kita fokus dalam perbaikan bangsa kedepan dilihat dari kacamata norma Spiritual dan etika berbangsa adalah,

1. Faktor kepemimpinan yang harus sesuai rumus dan perwakilan haknya didalam rumusan No-To-No-Go-Ro,

2. Faktor kepemimpinan era presiden kedua yang diberhentikan tidak sepantasnya di tengah jalan, yang secara norma spiritual harus dilanjutkan kembali agar kita tidak kena dampak atas tindakan pemberhentian yang tidak sepantasnya tersebut. Saya punya analisa, untuk mewakili penyelesaian kepemimpinan tersebut, bangsa dan rakyat Indonesia kedepan haruslah memilih pemimpin yang namanya berakhiran To- dimana figur To-tersebut haruslah mewakili figur,

1. Seorang berlatar belakang Militer (perwira tinggi) sebagai perwakilan dan pelanjut energi kepemimpinan yang tertunda dan teraniaya pada masa kepemimpinan presiden kedua yang diberhentikan di tengah jalan.
2. Tokoh Reformasi, sebagai perwakilan untuk mewakili rasa dan selera reformasi saat ini dan kedepannya.
3. Seorang Akademisi, sebagai perwakilan dari kalangan intelektual.
4. Seorang Tokoh Nasional untuk mewakili selera masyarakat diseluruh bangsa ini,
5. Seorang Islami, Untuk mewakili selera kepercayaan masyarakat mayoritas dibangsa ini.
Kelima figur tokoh yang menyatu didalam diri dan peran insan yang namanya berakhiran To-, seorang tokoh itulah yang akan menyelamatkan bangsa ini dari seluruh krisis multidimensi, berbekal Energi Restu Alam, Energi Leluhur dan Energi Tuhan YME. Hal ini disebabkan figurnya dapat mewakili selera berbagai kehendak elemen Lahir maupun Bathin. Tokoh tersebut harus kita cari dan kita upayakan semaksimal mungkin untuk dijadikan pemimpin, apabila kita sudah bosan oleh ketidakmenentuan atas kejadian-kejadian di bangsa ini. Saya sangat pesimis apabila tokoh tersebut tidak ada atau tidak memimpin di era yang akan datang, dilihat dari kacamata teropong SUPRANATURAL, bangsa ini dipastikan akan menjadi bangsa bonekanya luar negeri dan negara kita akan tercabik-cabik oleh ulah bangsa luar negeri. Kita akan kehilangan bangsa yang tidak direstui, tidak berenergi dan dipastikan semuanya tergantung luar negeri. Yang akhirnya bangsa ini hilang di telan bumi dan luar negeri. Tulisan ini saya buat bukan bermaksud untuk profokasi, iri hati atau berpihak pada salah satu peran di ini negeri, tapi tulisan ini terlahir dari pengkajian penela’ahan serta renungan yang mendalam lahir dan bathin disertai turut prihatinnya melihat keadaan negeri yang tiada berujung seri, atas dasar itulah semoga saya sebagai bagian dari anak bangsa ini dapat berperan dalam sumbangsih pemikiran demi terbukanya arah akar penyelesaian bagi bangsa dan Ibu Pertiwi yang tercinta ini.

Walssalam Wr.Wb
Penulis KRT. Nurseno S.P. Utomo
Ketua FKPPAI (Forum Komunikasi Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia)
Guru Besar. V. SKM. G.D.P.D (Syahbandar Kari Madi)
Dewan Penasehat Lembaga Swadaya Masyarakat
LSM SIKAT (Aksi Reaksi dan Kreasi Masyarakat)



Readmore »

Optimalisasi Peran Masjid Masa Kini

DALAM beberapa tahun terakhir ini. kita menyaksikan semangat umat begitu besar dalam membangun masjid. Bahkan masjid dan mushalla hampir ada di setiap tempat, tidak terkecuali di kawasan perkantoran, bisnis, pendidikan, tempat pelayanan umum dan wisata.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat." tercatat ada 700 ribu masjid dan mushalla yang tersebar di seluruh penjuruh tanah air. Jumlah ini merupakan yang terbesar di dunia atau setara dengan total jumlah keseluruhan masjid yang terbentang dari kawasan Magh-ribi di bagian barat Afrika hingga Bangla-desh di sebelah timurnya.

Pertumbuhan pesat jumlah masjid dan mushalla ini bernilai positif karena setidaknya mencerminkan kecenderungan menguatnya kesadaran religius dan semangat keberagamaan di kalangan umat Islam.
Penyempitan Makna Masjid

Sayangnya dari jumlah yang besar ini, masjid hanya difungsikan sebagai tempat sujud, tempat ibadah mahdhah saja, seperti shalat, zikir dan itikaf. Dalam pandangan Dr. KH. Miftah Farid, ketua MUI Jawa Barat, fungsi seperti itu menunjukkan bahwa masjid hanya dimaknakan secara sempit. Padahal masjid itu selain dipergunakan untuk ibadah kepada Allah juga dapat difungsikan untuk kegiatan-kegiatan yang bernuansa sosial, politik, ekonomi, ataupun kegiatan-kegiatan sosial budaya lainnya.

Kurang berfungsinya masjid secara maksimal di antaranya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang masjid. Selain itu, perhatian kita masih terfokus pada usaha pengadaan sarana fisik. Padahal, pemenuhan kebutuhan non-fisik untuk memakmurkan masjid seperti yang diperintahkan Allah dalam Al Quran, hingga saal ini masih relatif terabaikan.

Pandangan Miflah Farid ini sejalan dengan hasil survei Litbang Republika tahun 2009 terkait dengan fungsi masjid. Survei tersebut menunjukkan bahwa 83, 5 persen dari 1.307 responden menyatakan masjid bukan hanya tempat ibadah. Bahkan, sebanyak 84,2 persen responden memandang sangat perlu masjid digunakan sebagai tempat kegiatan non-keagamaan, seperti pusat kebudayaan, ekonomi, sosial dan pendidikan.
Mengingat telah bergesernya peran dan fungsi masjid, maka optimalisasi fungsi masjid harus segera dilakukan. Optimalisasi

fungsi masjid, baik pada tingkat Intensifikasi maupun ekstensifikasi, pada gilirannya dapal bermanfaat bagi pembinaan masyarakat, bukan saja dalam aspek kegiatan ibadah mual tapi juga bagi pembinaan aspek wawasan sosial, politik dan ekonomi serta wawasan-wawasan lainnya sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman.

Sebab kehadiran masjid di tengah-tengah kehidupan masyarakat dapat memberi inspirasi sosial yang tidak sederhana. Misalnya pertemuan ritual yang dilakukan setiap kali melaksanakan shalat dapat membangun kedekatan sosial untuk saling menumbuhkan semangat solidaritas yang sangat tinggi.
Dalam situasi apapun, idealnya masjid dapal dijadikan pusat kegiatan masyarakat untuk berusaha mewujudkan tatanan sosial yang kbih baik. Jika selama ini pusat pembinaan masyarakat masih terpusat dilem-baga-k-mbaga formal seperti sekolah dan madrasah, maka bagi masyarakat sekarang harus juga dikembangkan lembaga kemas-jidan sebagai salah satu alternatif pembinaan umat dan bahkan bangsa secara keseluruhan.

Isyarat teologis yang menyatakan bahwa masjid liu adalah Rumah Tuhan sesungguhnya memberikan makna bahwa masjid tidak lagi mengikat individu sebagai sosok pemiliknya, lapi merupakan gambaran ko-lcktifitas yang terikat pada semangat ketuhanan yang universal. Ia harus tumbuh memancarkan semangat kebersamaan yang tumbuh melalui proses interaksi sosial secara alamiah.
Fungsi Masjid Sesungguhnya

Ismail Raji Al Faruqi pernah menegaskan bahwa masjid bukan sekedar tempat sujud sebagaimana makna harfiahnya, tetapi memiliki beragam fungsi. Menurut pakar kebudayaan Islam asal Palestina itu, sejak zaman Nabi Muhammad Saw. masjid tidak hanya berfungsi hanya sebagai tempat ritual murni (ibadah mahdah seperti shalat dan itikaf. Masjid Nabawi juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan, sentra pendidikan, markas militer dan bahkan lahan sekitar masjid pernah dijadikan sebagai pusat perdagangan..
Rasulullah menjadikan masjid sebagai sentra utama seluruh aktivitas keummatan. Baik untuk kegiatan pendidikan yakni tempat pembinaan dan pembentukan karakter
sahabat maupun aspek-aspek lainnya termasuk politik, strategi perang hingga pada bidang ekonomi, hukum, sosial dan budaya.

Pendek kata, masjid difungsikan selain sebagai pusat kegiatan ibadah rilual juga dijadikan tempat untuk melaksanakan ibadah muamalah yang bersifat sosial.

Pola pembinaan umat yang dilakukan Rasulullah yang berbasis di masjid hingga kini diikuti oleh pengurus dan pengelola masjid di seluruh dunia, termasuk di tanah air. Masjid difungsikan menjadi dua fungsi pusat ibadah ritual dan pusat kegiatan umat (Islamic Center).

Di era kebangkitan umat saat ini. fungsi dan peran masjid mulai diperhitungkan. Setidaknya ada empat fungsi dan peran masjid dalam memanajemen potensi umat.(Suryo AB/AlTasamuh-2003).
Pertama. Pusat Pendidikan dan Pelatihan. Saal ini sumber daya manusia menjadi salah satu ikon penting dari proses peletakan batu pertama pembangunan umat. Proses menuju ke arah pemberdayaan umat dimulai dengan pendidikan dan pemberian pelatihan-pelatihan.

Masjid seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai tempat berlangsungnya proses pemberdayaan tersebut, bahkan sebagai pu-sal pembelajaran umat, baik dalam bentuk pengajian, pengkajian, seminar dan diskusi, maupun pelatihan-pelatihan keterampilan, dengan minimal Jamaah disekitarnya.
Jika masjid selama ini hanya memfasilitasi pengajian rutin kaum ibu. dapat pula dikembangkan dengan memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan, baik materi kerumahtanggaan sampai pelatihan usaha bagi mereka.

Kedua. Pusat Perekonomian Umat. Koperasi dikenal sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Namun dalam kenyataannya justru koperasi menjadi barang yang tidak laku. Terlepas dari berbagai macam alasan mengenai koperasi, tak ada salahnya bila masjid mengambil alih peran sebagai koperasi yang membawa dampak positif bagi umat dilingkungannya.

Bahkan lebih ekstrem lagi misalnya, menggantikan pusat-pusat perbelanjaan grosir semacam Makro. Alfa, atau Carrefour yang sebenarnya merupakan gudang barang-barang kebutuhan berkonsinyasi dengan pihak produsen barang tersebut.

Bila konsep koperasi digabungkan dengan konsep perdagangan ala pusat-pusat perbelanjaan yang diminati karena terjangkaunya harga barang, dan dikelola secara profesio-
nal oleh dewan pengurus maka masjid akan dapat memakmurkan jamaahnya. Sehingga akhirnya jamaahnya pun akan memakmurkan masjidnya.

Ketiga, Pusat Penjaringan Potensi Umat. Masjid dengan jamaah yang selalu hadir sekedar untuk menggugurkan kewajibannya terhadap Tuhan bisa saja mencapai puluhan, ratusan, bahkan ribuan orangjumlah-nya. Ini bisa bermanfaat bagi berbagai macam usia, beraneka profesi dan tingkat (strata) baik ekonomi maupun intelektual, bahkan sebagai tempat berlangsungnya akulturasi budaya secara santun.
Akan tergambar dengan sangat Jelas warna-warni potensi yang dimiliki Jamaah jika masjid melakukan pendataan dan pemetaan jamaahnya berdasarkan kebutuhan pembangunan lingkungan sekitarnya. Paling mudah dengan membuat pendataan berdasarkan kelompok-kelompok umur, gender, dan profesi dari jamaahnya. Sehingga terdeskripsi potensi yang bisa digali dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan daerah sekitar masjid.

Misalnya, berapa jumlah Insinyur, guru, akuntan, mahasiswa, pedagang, alau pengusaha, siswa sekolah, bidangdokter-pera-wat. bahkan jumlah anak yatim piatu, fakir miskin (kaum dhuafa). Bisa juga fasilitas-fasilitas yang ada. berapa jumlah sekolah, puskesmas, bahkan telepon umum. Yangje-las banyak yang bisa dipetakan sehingga kita tahu apa yang kita butuhkan selanjutnya dan bagaimana mencari solusinya.
Keempat. Pusat Kepustakaan. Perintah pertama Allah kepada Nabi Muhammad adalah "membaca". Dan sudah sepatutnya kaum muslim gemar membaca, dalam pengertian konseptual maupun kontekstual. Saat ini sedikit sekali dijumpai dari kalangan yang dikategorisasikan sebagai golongan menengah pada tataran intelektualnya (siswa, mahasiswa, bahkan dosen dan ustadz) mempunyai hobi membaca.
Apalagi jika kita melihat golongan di bawahnya (non intelektual). Tak aneh bila perkembangan peradaban keagamaan Islam semakin jauh tertinggal, khususnya di Indonesia.

Sangat mungkin jika saja kondisi gemar membaca diciptakan oleh masjid agar menjadi rangsangan bagi masyarakat untuk memulainya, kondisinya akan berubah. Dengan sendirinya hampir menjadi kemutlakan bila masjid memiliki perpustakaan sendiri. (Staf Humas Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia)



Readmore »

Terapi Telor Ratu Ayu Tuntaskan Hernia, Tumor dan Kanker

Telor Ayam Kampung, Tembakau dan Daun Sirih, merupakan salahsatu media yang digunakan Penyembuh Alternatif dari Suku Anak Dalam ini, dimana Ratu Ayu, trah dari Datuk Berlidah Hitam merupakan penyembuh yang datang dari Kabupaten Rengat Provinsi Riau, merupakan penyembuh alternatif yang tetap mempertahankan sarana dan ramuan obat tradisional, dan bagi pasien bisa dengan mudah mendapatkan serta menyiapkan sendiri dari rumah.

Dalam pengobatannya, Ratu Ayu didahului oleh bisikan dari leluhurnya Datuk Berlidah Hitam, pasien terlebih dahulu dideteksi dengan menempelkan telur yang telah didoakan lalu digosokan perlahan. Kemudian telur itu dipecahkan untuk melihat hasilnya. Bila penyakit yang diderita berat, maka terlihat kelainan pada kuning telurnya terlihat ada tanda bintik-bintik, noda hingga busuk. Sebaliknya kalau penyakitnya ringan akan ketahuan dengan tidak ada tanda-tandanya atau kuning telur itu mulus ataupun matang. ”Nanti akan terlihat, bila masih bisa disembuhkan kami tangani, bila tidak, saya akan terus terang. Tentunya semuanya kami juga akan usahakan untuk penyembuhannya. Pastinya semua penyakit bisa disembuhkan, ”katanya.

Ratu Ayu, menegaskan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti penipuan ataupun lainnya pasien dipersilahkan untuk membawa sendiri sarana pengobatannya seperti telur ayam kampung 2 buah, daun sirih, kembang, tembakau rokok, dan pisau, jadi untuk meyakinkan mereka, semua persyaratan tersebut lebih baik mereka bawa sendiri dari rumah, ”tegasnya.

Setelah telur dipecahkan, selanjutnya tembakau rokok yang telah dibakar dicampurkan dengan telur tersebut, lalu diaduk dengan batang sirih yang telah dibuat seperti kuas. Kemudian dilanjutkan dengan membubuhkan telur yang telah bercampur tembakau itu pada selembar kertas putih hingga merata. Namun sebelum telur dibubuhkan, kertas tersebut dilubangi hingga beberapa kali dengan pisau yang belum pernah digunakan untuk apapun atau yang masih baru. Setelah itu barulah menempelkannya tepat pada bagian yang sakit ataupun yang akan disembuhkan hingga beberapa menit. ”Untuk Hernia dan tumor bisa dilakukan dengan menempelkan sendiri dengan cara yang telah dianjurkan” jelas Ratu Ayu Berlidah Hitam saat ditemui ditempat prakteknya, di Perumahan Taman Asri Blok I, 2 No.8 Ciledug Tangerang, dengan telepon 081366199672 – 081318610638 atau (021) 96351821.

Diakuinya kelebihan supranatural, sebenarnya sudah diperlihatkan Ratu Ayu sejak ia berusia 7 tahun. Ia mulai sering pingsan, kerasukan dan bisa mengobati tetangga sekampungnya, ”Waktu itu pingsannya bisa sampai 2 hari. Bahkan orang mengatakan aku sudah mati suri karena di cek tidak ada denyut nadinya. Dan 2 kali saat mau dikubur ternyata hidup kembali, ”Ujar Ratu mengisahkan pengalaman masa lalunya.

Namun, restu gaib kemampuan pengobatan itu justru datang lewat mimpi. Suatu malam Ratu Ayu mengalami mimpi, dalam mimpinya ia didatangi seorang kakek tua yang menyuruhnya untuk mengambil tongkat di atap rumahnya. Keesokan harinya Ratu Ayu bergegas untuk mengambil tongkat tersebut, yang ternyata adalah seekor ular. :”Setelah mendapat restu itu, pengalaman pertama saya adalah mengobati tetangga yang stress akibat ketagihan jua; togel. Tidak main-main, orang itu sudah 5 tahun terganggu jiwanya akibat bertapa ditempat keramat. Alhamdullilah, dengan hanya memberikan air putih yang sudah dibacakan doa dalam waktu satu bulan dia sembuh total, ”jelasnya.




Readmore »

STIAMI Gelar Wisuda Pasca Sarjana, Sarjana S1 dan Diploma III


Setelah menempuh proses akademik, serta menyelesaikan jenjang pendidikan yang ditempuh, 800 orang mahasiswa/mahasiswi Program Pasca Sarjana, Sarjana S1 serta Diploma III, mengikuti proses Wisuda, wajah senang bercampur haru terlihat pada wisudawan serta keluarganya.

Ketua Panitia Wisuda STIAMI, Dedy Kusna Utama, S.Sos dalam laporannya menegaskan, bahwa wisuda tahun akademik 2009 - 2010 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (STIAMI), kali ini, adalah para wisudawan dari program pilihan Administrasi Bisnis, Administrasi Perpajakan, Administrasi Niaga, Administrasi Fiskal dan Administrasi Negera, dan berharap para wisudawan benar-benar siap untuk terjun mengabdikan diri ketengah masyarakat, pintanya.

Sementara Ketua Yayasan ILOMATA, Ir Panji Hendrarso, MM juga menekankan, bahwa diera globalisasi saat ini persaingan perguruan tinggi swasta sangat ketat, oleh sebab itu sebagai ketua yayasan dirinya berpesan agar STIAMI tetapkonsisten untuk terus meningkatkan kualitas lulusannya, melalui proses pembelajaran yang baik dan berkualitas, serta harus mampu melakukan kajian-kajian yang bermanfaat, guna disumbangkan  untuk kepentingan/kebutuhan masyarakat, sehingga eksistensi lembaga ini betul-betul dapat dirasakan masyarakat luas.

Pada para wisudawan, Ir Panji juga berpesan, bahwa Wisuda bukan berarti selesai untuk belajar, tapi pada hakekatnya sepanjang hidup manusia adalah proses pembelajaran yang harus kita jalani dan lakukan dalam segala aspek kehidupan, oleh sebab itu penting bagi wisudawan untuk terus belajar dan berpacu untuk maju, pintanya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua STIAMI, Dr HM Syahrial Yusuf, SE, MM, MBA, bahwa dirinya cukup bangga para lulus an STIAMI rata-rata sudah bekerja, ini semua juga berkat kerja keras seluruh jajaran STIAMI, dimana untuk semester 5, pihaknya telah memberikan kesempatan pada para mahasiswa untuk magang kerja, sehingga setelah lulus, mereka benar-benar telah bekerja dengan gaji minimal, 2,5 juta.

Disamping itu para mahasiswa juga sudah dibekali dengan jiwa entrepreneurship, bagi mereka yang memang ingi berwira usaha, STIAMI juga sudah menyiapkan sejak mereka berada di semester 4, bahkan dengan Pusat Inkubator Bisnis yang dimiliki STIAMI, para mahasiswa bisa belajar berwira usaha, sehingga saat lulus mereka sudah mampu mandiri.

Sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi, STIAMI juga terus meningkatkan kualitasnya, dimana untuk sarana perkuliahan terus ditingkatkan, sehingga untuk kelas juga dibatasi, dimana untuk satu kelas hanya bisa digunakan bagi 35 mahasiswa sehingga diharapkan lulus an juga lebih berkualitas, kita ingin STIAMI bisa menjadi sekolah tinggi terbesar dan terbaik di ibukota Jakarta ini, karena ukuran terbaik adalah bagaimana kita meluluskan sarjana yang memang sudah bekerja, buat apa mencetak sarjana tetapi jadi pengangguran, kita sudah programkan semua lulusan sudah siap kerja dengan gaji yang sesuai, tegas DR HM Syahrial Yusuf, SE, MM, MBA


Readmore »

 

SEL SURYA

SEL SURYA