Arakan Ogoh – ogoh, Daya Tarik Wisata Budaya Jakarta


Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka 1934, sebanyak 22 ogoh-ogoh raksasa dengan aneka rupa diarak keliling Monas. Selain ogoh-ogoh, sepasang ondel-ondel dan 4 barongsai juga ikut ambil bagian dalam memeriahkan acara tersebut.

Ketua Pelaksana Acara, I Gde Ngurah Utama, pada wartawan menegaskan, acara yang digelar untuk kali keduanya ini menghadirkan sebanyak 22 ogoh-ogoh dari beberapa wilayah di Jabodetabek. Pawai ini sendiri, lanjutnya, ikut dimeriahkan oleh kesenian tradisional Betawi dan Cina, yakni dengan ikut menghadirkan sepasang ondel-ondel dan 4 barongsai.

Menurutnya, pelaksanaan tawur kesangan dan perayaan nyepi adalah wujud dari harmonisasi antara manusia dengan mahluk lain serta alam. Pihaknya juga sangat berterimakasih pada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang telah menyediakan sarana untuk kegiatan arak-arakan Ogoh – ogoh ini, dan diharapkan kegiatan serupa dapat digelar ditahun-tahun mendatang, pintanya

Sementara Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dalam sambutannya mengungkapkan, perayaan Hari Raya Nyepi menjadi sarana dalam memaknai hidup lebih berarti dan meningkatkan kualitas diri dalam hal positif. Ia pun memberikan apresiasi positif bagi umat Hindu yang ikut andil dalam menjaga kerukunan beragama di Jakarta. "Saya bangga dengan umat hindu, karena selama ini telah memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan kota Jakarta yang aman, nyaman dan tertib untuk semua," ujarnya.

Pawai ogoh-ogoh yang digelar di Monas ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah dan seluruh warga Kota Jakarta untuk berpartisipasi dalam perayaan Tahun Baru Saka. Selama ini, kata Fauzi, umat Hindu sangat menjunjung tinggi kedamaian.  Oleh karenanya, saya mengajak para pemuka agama, khususnya umat hindu agar dapat mengajak umatnya dalam menjaga keamanan dan kenyamanan Kota Jakarta. "Kebebasan beragama tidak boleh terganggu. Kepada para pemuka agama, mari kita ciptakan keharmonisan dalam menjalankan kehidupan beragama yang baik," tegas Bang Foke yang juga dikenal sebagai Bang Kumis.



Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, DR Arie Budiman juga menambahkan, bahwa acara  Arak-arakan Ogoh – ogoh Budaya Nusantara ini,  merupakan bukti bahwa Jakarta merupakan kota yang multi Kultur, dengan memiliki aneka ragam seni budaya, perayaan Hari Raya Nyepi ini juga menggambarkan kerukukan antar umat beragama yang menuju harmonisasi, bukan saja umatnya tetapi juga kota Jakarta itu sendiri.

Dari perspektif pariwisata, jelas kegiatan seperti ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing dan domestik, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, telah melakukan promosi ke beberapa Hotel di Jakarta dan kita undang juga komunitas Jalan Jaksa, kita juga bersyukur Duta besar juga banyak yang hadir, demikian juga wisatawan asing cukup banyak terlihat menyaksikan arakan Ogoh – ogoh ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengagendakan acara seperti ini menjadi acara rutin tahunan, sehingga kedepan juga akan makin banyak lagi wisatawan yang hadir ke Jakarta, harapnya.   

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA