Musim Kemarau tahun ini menurut BMKG, di seluruh wilayah Indonesia akan mengalami kemarau panjang, bahkan musim penghujan akan terlambat, sehingga akan berdampak serius pada sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan, oleh sebab itu Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara melalui Sudin Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Jakarta Utara terus melakukan pantauan dan mengevaluasi permasalahan yang mungkin timbul.
Menurut Kepala Sudin Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Jakarta Utara, Una Rusmana, bahwa lahan Pertanian di awal musim kemarau ini masih bisa diatasi, karena aliran air dari Kanal Banjir Timur masih cukup hingga musim panen, dimana Jakarta Utara hingga saat ini memiliki lahan pertanian sekitar 405 hektar sawah dan 26 hektar lahan sayur mayur, sementara Budidaya Air Tawar di sekotar Rorotan terdapat 6 Kelompok Petambak Air Tawar.
Diakui Una, bahwa hujan memang sudah berkurang, dan ancaman puso memang ada, dimana 15 hektar sawah mengandalkan curah hujan, namun yang lain masih berada pada aliran sungai yang masih bisa dialiri, kita beruntung dengan adanya BKT, sehingga petani masih bisa panen hingga September, dan yang tidak memperoleh aliran air, mereka mencari air dengan pompanisasi.
Bagi petani tambak ikan air tawar, musim kemarau memang mengurangi kualitas air, namun kita bersyukur mereka masih bisa panen, hal tersebut juga berkat upaya pompa air dari Kanal Banjir Timur, namun jika memang kemarau hingga November atau Desember, ini membutuhkan perhatian serius, kita sudah mengajukan bantuan kepada Kementrian Pertanian berupa Pompa Air dan Traktor, namun hingga saat ini belum ada bantuan, karena Pompa Air milik Sudin sangat sedikit dan hanya bisa kita pinjamkan, oleh sebab itu dengan adanya program bantuan pompa air bagi petani oleh Kementrian Pertanian, kita berharap hal tersebut akan sampai di Jakarta Utara, karena Pompa Air memang sangat dibutuhkan petani dan petambak saat kemarau, tegas Una.
Menurut Kepala Sudin Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Jakarta Utara, Una Rusmana, bahwa lahan Pertanian di awal musim kemarau ini masih bisa diatasi, karena aliran air dari Kanal Banjir Timur masih cukup hingga musim panen, dimana Jakarta Utara hingga saat ini memiliki lahan pertanian sekitar 405 hektar sawah dan 26 hektar lahan sayur mayur, sementara Budidaya Air Tawar di sekotar Rorotan terdapat 6 Kelompok Petambak Air Tawar.
Diakui Una, bahwa hujan memang sudah berkurang, dan ancaman puso memang ada, dimana 15 hektar sawah mengandalkan curah hujan, namun yang lain masih berada pada aliran sungai yang masih bisa dialiri, kita beruntung dengan adanya BKT, sehingga petani masih bisa panen hingga September, dan yang tidak memperoleh aliran air, mereka mencari air dengan pompanisasi.
Bagi petani tambak ikan air tawar, musim kemarau memang mengurangi kualitas air, namun kita bersyukur mereka masih bisa panen, hal tersebut juga berkat upaya pompa air dari Kanal Banjir Timur, namun jika memang kemarau hingga November atau Desember, ini membutuhkan perhatian serius, kita sudah mengajukan bantuan kepada Kementrian Pertanian berupa Pompa Air dan Traktor, namun hingga saat ini belum ada bantuan, karena Pompa Air milik Sudin sangat sedikit dan hanya bisa kita pinjamkan, oleh sebab itu dengan adanya program bantuan pompa air bagi petani oleh Kementrian Pertanian, kita berharap hal tersebut akan sampai di Jakarta Utara, karena Pompa Air memang sangat dibutuhkan petani dan petambak saat kemarau, tegas Una.
0 komentar:
Posting Komentar