Pekan Olahraga Provinsi DKI Jakarta yang digelar pada 23 hingga 28 November 2015 yang akan datang, telah ditunjuk Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur sebagai tuan rumah, dalam penyelenggaraan Pesta Olahraga untuk menyeleksi atlet muda tersebut, dan panitia Porprov DKI bertempat di Desa Wisata, TMII Jakarta, meluncurkan Logo dan Maskot Porprov DKI Jakarta 2015 yaitu “Burung Srigunting”.
Dalam peluncuran tersebut dilakukan secara bersama-sama diantaranya Walikota Jakarrta Timur, Bambang Musawardhana, dan Ketua KONI DKI Jaya, Raja Sapta Ervian, Kadisorda yang diwakili Kasudin Orda Jaktim, Heru dan Ketua Panitia Porprov, H Purwanto yang juga Ketua KONI Jakarta Timur.
Dalam laporannya, Ketua panitia penyelenggara H Purwanto S.Ip mengatakan, bahwa Porprov tahun ini baru mempertandingkan 21 Cabang olahraga. Pihaknya tidak bisa mempertandingkan semua Cabor PON karena kendala petalatan dan prasarana. KONI wilayah belum mampu mempertandingkan 44 cabor.
Lebih jauh H Purwanto menegaskan, bahwa Porprov ini dalam rangka menggali atlet-atlet muda terlebih dahulu. Makanya kami berharap ada dukungan dari pemerintah agar kami bisa menggelar seluruh cabang olahraga,” tandasnya.
Ia juga mengatakan, pembatasan cabor yang dipertandigkan karena kesepakatan dari KONI wilayah se-DKI Jaya. Dengan 21 Cabor yang dipertandingkan akan diikuti sekitar 3000 atlet, sebagai panitia Porprov pihaknya mengharap dukungan dari Masyarakat Jakarta, Khususnya di Jakarta Timur, dimana dalam iven lomba olahraga tersebut masyarakat dapat menyaksikan pertandingan dengan gratis, dan solahkan hadir melihat iven olahraga tingkat Provinsi DKI Jakarta tersebut, pinta H Purwanto.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua KONI DKI Jaya Raja Sapta Ervian, dimana misi dari Porprov kali ini adalah mencetak atlet muda potensial yang kelak dapat berprestasi di level internasional.
“Misi kami adalah membangun prestasi olahraga di DKI Jaya secara komprehensif. Kami harapkan melalui Porprov ini akan muncul atlet muda potensial yang lahir melalui kompetisi yang ketat,” katanya.
Dalam Porprov kali ini, DKI Jaya membatasi usia atlet yang berlaga kelahiran 1997. Untuk meminimalisir kasus pencurian umur, KONI DKI Jaya melakukan pengawasan yang ketat dengan memverifikasi calon atlet yang tampil. Kami melarang atlet Pelatda lapis pertama dan kedua tampil di Porprov ini. Ini membuka kesempatan mencetak atlet muda yang akan kami proyeksikan ke PON 2020, tegasnya.
Sementara dalam sambutannya, Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengaku telah menyiapkan segala sesuatunya untuk kegiatan PORPROV. "Sebagai tuan rumah Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur mendukung seluruh kegiatan ini agar berjalan lancar dan sukses,” ujarnya.
Dirinya berharap, dari PORPROV ini akan melahirkan atlet-atlet muda berbakat yang bisa mewakili Provinsi DKI Jakarta berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON). “Selain dikancah nasional, diharapkan ke depannya bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” kata Bambang.
Dalam peluncuran tersebut dilakukan secara bersama-sama diantaranya Walikota Jakarrta Timur, Bambang Musawardhana, dan Ketua KONI DKI Jaya, Raja Sapta Ervian, Kadisorda yang diwakili Kasudin Orda Jaktim, Heru dan Ketua Panitia Porprov, H Purwanto yang juga Ketua KONI Jakarta Timur.
Dalam laporannya, Ketua panitia penyelenggara H Purwanto S.Ip mengatakan, bahwa Porprov tahun ini baru mempertandingkan 21 Cabang olahraga. Pihaknya tidak bisa mempertandingkan semua Cabor PON karena kendala petalatan dan prasarana. KONI wilayah belum mampu mempertandingkan 44 cabor.
Lebih jauh H Purwanto menegaskan, bahwa Porprov ini dalam rangka menggali atlet-atlet muda terlebih dahulu. Makanya kami berharap ada dukungan dari pemerintah agar kami bisa menggelar seluruh cabang olahraga,” tandasnya.
Ia juga mengatakan, pembatasan cabor yang dipertandigkan karena kesepakatan dari KONI wilayah se-DKI Jaya. Dengan 21 Cabor yang dipertandingkan akan diikuti sekitar 3000 atlet, sebagai panitia Porprov pihaknya mengharap dukungan dari Masyarakat Jakarta, Khususnya di Jakarta Timur, dimana dalam iven lomba olahraga tersebut masyarakat dapat menyaksikan pertandingan dengan gratis, dan solahkan hadir melihat iven olahraga tingkat Provinsi DKI Jakarta tersebut, pinta H Purwanto.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua KONI DKI Jaya Raja Sapta Ervian, dimana misi dari Porprov kali ini adalah mencetak atlet muda potensial yang kelak dapat berprestasi di level internasional.
“Misi kami adalah membangun prestasi olahraga di DKI Jaya secara komprehensif. Kami harapkan melalui Porprov ini akan muncul atlet muda potensial yang lahir melalui kompetisi yang ketat,” katanya.
Dalam Porprov kali ini, DKI Jaya membatasi usia atlet yang berlaga kelahiran 1997. Untuk meminimalisir kasus pencurian umur, KONI DKI Jaya melakukan pengawasan yang ketat dengan memverifikasi calon atlet yang tampil. Kami melarang atlet Pelatda lapis pertama dan kedua tampil di Porprov ini. Ini membuka kesempatan mencetak atlet muda yang akan kami proyeksikan ke PON 2020, tegasnya.
Sementara dalam sambutannya, Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengaku telah menyiapkan segala sesuatunya untuk kegiatan PORPROV. "Sebagai tuan rumah Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur mendukung seluruh kegiatan ini agar berjalan lancar dan sukses,” ujarnya.
Dirinya berharap, dari PORPROV ini akan melahirkan atlet-atlet muda berbakat yang bisa mewakili Provinsi DKI Jakarta berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON). “Selain dikancah nasional, diharapkan ke depannya bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” kata Bambang.
0 komentar:
Posting Komentar