Setelah sukses menggelar East Java Scouts Challenge 2015 yang sudah digelar bulan Februari lalu, hasil kerjasama Jawa Pos Grub dengan Kwarda Jawa Timur, kini Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka bersama Jawa Pos Group segera akan menggelar kegiatan Indonesia Scouts Challenge (ISC) 2015 – 2016.
ISC 2015 sebagai upaya terobosan Kepramukaan dalam melakukan proses transformasi Gerakan Pramuka, dimana kegiatan tersebut merupakan aktivitas berkemah sekaligus kompetisi seru untuk Penggalang Ramu. Yakni, anggota pramuka yang duduk di bangku kelas 4 dan 5 SD atau sederajat. Kompetisi dilakukan mulai tingkat kota kabupaten, provinsi, hingga nasional.
Dalam acara Jumpa Pers yang digelar di Aula Kwarnas Gambir Jakarta, Kamis (3/9), Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Adhyaksa Dault menegaskan, bahwa ISC 2015 merupakan rebranding pramuka bagi anak muda, agar lebih relevan dengan zaman sekarang untuk ditingkatkan kualitasnya, Kompetisi kepramukaan tersebut akan hadir dengan konsep lebih lebih fun dan modern. Nantinya juga disediakan hadiah jalan-jalan ke Amerika Serikat bagi kelompok yang juara, atas dukungan sponsor Jawa Pos Group, melalui konsep modernisasi ini diharapkan bisa mengembalikan kejayaan pramuka, yang selalu berkaitan dengan kegiatan positif, tegas Mantan Menpora ini.
Kak Adhyaksa Dault sangat mengapresiasi keterlibatan pihak swasta ini dalam menggairahkan kembali kegiatan Pramuka di Indonesia. ”Kami terharu, bangga sekaligus berterimakasih atas inisiatif Kak Azrul Ananda dan Jawa Pos Group atas kepeduliannya mengembangkan Pramuka melalui program Indonesia Scouts Challenge ini,” tambahnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Direktur Utama Jawa Pos Group Kak Azrul Ananda, bahwa kegiatan Indonesia Scouts Challenge 2015 -2016 ini, merupakan kegiatan yang positif dan menarik bagi anak-anak dan para remaja di Indonesia. Serta untuk menggairahkan kegiatan Kepramukaan di Indonesia, bagaimaan dengan permainan-permainan nantinya mampu membangun ketrampilan dan kerjasama serta untuk membentuk karakter anak didik, sebagaimana yang tertuang dalam Dasa Darma Pramuka dan Tri Satya. Dan seluruh kegiatan yang dilakukan tetap mengacu pada buku saku Pramuka, sebai acuan pendidikan Kepramukaan bagi Penggalang, tegasnya
Ditempat yang sama, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Timur, Kak Saifulah Yusuf, juga mengaku bangga dengan Pramuka, karena Pramuka merupakan sarana yang tepat untuk dijadikan salahsatu pilar untuk mendidik karakter anak, sebenarnya prestasi Pramuka di daerah juga memiliki kemampuah dan prestasi yang tidak kalah dengan mereka yang tinggal di perkotaan, terbukti dengan kegiatan Java Scouts Challenge beberapa waktu lalu, pemenangnya adalah Regu Putri dari lereng gunung salahsatu desa di Jawa Timur yang sebentar lagi akan mengikuti kegiatan Kepanduan Dunia di Amerika, oleh sebab itu arena atau panggung lomba tingkat Provinsi maupun Nasional harus terus digelar, sehingga anak-anak pedesaan juga bisa tampil di panggung nasional, kegiatan Indonesia Scouts Challenge adalah kegiatan pemerataan apalagi nantinya seluruh permainan telah disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini yang digemari anak-anak, namun tetap mengacu pada Dasa Darma Pramuka dan Tri Satya, tidak menabrak aturan baku di Kepramukaan, dan Pramuka adalah milik Pelajar, milik Pemuda dan milik Rakyat, tegas Ka Kwarda yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur ini.
ISC 2015 sebagai upaya terobosan Kepramukaan dalam melakukan proses transformasi Gerakan Pramuka, dimana kegiatan tersebut merupakan aktivitas berkemah sekaligus kompetisi seru untuk Penggalang Ramu. Yakni, anggota pramuka yang duduk di bangku kelas 4 dan 5 SD atau sederajat. Kompetisi dilakukan mulai tingkat kota kabupaten, provinsi, hingga nasional.
Dalam acara Jumpa Pers yang digelar di Aula Kwarnas Gambir Jakarta, Kamis (3/9), Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Adhyaksa Dault menegaskan, bahwa ISC 2015 merupakan rebranding pramuka bagi anak muda, agar lebih relevan dengan zaman sekarang untuk ditingkatkan kualitasnya, Kompetisi kepramukaan tersebut akan hadir dengan konsep lebih lebih fun dan modern. Nantinya juga disediakan hadiah jalan-jalan ke Amerika Serikat bagi kelompok yang juara, atas dukungan sponsor Jawa Pos Group, melalui konsep modernisasi ini diharapkan bisa mengembalikan kejayaan pramuka, yang selalu berkaitan dengan kegiatan positif, tegas Mantan Menpora ini.
Kak Adhyaksa Dault sangat mengapresiasi keterlibatan pihak swasta ini dalam menggairahkan kembali kegiatan Pramuka di Indonesia. ”Kami terharu, bangga sekaligus berterimakasih atas inisiatif Kak Azrul Ananda dan Jawa Pos Group atas kepeduliannya mengembangkan Pramuka melalui program Indonesia Scouts Challenge ini,” tambahnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Direktur Utama Jawa Pos Group Kak Azrul Ananda, bahwa kegiatan Indonesia Scouts Challenge 2015 -2016 ini, merupakan kegiatan yang positif dan menarik bagi anak-anak dan para remaja di Indonesia. Serta untuk menggairahkan kegiatan Kepramukaan di Indonesia, bagaimaan dengan permainan-permainan nantinya mampu membangun ketrampilan dan kerjasama serta untuk membentuk karakter anak didik, sebagaimana yang tertuang dalam Dasa Darma Pramuka dan Tri Satya. Dan seluruh kegiatan yang dilakukan tetap mengacu pada buku saku Pramuka, sebai acuan pendidikan Kepramukaan bagi Penggalang, tegasnya
Ditempat yang sama, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Timur, Kak Saifulah Yusuf, juga mengaku bangga dengan Pramuka, karena Pramuka merupakan sarana yang tepat untuk dijadikan salahsatu pilar untuk mendidik karakter anak, sebenarnya prestasi Pramuka di daerah juga memiliki kemampuah dan prestasi yang tidak kalah dengan mereka yang tinggal di perkotaan, terbukti dengan kegiatan Java Scouts Challenge beberapa waktu lalu, pemenangnya adalah Regu Putri dari lereng gunung salahsatu desa di Jawa Timur yang sebentar lagi akan mengikuti kegiatan Kepanduan Dunia di Amerika, oleh sebab itu arena atau panggung lomba tingkat Provinsi maupun Nasional harus terus digelar, sehingga anak-anak pedesaan juga bisa tampil di panggung nasional, kegiatan Indonesia Scouts Challenge adalah kegiatan pemerataan apalagi nantinya seluruh permainan telah disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini yang digemari anak-anak, namun tetap mengacu pada Dasa Darma Pramuka dan Tri Satya, tidak menabrak aturan baku di Kepramukaan, dan Pramuka adalah milik Pelajar, milik Pemuda dan milik Rakyat, tegas Ka Kwarda yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur ini.
0 komentar:
Posting Komentar