Refleksi Pancasila Gerakan Pramuka, Tingkatkan Kecintaan Tanah Air

Momen dalam Menyambut Hari Kesaktian Pancasila, juga di manfaatkan jajaran Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, acara yang digelar di Gedung Graha Bakti , Taman Izmail Marzuki (TIM). Tersebut dihadiri seluruh jajaran Kwarnas, Kwarda maupun Kwarcab dari beberapa daerah di Indonesia, serta Tokoh Nasional yang juga mantan presiden RI Jendral Tri Sutrisno beserta ibu, serta artis senior Dik Doang dan Olivia Zalianti.

Disela acara tersebut, Mantan Wakil Presiden RI, Jenderal TNI (Purn) Tri Sutrisno pada wartawan menegaskan, bahwa dahulu Pramuka bernama Pandu, dan sudah disatukan menjadi Pramuka yaitu Praja Muda Karana, sebagai center berkumpulnya Pemuda Indonesia, untuk menjadi Generasi yang berdisiplin, Mandiri, Kreatif dan bertanggung Jawab pada bangsa dan negara serta masa depan dirinya sendiri.

Pemuda Indonesia juga harus punya ketahanan jati diri sebagai bangsa Indonesia, yaitu “Pancasila”, Pramuka harus bisa memperjuangkan cita-cita luhur pendiri bangsa ini, yaitu mewujudkan Masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, oleh sebab itu jangan sampai ada yang menggoncang Pancasila sampai kapanpun, Pramuka harus berani berada di garda terdepan dalam menjaga Pancasila, dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila juga harus diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan kita ditantang untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tegasnya.


Sementara Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault menegaskan, bahwa fokus Gerakan Pramuka dua tahun ini, adalah menjadikan rasa cinta generasi muda pada Indonesia menjadi semakin produktif. “Saya yakin semua generasi muda Indonesia mencintai negeri ini, ekspresinya serahkan pada minat dan bakat mereka, tugas kita menjadikannya lebih produktif”, katanya.

Mantan Menpora ini juga menjelaskan bahwa Taman Ismail Marzuki adalah salah satu pusat pembangkit rasa kebangsaan yang terus disampaikan banyak seniman, budayawan dalam puisi, teater, dll.  Karenanya kita pilih tempat peringatan di TIM ini.
 
“TIM ini tempat bersejarah, Pancasila tidak harus melulu disampaikan lewat pidato, tetapi juga lewat puisi, lagu, monolog dan bahasa foto, dan yang paling penting dalam perbuatan kita sehari-hari, karena Pancasila harus menjadi kita” jelas Adhyaksa


0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA