Bertempat di Lapangan Apel Bhumi Marinir Cilandak Jakarta Selatan, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi,SE.M.A.P secara resmi melantik Brigjen TNI (Mar) R.M. Trusono,S.Mn sebagai Komandan Korps Marinir (Dankormar) menggantikan Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana,SE yang akan bertugas sebagai Staf Khusus, Kepala Staf TNI Angkatan Laut di Mabesal.
Dalam sambutannya, KASAL mengatakan, bahwa serah terima jabatan Dankormar merupakan proses kaderisasi kepemimpinan, sehingga diharapkan dapat membawa energi baru dengan munculnya kreativitas dan inovasi yang cemerlang untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Menurutnya, Korps Marinir memiliki tugas pokok sebagai pasukan pendarat amfibi TNI Angkatan Laut dalam rangka proyeksi kekuatan dari laut ke darat dan melaksanakan tugas-tugas operasi militer selain perang sesuai perintah Panglima TNI.
“Jabatan Dankormar merupakan jabatan strategis di lingkungan TNI AL. Dankormar juga sebagai ‘chief corps’ yang bertanggung jawab membina nilai-nilai luhur pembentukan karakter prajurit Marinir. Dengan demikian, perwira yang dipercaya sebagai Dankormar haruslah memiliki kompetensi terbaik dan telah teruji integritasnya, tegas Kasal.
Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai bentuk ancaman faktual yang semakin Kompleks, seperti masalah perbatasan antar negara, masalah Narkoba dan masalah kerusakan lingkungan, oleh sebab itu ancaman tersebut harus dihadapi dan ditanggulangi oleh kekuatan TNI, khususnya Korps Marinir.
Dalam kesempatan itu, Laksamana TNI Ade Supandi juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas pengabdian dan dedikasi Mayjen TNI Buyung Lalana yang telah melaksanakan tugas sebagai Dankormar dengan baik.
“Di bawah kepemimpinan jenderal, berbagai kemajuan dan prestasi Korps Marinir menjadi catatan sejarah kebanggaan TNI AL dan bangsa Indonesia,” ujar Kasal.
Sementara sebelum menjabat Dankormar, Brigjen TNI (Mar) RM Trusono, menjabat sebagai Komandan Lantamal III Jakarta ini, dan Iahir di Yogyakarta pada 29 Oktober 1960. Beliau merupakan Alumni Akademi Angkatan Laut angkatan XXX tahun 1985.
Mantan Dandenjaka (1988-1991) ini mengikuti pendidikan SESKOAD Angkatan XXXV TA 199711998, SESKO TNI Angkatan XXXV tahun 2008, dan LEMHANAS XLVII pada tahun 2012. Sebelum menjadi orang nomor satu di Korps Baret Ungu, Brigjen TNI (Mar) RM. Trusono, S.Mn., menjabat sebagai Komandan LantamaI-III Jakarta (2015-2016). Sedangkan jabatan strategis lain yang pernah dijabat Brigjen TNI (Mar) Trusono antara lain Wagub AAL (2014) dan Komandan Pasmar-2 (2014-2015).
Brigjen TNI (Mar) Trusono mempunyai pengalaman penugasan yang cukup penting baik dalam maupun Iuar negeri yaitu Satgas Sapu Jagad Timor Timur tahun 1986-1987, Satgas Pam WIP Timor Timur 1991, Kontingen Garuda XII-B Kamboja 1992-1993, Satgas Rencong Sakti VIII Aceh 1996-1997 dan Satgas Pam WIP Ambon 1999.
Upacara digelar dengan melibatkan 1.543 personil Marinir dengan latar belakang berbagai macam dan jenis material tempur yang dimiliki Korps Marinir TNI AL, antara lain, 21 unit BMP-3F, empat unit PT-76 M, 4 BTR 50, delapan unit LVT-7, dua unit BVP-2, dua unit Howitzer-122, dua Howitzer-155, enam unit Sea Rider, dua unit Roket Multi Laras 70 Grad, dan enam unit BVP.
Selesai upacara militer digelar demonstrasi teatrikal,sebagai gerakan menyelamatkan kehidupan pesisir, dan sebagai gerakan penanaman Terumbu Karang secara serentak, acara juga dimeriahkan defile pasukan dan kendaraan tempur. (Nrl)
Dalam sambutannya, KASAL mengatakan, bahwa serah terima jabatan Dankormar merupakan proses kaderisasi kepemimpinan, sehingga diharapkan dapat membawa energi baru dengan munculnya kreativitas dan inovasi yang cemerlang untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Menurutnya, Korps Marinir memiliki tugas pokok sebagai pasukan pendarat amfibi TNI Angkatan Laut dalam rangka proyeksi kekuatan dari laut ke darat dan melaksanakan tugas-tugas operasi militer selain perang sesuai perintah Panglima TNI.
“Jabatan Dankormar merupakan jabatan strategis di lingkungan TNI AL. Dankormar juga sebagai ‘chief corps’ yang bertanggung jawab membina nilai-nilai luhur pembentukan karakter prajurit Marinir. Dengan demikian, perwira yang dipercaya sebagai Dankormar haruslah memiliki kompetensi terbaik dan telah teruji integritasnya, tegas Kasal.
Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai bentuk ancaman faktual yang semakin Kompleks, seperti masalah perbatasan antar negara, masalah Narkoba dan masalah kerusakan lingkungan, oleh sebab itu ancaman tersebut harus dihadapi dan ditanggulangi oleh kekuatan TNI, khususnya Korps Marinir.
Dalam kesempatan itu, Laksamana TNI Ade Supandi juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas pengabdian dan dedikasi Mayjen TNI Buyung Lalana yang telah melaksanakan tugas sebagai Dankormar dengan baik.
“Di bawah kepemimpinan jenderal, berbagai kemajuan dan prestasi Korps Marinir menjadi catatan sejarah kebanggaan TNI AL dan bangsa Indonesia,” ujar Kasal.
Sementara sebelum menjabat Dankormar, Brigjen TNI (Mar) RM Trusono, menjabat sebagai Komandan Lantamal III Jakarta ini, dan Iahir di Yogyakarta pada 29 Oktober 1960. Beliau merupakan Alumni Akademi Angkatan Laut angkatan XXX tahun 1985.
Mantan Dandenjaka (1988-1991) ini mengikuti pendidikan SESKOAD Angkatan XXXV TA 199711998, SESKO TNI Angkatan XXXV tahun 2008, dan LEMHANAS XLVII pada tahun 2012. Sebelum menjadi orang nomor satu di Korps Baret Ungu, Brigjen TNI (Mar) RM. Trusono, S.Mn., menjabat sebagai Komandan LantamaI-III Jakarta (2015-2016). Sedangkan jabatan strategis lain yang pernah dijabat Brigjen TNI (Mar) Trusono antara lain Wagub AAL (2014) dan Komandan Pasmar-2 (2014-2015).
Brigjen TNI (Mar) Trusono mempunyai pengalaman penugasan yang cukup penting baik dalam maupun Iuar negeri yaitu Satgas Sapu Jagad Timor Timur tahun 1986-1987, Satgas Pam WIP Timor Timur 1991, Kontingen Garuda XII-B Kamboja 1992-1993, Satgas Rencong Sakti VIII Aceh 1996-1997 dan Satgas Pam WIP Ambon 1999.
Upacara digelar dengan melibatkan 1.543 personil Marinir dengan latar belakang berbagai macam dan jenis material tempur yang dimiliki Korps Marinir TNI AL, antara lain, 21 unit BMP-3F, empat unit PT-76 M, 4 BTR 50, delapan unit LVT-7, dua unit BVP-2, dua unit Howitzer-122, dua Howitzer-155, enam unit Sea Rider, dua unit Roket Multi Laras 70 Grad, dan enam unit BVP.
Selesai upacara militer digelar demonstrasi teatrikal,sebagai gerakan menyelamatkan kehidupan pesisir, dan sebagai gerakan penanaman Terumbu Karang secara serentak, acara juga dimeriahkan defile pasukan dan kendaraan tempur. (Nrl)
0 komentar:
Posting Komentar