Dewan Ekonomi Rakyat (DER) sebagai wadah semesta rakyat yang independen dan universal untuk mensinergikan antar komponen/organisasi/institusi dalam mendukung ekonomi rakyat di Indonesia yang mandiri, meningkatkan kesejahtaraan rakyat yang berkeadilan, menjadi motor pemerintah dalam menggerakkan sektor riil, mengawal program ekonomi nasional, serta trisakti dan Nawacita serta menjadi primemover, motivator dan sebagai katalisator lintas instansi dan istitusi, kini terus meningkatkan kipranya.
Disela acara Buka Puasa Bersama yang digelar jajaran Pengurus Pusat Dewan Ekonomi Rakyat di Sekretariat DER, Gedung Juang 45 Menteng Jakarta, Ketua Dewan Harian Nasional 45 (DHN 45), Mayjen TNI (Purn) Tyasno Sudarto yang juga Ketua Dewan Pembina DER, dalam sambutanya mengaku bangga dengan binaan DER , yaitu para penyandang Disasbilitas yang saat ini telah dapat mandiri, dengan karya nyata, dengan memproduksi minyak urut yang sangat dibutuhkan masyarakat, ini adalah kebanggaan kita, dimana penyandang Disasbilitas telah bisa berproduksi, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga maupun lingkungan, oleh sebab DER harus terus membina, sehingga nanti DER bisa menjadi DAR dan DOR, karena kalau sudah DOR... itu sudah luar biasa, candanya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Ketua DHN 45 ini juga memuji aktifitas para penyandang Disasbilitas yang dengan kekurangannya, tetapi mampu berkarya, dan nanti akan segera kita hadirkan penyandang Disasbilitas yang lain, dengan karyanya yang spektakular, seperti melukis dengan kaki, melukis dengan mulut, serta yang lain, tegasnya.
Pada seluruh Pengurus Dewan Ekonomi Rakyat, H Tyasno Sudarto juga berpesan agar dalam melakukan tugasnya DER tidak meninggalkan kepribadian kita, yaitu Kebudayaan kita agar dijadikan landasan untuk membangun ekonomi kerakyatan, yang dilaksanakan oleh rakyat untuk kepentingan pembangunan, mengisi kemerdekaan, yang penting kita punya niat yang baik dan dilakukan dengan cara yang baik, serta didukung dengan Doa, agar Allah SWT meridhoi apa yang kita lakukan, pintanya.
Sementara Ketua Umum DER, Edi Wahyudi juga menegaskan, bahwa program DER dalam waktu dekat akan menggelar Pameran Akbar karya Anak Bangsa, termasuk karya para Penyandang Disasbilitas binaan DER, saat ini DER tengah menyiapkan Mobile Masage/mobil pisat yang dapat keliling memberikan layanan pijat bagi warga yang membutuhkan, sehingga para penyandang Tuna Netra dapat memberikan pelayanan prima ditengah masyarakat, dan mobile Masage ini akan didukung oleh ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Kabinet Kerja, serta beberapa tim lain.
DER juga tengah menyiapkan produksi air minum rakyat, dengan hasil yang luar biasa, kita ingin menunjukkan pada negara lain, bahwa kita bisa kembali pada kejayaan bangsa, dengan memanfaatkan sumber daya alam untuk kemakmuran Rakyat, sebagaimana amanat pasal 33, UUD 45. Kemudian DER juga telah menciptakan alat untuk menyuling air laut menjadi air siap minum, ini akan kita gunakan di daerah-daerah yang kesulitan air bersih, apalagi sebentar lagi akan masuk musim kemarau, dan alat ini sudah dipesan Pemerintah Jerman, hasil sulingan tersebut akan dihasilkan garam yang bisa dimanfaatkan untuk listrik, selain itu DER juga telah menemukan bahan untuk memasak, yaitu memasak tidak dengan api, tetapi dengan karang yang kita campur zat tertentu, ini sedang kita kembangkan dan uji coba, juga DER telah melakukan mengintegrasikan antara pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan termasuk energinya, serta kita patenkan karya-karya anak bangsa, ungkap Edi Wahyudi.
Hal yang sama juga diungkapkan Pembina Dewan Ekonomi Rakyat, Dwi Mukti Wibowo, bahwa kegiatan Buka Puasa bersama Penyandang Disasbilitas ini adalah tindaklanjut pada binaan DER, yaitu para penyandang Disasbilitas, kalah beberapa waktu lalu di Bandung telah digelar bersama penyandang Tuna Daksa dan Tuna Rungu, maka di DHN 45 ini kita bukber dengan penyandang Tuna Netra, dan pembinaan akan terus kita lakukan secara berkesinambungan, yaitu dengan memberikan pelatihan di Pusat Inkubator Bisnis DER, memberikan pendampingan hingga menyalurkan kerja serta membangun unit usaha dengan sistem bagi hasil atau Franchise.
Saat ini sudah berproduksi minyak urut dan air minum herbal karya penyandang disasbilitas, dan nantinya untuk distributor di daerah-daerah, juga akan diberikan pada para penyandang Disasbilitas, baik Tuna Rungu, Daksa maupun Tuna Netra, sehingga mereka benar-benar bisa mandiri, demikian juga istri/suami penyandang disasbilitas akan kita berikan pelatihan boga, untuk membuat kue kering maupun kue basah, dan untuk pemasarannya akan bekerjasama dengan para pengusaha muda yang lain, perusahaan yang akan kita ajak, adalah Bogasari untuk membantu pengadaan tepung, paparnya.
Pusat Inkubator DER juga memberikan pelatihan ketrampilan lain, seperti menjadi operator telepon, pelatihan komputer yang bisa bicara serta ketrampilan lain yang bisa dilakukan para penyandang disasbilitas, dan setelah mampu kita garansi untuk bekerja di perusahaan2 yang ada disekitar tempat tinggal mereka, kita ajak para pengusaha yang lain untuk menampung mereka bekerja dan bekarya, paparnya.
Dwi Mukti juga mengaku bahwa kendala para penyandang disasbilitas saat ini adalah transportasi, oleh sebab itu pihaknya tengah menggandeng Go Jek maupun Grab untuk membantu para penyandang disasbel tersebut, seperti pelayanan pijat online maupun antar barang produk para penyandang disasbilitas, tegasnya. (NRK)
Disela acara Buka Puasa Bersama yang digelar jajaran Pengurus Pusat Dewan Ekonomi Rakyat di Sekretariat DER, Gedung Juang 45 Menteng Jakarta, Ketua Dewan Harian Nasional 45 (DHN 45), Mayjen TNI (Purn) Tyasno Sudarto yang juga Ketua Dewan Pembina DER, dalam sambutanya mengaku bangga dengan binaan DER , yaitu para penyandang Disasbilitas yang saat ini telah dapat mandiri, dengan karya nyata, dengan memproduksi minyak urut yang sangat dibutuhkan masyarakat, ini adalah kebanggaan kita, dimana penyandang Disasbilitas telah bisa berproduksi, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga maupun lingkungan, oleh sebab DER harus terus membina, sehingga nanti DER bisa menjadi DAR dan DOR, karena kalau sudah DOR... itu sudah luar biasa, candanya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Ketua DHN 45 ini juga memuji aktifitas para penyandang Disasbilitas yang dengan kekurangannya, tetapi mampu berkarya, dan nanti akan segera kita hadirkan penyandang Disasbilitas yang lain, dengan karyanya yang spektakular, seperti melukis dengan kaki, melukis dengan mulut, serta yang lain, tegasnya.
Pada seluruh Pengurus Dewan Ekonomi Rakyat, H Tyasno Sudarto juga berpesan agar dalam melakukan tugasnya DER tidak meninggalkan kepribadian kita, yaitu Kebudayaan kita agar dijadikan landasan untuk membangun ekonomi kerakyatan, yang dilaksanakan oleh rakyat untuk kepentingan pembangunan, mengisi kemerdekaan, yang penting kita punya niat yang baik dan dilakukan dengan cara yang baik, serta didukung dengan Doa, agar Allah SWT meridhoi apa yang kita lakukan, pintanya.
Sementara Ketua Umum DER, Edi Wahyudi juga menegaskan, bahwa program DER dalam waktu dekat akan menggelar Pameran Akbar karya Anak Bangsa, termasuk karya para Penyandang Disasbilitas binaan DER, saat ini DER tengah menyiapkan Mobile Masage/mobil pisat yang dapat keliling memberikan layanan pijat bagi warga yang membutuhkan, sehingga para penyandang Tuna Netra dapat memberikan pelayanan prima ditengah masyarakat, dan mobile Masage ini akan didukung oleh ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Kabinet Kerja, serta beberapa tim lain.
DER juga tengah menyiapkan produksi air minum rakyat, dengan hasil yang luar biasa, kita ingin menunjukkan pada negara lain, bahwa kita bisa kembali pada kejayaan bangsa, dengan memanfaatkan sumber daya alam untuk kemakmuran Rakyat, sebagaimana amanat pasal 33, UUD 45. Kemudian DER juga telah menciptakan alat untuk menyuling air laut menjadi air siap minum, ini akan kita gunakan di daerah-daerah yang kesulitan air bersih, apalagi sebentar lagi akan masuk musim kemarau, dan alat ini sudah dipesan Pemerintah Jerman, hasil sulingan tersebut akan dihasilkan garam yang bisa dimanfaatkan untuk listrik, selain itu DER juga telah menemukan bahan untuk memasak, yaitu memasak tidak dengan api, tetapi dengan karang yang kita campur zat tertentu, ini sedang kita kembangkan dan uji coba, juga DER telah melakukan mengintegrasikan antara pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan termasuk energinya, serta kita patenkan karya-karya anak bangsa, ungkap Edi Wahyudi.
Hal yang sama juga diungkapkan Pembina Dewan Ekonomi Rakyat, Dwi Mukti Wibowo, bahwa kegiatan Buka Puasa bersama Penyandang Disasbilitas ini adalah tindaklanjut pada binaan DER, yaitu para penyandang Disasbilitas, kalah beberapa waktu lalu di Bandung telah digelar bersama penyandang Tuna Daksa dan Tuna Rungu, maka di DHN 45 ini kita bukber dengan penyandang Tuna Netra, dan pembinaan akan terus kita lakukan secara berkesinambungan, yaitu dengan memberikan pelatihan di Pusat Inkubator Bisnis DER, memberikan pendampingan hingga menyalurkan kerja serta membangun unit usaha dengan sistem bagi hasil atau Franchise.
Saat ini sudah berproduksi minyak urut dan air minum herbal karya penyandang disasbilitas, dan nantinya untuk distributor di daerah-daerah, juga akan diberikan pada para penyandang Disasbilitas, baik Tuna Rungu, Daksa maupun Tuna Netra, sehingga mereka benar-benar bisa mandiri, demikian juga istri/suami penyandang disasbilitas akan kita berikan pelatihan boga, untuk membuat kue kering maupun kue basah, dan untuk pemasarannya akan bekerjasama dengan para pengusaha muda yang lain, perusahaan yang akan kita ajak, adalah Bogasari untuk membantu pengadaan tepung, paparnya.
Pusat Inkubator DER juga memberikan pelatihan ketrampilan lain, seperti menjadi operator telepon, pelatihan komputer yang bisa bicara serta ketrampilan lain yang bisa dilakukan para penyandang disasbilitas, dan setelah mampu kita garansi untuk bekerja di perusahaan2 yang ada disekitar tempat tinggal mereka, kita ajak para pengusaha yang lain untuk menampung mereka bekerja dan bekarya, paparnya.
Dwi Mukti juga mengaku bahwa kendala para penyandang disasbilitas saat ini adalah transportasi, oleh sebab itu pihaknya tengah menggandeng Go Jek maupun Grab untuk membantu para penyandang disasbel tersebut, seperti pelayanan pijat online maupun antar barang produk para penyandang disasbilitas, tegasnya. (NRK)
0 komentar:
Posting Komentar