Pada Kamis (21/7), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), kembali melakukan operasi pemisahan bayi Kembar siam, dan kali ini adalah kembar siam dempet perut atau conjoined twin omphalopagus, dengan nama bayi Safira - Saqira (4 bulan).
Dalam jumpa PERS sebelum operasi dilaksanakan, Direktur Utama RSCM, dr CH Soejono, SpPD-KGer menegaskan, bahwa operasi pemisahan pagi ini di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Secara umum, peluang keberhasilannya cukup baik meski ada satu tantangan yang dihadapi.
Dimana salah satu penyatuannya adalah di hati atau liver, Kita tahu, hati adalah organ yang sangat kaya pembuluh darah. Hati juga punya fungsi metabolisme yang sangat penting pada manusia,
Saat masuk ke RSCM, bayi Safira – Saqira adalah rujukan dari RSUD Bengkulu, dan saat itu usianya baru 1 bulan, oleh sebab itu untuk dilakukan pemisahan membutuhkan kesiapan keduanya, secara medis harus benar-benar siap operasi, karena usia 1 bulan tidak mungkin kita lakukan operasi, belum cukup kuat untuk menghadapi stressor fisik maupun psikologis, oleh sebab itu selama 3 bulan, Safira – Saqira dirawat terlebih dahulu agar mampu menghadapi operasi, dan saat inilah waktu yang tepat untuk operasi pemisahan, tegas dr Soejono.
Sementara menurut Dokter Ahli Bedah RSCM, dr Ahmad Yani, SpB, SpBA, yang juga ketua tim operasi bedar bayi kembar siam, menegaskan, bahwa meski ada perlekatan pada hati, bayi kembar siam ini masing-masing memiliki hati yang berfungsi secara terpisah. Begitu juga dengan organ lainnya, masing-masing punya susunan yang lengkap dan berfungsi dengan baik. Satu-satunya tantangan yang dihadapi adalah pembuluh darah vena porta pada hati yang menyeberang di antara keduanya.
"Ada pembuluh darah besar yang menyeberang, sehingga risikonya adalah perdarahan. Ini butuh kehati-hatian, agar tidak terjadi pendarahan dan kita upayakan agar tidak terjadi inveksi, kita optimis akan bisa kita atasi," katanya.
Pengelolaan pra operasi, saat operasi sampai ke penilaian pascaoperasi merupakan suatu orkestrasi pengelolan yang Multi disipilin yang melibatkan tenaga keperawatan, nutrisionis (ahli gizi), bekerjasasama juga dengan dokter-dokter sehingga bisa memberikan yang paling bagus untuk keluarga ini,
Tenaga medis yang terlibat meliputi farmasi, dokter spesialis anak, dokter kegawat daruratan, dokter ahli khusus anak, dokter bedah khusus anak, psikolog, psikiater, dokter gigi, bedah plastik, dokter spesialis rehabilitasi medik, radiologi yang saling berbagi ilmu, dan info untuk kesehatan Safira dan Saqira.
Dalam jumpa PERS sebelum operasi dilaksanakan, Direktur Utama RSCM, dr CH Soejono, SpPD-KGer menegaskan, bahwa operasi pemisahan pagi ini di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Secara umum, peluang keberhasilannya cukup baik meski ada satu tantangan yang dihadapi.
Dimana salah satu penyatuannya adalah di hati atau liver, Kita tahu, hati adalah organ yang sangat kaya pembuluh darah. Hati juga punya fungsi metabolisme yang sangat penting pada manusia,
Saat masuk ke RSCM, bayi Safira – Saqira adalah rujukan dari RSUD Bengkulu, dan saat itu usianya baru 1 bulan, oleh sebab itu untuk dilakukan pemisahan membutuhkan kesiapan keduanya, secara medis harus benar-benar siap operasi, karena usia 1 bulan tidak mungkin kita lakukan operasi, belum cukup kuat untuk menghadapi stressor fisik maupun psikologis, oleh sebab itu selama 3 bulan, Safira – Saqira dirawat terlebih dahulu agar mampu menghadapi operasi, dan saat inilah waktu yang tepat untuk operasi pemisahan, tegas dr Soejono.
Sementara menurut Dokter Ahli Bedah RSCM, dr Ahmad Yani, SpB, SpBA, yang juga ketua tim operasi bedar bayi kembar siam, menegaskan, bahwa meski ada perlekatan pada hati, bayi kembar siam ini masing-masing memiliki hati yang berfungsi secara terpisah. Begitu juga dengan organ lainnya, masing-masing punya susunan yang lengkap dan berfungsi dengan baik. Satu-satunya tantangan yang dihadapi adalah pembuluh darah vena porta pada hati yang menyeberang di antara keduanya.
"Ada pembuluh darah besar yang menyeberang, sehingga risikonya adalah perdarahan. Ini butuh kehati-hatian, agar tidak terjadi pendarahan dan kita upayakan agar tidak terjadi inveksi, kita optimis akan bisa kita atasi," katanya.
Pengelolaan pra operasi, saat operasi sampai ke penilaian pascaoperasi merupakan suatu orkestrasi pengelolan yang Multi disipilin yang melibatkan tenaga keperawatan, nutrisionis (ahli gizi), bekerjasasama juga dengan dokter-dokter sehingga bisa memberikan yang paling bagus untuk keluarga ini,
Tenaga medis yang terlibat meliputi farmasi, dokter spesialis anak, dokter kegawat daruratan, dokter ahli khusus anak, dokter bedah khusus anak, psikolog, psikiater, dokter gigi, bedah plastik, dokter spesialis rehabilitasi medik, radiologi yang saling berbagi ilmu, dan info untuk kesehatan Safira dan Saqira.
0 komentar:
Posting Komentar