Nilai-Nilai Kejuangan Pahlawan Tidak Boleh Pudar
Oleh :
Kapten Inf Suwandi, Pasi Lakpin
Bidpenum Puspen TNI
Negara-negara didunia pastinya pernah mengalami suatu perjuangan
dalam mencapai tujuan bersama untuk membangun bangsanya kearah yang lebih baik,
baik berjuang melawan penjajah yang dilakukan oleh Negara lain maupun melawan
pemberontakan bersenjata di dalam negaranya yang bertujuan merongrong
kewibawaan pemerintahan yang sah. Perjuangan dilandasi oleh keinginan dan
cita-cita yang sama dengan tidak pandang suku, agama dan golongan, berjuang
bersama-sama dengan mengangkat senjata untuk meraih kemerdekaan.
Dalam perjuangan tersebut dipastikan ada tokoh atau sosok utama, sosok
itulah yang kemudian dikenang sebagai pahlawan bangsa, penilaian tersebut
dilihat dari berbagai hal, dari kepemimpinannya, keberaniannya, patriotismenya,
hingga pengorbanan harta benda maupun jiwa dan raganya.
Tidak terkecuali yang terjadi dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia,
untuk mengenang perjuangan dan jasa pahlawan, bangsa Indonesia memperingatinya
setiap tanggal 10 November. Peringatan Hari Pahlawan merupakan salah satu cara
bangsa Indonesia untuk menteladani nilai-nilai perjuangan pahlawan dalam
membawa kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga saat ini.
Sejarah Singkat Perjuangan Bangsa Indonesia
Dalam sejarah perjuangan, bangsa Indonesia pertama kali dijajah oleh
bangsa-bangsa Eropa, terutama bangsa Belanda yang menjajah selama 350 tahun.
Selama itu pula bangsa indonesia melakukan perlawanan-perlawanan, tapi
sayangnya perlawanannya tersebut masih bersifat kedaerahan, sehingga belum bisa
menghasilkan kemerdekaan seperti yang dicita citakan.
Setelah Belanda melakukan politik Etis atau Politik Balas Budi yaitu suatu
pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab
moral bagi kesejahteraan pribumi. Sehingga bangsa Indonesia diperbolehkan untuk
mendapatkan pendidikan. Dari kaum terpelajar itulah muncul
organisasi-organisasi pemuda yang mulai menentang bangsa Belanda. Puncaknya pada
tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda seluruh Indonesia mempunyai keinginan dan
cita-cita yang sama dalam berjuang dengan mengikrarkan Sumpah Pemuda, baru
setelah sumpah pemuda tersebut perjuangan bangsa Indonesia bersifat Nasional.
Dalam catatan sejarah pertempuran di Surabaya yang terjadi pada tanggal 10
Nopember 1945 merupakan momentum besar perjalanan sejarah bangsa Indonesia
dalam mempertahankan Kemerdekaan yang telah diprokamirkan pada 17 Agustus 1945.
Ada pula pertempuran Ambarawa, pertempuran ini berlangsung tanggal 20
November sampai dengan 15 Desember 1945 antara TKR dan pasukan Inggris.
Peristiwa itu berawal dari kedatangan tentara sekutu di Semarang tanggal 20
November 1945. Tujuan semula pasukan itu adalah mengurus tawanan perang. Akan
tetapi, ternyata mereka diboncengi oleh NICA yang kemudian mempersenjatai para
tawanan.
Kolonel Soedirman saat itu menjabat sebagai Panglima Divisi Banyumas
memimpin langsung pasukannya, dengan menggunakan taktik perang supit urang,
atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-benar terkurung.
Suplai dan komunikasi dengan pasukan induknya diputus sama sekali. Setelah
bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan
Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur ke Semarang.
Selain itu masih banyak lagi perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh para
pahlawan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, antara lain
Pertempuran di wilayah Medan Sumatera Utara dikenal sebagai pertempuran “Medan
Area”. Selanjutnya pertempuran di Bandung pada tanggal 23 Maret 1946 yang lebih
dikenal dengan peristiwa “Bandung Lautan Api”.
Serta pemberontakan PKI pada tahun 1965 yang didalangi oleh Partai Komunis
Indonesia, yang berupaya merongrong kewibawaan pemerintah yang sah, mengganti
dasar Negara Pancasila menjadi ideologi Komunis. Dan masih banyak lagi gangguan
dan ancaman terhadap kedaulatan Negara Indonesia, namun dari berbagai
penjajahan dan pemberontakan berhasil dilawan dan ditumpas oleh pejuang-pejuang
bangsa kita.
Nilai-Nilai Kejuangan Pahlawan Yang Harus di Teladani
Dari beberapa kisah perjuangan para pahlawan tersebut kita sebagai generasi
penerus yang telah menikmati jerih payah perjuangan para pahlawan hendaknya
dapat mengambil hikmah dari nilai-nilai yang terkandung dalam perjuangan para
pahlawan bangsa, yaitu pantang menyerah, patriotisme, rela berkorban demi
Negara dan bangsa serta jiwa nasionalisme yang tinggi dengan tidak memandang
kelompok atau golongan dalam perjuangannya.
Bagi generasi penerus saat ini, hendaknya nilai-nilai kepahlawanan bangsa
harus diteladani, tidak boleh memudar, sehingga diharapkan dengan mewarisi
nilai-nilai kepahlawanan tersebut generasi saat ini tidak lagi memandang suku,
agama dan golongan dalam upaya membangun bangsa Indonesia menuju cita-cita
bersama, seperti yang tertuang pada pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia yaitu menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.
Setiap tahun bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, hendaknya bukan
hanya sekedar kegiatan seremonial belaka dalam penghormatan kita kepada para
pejuang yang telah gugur mempertahankan Negara dan bangsa dari cengkraman
penjajah. Namun harus lebih dari itu, bahwa peringatan Hari Pahlawan harus kita
maknai sebagai bentuk kesadaran kita untuk lebih peduli atas berbagai hal yang
sedang terjadi di dilingkungan kita.
Kita rasakan benar adanya, ungkapan yang dikatakan tokoh Nasional Ir
Soekarno, bahwa Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menghormati
jasa para pahlawannya. Sudah saatnya kita mengingat, menghargai dan belajar
dari tokoh bangsa di masa lalu untuk membangun generasi muda Indonesia yang
lebih baik.
Pada masa sekarang ini dalam mengisi kemerdekaan, kita semua bisa
menjadi seorang pahlawan, yang dapat dimulai dari lingkup yang terkecil
yaitu keluarga, bagaimana kita membentengi keluarga kita dari berbagai hal
negatif seperti narkoba, faham terorisme dan komunisme yang dapat merusak moral
sendi-sendi kehidupan, karena di dalam keluarga ada generasi penerus yang akan
mewarisi nilai nilai kejuangan dalam menentukan perjalanan bangsa kita kedepan.
Semangat dan pengorbanan para pahlawan patut kita teladani dalam menjaga
kelangsungan hidup bangsa ini, bukan hanya sekedar menjadi bangsa yang merdeka
secara fisik dan mental, tetapi juga menjadi bangsa yang berdaulat penuh baik
dalam bidang ekonomi, politik maupun sosial dan budaya.
Kesadaran inilah yang perlu selalu ditanamkan kepada generasi muda dan
generasi penerus bangsa, bagaimana bangsa ini dipersatukan oleh
perbedaan-perbedaan, dalam berjuang tidak memandang asal usul suku, agama,
bahasa dan kelompok. Seperti yang pernah dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo dan telah dimuat di media online terkenal 10 November lalu
yang berjudul, Jenderal Gatot : Pahlawan Berjuang Tak Tanya Sukumu Apa.
"Jadi pada saat pahlawan dulu berjuang, dia tidak pernah menanyakan
agamamu apa, tidak pernah menanyakan rambutmu apa, dan sukumu apa. Warna
kulitmu apa. Itu yang harus kita contoh sekarang," katanya.
Apa yang disampaikan Panglima TNI tersebut menjadi renungan kita bersama,
karena saat ini masih rasakan ada kelompok kelompok yang memandang kelompoknya
lebih penting dalam upaya membangun bangsa ini dibandingkan dengan kelompok yang
lain, sehingga masalah ini dapat menjadi salah permasalahan yang menghambat
pembangunan bangsa kedepan.
Kembali lagi kita harus berkaca pada perjalanan sejarah perjuangan bangsa
Indonesia, berkaca kepada nilai-nilai perjuangan bangsa di seluruh indonesia
dalam upaya mengusir penjajah dari bumi Nusantara. Mereka bersatu padu tidak
memandang asal usul dan golongan dalam perjuangan merebut kemerdekaan, hanya
satu semboyan saat itu “Merdeka atau Mati”.
Walaupun hari pahlawan sudah berlalu, namun nilai nilai perjuangan para
pahlawan harus tetap kita teladani dalam setiap kehidupan kita sehari-hari.
Semoga Dengan peringatan hari pahlawan ini, menyadarkan kita semua tentang arti
pentingnya suatu pengorbanan yang dilakukan oleh Pahlawan dalam mewujudkan
suatu harapan dan cita-cita mulia menjadi bangsa yang besar, berdaulat dan
bermartabat, berdiri tegak sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
0 komentar:
Posting Komentar