TNI AL ANUGERAHKAN BREVET KEHORMATAN HIU KENCANA KEPADA PEJABAT NEGARA
Bali, 10 Januari 2018, TNI Angkatan Laut kembali menganugerahkan Brevet kehormatan Hiu Kencana kepada para petinggi negara yaitu, Menteri Luar Negeri, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perhubungan, Panglima TNI, Kapolri dan Kasad sebagai warga kehormatan Kapal Selam TNI Angkatan Laut, Rabu (10/01) di bawah permukaan laut perairan Benoa, Selat Badung, Bali. Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) pada kesempatan tersebut Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P.
Pada kegiatan penyematan Brevet Hiu Kencana diawali dengan berlayar menggunakan Kapal Selam KRI Nagapasa-403 dimana para petinggi negara melaksanakan penyelaman dikedalaman 30 meter. Pada kesempatan itu juga para petinggi negara melaksanakan peran berlayar dan bertempur di kapal selam, serta menyaksikan langsung bagaimana sebuah kapal selam beroperasi, salah satu diantaranya mendeteksi posisi kawan dan lawan melalui periskop, serta mencoba mengoperasikan alat-alat yang ada di kapal selam seperti alat deteksi dan navigasi lainnya.
Upacara penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana yang diselenggarakan ini merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan seluruh warga kapal selam dan jajaran TNI Angkatan Laut kepada Menteri Luar Negeri Ibu Retno L.P. Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Ibu Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., Kapolri Jenderal Polisi Drs. M.H. Tito Karnavian, M.A., Ph.D., dan Kasad Jenderal TNI Mulyono atas semua usaha, partisipasi dan kontribusi bagi perkembangan TNI Angkatan Laut, khususnya pengembangan Satuan Kapal Selam.
"Saat ini kita sedang berada di Kapal Selam KRI Nagapasa-403 pada kedalaman 30 meter dibawah perairan Selatan Bali, tentunya kita semua dapat merasakan betapa penuh tantangan bertugas di kapal selam dalam situasi serba terbatas, baik fasilitas akomodasi maupun pelaksanaan operasi yang bersifat mandiri, rahasia dan dalam waktu lama, sehingga tidak mudah berinteraksi dengan dunia luar", ungkap Kasal saat upacara penyematan tersebut.
"Oleh karena itu untuk menjadi awak kapal selam memerlukan persyaratan tes psikologi, kesehatan, kesamaptaan, kedisiplinan, keterampilan, dan ketabahan yang lebih baik dibanding prajurit pengawak kapal atas air", tambah Kasal.
Penganugerahan Brevet Kehormatan Hiu Kencana kepada petinggi negara yang telah melaksanakan pelayaran dan penyelaman ditandai dengan penyematan “Brevet Kehormatan Hiu Kencana” di dada sebelah kanan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P., sebagai penghargaan dan kebanggaan yang tinggi, dimana dikenal dengan sebutan "Silent Warrior"
Bali, 10 Januari 2018, TNI Angkatan Laut kembali menganugerahkan Brevet kehormatan Hiu Kencana kepada para petinggi negara yaitu, Menteri Luar Negeri, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perhubungan, Panglima TNI, Kapolri dan Kasad sebagai warga kehormatan Kapal Selam TNI Angkatan Laut, Rabu (10/01) di bawah permukaan laut perairan Benoa, Selat Badung, Bali. Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) pada kesempatan tersebut Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P.
Pada kegiatan penyematan Brevet Hiu Kencana diawali dengan berlayar menggunakan Kapal Selam KRI Nagapasa-403 dimana para petinggi negara melaksanakan penyelaman dikedalaman 30 meter. Pada kesempatan itu juga para petinggi negara melaksanakan peran berlayar dan bertempur di kapal selam, serta menyaksikan langsung bagaimana sebuah kapal selam beroperasi, salah satu diantaranya mendeteksi posisi kawan dan lawan melalui periskop, serta mencoba mengoperasikan alat-alat yang ada di kapal selam seperti alat deteksi dan navigasi lainnya.
Upacara penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana yang diselenggarakan ini merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan seluruh warga kapal selam dan jajaran TNI Angkatan Laut kepada Menteri Luar Negeri Ibu Retno L.P. Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Ibu Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., Kapolri Jenderal Polisi Drs. M.H. Tito Karnavian, M.A., Ph.D., dan Kasad Jenderal TNI Mulyono atas semua usaha, partisipasi dan kontribusi bagi perkembangan TNI Angkatan Laut, khususnya pengembangan Satuan Kapal Selam.
"Saat ini kita sedang berada di Kapal Selam KRI Nagapasa-403 pada kedalaman 30 meter dibawah perairan Selatan Bali, tentunya kita semua dapat merasakan betapa penuh tantangan bertugas di kapal selam dalam situasi serba terbatas, baik fasilitas akomodasi maupun pelaksanaan operasi yang bersifat mandiri, rahasia dan dalam waktu lama, sehingga tidak mudah berinteraksi dengan dunia luar", ungkap Kasal saat upacara penyematan tersebut.
"Oleh karena itu untuk menjadi awak kapal selam memerlukan persyaratan tes psikologi, kesehatan, kesamaptaan, kedisiplinan, keterampilan, dan ketabahan yang lebih baik dibanding prajurit pengawak kapal atas air", tambah Kasal.
Penganugerahan Brevet Kehormatan Hiu Kencana kepada petinggi negara yang telah melaksanakan pelayaran dan penyelaman ditandai dengan penyematan “Brevet Kehormatan Hiu Kencana” di dada sebelah kanan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P., sebagai penghargaan dan kebanggaan yang tinggi, dimana dikenal dengan sebutan "Silent Warrior"
0 komentar:
Posting Komentar