Bagi warga Kecamatan Senen mungkin sosok Hidayatullah sudah tidak asing lagi baginya, Camat Senen yang memang sering turun ke masyarakat dan selalu memimpin langsung setiap kegiatan diwilahnya ini, dikenal ramah dan mau menyapa setiap warganya. Hal tsersebut terlihat saat beberapa wartawan hadir dalam acara santunan sosial HUT Satpol PP, banyak warga yang menyapa, bahkan menghampiri untuk bersalaman.
Sebagai orang yang diberi amanah untuk melayani warga Jakarta, Hidayatullah mengaku ingin berbuat yang terbaik untuk Jakarta, diakuinya hal tersebut memang tidak mudah, apalagi daerah Senen sebagai pusat perbelanjaan yang juga memiliki fasilitas hilir mudik masyarakat ke ibukota Jakarta, dengan Stasiun Senen serta Terminal Senen, yang dahulu dikenal rawan, dirinya dituntut harus bisa merubah hingga menjadi daerah yang aman dan nyaman untuk di kunjungi. Oleh sebab itu saat dirinya menjabat Camat Senen tahun 2006, langsung melakukan koordinasi bersama jajaran Kepolisian Sektor Senen, Koramil Senen serta beberapa tokoh agama, untuk bersama-sama memerangi adanya tindak kejahatan di daerah Senen, dan alhamdulillah saat ini masyarakat dapat berbelanja dengan aman dan nyaman.
Saat disinggung tentang upaya penertiban para pedagang yang banyak berdagang di bahu jalan maupun trotoar, Hidayatullah yang dulu dijuluki sebagai Camat Bolduser ini, mengaku hanya menjalankan peraturan daerah, karena hal tersebut sudah diatur dalam Perda No.8 tahun 2007, tentang Ketertiban Umum (Tribum), langkah-langkah yang dilakukan sebelumnya sudah dilakukan secara prefentif, dengan sosialisasi maupun surat pemberitahuan hingga surat peringatan, namun kalau tetap membandel, langkah terakhir adalah penertiban, namun dirinya bersyukur dengan pola pendekatan, para pedagang bisa mamahami.
Diakuinya, maraknya pedagang yang berjualan di atas trotoar, saluran air maupun di jalan-jalan, dahulu memang pernah diijinkan dengan surat resmi untuk sementara berjualan, dan telah menjadi binaan Sudin Koperasi dan UKM, hanya saja batas penggunaannya sudah habis, namun para pedagang tidak mau pindah, oleh sebab itu saat ini telah kita tertibkan, dan dicarikan solusi tempat berdagang yang layak,Sebagai contoh, para pedagang pakaian bekas impor yang sebelumnya memenuhi trotoar di depan blok VI dipindahkan ke Lt III Blok I Pasar Senen. Demikian juga para pedagang buku Kwitang ditempatkan di Lt IV Blok I Pasar Senen. sehingga tidak mematikan mata pencaharian para pedagang, kini image Senen sudah tidak negatif lagi, setelah situasi tertib yang merasakan juga seluruh warga Jakarta, tegasnya.
Sementara menanggapi pelayanan bagi warga Kecamatan Senen, Hidayatullah mengaku telah melakukan pelayanan malam hari, melalui kebijakan bagi enam kelurahan di Kecamatan Senen agar membuka pelayanan kepada masyarakat hingga malam hari. Pelayanan malam hari hingga pukul 22.00 tersebut dilakukan setiap Senen dan Jumat. ”Kebijakan ini agar masyarakat mendapatkan kemudahan dalam pelayanan,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar