Sujarwo : Indonesia Perlu Generasi Berjiwa Entrepreneur
Koes Plus sejak lama telah mengingatkan kita bahwa Indonesia adalah daerah yang subur dan kaya akan alamnya, dimana dalam salahsatu lirik lagunya mengatakan “Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”, hal tersebut memang tidak berlebihan, contohnya apabila kita menancapkan kayu singkong, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama, akan menghasilkan ubi singkong yang bisa kita makan, hanya saja yang jadi masalah yang selama ini membelit bangsa Indonesia, ialah masih minimnya orang yang mampu mengolah sumber daya alam tersebut, oleh sebab itu mulai saat ini Indonesia harus mempu mencetak Generasi yang berjiwa Entrepreneur (wirausaha), tegas Sujarwo yang juga pengamat sosial politik.
Mantan wartawan yang dibesarkan di salahsatu Media terbesar yang pusatnya di Surabaya ini mengaku prihatin, bahwa jutaan lulusan SMA maupun Sarjana di negeri ini selalu memimpikan menjadi pegawai negeri sipil (PNS), maupun sektor pekerjaan lain yang sifatnya pasif, hal inilah yang membuat sumber daya alam yang melimpah, dari Sabang sampe Merauke, dari Miangas sampae Pulau Rote, tidak terkelola dengan baik, bahkan dengan kurikulum pendidikan yang selalu mengandalkan permintaan pasar kerja, justru telah menciptakan pengangguran baru, dari kalangan terdidik, khususnya dari Perguruan Tinggi, oleh sebab itu Kurilulum pendidikan saat ini harus dibuat sedemikian rupa, untuk dapat mencetak lulusan berjiwa wurausaha, kurikulum pendidikan harus berbasis kompetensi.
Lebih jauh Praktisi UKM dan Koperasi ini meminta agar kurikulum pendidikan dapat merangsang para siswa atau anak didik untuk menumbuhkembangkan jiwa entrepreneur, karena jiwa entrepreneur saat ini mutlak dibutuhkan untuk mengembangkan sektor riil, karena mustahil generasi muda Indonesia hanya menggantungkan nasib hidupnya pada sektor formal saja.
Untuk menciptakan generasi muda yang berwawasan kognitif serta memiliki kemampuan menejerial yang memadai, maka diperlukan generasi muda modul-modul pengajaran yagn mampu merangsang intuasi wirausaha, salahsatu metode yang paling efektif membentuk jiwa entrepreneur adalah membiasakan para peserta didik, untuk membuat program atau melakukan praktikum, sehingga mereka bisa menghargai sebuah proses. Pengalaman membuat sebuah program itulah yang akan menjadikan mereka akan menjadi generasi yang mandiri danmampu berwirausaha, katanya.
Label: serbaserbi
LEMHANNAS Gelar Diskusi Panel, Peningkatan Peran Indonesia Dalam Restorasi ASEAN
Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS) dalam menyikapi permasalahan ASEAN serta guna memberikan masukan pada Pemerintah, bertempat di Aula Lemhannas, menggelar Diskusi Panel, tema yang diangkat pada acara tersebut adalah “Peningkatan Peran Indonesia Dalam Restorasi ASEAN”, tampil para pembicara, Sundram Pushpanatan (Deputi Kerjasama Ekonomi Sekretaris Jenderal ASEAN), Ir Agus Thahayana (Sekjen Menteri Perindustrian RI), Cristianto Wibisono (Chairman Global Institute) dan Prof Lepi Tarmidi (Guru Besar Fakultas Ekonomi UI).
Paparan para pembicara dalam menanggapi Kerjasama Asean - China menekankan, bahwa saat ini Pemerintah perlu merumuskan pengembanghan industri yang berdaya saing, serta menciptakan pertumbuhan regional Jawa – Luar Jawa serta bagaimana menarik investasi untuk kepentingan masa depan. Revitalisasi dan pengembangan dunia industri prioritas 5 tahun mendatang atau Kebijakan industri nasional, harus dipegang teguh guna mewujudkan prioritas industri dan sarana pendukung lainnya.
Cristianto Wibisono menekankan akan perlunya peran Indonesia dalam Pax Corsantis G-20, untuk kepentingan nasional maupun ASEAN, sebagai forum utama kekuatan ekonomi Indonesia, dan Indonesia harus bisa memposisikan sebagai anggota mewakili ASEAN. Dimasa depan peran Negara India, China dan Indonesia sangat penting, oleh sebab itu perlu adanya rintisan kerjasama dalam menciptakan kerjasama ketiga Negara tersebut secara proaktif, dan ini sangat dibutuhkan agar kita tidak terlambat dimasa yang akan datang,
Prof Lebi Tarmidi juga menekankan akan perluka mengkaji kegagalan renegosiasi, kerjasama China – ASEAN, Indonesia juga harus memahami akan keunggulan maupun kelemahan China, karena ternyata tidak semua produk China dapat bersaing di pasar Indonesia maupun ASEAN, Sementara Ketua KADIN Indonesia Komite ASEAN, Anangga Roosdiono sebagai penanggapi juga menekankan akan pelunya mengajak KADIN dalam setiap mengambil kebijakan-kebijakan, yang dilakukan oleh Pemerintah, kebijakan pengambilan keputusan selama ini sering dimonopoli oleh Deplu dan Departemen Perdagangan, sehingga para Pelaku usaha kurang memperoleh informasi akan kebijakan yang diambil, sehingga sering menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
Gubernur Lemhannas RI, Prof DR Muladi SH menilai, bahwa Globalisasi dan liberalisasi bukanlah pilihan yang harus dihadapi, oleh sebab itu perlu adanya langkah yang sistimatis, untuk menggeliminasi masalah yang akan timbul, sebagai ekses dari globalisasi tersebut, dalam menghadapi tantangan bagaimana kita bisa memanege proses integrasi secara cultural sesuai kesepakatan. Kebijakan ekonomi juga perlu adanya menekan ekonomi biaya tinggi, seperti Pungutan liar maupun korupsi. Globalisasi juga dapat menimbulkan bahaya baru, yaitu bahaya non tradisional. Untuk mendukung pembangunan Indonesia, juga perlu adanya perluasan zone ekonomi seperti Batam.
Menanggapi akan kegagalan Renegosiasi Perdagangan China – ASEAN, Prof Muladi menekankan, bahwa hal tersebut harus menjadi pelajaran bagi kita semua, Indonesia harus mengambil langkah-langkah koordinatif dan mengkaji kekuatan dan kelemahan China, dan saya yakin dengan kerjasama perdagangan China – Asean ini akan membangun lebih besar lagi jiwa entrepreneurship masyarakat Indonesia, agar mampu berkompetisi dimasa depan, tegasnya.
Readmore »
Paparan para pembicara dalam menanggapi Kerjasama Asean - China menekankan, bahwa saat ini Pemerintah perlu merumuskan pengembanghan industri yang berdaya saing, serta menciptakan pertumbuhan regional Jawa – Luar Jawa serta bagaimana menarik investasi untuk kepentingan masa depan. Revitalisasi dan pengembangan dunia industri prioritas 5 tahun mendatang atau Kebijakan industri nasional, harus dipegang teguh guna mewujudkan prioritas industri dan sarana pendukung lainnya.
Cristianto Wibisono menekankan akan perlunya peran Indonesia dalam Pax Corsantis G-20, untuk kepentingan nasional maupun ASEAN, sebagai forum utama kekuatan ekonomi Indonesia, dan Indonesia harus bisa memposisikan sebagai anggota mewakili ASEAN. Dimasa depan peran Negara India, China dan Indonesia sangat penting, oleh sebab itu perlu adanya rintisan kerjasama dalam menciptakan kerjasama ketiga Negara tersebut secara proaktif, dan ini sangat dibutuhkan agar kita tidak terlambat dimasa yang akan datang,
Prof Lebi Tarmidi juga menekankan akan perluka mengkaji kegagalan renegosiasi, kerjasama China – ASEAN, Indonesia juga harus memahami akan keunggulan maupun kelemahan China, karena ternyata tidak semua produk China dapat bersaing di pasar Indonesia maupun ASEAN, Sementara Ketua KADIN Indonesia Komite ASEAN, Anangga Roosdiono sebagai penanggapi juga menekankan akan pelunya mengajak KADIN dalam setiap mengambil kebijakan-kebijakan, yang dilakukan oleh Pemerintah, kebijakan pengambilan keputusan selama ini sering dimonopoli oleh Deplu dan Departemen Perdagangan, sehingga para Pelaku usaha kurang memperoleh informasi akan kebijakan yang diambil, sehingga sering menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
Gubernur Lemhannas RI, Prof DR Muladi SH menilai, bahwa Globalisasi dan liberalisasi bukanlah pilihan yang harus dihadapi, oleh sebab itu perlu adanya langkah yang sistimatis, untuk menggeliminasi masalah yang akan timbul, sebagai ekses dari globalisasi tersebut, dalam menghadapi tantangan bagaimana kita bisa memanege proses integrasi secara cultural sesuai kesepakatan. Kebijakan ekonomi juga perlu adanya menekan ekonomi biaya tinggi, seperti Pungutan liar maupun korupsi. Globalisasi juga dapat menimbulkan bahaya baru, yaitu bahaya non tradisional. Untuk mendukung pembangunan Indonesia, juga perlu adanya perluasan zone ekonomi seperti Batam.
Menanggapi akan kegagalan Renegosiasi Perdagangan China – ASEAN, Prof Muladi menekankan, bahwa hal tersebut harus menjadi pelajaran bagi kita semua, Indonesia harus mengambil langkah-langkah koordinatif dan mengkaji kekuatan dan kelemahan China, dan saya yakin dengan kerjasama perdagangan China – Asean ini akan membangun lebih besar lagi jiwa entrepreneurship masyarakat Indonesia, agar mampu berkompetisi dimasa depan, tegasnya.
Label: Nasional
BLK Jaksel Gelar Evaluasi Pelatihan Seni Teater Tingkat Madya
Balai Latihan Kesenian (BLK) Jakarta Selatan sebagai salahsatu sarana Pembinaan bagi para seniman dan masyarakat, setelah menggelar Pelatihan Seni Teater Tingkat Madya bagi Pelaku Seni Tahun 2010, pada Selasa (27/4) menggelar Evaluasi Pelatihan, dengan menampilkan Teater Topeng Betawi. Acara yang juga sebagai penutupan pelatihan tersebut ditutup oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Arie Budiman.
Dalam sambutannya, Kadisparbud Arie Budiman mengaku bangga atas hasil pelatihan dari Balai Latihan Kesenian Jaksel ini, namun demikian para seniman jangan merasa puas, teruslah berseni dan berkarya untuk meningkatkan kualitas seninya, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga akan terus membantu untuk dapat tampil di berbagai iven dilingkungan Pemda DKI, kalauperlu bisa menjadi duta seni ke luar Jakarta.
Arie Budiman juga mengaku gembira, karena yang turut dalam pelatihan Seni Teater Topeng Betawi adalah generasi muda, sehingga ada regenerasi terhadap seni peran, khususnya kesenian Betawi, dengan derasnya arus informasi global, dengan mudahnya masuk kesenian dari luar, namun dapat ditangkal dengan seni daerah, ini semua perlu komitmen kuat bersama, saya yakin dengan semakin dikemasnya seni teater Betawi, akan mampu menjadi seni tontonan yang menarik, tegasnya.
Anjungan Provinsi DKI Jakarta TMII, yang selama ini juga senantiasa melestarikan dan mengembangkan Budaya Betawi, agar dapat dimanfaatkan oleh seluruh seniman Betawi, khususnya mereka yang telah belajar di Balai Latihan Kesenian di lima wilayah Kota, Anjungan Provinsi DKI Jakarta yang juga sering dikunjungi oleh para turis serta Duta Besar negaras sahabat, oleh sebab itu manfaatkan Anjungan DKI sebagai ajang kreativitas seni, pinta Arie Budiman.
Hal senada juga diungkapkan Kepala UPT Anjungan Provinsi DKI Jakarta TMII, H Sumarno, pihaknya menyambut baik himbauan Kepala Dinas, untuk mensinergikan bagian yang ada di Disparbud, kita akan prihatin kalau mereka sudah bagus dalam berlatih, namun tidak bisa tampil lebih lanjut, oleh sebab itu Anjungan DKI akan senang sekali untuk menampung hasil pelatihan seni dari BLK yang ada, kita akan programkan secara khusus, sehingga mereka dalam berkarya tidak hanya berjenti sampai disitu, namun dapat terus tampil dan berkarya, kalau perlu jangan hanya di TMII, tapi bisa tampil di luar Jakarta, ungkapnya.
Sementara dalam laporannya, Kepala Upt BLK Jaksel, Diah Damayanti, MM yang juga didampingi Kasie Pelatihan Wulandari, S.Sn mengungkapkan bahwa Kegiatan Pelatihan Seni Teater Tingkat Madya bagi Pelaku Seni tahun 2010 ini merupakan kegiatan berjenjang, dan tindak lanjut dari pelatihan Dasar tahun 2009, 30 orang peserta adalah wakil dari sanggar-sanggar seni Betawi yang ada di Jakarta Selatan, dan dalam Pelatihan BLK Jaksel menampilkan pengajar dari praktisi seni teater Betawi, seperti Dindon, Atin Kisam, Kartini Kisam serta Jaya Noin, hasil pelatihan tingkat Madya ini juga akan kita tampilkan dalam Pergelaran di Sekolah Menengah Kesenian Indonesia (SMKI) Yogyakarta, pada Juli mendatang, dan melalui pelatihan ini kita juga berharap akan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kesenian Betawi khususnya, dan Kesenian Indonesia pada umumnya.
Readmore »
Dalam sambutannya, Kadisparbud Arie Budiman mengaku bangga atas hasil pelatihan dari Balai Latihan Kesenian Jaksel ini, namun demikian para seniman jangan merasa puas, teruslah berseni dan berkarya untuk meningkatkan kualitas seninya, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga akan terus membantu untuk dapat tampil di berbagai iven dilingkungan Pemda DKI, kalauperlu bisa menjadi duta seni ke luar Jakarta.
Arie Budiman juga mengaku gembira, karena yang turut dalam pelatihan Seni Teater Topeng Betawi adalah generasi muda, sehingga ada regenerasi terhadap seni peran, khususnya kesenian Betawi, dengan derasnya arus informasi global, dengan mudahnya masuk kesenian dari luar, namun dapat ditangkal dengan seni daerah, ini semua perlu komitmen kuat bersama, saya yakin dengan semakin dikemasnya seni teater Betawi, akan mampu menjadi seni tontonan yang menarik, tegasnya.
Anjungan Provinsi DKI Jakarta TMII, yang selama ini juga senantiasa melestarikan dan mengembangkan Budaya Betawi, agar dapat dimanfaatkan oleh seluruh seniman Betawi, khususnya mereka yang telah belajar di Balai Latihan Kesenian di lima wilayah Kota, Anjungan Provinsi DKI Jakarta yang juga sering dikunjungi oleh para turis serta Duta Besar negaras sahabat, oleh sebab itu manfaatkan Anjungan DKI sebagai ajang kreativitas seni, pinta Arie Budiman.
Hal senada juga diungkapkan Kepala UPT Anjungan Provinsi DKI Jakarta TMII, H Sumarno, pihaknya menyambut baik himbauan Kepala Dinas, untuk mensinergikan bagian yang ada di Disparbud, kita akan prihatin kalau mereka sudah bagus dalam berlatih, namun tidak bisa tampil lebih lanjut, oleh sebab itu Anjungan DKI akan senang sekali untuk menampung hasil pelatihan seni dari BLK yang ada, kita akan programkan secara khusus, sehingga mereka dalam berkarya tidak hanya berjenti sampai disitu, namun dapat terus tampil dan berkarya, kalau perlu jangan hanya di TMII, tapi bisa tampil di luar Jakarta, ungkapnya.
Sementara dalam laporannya, Kepala Upt BLK Jaksel, Diah Damayanti, MM yang juga didampingi Kasie Pelatihan Wulandari, S.Sn mengungkapkan bahwa Kegiatan Pelatihan Seni Teater Tingkat Madya bagi Pelaku Seni tahun 2010 ini merupakan kegiatan berjenjang, dan tindak lanjut dari pelatihan Dasar tahun 2009, 30 orang peserta adalah wakil dari sanggar-sanggar seni Betawi yang ada di Jakarta Selatan, dan dalam Pelatihan BLK Jaksel menampilkan pengajar dari praktisi seni teater Betawi, seperti Dindon, Atin Kisam, Kartini Kisam serta Jaya Noin, hasil pelatihan tingkat Madya ini juga akan kita tampilkan dalam Pergelaran di Sekolah Menengah Kesenian Indonesia (SMKI) Yogyakarta, pada Juli mendatang, dan melalui pelatihan ini kita juga berharap akan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kesenian Betawi khususnya, dan Kesenian Indonesia pada umumnya.
Label: Kesenian
Ruhut Sitompul, Orang Terkuat di Indonesia ?
Apa alasan bapak menyatakan Ruhut Sitompul Orang Terkuat di Indonesia ?
Sadek : kalau kita melihat dalam perjalanan Pansus Century, sampai saat ini ada beberapa catatan-catatan, bahwa Ruhut Sitompul itu orang yang kuat, sombong, angkuh dan mungkin merasa tidak akan mati, jadi ya berani melecehkan Jusuf Kalla sebagai tokoh orang Bugis/Makasar, ia berani melecehkan Susno Duadji tokoh Keluarga besar Sriwijaya, dia berani mengejek siapa saja, dan berani mengejek PDI Perjuangan, dan tadi malam jelas-jelas mengejek Partai Keadilan Sejahtara (PKS), dan menghina Misbakhum, dengan tertawa mengatakan bahwa Misbakhum sudah masuk kesana, jadi saya berfikir, karena saya besar di lapangan sebagai aktifis, mengingat begitu hebat, begitu angkuhnya dan begitu sombongnya dan siapa saja, dengan tidak memikirkan perasaan orang, kami sebagai keluarga Sriwijaya di seluruh Indonesia, baik tokoh Sipil, Militer, tokoh adat sampai tokoh Preman merasa tersinggung dengan pernyataan dan penghinaan Ruhut Sitompul terhadap Susno Duadji, betul – betul merasa sakit hati, itulah yang saya sampaikan, mudah-mudahan ia membaca statemen ini.
Apa himbauan anda terhadap Ruhut Sitompul
Sadek : saya menghimbau agar Ruhut Sitompul sadar, bahwa dirinya adalah manusia biasa saja, yang masih makan nasi, bisa mati, meskipun dia kaya, tapi kami tidak peduli akan hal itu, Saya ingin mengingatkan kalau Tuhan menghendaki setiap saat bisa mati, jadi janganlah terlalu sombong maupun angkuh, mentang-mentang disayang SBY, dan jangan mentang-mentang partainya berkuasa, tapi ketahuilah bahwa situasi di negeri ini suatu waktu akan berubah, sewaktu-waktu rakyat akan membela kebenaran, dan rakyat akan menuntut haknya, dan jangan dikira rakyat Indonesia tidak berani melakukan perubahan dinegeri ini.
Readmore »
Sadek : kalau kita melihat dalam perjalanan Pansus Century, sampai saat ini ada beberapa catatan-catatan, bahwa Ruhut Sitompul itu orang yang kuat, sombong, angkuh dan mungkin merasa tidak akan mati, jadi ya berani melecehkan Jusuf Kalla sebagai tokoh orang Bugis/Makasar, ia berani melecehkan Susno Duadji tokoh Keluarga besar Sriwijaya, dia berani mengejek siapa saja, dan berani mengejek PDI Perjuangan, dan tadi malam jelas-jelas mengejek Partai Keadilan Sejahtara (PKS), dan menghina Misbakhum, dengan tertawa mengatakan bahwa Misbakhum sudah masuk kesana, jadi saya berfikir, karena saya besar di lapangan sebagai aktifis, mengingat begitu hebat, begitu angkuhnya dan begitu sombongnya dan siapa saja, dengan tidak memikirkan perasaan orang, kami sebagai keluarga Sriwijaya di seluruh Indonesia, baik tokoh Sipil, Militer, tokoh adat sampai tokoh Preman merasa tersinggung dengan pernyataan dan penghinaan Ruhut Sitompul terhadap Susno Duadji, betul – betul merasa sakit hati, itulah yang saya sampaikan, mudah-mudahan ia membaca statemen ini.
Apa himbauan anda terhadap Ruhut Sitompul
Sadek : saya menghimbau agar Ruhut Sitompul sadar, bahwa dirinya adalah manusia biasa saja, yang masih makan nasi, bisa mati, meskipun dia kaya, tapi kami tidak peduli akan hal itu, Saya ingin mengingatkan kalau Tuhan menghendaki setiap saat bisa mati, jadi janganlah terlalu sombong maupun angkuh, mentang-mentang disayang SBY, dan jangan mentang-mentang partainya berkuasa, tapi ketahuilah bahwa situasi di negeri ini suatu waktu akan berubah, sewaktu-waktu rakyat akan membela kebenaran, dan rakyat akan menuntut haknya, dan jangan dikira rakyat Indonesia tidak berani melakukan perubahan dinegeri ini.
Label: Berita Politik
Boalemo Tingkatkan Pelayanan Masyarakat
Disela-sela kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang digelar di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (28/4), Bupati Boalemo, Ir Iwan Bokings menegaskan, bahwa sesuai dengan instuksi Presiden untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berkeadilan di daerah, yang didukung tata kelola dan sinergi Pusat – Daerah, Kabupaten Boalemo terus meningkatkan pelayanan masyarakat.
Dibidang Perijinan, Investor yang ingin menanamkan modalnya di Boalemo Provinsi Gorontalo, kini sudah tidakperlu pusing lagi, karena Pemda Boalemo telah memberlakukan proses perijinan satu atap, hal tersebut guna mempermudah investor asing maupun lokal, untuk membangun usaha, dan Pemerintah Daerah juga terus meningkatkan sarana, prasarana maupun menciptakan situasi dan kondisi yang kondusit bagi setiap investor.
Dibidang pelayanan publik, masyarakat saat ini juga dibebaskan biaya, dalam mengurus KTP, Kartu Keluarga serta Kartu Kelahiran secara gratis, bahkan masyarakat untuk mengurus Akte Kelahiran maupun KTP sudah tidakperlu lagi datang ke Kota Kabupaten, karena kita telah memberlakukan sistem jemput bola, petugas akan datang ke desa-desa dengan melakukan pemotretan, dan setelah jadi segera dikirim kembali ke desa-desa, hal ini diharapkan tertib administrasi kependudukan akan lebih baik.
Sementara menanggapi akan pelayanan pendidikan di Kabupaten Boalemo, Iwan Bokings mengaku bahwa pelayanan pendidikan khususnya untuk keluarga miskin gratis, namun demikian untuk keluarga mampu biayanya diturunkan, sehingga tidak akan memberatkan orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya, memang tidak semua gratis, karena gratis hanya diprioritaskan dari keluarga miskin, sementara yang lain cukup dimurahkan saja, tegasnya.
Untuk pelaksanaan metode pembelajaran, pihaknya juga dibantu oleh UNICEF, dan alhamdulillah sesuai dengan penilaian lembaga donor, Boalemo menjadi daerah yang sesuai dengan keinginnan dan kehendak mereka, paparnya.
Readmore »
Dibidang Perijinan, Investor yang ingin menanamkan modalnya di Boalemo Provinsi Gorontalo, kini sudah tidakperlu pusing lagi, karena Pemda Boalemo telah memberlakukan proses perijinan satu atap, hal tersebut guna mempermudah investor asing maupun lokal, untuk membangun usaha, dan Pemerintah Daerah juga terus meningkatkan sarana, prasarana maupun menciptakan situasi dan kondisi yang kondusit bagi setiap investor.
Dibidang pelayanan publik, masyarakat saat ini juga dibebaskan biaya, dalam mengurus KTP, Kartu Keluarga serta Kartu Kelahiran secara gratis, bahkan masyarakat untuk mengurus Akte Kelahiran maupun KTP sudah tidakperlu lagi datang ke Kota Kabupaten, karena kita telah memberlakukan sistem jemput bola, petugas akan datang ke desa-desa dengan melakukan pemotretan, dan setelah jadi segera dikirim kembali ke desa-desa, hal ini diharapkan tertib administrasi kependudukan akan lebih baik.
Sementara menanggapi akan pelayanan pendidikan di Kabupaten Boalemo, Iwan Bokings mengaku bahwa pelayanan pendidikan khususnya untuk keluarga miskin gratis, namun demikian untuk keluarga mampu biayanya diturunkan, sehingga tidak akan memberatkan orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya, memang tidak semua gratis, karena gratis hanya diprioritaskan dari keluarga miskin, sementara yang lain cukup dimurahkan saja, tegasnya.
Untuk pelaksanaan metode pembelajaran, pihaknya juga dibantu oleh UNICEF, dan alhamdulillah sesuai dengan penilaian lembaga donor, Boalemo menjadi daerah yang sesuai dengan keinginnan dan kehendak mereka, paparnya.
RAPI DKI Minta Pemda Tertibkan Breaker Liar
Disela acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Daerah 09 Provinsi DKI Jakarta, yang digelar di Hotel Grand Cempaka (24-25 April), Ketua RAPI Daerah 09 Jakarta, Chandra Kuwatly berharap Pemerintah DKI Jakarta serta Departemen Kominfo, untuk serius menegakkan aturan tentang pertelekomunikasian, karena di Jakarta khususnya pengguna Frekuensi untuk radio kumunikasi cukup banyak, namun tidak memiliki ijin.
Kalau lima tahun lalu anggota RAPI DKI Jakarta beranggotakan 18.000 orang, namun kini tinggal 5.000 orang anggota, setelah kita selidiki, ternyata mereka beralasan karena tidak punya ijin tidak apa-apa, hal inilah yang menjadi keprihatinan jajaran RAPI DKI, karena saat dibentuknya RAPI adalah untuk menertibkan pengguna radio komunikasi yang tidak memiliki ijin, namun diera kebebasan saat ini sudah terbalik, dimana mereka yang sudah memiliki ijin justru keluar dan memilih menjadi Breaker liar, alias tidak punya ijin, oleh sebab itu saya berharap Pemerindah Daerah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas terkait serta Departemen Kominfo untuk melakukan penertiban.
Lebih jauh Chandra K meminta ada langkah kongkrit dalam penertiban Breaker liar, kalau UU Lalu Lintas yang melanggar bisa dikenai hukuman atau denda, kenapa yang melanggar UU telekominikasi selama ini belum ada yang diajukan ke meja hijau, 30 tahun lebih organisasi ini terbentuk, dan sudah lama juga UU Telekomunikasi diberlakukan, namun pada kenyataannya masih banyak pengguna Frekuensi liar yang bebas memakai frekuensi radio, oleh sebab itu tidak ada cara lain, Pemerintah harus berani menertibkan pengguna Frekuensi Radio Komunikasi. Untuk melakukan penertiban, RAPI siap membantu personil dan tehnis/cara-cara mengungkapkannya dengan cara sweping, tegasnya.
Didepan anggota dan sesepuh RAPI serta beberapa pejabat Pemda DKI, H Kuwatly juga mengaku prihatin dan berduka, atas kejadian di makam mbah Priok, sehingga dua anggota Satpol PP meninggal dunia, oleh sebab itu aparat diharapkan dapat mengusut tuntas pelaku kekerasan dan provokator dalam kejadian tersebut.
Kalau ada kelompok tertentu yang meminta agar Pol PP dibubarkan, namun berdeda dengan pernyataan Ketua RAPI DKI, Chandra Kuwatli, Menurutnya keberadaan Satpol PP di DKI Jakarta masih sangat dibutuhkan, untuk menegakkan peraturan daerah yang ada, apalagi keberadaan Satpol PP adalah produk Undang-Undang, jadi harus dipertahankan keberadaannya, untuk menciptakan Jakarta yang aman, terbit, rapid an bersih, seperti kota-kota besar di dunia. Pinta Chandra K.
Label: Nasional
120 Siswa SMA/K Ikuti Pengenalan dan Bimbingan Pulau Onrust
Pulau Onrust merupakan salah satu pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu,Jakarta, yang letaknya berdekatan dengan Pulau Bidadari, Pada masa kolonial Belanda, rakyat sekitar menyebut pulau ini adalah Pulau Kapal karena di pulau ini sering sekali dikunjungi kapal-kapal Belanda sebelum menuju Batavia. Di dalam pulau ini terdapat banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda dan juga sebuah rumah yang masih utuh dan dijadikan Museum Pulau Onrust. Nama 'Onrust' sendiri diambil dari bahasa Belanda yang berarti 'Tidak Pernah Beristirahat' atau dalam bahasa Inggrisnya adalah 'Unrest'. Dan untuk lebih memperkenalkan Pulau Onrust pada masyarakat luas, khususnya bagi Pelajar, Pemerintah DKI Jakarta melalui UPT Taman Arkeologi Unrust menggelar Pengenalan dan Bimbingan Pulau Onrust.
Menurut panitia kegiatan, Mahdi Effendi, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, Pada tahun anggaran 2010 ini, Taman Arkeologi Onrust menyelenggarakan Kegiatan Pengenalan dan Bimbingan Bagi Siswa/i SMA dan SMK di wilayah Provinsi DKI Jakarta dengan berbagai keterbatasan Pengenalan dan Bimbingan,sehingga panitia baru dapat melibatkan peserta dari 10 (sepuluh) sekolah SMA dan SMK sebanyak 120 orang siswa/i dan didampingi 2 orang guru pendamping masing-masing sekolah yang mewakili lima Kota Administrasi se DKI Jakarta.
Kegiatan dimulai dari pukul 07.00 s.d selesai bertempat di Taman Arkeologi Onrust, Pulau Onrust Kepulauan Seribu, dan diawali dengan pembukaan secara resmi dan pelepasan peserta oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta pukul 07.30 di Dermaga 17 Marina Ancol Jakarta Utara
Pengenalan dan Bimbingan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka mengenalkan lebih dekat berbagai situs/peninggalan bersejarah yang ada di Pulau Onrust, Pulau Cipir, Pulau Kelor dan Pulau Bidadari. Disamping itu tentunya untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap peninggalan bersejarah khususnya yang ada di Taman Arkeologi Onrust, serta untuk meningkatkan kunjungan masyarakat khususnya para pelajar ke Taman Arkeologi Onrust.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, UPT Taman Arkeologi Onrust melibatkan tenaga ahli dari Adventure Outbound, teknis pelaksanaan Pengenalan dan Bimbingan tentang Taman Arkeologi Onrust dilakukan melalui berbagai simulasi (simulasi “Lingkaran Toponimi”, simulasi “Abrasi Pulau”, simulasi “Rekonstruksi Artefak”, simulasi “Menara Martello”, simulasi “Korelasi Empat Pulau” dan simulasi “Jembatan Onrust dan Cipir”). Dengan simulasi ini, diharapkan para peserta akan dapat semakin mengenal secara spesifik mengenai keberadaan potensi sumber daya budaya, berikut ancaman kondisional dari ke 4 situs pulau tersebut sehingga dapat menumbuhkan rasa kecintaan untuk turut berperan serta dalam memelihara, melestarikan atau paling tidak dapat menjembatani informasi terhadap sesama pelajar.
Kegiatan ini sangat penting diselenggarakan, karena merupakan salah satu bentuk kepedulian yang mendalam pada generasi penerus khususnya para pelajar untuk lebih mengenal dan memahami tentang arti pentingnya peninggalan bersejarah dan arkeologi dalam kehidupan karena dipundak merekalah nasib bangsa ini akan ditentukan, dan Taman Arkeologi Onrust sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang menangani di bidang arkeologi, dan mempunyai tugas untuk melayani masyarakat pengunjung, menyimpan, merawat, meneliti, serta memamerkan, mengembangkan untuk kepentingan pendidikan, sejarah, kebudayaan, rekreasi, sosial dan ekonomi baik langsung maupun tidak langsung, papar Mahdi Effendi.
Label: serbaserbi
Hj S Soepardan : DPD APJI DKI Tingkatkan Ketrampilan Pramusaji
Sebagaimana yang diamanatkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) pengurus daerah DKI Jakarta, bertempat di Sasono Adiguno TMII, beberapa waktu lalu menggelar kegiatan pelatihan khusus Pramusaji, menurut Ketua APJI DKI Jakarta, Hj S Soepardan, bahwa acara tersebut diikuti oleh para karyawan anggota APJI.
Lebih jauh pengusaha Catering ini mengaku dengan pelatihan Pramusaji ini diharapkan akan mampu meningkatkan ketrempilan karyawan jasa Boga dalam memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat, hal tersebut juga sesuai dengan misi APJI DKI Jakarta, dalam meningkatkan mutu layanan sesuai standar estetika pelayanan, serta dalem meningkatkan profesionalisme anggota.
Pelatihan khusus pramusaji ini juga sebagai upaya Meningkatkan mutu anggota dan karyawannya untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal serta memantapkan organisasi Asosiasi Pengusaha/Perusahaan Jasaboga Indonesia , baik di dalam maupun ke luar negeri, paparnya
Readmore »
Lebih jauh pengusaha Catering ini mengaku dengan pelatihan Pramusaji ini diharapkan akan mampu meningkatkan ketrempilan karyawan jasa Boga dalam memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat, hal tersebut juga sesuai dengan misi APJI DKI Jakarta, dalam meningkatkan mutu layanan sesuai standar estetika pelayanan, serta dalem meningkatkan profesionalisme anggota.
Pelatihan khusus pramusaji ini juga sebagai upaya Meningkatkan mutu anggota dan karyawannya untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal serta memantapkan organisasi Asosiasi Pengusaha/Perusahaan Jasaboga Indonesia , baik di dalam maupun ke luar negeri, paparnya
Label: serbaserbi
Taman Arkeologi Onrust Gelar Pengenalan dan Bimbingan Siswa SMA/K
Taman Arkeologi Onrust sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang menangani di bidang arkeologi, dan mempunyai tugas untuk melayani masyarakat pengunjung, menyimpan, merawat, meneliti, serta memamerkan, mengembangkan untuk kepentingan pendidikan, sejarah, kebudayaan, rekreasi, sosial dan ekonomi baik langsung maupun tidak langsung, pada Sabtu (17/4) menggelar kegiatan Pengenalan dan Bimbingan bagi Siswa/siswi SMA dan SMK di Pulau Onrust Kabupaten Kepulauan Seribu.
Menurut panitia kegiatan Mahdi Efendi, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, Pada tahun anggaran 2010 ini, Taman Arkeologi Onrust menyelenggarakan Kegiatan Pengenalan dan Bimbingan Bagi Siswa/i SMA dan SMK di wilayah Provinsi DKI Jakarta dengan berbagai keterbatasan Pengenalan dan Bimbingan,sehingga panitia baru dapat melibatkan peserta dari 10 (sepuluh) sekolah SMA dan SMK sebanyak 120 orang siswa/i dan didampingi 2 orang guru pendamping masing-masing sekolah yang mewakili lima Kota Administrasi se DKI Jakarta.
Kegiatan dimulai dari pukul 07.00 s.d selesai bertempat di Taman Arkeologi Onrust, Pulau Onrust Kepulauan Seribu, dan diawali dengan pembukaan secara resmi dan pelepasan peserta oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta pukul 07.30 di Dermaga 17 Marina Ancol Jakarta Utara
Pengenalan dan Bimbingan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka mengenalkan lebih dekat berbagai situs/peninggalan bersejarah yang ada di Pulau Onrust, Pulau Cipir, Pulau Kelor dan Pulau Bidadari. Disamping itu tentunya untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap peninggalan bersejarah khususnya yang ada di Taman Arkeologi Onrust, serta untuk meningkatkan kunjungan masyarakat khususnya para pelajar ke Taman Arkeologi Onrust.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, UPT Taman Arkeologi Onrust melibatkan tenaga ahli dari Adventure Outbound, teknis pelaksanaan Pengenalan dan Bimbingan tentang Taman Arkeologi Onrust dilakukan melalui berbagai simulasi (simulasi “Lingkaran Toponimi”, simulasi “Abrasi Pulau”, simulasi “Rekonstruksi Artefak”, simulasi “Menara Martello”, simulasi “Korelasi Empat Pulau” dan simulasi “Jembatan Onrust dan Cipir”). Dengan simulasi ini, diharapkan para peserta akan dapat semakin mengenal secara spesifik mengenai keberadaan potensi sumber daya budaya, berikut ancaman kondisional dari ke 4 situs pulau tersebut sehingga dapat menumbuhkan rasa kecintaan untuk turut berperan serta dalam memelihara, melestarikan atau paling tidak dapat menjembatani informasi terhadap sesama pelajar.
Kegiatan ini sangat penting diselenggarakan, karena merupakan salah satu bentuk kepedulian yang mendalam pada generasi penerus khususnya para pelajar untuk lebih mengenal dan memahami tentang arti pentingnya peninggalan bersejarah dan arkeologi dalam kehidupan karena dipundak merekalah nasib bangsa ini akan ditentukan, papar Mahdi EffendiLabel: serbaserbi
LASQI DKI Gelar Festival Vokalis Qasidah dan Shalawat
Sebagai tuan rumah Festival Qasidah Tingkat Nasional yang akan digelar pada Juni 2010 mendatang, kini jejaran Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Provinsi DKI Jakarta, terus berupaya mempersiapkan diri, salah satu yang dilakukan adalah menjaring Vokalis Qasidah dan Shalawat terbaik , melalui kegiatan Lomba, uangkap Ketua DPD LASQI DKI, Dra Hj Euis Sri Mulyani, M.Pd saat ditemui disela acara Festival Vokalis Qasidah dan Shalawat, di Asrama Haji beberapa waktu lalu.
Lebih jauh Hj Euis Sri Mulyani menjelaskan bahwa untuk kegiatan Festival kali ini dibagi dalam beberapa kategori, untuk peserta Vokalis Gambus akan menjaring Bintang Vokalis mulai dari tingkat anak-anak dengan usia 6 hingga 13 tahun, untuk tingkat Remaja adalah peserta dengan usia 14 hingga 20 tahun, sementara untuk tingkat dewasa adalah usia diatas 21 tahun, dan kriteria juga dibagi dalam kelompok putra maupun putri, sementara untuk Festival Sholawat pesertanya adalah kelompok ibu-ibu dari Majelis Ta’lim.
Bagi para pemenang akan memperoleh Tropy Kejuaraan, Uang Pembinaan dan sertivikat, serta akan diikutsertakan dalam Festival Qasidah tingkat nasional, dengan mereka mengikuti Festival Bintang Vokalis Qasidah dan Sholawat ini, juga sebagai upaya dalam memberikan kesempatan bagi masyarakat, khususnya para remana, anak-anak dan dewasa untuk terus berkreasi, sehingga mereka akan mencintai music-musik Islami seperti Qasidah dan Gambus, paparnya.
Sementara menanggapi akan persiapan tingkat nasional, sebagai tuan rumah Hj Euis Sri Mulyani mengaku terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarananya,sebenarnya utuk tahun 2010 kegiatan seharusnya diselenggarakan di daerah Palu, namun karena pengurus Palu belum siap, maka DKI Siap menjadi tuan rumah, dan pemenang festival ini akan digembleng dengan iringan Gambus, karena untuk tingkat nasional Festival Vokalis Qasidah akan diiringi dengan musik gambus.
Sebagai panitia LASQI DKI akan mengangkat tema “Melalui Seni Qasidah Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah”, dan kita berharap acara tersebut akan dibuka Menteri Agama serta Gubernur DKI Jakarta, sebagai tuan rumah kita akan tampil maksimal dengan wakil-wakil terbaik, dari hasil seleksi tingkat Provinsi, papar Dra Hj Euis Sri Mulyani, M.Pd. (Rul)
Label: Kesenian
Pemprov DKI Dukung Pengembangan SMK
Pemprov DKI Jakarta, akan terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan SMK (sekolah menengah kejuruan). Hal ini terkait dengan semakin terbukanya lapangan kerja, dimana dibutuhkan tenaga-tenaga muda yang terampil dan profesional di bidangnya. Sehingga diharapkan, para lulusan SMK ini dapat langsung bekerja.
“Terbukanya pasar kerja yang begitu luas, harus juga dibarengi dengan kemampuan yang terampil. Untuk mencapai hal itu, kami akan lebih mengedepankan pendidikan melalui SMK agar nantinya lulusan SMK lebih mudah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan skill yang dimiliki,” ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta saat menghadiri perayaan HUT ke 34 Yayasan Pondok Karya Pembangunan (PKP) DKI Jakarta di kawasan Kelapadua Wetan, Ciracas, Sabtu (17/4).
Gubernur menyebutkan, dengan adanya program sertifikasi bagi lulusan SMK maka dapat dijadikan sebagai akses bantuan modal kerja. Sehingga bagi mereka yang telah memiliki sertifikat, bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan ketimbang orang-orang dari lulusan perguruan tinggi.
Selanjutnya ia menghimbau kepada seluruh Balai Latihan Kerja (BLK) dan perusahaan-perusahaan agar dapat bekerjasama dengan seluruh SMK yang ada di DKI Jakarta. Sebab lulusan SMK sekarang ini tidak kalah kualitasnya jika dibanding dengan lulusan dari perguruan tinggi.
Ini merupakan bukti nyata kepedulian Pemprov DKI Jakarta dalam upaya mewujudkan penghidupan yang layak dan bermutu dengan mengutamakan pendidikan. Terlebih lagi dengan menyisihkan sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dikucurkan untuk urusan pendidikan.
“Sebesar 20 persen dari APBD disisihkan untuk segala urusan pendidikan di DKI Jakarta. Ini kami berikan agar para siswa lebih termotivasi dalam menuntut ilmu pendidikan. Sehingga ke depannya mereka menjadi lebih berkualitas dan bermutu,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yayasan PKP DKI Jakarta juga menerima bantuan dari Bank DKI berupa 25 set meja dan kursi serta buku tabungan dari Bank DKI bagi siswa berprestasi. Selain itu juga diadakan beberapa lomba pidato dengan menggunakan bahasa Inggris, lomba keterampilan mengetik dan lomba desain grafis yang diikuti oleh para siswa sesuai tingkatannya.
Ketua Yayasan PKP DKI Jakarta, Tb Rais mengatakan bahwa yayasan yang dipimpinnya ini merupakan sarana pendidikan yang menyediakan jenjang pendidikan mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Ke depan ia akan terus meningkatkan kualitas pendidikannya agar tampil profesional. Karena itu masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai harapan menjadi lembaga pendidikan prestisius bernuansa Islami di DKI Jakarta.
“Hal yang belum bisa dicapai tentunya akan menjadi agenda peningkatan dan pengembangan selanjutnya bagi kami. Karena itu kami fokuskan agar para siswa dapat memadukan pendidikan keilmuwan yang didapat dengan pendidikan agamanya dengan harapan bisa mencapai cita-cita yang diinginkan,” ujar Tb Rais yang juga mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1992-1997 silam.
“Terbukanya pasar kerja yang begitu luas, harus juga dibarengi dengan kemampuan yang terampil. Untuk mencapai hal itu, kami akan lebih mengedepankan pendidikan melalui SMK agar nantinya lulusan SMK lebih mudah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan skill yang dimiliki,” ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta saat menghadiri perayaan HUT ke 34 Yayasan Pondok Karya Pembangunan (PKP) DKI Jakarta di kawasan Kelapadua Wetan, Ciracas, Sabtu (17/4).
Gubernur menyebutkan, dengan adanya program sertifikasi bagi lulusan SMK maka dapat dijadikan sebagai akses bantuan modal kerja. Sehingga bagi mereka yang telah memiliki sertifikat, bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan ketimbang orang-orang dari lulusan perguruan tinggi.
Selanjutnya ia menghimbau kepada seluruh Balai Latihan Kerja (BLK) dan perusahaan-perusahaan agar dapat bekerjasama dengan seluruh SMK yang ada di DKI Jakarta. Sebab lulusan SMK sekarang ini tidak kalah kualitasnya jika dibanding dengan lulusan dari perguruan tinggi.
Ini merupakan bukti nyata kepedulian Pemprov DKI Jakarta dalam upaya mewujudkan penghidupan yang layak dan bermutu dengan mengutamakan pendidikan. Terlebih lagi dengan menyisihkan sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dikucurkan untuk urusan pendidikan.
“Sebesar 20 persen dari APBD disisihkan untuk segala urusan pendidikan di DKI Jakarta. Ini kami berikan agar para siswa lebih termotivasi dalam menuntut ilmu pendidikan. Sehingga ke depannya mereka menjadi lebih berkualitas dan bermutu,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yayasan PKP DKI Jakarta juga menerima bantuan dari Bank DKI berupa 25 set meja dan kursi serta buku tabungan dari Bank DKI bagi siswa berprestasi. Selain itu juga diadakan beberapa lomba pidato dengan menggunakan bahasa Inggris, lomba keterampilan mengetik dan lomba desain grafis yang diikuti oleh para siswa sesuai tingkatannya.
Ketua Yayasan PKP DKI Jakarta, Tb Rais mengatakan bahwa yayasan yang dipimpinnya ini merupakan sarana pendidikan yang menyediakan jenjang pendidikan mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Ke depan ia akan terus meningkatkan kualitas pendidikannya agar tampil profesional. Karena itu masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai harapan menjadi lembaga pendidikan prestisius bernuansa Islami di DKI Jakarta.
“Hal yang belum bisa dicapai tentunya akan menjadi agenda peningkatan dan pengembangan selanjutnya bagi kami. Karena itu kami fokuskan agar para siswa dapat memadukan pendidikan keilmuwan yang didapat dengan pendidikan agamanya dengan harapan bisa mencapai cita-cita yang diinginkan,” ujar Tb Rais yang juga mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1992-1997 silam.
Tregedi Mbah Priok, Harianto Badjoeri Mulai Angkat Bicara
Gencarnya desakan mundur dari jabatannya sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, membuat Harianto Badjoeri mulai angkat bicara. Tuntutan mundur itu terkait dengan bentrok fisik antara Satpol PP dengan massa, saat akan melakukan penertiban gapura dan pendopo di areal makam Mbah Priok pada Rabu (14/4) lalu. HB sapaan akrabnya, selain menyesalkan tragedi berdarah itu juga meminta agar aparat kepolisian mengusut tuntas tewasnya tiga anggota Satpol PP saat bentrok itu.
Akibat bentrok itu, selain mengakibatkan tewasnya tiga anggotanya, Satpol PP juga kehilangan 24 unit truk, 43 unit mobil Panther, 14 unit mobil KIA, 2 unit mobil komando, 2 unit mobil kijang, satu unit motor, 575 unit pakaian pengendalian massa dan tameng, serta dua unit HT (handy talky).
HB menyebutkan, seharusnya bentrokan itu tidak perlu terjadi karena ia sudah melakukan pendekatan ke berbagai pihak sejak empat tahun lalu. Secara pribadi, ia telah bertemu dengan tokoh-tokoh Forum Betawi Rempug (FBR), Front Pembela Islam (FPI), para habib Jakarta Utara dan perwakilan ahli waris sejak tahun 2006.
“Kami sudah memberitahu mereka bahwa makam tidak akan digusur, melainkan akan dipugar dan dipercantik. Juga diberitahukan hanya akses jalan yang akan diubah supaya akses masuk terminal petikemas Koja tetap steril dan terjaga dengan baik,” kata Badjoeri di Jakarta, Jumat (16/4).
Dalam melaksanakan tugas, Satpol PP dipastikan sulit menghindari terjadinya kekerasan. Sebab tugas mereka yaitu menegakkan perda dan menertibkan pelanggaran. Sementara, kenyataan yang ditemukan di lapangan yakni banyak warga melakukan pelanggaran. Di antaranya mendirikan tempat tinggal di lokasi yang tidak dilarang oleh peraturan atau undang-undang, hingga mencari penghasilan di area yang seharusnya tidak boleh ada pedagang kaki lima (PKL).
Saat dilakukan penertiban, mereka yang tidak mau kalau mata pencariannya dibongkar, selalu melawan dengan cara kekerasan. Padahal sebelumnya, sosialisasi sudah dilakukan tetapi juga kerap kali sering ditolak warga. “Kami tidak ada pilihan lain selain menjalankan tugas. Jika diserang secara fisik, mau tidak mau kami harus bertahan dan melawan balik. Saat terjadi kekerasan itulah, kami selalu menjadi pihak yang dipersalakan,” ujarnya.
Ia menegaskan, jika warga tidak melawan dan mau menurut terhadap penertiban yang dilakukan maka Satpol PP juga tidak akan melakukan kekerasan. Karena seluruh anggota Satpol PP mempunyai keluarga yang menanti kedatangan mereka untuk pulang dengan selamat.
Keberadaan Satpol PP, bagaikan tangan kiri pemerintahan daerah. Mereka melakukan pekerjaan kasar tetapi itu diperlukan untuk mencapai ketertiban sipil. Misalnya, jika Satpol PP tidak berpatroli maka bisa saja semua kantor pemerintah, termasuk Istana Negara dikotori oleh ratusan PKL dan angkutan umum yang berhenti sembarangan.
Meski tugas berat diembannya, HB tetap berlapang dada jika tindakannya dianggap salah dan harus diganti. “Semua saya serahkan kepada gubernur. Saya siap menghadapi apa pun,” imbuhnya.
Namun, adanya desakan untuk membubarkan Satpol PP, ia menyarankan agar pemerintah pusat merevisi UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Sebab, institusinya itu dilindungi undang-undang untuk menciptakan ketertiban di daerah.
Kronologis Bentrokan
Selanjutnya, secara detail HB menceritakan kronologis peristiwa Koja Berdarah pada Rabu (14/4) lalu. Menurutnya, saat 2.000 anggota Satpol PP apel pagi pukul 05.00 di kantor walikota Jakarta Utara, pihaknya mendapat informasi dari intelijen Kodim Jakarta Utara bahwa situasi di sekitar makam Mbah Priok kondusif sehingga penertiban dapat dilakukan. Akan tetapi, di luar dugaan, di dalam areal makam terjadi provokasi yang menyebutkan Satpol PP akan menggusur makam.
Ketika pasukan Satpol PP sampai di Jl Dobo, banyak warga yang langsung menyerang mereka dengan batu, botol, bom molotov dan air keras. Pasukan Satpol PP mengambil posisi bertahan dan perlahan merangsek maju. “Kami tidak mungkin melempari lebih dulu karena tidak dipersenjatai dengan batu. Batu yang kami lempar adalah batu yang dilempar warga sebelumnya,” ceritanya.
Sampai di depan gerbang, mereka disambut dengan ayunan pedang, celurit dan berbagai senjata tajam lainnya. Akibatnya, sebanyak 29 anggota Satpol PP terluka, ada yang putus jari, putus tangan dan ususnya terburai.
“Lalu pada pukul 10.00, bentrokan berhenti. Namun tidak ada perintah dari Balaikota DKI untuk menghentikan penertiban. Oleh karena itu, Satpol PP kembali maju ke pintu gerbang pada pukul 11.30 hingga 12.30. Saat itulah, bentrokan kembali terjadi dan korban juga berjatuhan,” katanya.
Meski warga yang lebih duluan menyerang, ia mengakui ada anak buahnya yang bertindak kasar terhadap warga yang tertangkap. Namun, mereka segera membawa warga yang menjadi korban ke ambulans untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.
Kemudian, sekitar pukul 12.30 ada perintah penarikan pasukan dari Balaikota DKI. Namun tindakan penarikan pasukan tidak dapat langsung dilakukan karena sinyal telepon dan radio HT diacak oleh pihak keamanan. Setelah semua pasukan Satpol PP berhasil ditarik dari pintu gerbang, mereka menyadari ada massa dalam jumlah besar datang dari arah Jl Jampea. “Kami ingin mundur tetapi pasukan kami terlanjur terkepung oleh massa,” bebernya.
Sebagai tindakan penyelamatan diri, akhirnya Satpol PP menjebol pagar dan tembok TPK (terminal peti kemas) Koja dan mengevakuasi diri melalui laut. Akan tetapi ada pasukan yang tertinggal dan disiksa warga sampai tewas sebanyak tiga orang. Mereka adalah Ahmad Tadjudin (26 tahun), Israel Jaya (27 tahun) dan Warsito Soepono (44 tahun). Kini HB meminta agar polisi mengusut kasus tewasnya ketiga anggotanya. Menurutnya, pembunuhan itu dilakukan dengan cara yang keji karena ketiga anggotanya tersebut tewas dengan dicacah senjata tajam.
Readmore »
Akibat bentrok itu, selain mengakibatkan tewasnya tiga anggotanya, Satpol PP juga kehilangan 24 unit truk, 43 unit mobil Panther, 14 unit mobil KIA, 2 unit mobil komando, 2 unit mobil kijang, satu unit motor, 575 unit pakaian pengendalian massa dan tameng, serta dua unit HT (handy talky).
HB menyebutkan, seharusnya bentrokan itu tidak perlu terjadi karena ia sudah melakukan pendekatan ke berbagai pihak sejak empat tahun lalu. Secara pribadi, ia telah bertemu dengan tokoh-tokoh Forum Betawi Rempug (FBR), Front Pembela Islam (FPI), para habib Jakarta Utara dan perwakilan ahli waris sejak tahun 2006.
“Kami sudah memberitahu mereka bahwa makam tidak akan digusur, melainkan akan dipugar dan dipercantik. Juga diberitahukan hanya akses jalan yang akan diubah supaya akses masuk terminal petikemas Koja tetap steril dan terjaga dengan baik,” kata Badjoeri di Jakarta, Jumat (16/4).
Dalam melaksanakan tugas, Satpol PP dipastikan sulit menghindari terjadinya kekerasan. Sebab tugas mereka yaitu menegakkan perda dan menertibkan pelanggaran. Sementara, kenyataan yang ditemukan di lapangan yakni banyak warga melakukan pelanggaran. Di antaranya mendirikan tempat tinggal di lokasi yang tidak dilarang oleh peraturan atau undang-undang, hingga mencari penghasilan di area yang seharusnya tidak boleh ada pedagang kaki lima (PKL).
Saat dilakukan penertiban, mereka yang tidak mau kalau mata pencariannya dibongkar, selalu melawan dengan cara kekerasan. Padahal sebelumnya, sosialisasi sudah dilakukan tetapi juga kerap kali sering ditolak warga. “Kami tidak ada pilihan lain selain menjalankan tugas. Jika diserang secara fisik, mau tidak mau kami harus bertahan dan melawan balik. Saat terjadi kekerasan itulah, kami selalu menjadi pihak yang dipersalakan,” ujarnya.
Ia menegaskan, jika warga tidak melawan dan mau menurut terhadap penertiban yang dilakukan maka Satpol PP juga tidak akan melakukan kekerasan. Karena seluruh anggota Satpol PP mempunyai keluarga yang menanti kedatangan mereka untuk pulang dengan selamat.
Keberadaan Satpol PP, bagaikan tangan kiri pemerintahan daerah. Mereka melakukan pekerjaan kasar tetapi itu diperlukan untuk mencapai ketertiban sipil. Misalnya, jika Satpol PP tidak berpatroli maka bisa saja semua kantor pemerintah, termasuk Istana Negara dikotori oleh ratusan PKL dan angkutan umum yang berhenti sembarangan.
Meski tugas berat diembannya, HB tetap berlapang dada jika tindakannya dianggap salah dan harus diganti. “Semua saya serahkan kepada gubernur. Saya siap menghadapi apa pun,” imbuhnya.
Namun, adanya desakan untuk membubarkan Satpol PP, ia menyarankan agar pemerintah pusat merevisi UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Sebab, institusinya itu dilindungi undang-undang untuk menciptakan ketertiban di daerah.
Kronologis Bentrokan
Selanjutnya, secara detail HB menceritakan kronologis peristiwa Koja Berdarah pada Rabu (14/4) lalu. Menurutnya, saat 2.000 anggota Satpol PP apel pagi pukul 05.00 di kantor walikota Jakarta Utara, pihaknya mendapat informasi dari intelijen Kodim Jakarta Utara bahwa situasi di sekitar makam Mbah Priok kondusif sehingga penertiban dapat dilakukan. Akan tetapi, di luar dugaan, di dalam areal makam terjadi provokasi yang menyebutkan Satpol PP akan menggusur makam.
Ketika pasukan Satpol PP sampai di Jl Dobo, banyak warga yang langsung menyerang mereka dengan batu, botol, bom molotov dan air keras. Pasukan Satpol PP mengambil posisi bertahan dan perlahan merangsek maju. “Kami tidak mungkin melempari lebih dulu karena tidak dipersenjatai dengan batu. Batu yang kami lempar adalah batu yang dilempar warga sebelumnya,” ceritanya.
Sampai di depan gerbang, mereka disambut dengan ayunan pedang, celurit dan berbagai senjata tajam lainnya. Akibatnya, sebanyak 29 anggota Satpol PP terluka, ada yang putus jari, putus tangan dan ususnya terburai.
“Lalu pada pukul 10.00, bentrokan berhenti. Namun tidak ada perintah dari Balaikota DKI untuk menghentikan penertiban. Oleh karena itu, Satpol PP kembali maju ke pintu gerbang pada pukul 11.30 hingga 12.30. Saat itulah, bentrokan kembali terjadi dan korban juga berjatuhan,” katanya.
Meski warga yang lebih duluan menyerang, ia mengakui ada anak buahnya yang bertindak kasar terhadap warga yang tertangkap. Namun, mereka segera membawa warga yang menjadi korban ke ambulans untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.
Kemudian, sekitar pukul 12.30 ada perintah penarikan pasukan dari Balaikota DKI. Namun tindakan penarikan pasukan tidak dapat langsung dilakukan karena sinyal telepon dan radio HT diacak oleh pihak keamanan. Setelah semua pasukan Satpol PP berhasil ditarik dari pintu gerbang, mereka menyadari ada massa dalam jumlah besar datang dari arah Jl Jampea. “Kami ingin mundur tetapi pasukan kami terlanjur terkepung oleh massa,” bebernya.
Sebagai tindakan penyelamatan diri, akhirnya Satpol PP menjebol pagar dan tembok TPK (terminal peti kemas) Koja dan mengevakuasi diri melalui laut. Akan tetapi ada pasukan yang tertinggal dan disiksa warga sampai tewas sebanyak tiga orang. Mereka adalah Ahmad Tadjudin (26 tahun), Israel Jaya (27 tahun) dan Warsito Soepono (44 tahun). Kini HB meminta agar polisi mengusut kasus tewasnya ketiga anggotanya. Menurutnya, pembunuhan itu dilakukan dengan cara yang keji karena ketiga anggotanya tersebut tewas dengan dicacah senjata tajam.
Dekranasda Provinsi Sultra Gelar Potensi Daerah di TMII
Bertempat di Anjungan Provinsi Sulawesi Tengara (Sultra) Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sultra didukung oleh 12 Dekranas Kabupaten/Kota se-Sultra menggelar Potensi unggulan, baik dibidang Pariwisata, Kerajinan maupun sektor lain, acara yang digelar mulai tanggal 17 hingga 25 April tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Dekranasda Provinsi Sulawesi Tenggara, Dra Hj Tina Nur Alam.
Didepan para wartawan, Hj Tina Nur Alam mengegaskan, bahwa pameran dalam mengisi HUT TMII kali ini adalah yang ke tiga kali digelar Dekranasda Sultra, 12 Dekranasda Kabupaten/Kota juga ikut berperan serta, karena setiap daerah memiliki produk ungulan masing-masing, kegiatan ini juga sebagai upaya dalam menarik investasi ke Sulawesi Tenggara.
Berbagai kerajinan masyarakat kita tampilkan, termasuk senibudayanya akan kita gelar selama kegiatan pameran dan HUT TMII kali ini, dan kita berharap masyarakat juga akan lebih mengenal potensi Provinsi Sulawesi Tenggara yang ada di berbagai Kabupaten/Kota yang ada, sehingga investasi diharapkan dapat terus meningkat, tegasnya.
Sementara ditempat yang sama Ketua Dekranasda Kabupaten Buton Utara, Hj Evi Handayani Nasiranet Baso menambahkan, bahwa sebagai Ketua Dekranasda pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas produk kerajinan masyarakat agar memiliki nilai jual lebih, serta membantu pemasaran melalui pameran kerajinan ke luar Buton Utara.
Beberapa produk kerjanian anyaman, kain tenun, makanan tradisional juga digelar dalam acara tersebut, bahkan berbagai kesenian tradisional juga dipergelarkan dalam upaya menarik pengunjung dalam HUT TMII Ke 35 kali ini, bagi masyarakat yang ingin memperoleh informasi pariwisata di Buton Utara, para penjaga stan juga siap memberikan informasi, baik wisata alam, wisata pantai maupun wisata buatan seperti kolam renang serta Sport/Trekking.
Saat disinggung tentang program pemerintah pusat, yang terus mempromosikan produk dalam negeri, Istri Bupati Buton Utara yang selalu mengenakan produk tenun khas Buton Utara ini mengaku sangat mendukung, karena hal tersebut akan berdampak positif pada produk kerajinan masyarakat, khususnya pengrajin tenun dan batik Indonesia, marilah kita mencitai serta menghargai karya – karya masyarakat Indonesia, ajak Hj Evi Handayani Nasiranet Baso.
Label: serbaserbi
Ikatan Mahasiswa Kalteng se Jawa – Bali Dukung AYUDIK
Bertempat di Anjungan Kalteng TMII, mahasiswa asal Kalteng menggelar deklarasi Ikatan Mahasiswa Kalteng se Jawa – Bali, kegiatan tersebut taklepas dari dukungan dan support dari Calon Gubernur Kalimantan Tengah, bernomor punggung 3, yaitu pasangan H Achmad Yuliansyah – H Didik Salmijardi (AYUDIK), yang selama ini memang peduli dengan peningkatan SDM Masyarakat Kalteng.
Saat ditemui wartawan disela acara tersebut, H Achmad Yuliansyah mengaku kegiatan kali ini sebagai bentuk silaturahmi dengan para mahasiswa, apalagi mereka sangat peduli dengan pelestarian budaya, oleh sebab itu kami sangat mendukung, karena budaya juga sebagai alat pemersatu dan perekat, meskipun agamanya berbeda-beda namun tetap satu kesatuan, Bhineka Tunggal Ika.
Didepan para mahasiswa, H Achmad Yuliansyah juga mengaku maju sebagai Calon Gubernur Kalteng, atas dorongan/dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat, serta permintaan dari Partai Politik (Partai Golkar dan Partai Demokrat) untuk maju, dan adanya aturan Undang-Undang yang mengatur pencalonan kepala daerah, demikian juga calon Wakil Gubernur, H Didik Salmijardi yang pernah menjabat Dandim Koala Kapuas dan Dandim Palangkaraya serta pernah menjabat Bupati Kota Waringin Timur, yang saat ini menjabat anggota DPRRI dan Ketua DPD Partai Demokrat Kalteng, sehingga kualitas kepemimpinannya tidak perlu diragukan lagi.
Apabila terpilih menjadi Gubernur, akan berusaha meningkatkan anggaran daerah dari yang saat ini 1,5 Trilyun menjadi 5 Trilyun, demikian 8 program yang sudah disusun baik masalah pendidikan (sekolah gratis hingga SMA) , kesehatan (Pembangunan Puskesmas ditiap Desa), pemekaran wilayah dan infrastuktur akan dijalankan semaksimal mungkin, oleh sebab itu seluruh mahasiswa yang sudah selesai dalam studynya agar kembali ke daerah asal, untuk bersama-sama membangun Kalimantan Tengah, agar tidak ketinggalan dengan daerah lainnya, ajak H Achmad Yuliansyah.
Sementara Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Kalimantan Jawa - Bali, Pancani Gandrung, SH mengaku bersyukur akan adanya keseriusan Cagub Kalteng pada dunia pendidikan, wadah ini sebenarnya sudah lama dibentuk, namun kurangnya perhatian dari Pemda, sehingga tidak bisa berperan lebih besar, namun atas dukungan dan dorongan dari H Achmad Yuliansyah dan H Didik Salmijardi, akhirnya peran ikatan mahasiswa Kalteng dapat lebih baik, untuk membantu para mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikannya, serta meningkatkan peran dalam pelestarian seni budaya Kalteng, sehingga budaya kita tidak dicuri Negara lain, kita ingin turutserta melestarikan budaya kalteng,
Acara kali ini tanpa AYUDIK tidak akan berlangsung, sebenarnya perhatian kedua tokoh terbaik Kalteng ini, selama ini cukup bagus, dimana H Achmad Yuliansyah yang waktu itu menjabat Bupati Barito Utara dan H Didik Salmijardi saat itu masih menjabat Bupati Kota Waringin Timur/Sampit, selalu hadir dalam undangan para mahasiswa, baik acara yang digelar di Yogyakarta maupun Bandung dan Jakarta, ini membuktikan pasangan Cagub Kalteng nomor 3 ini, memang peduli dengan pendidikan dan peningkatan SDM masyarakat Kalteng, demikian juga visi dan misi beliau yang akan menaikkan anggaran pendidikan dan membebaskan biaya pendidikan (gratis) dari SD hingga SMA, adalah wujud perhatian H Achmad Yuliansyah – H Didik Salmijardi untuk pembangunan pendidikan di Kalteng, tegas Pancani Gandrung SH
Label: Berita Politik
Koperasi JMB 5 Cabang Jagorawi Gelar RAT
Sebagaimana yang diamanatkan dalam rapat anggota, Koperasi Jasa Marga Bhakti 5 (JMB 5) Cabang Tol Jagorawi, bertempat di Desa Wisata TMII, beberapa saat lalu menggelar Rapat Anggota Tahunan, acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Cabang Tol Jagorawi, Ir Hendro Admodjo, MT.
Dalam pesannya, Ir Hendro selaku Pembina Koperasi JMB 5 berharap, dengan kehadiran Koperasi Karyawan JMB 5, manfaatnya akan dapat dirasakan anggotanya, kalau memang ada yang kurang puas itu hal biasa, namun saya yakin sebagian besar para anggota akan mendukung dan mensuport pelaksana Koperasi, oleh sebab itu dengan kehadiran kami ini, saya berharap koperasi JMB 5 Jagorawi akan lebih maju.
Disamping itu Ir Hendro juga berharap pengelolaan koperasi makin lama dapat makin professional, melalui pelatihan pengurus baik dibidang perpajakan, SDM maupun manejemen keuangan agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari, kalau ada keuntungan gunakankan untuk kesejahteraan anggota, dan mulai 2010 ini Cabang Tol Jagorawi akan memberikan peluang koperasi untuk lebih luas lagi, sehingga kalau tahun ini SHU mencapai 800, maka tahun depan kita harapkan dapat dua kali lipat, oleh sebab itu untuk simpan pinjam harus mudah dan kebutuhan barang sehari-hari anggota di toko dapat terpenuhi, paparnya.
Sementara Ketua Koperasi JMB 5 Ngadiyo, SE didepan wartawan mengaku, bahwa agenda kali ini adalah agenda rutin, yaitu pelaporan keuangan. Oleh sebab itu para peserta adalah wakil anggota dengan perbandingan 1 : 20, serta melaporkan didepan dewan pengawas koperasi.
Saat disinggung peran Koperasi JMB 5 Cabang Jagorawi Ngadiyo SE mengaku, bahwa pihaknya terus berusaha membangun usaha didalamnya, kalau selama ini Koperasi hanya bergerak dibidang Simpan Pinjam dan pertokoan, namun Koperasi JMB 5 juga ditambah dengan usaha Out shorshing dibidang pengadaan jasa Tiketing/pengumpul tol, pengemudi dan Kebersihan.
Para karyawan Jasa Marga Bhakti 5 Cabang Tol Jagorawi memang telah memperoleh penghasilan yang cukup, namun untuk membantu kebutuhan yang lain, Koperasi senantiasa membantu, miskipun belum sepenuhnya mencukupi, tetapi setidaknya dapat membantu meningkatkan kesejahtaraan anggota.
Label: Nasional
STMI Cetak Generasi Profesional Sains Terapan
Sebagai penyelenggara pendidikan manajemen berbasis teknik dan pendekatan kuantitatif bagi sektor industri yang unggul secara nasional dan diakui secara regional, Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Kementrian Perindustrian RI, bertempat di Sasono Langen Budoyo TMII, beberapa waktu lalu menggelar Prosesi Wisuda, menurut Ketua STMI, DR. S. Sukma Adnan, SE, MPd, wisuda ke XXXVI kali ini diikuti oleh 127 Wisudawan.
Sesuai dengan misi STMI, pihaknya terus menjadikan STMI menjadi unit pendidikan vokasional pada bidang Teknik dan Manajemen Industri dan konsentrasi penyuluh industri, Sistem Informasi Industri, Teknik Kimia Industri dan Manajemen Bisnis Industri yang terunggul dalam bidang penyiapan tenaga profesional terdidik baik bagi pemenuhan kebutuhan dunia industri, maupun bagi pemenuhan kebutuhan dunia pendidikan dan kepakaran, serta menjadikan STMI menjadi pelopor dan terdepan untuk dapat memberikan sumbangan kepada masyarakat industri dan dunia keilmuan dalam pengembangan bidang Teknik dan Manajemen Industri dan konsentrasi penyuluh industri, Sistem Informasi Industri, Teknik Kimia Industri dan Manajemen Bisnis Industri melalui pengembangan program rancang bangun dan rekayasa industri berdasarkan penelitian ilmiah dan pengabdian masyarakat.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan, DR S Sukma Adnan mengaku, bahwa pihaknya terus melakukan rancang bangun tentang kurikulum, yang mana dalam menyusun kurikulum pihaknya selalu mengikutsertakan dunia usaha dan dunia industri dalam bidang usaha sejenis, baik didalam negeri maupun diluar negeri. Kerjasama dengan Malaysia dan Singapura terus ditingkatkan guna memenuhi permintaan tenaga kerja professional.
Kerjasama dengan dunia industri sebenarnya dilakukan sudah sejak awal, mulai dari proses belajar, praktek kerja lapangan sampai persiapan kompetensi para alumni, sehingga bagi perusahaan pengguna jasa lulusan STMI, kompetensi mutu dan proses produksi makin meningkat, dan kedepan STMI akan tetap mengacu pada kemandirian, artinya kita mencoba nantinya yang berperan aktif adalah masyarakat, karena berdirinya STMI dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, paparnya.
Dengan Wisuda Sarjana Sains Terapan ini merupakan pencanangan kualitas pengabdian para wisudawan/wisudawati kepada masyarakat dan dunia usaha,Sekolah Tinggi Manajemen Industri sebagai sekolah tinggi dibawah kementrian Perindustrian telah dan akan secara terus menerus menata diri untuk dapat menyediakan SDM yang professional dan berkualitas bagi dunia industry khususnya dan dunia usaha pada umumnya, pimpinan STMI dan seluruh civitas akademik bertekad agar kemudian hari, STMI dapat menjadi sekolah tinggi yang unggul secara nasional dan diakui diwilayah Asia Pasific, papar DR S Sukma Adnan, SE, Mpd
Readmore »
Sesuai dengan misi STMI, pihaknya terus menjadikan STMI menjadi unit pendidikan vokasional pada bidang Teknik dan Manajemen Industri dan konsentrasi penyuluh industri, Sistem Informasi Industri, Teknik Kimia Industri dan Manajemen Bisnis Industri yang terunggul dalam bidang penyiapan tenaga profesional terdidik baik bagi pemenuhan kebutuhan dunia industri, maupun bagi pemenuhan kebutuhan dunia pendidikan dan kepakaran, serta menjadikan STMI menjadi pelopor dan terdepan untuk dapat memberikan sumbangan kepada masyarakat industri dan dunia keilmuan dalam pengembangan bidang Teknik dan Manajemen Industri dan konsentrasi penyuluh industri, Sistem Informasi Industri, Teknik Kimia Industri dan Manajemen Bisnis Industri melalui pengembangan program rancang bangun dan rekayasa industri berdasarkan penelitian ilmiah dan pengabdian masyarakat.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan, DR S Sukma Adnan mengaku, bahwa pihaknya terus melakukan rancang bangun tentang kurikulum, yang mana dalam menyusun kurikulum pihaknya selalu mengikutsertakan dunia usaha dan dunia industri dalam bidang usaha sejenis, baik didalam negeri maupun diluar negeri. Kerjasama dengan Malaysia dan Singapura terus ditingkatkan guna memenuhi permintaan tenaga kerja professional.
Kerjasama dengan dunia industri sebenarnya dilakukan sudah sejak awal, mulai dari proses belajar, praktek kerja lapangan sampai persiapan kompetensi para alumni, sehingga bagi perusahaan pengguna jasa lulusan STMI, kompetensi mutu dan proses produksi makin meningkat, dan kedepan STMI akan tetap mengacu pada kemandirian, artinya kita mencoba nantinya yang berperan aktif adalah masyarakat, karena berdirinya STMI dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, paparnya.
Dengan Wisuda Sarjana Sains Terapan ini merupakan pencanangan kualitas pengabdian para wisudawan/wisudawati kepada masyarakat dan dunia usaha,Sekolah Tinggi Manajemen Industri sebagai sekolah tinggi dibawah kementrian Perindustrian telah dan akan secara terus menerus menata diri untuk dapat menyediakan SDM yang professional dan berkualitas bagi dunia industry khususnya dan dunia usaha pada umumnya, pimpinan STMI dan seluruh civitas akademik bertekad agar kemudian hari, STMI dapat menjadi sekolah tinggi yang unggul secara nasional dan diakui diwilayah Asia Pasific, papar DR S Sukma Adnan, SE, Mpd
Label: Nasional
9 Poin Kesepakatan Mediasi Makam Mbah Priok
Meski sempat tertunda sekitar lima jam, akhirnya proses mediasi penanganan makam Mbah Priok berjalan lancar. Mediasi berlangsung di Balaikota DKI, Kamis (15/4) dari pukul 14.30 hingga 17.30. Mediasi ini melahirkan sembilan butir kesepakatan yang harus dilakukan oleh para pihak yang terkait dengan makam Mbah Priok. Diharapkan, tidak ada lagi konflik atau bentrok fisik paska dikeluarkannya sembilan kesepakatan itu.
Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, Dirut PT Pelindo II, RJ Lino, anggota DPD RI, AM Fatwa, dan Ketua MUI Ma`ruf Amin. Selain itu juga hadir para pengacara dari Ahli Waris serta tokoh agama seperti Habib Riziq dan sebagainya.
“Mediasi ini menghasilkan 9 kesepakatan bersama yang diharapkan bisa membawa berkah dan kedamaian bagi Jakarta,” kata Prijanto, Wakil Gubernur DKI Jakarta, saat menjadi mediator antara ahli waris dan PT Pelindo, di Balaikota DKI, Kamis (15/4).
Ke-9 kesepakatan itu adalah, makam Mbah Priok tidak akan dipindah. Kemudian pendopo majelis taklim dan gapura makam akan digeser posisinya agar tidak mengganggu aktivitas pelabuhan serta terminal yang berfungsi sesuai standar internasional. “Terkait posisi gapura dan pendopo majelis akan digeser ke sebelah mana, kita serahkan kepada ahli waris dan PT Pelindo serta para tokoh agama,” ujarnya.
Kesepakatan berikutnya adalah, sisa tanah yang tengah dalam sengketa akan terus dibicarakan oleh kedua belah pihak hingga ditemukan solusinya. Untuk peristiwa bentrokan massal antara Satpol PP dan warga akan diserahkan pada hukum yang berlaku. Kesepakatan berikutnya adalah perlunya mengajak serta tokoh mayarakat dan tokoh agama untuk penyelesaian masalah. Kemudian PT Pelindo menyetujui untuk membuat MoU (perjanjian) hasil pembicaraan lebih lanjut dengan ahli waris.
Berikutnya, secara administrasi PT Pelindo II akan berkomunikasi dengan pihak ahli waris melalui tembusan Komisi A DPRD DKI Jakarta. Kemudian, PT Pelindo dan Pemprov DKI akan memperhatikan orang-orang yang menjadi korban dalam bentrokan pada Rabu (14/4) kemarin. Yakni biaya berobat di rumah sakit dan juga berobat jalan para korban bentrokan akan ditanggung oleh Pemprov DKI. Kesepakatan terakhir atau kesembilan adalah, pembicaraan antara ahli waris dan Pelindo akan dilangsungkan di Komnas HAM pada Jumat (16/5) besok.
Ahli waris Habib Hasan Muhammad Al Haddad alias Mbah Priok yakni Habib Alwi Al Haddad, mengaku puas dengan hasil pertemuan ini. Ia berharap, pihak Pelindo tidak akan mengingkari sembilan kesepakatan yang telah dibacakan oleh Wagub Prijanto itu. Sebab selama ini, pihak ahli waris sudah merasa lelah dan tidak menginginkan lagi adanya pertikaian. “Secara keseluruhan saya puas dengan hasil pertemuan ini,” ucap Habib Alwi al Haddad.
Dirut PT Pelindo II, RJ Lino, menyetujui hasil pertemuan mediasi ini dan berjanji akan mematuhi seluruh kesepakatan. Salah satu kesepakatannya adalah untuk merenovasi dan memindahkan pendopo bersama-sama ahli waris. “Kita menyepakati hasil pertemuan, termasuk merenovasi pendopo dan juga akan dibuatkan Underground Tunnel serta tempat parkir di Jl Jampea. Kita juga akan membangun pagar di sekelilingnya agar tidak mengganggu kegiatan pelabuhan,” ucapnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, Dirut PT Pelindo II, RJ Lino, anggota DPD RI, AM Fatwa, dan Ketua MUI Ma`ruf Amin. Selain itu juga hadir para pengacara dari Ahli Waris serta tokoh agama seperti Habib Riziq dan sebagainya.
“Mediasi ini menghasilkan 9 kesepakatan bersama yang diharapkan bisa membawa berkah dan kedamaian bagi Jakarta,” kata Prijanto, Wakil Gubernur DKI Jakarta, saat menjadi mediator antara ahli waris dan PT Pelindo, di Balaikota DKI, Kamis (15/4).
Ke-9 kesepakatan itu adalah, makam Mbah Priok tidak akan dipindah. Kemudian pendopo majelis taklim dan gapura makam akan digeser posisinya agar tidak mengganggu aktivitas pelabuhan serta terminal yang berfungsi sesuai standar internasional. “Terkait posisi gapura dan pendopo majelis akan digeser ke sebelah mana, kita serahkan kepada ahli waris dan PT Pelindo serta para tokoh agama,” ujarnya.
Kesepakatan berikutnya adalah, sisa tanah yang tengah dalam sengketa akan terus dibicarakan oleh kedua belah pihak hingga ditemukan solusinya. Untuk peristiwa bentrokan massal antara Satpol PP dan warga akan diserahkan pada hukum yang berlaku. Kesepakatan berikutnya adalah perlunya mengajak serta tokoh mayarakat dan tokoh agama untuk penyelesaian masalah. Kemudian PT Pelindo menyetujui untuk membuat MoU (perjanjian) hasil pembicaraan lebih lanjut dengan ahli waris.
Berikutnya, secara administrasi PT Pelindo II akan berkomunikasi dengan pihak ahli waris melalui tembusan Komisi A DPRD DKI Jakarta. Kemudian, PT Pelindo dan Pemprov DKI akan memperhatikan orang-orang yang menjadi korban dalam bentrokan pada Rabu (14/4) kemarin. Yakni biaya berobat di rumah sakit dan juga berobat jalan para korban bentrokan akan ditanggung oleh Pemprov DKI. Kesepakatan terakhir atau kesembilan adalah, pembicaraan antara ahli waris dan Pelindo akan dilangsungkan di Komnas HAM pada Jumat (16/5) besok.
Ahli waris Habib Hasan Muhammad Al Haddad alias Mbah Priok yakni Habib Alwi Al Haddad, mengaku puas dengan hasil pertemuan ini. Ia berharap, pihak Pelindo tidak akan mengingkari sembilan kesepakatan yang telah dibacakan oleh Wagub Prijanto itu. Sebab selama ini, pihak ahli waris sudah merasa lelah dan tidak menginginkan lagi adanya pertikaian. “Secara keseluruhan saya puas dengan hasil pertemuan ini,” ucap Habib Alwi al Haddad.
Dirut PT Pelindo II, RJ Lino, menyetujui hasil pertemuan mediasi ini dan berjanji akan mematuhi seluruh kesepakatan. Salah satu kesepakatannya adalah untuk merenovasi dan memindahkan pendopo bersama-sama ahli waris. “Kita menyepakati hasil pertemuan, termasuk merenovasi pendopo dan juga akan dibuatkan Underground Tunnel serta tempat parkir di Jl Jampea. Kita juga akan membangun pagar di sekelilingnya agar tidak mengganggu kegiatan pelabuhan,” ucapnya.
Sementara Pemakaman Ahmad Tajudin anggota Satpol PP yang tewas dalam bentrokan dengan warga di Koja, Jakarta Utara, Rabu (14/4) kemarin diwarnai isak tangis dari sejumlah pelayat yang datang. Keluarga, kerabat, dan calon istri korban Aida Apriani tampak tak kuasa menitikan air mata saat jenazah almarhum mulai dimasukkan ke liang lahat di TPU Masjid Assurur, Kamis (15/4).
Dan sejumlah korban peristiwa bentrokan di kawasan kompleks makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara masih menjalani perawatan di RSUD Koja, Jakarta Utara. Beberapa korban luka lainnya juga dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan, yang jaraknya sekitar 2 kilo meter dari lokasi kejadian.
Negosiasi Gagal, Koja Rusuh
Setelah Komandan satuan Hariyanto Badjuri beberapa kali menolak perintah maupun anjuran untuk menarik pasukannya guna menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak di kedua belah pihak, menjelang pukul satu, Satpol PP akhirnya mundur sejenak dari gerbang makam Mbah Priok yang sebelumnya sempat dikuasai.
Dengan mundurnya Satpol PP itu, bentrok yang terjadi dalam dua gelombang sejak pagi hari kemudian lanjut menjelang siang hari, kini mulai reda. Sementara sejumlah warga yang mempertahankan makam sebelumnya, tetap bertahan di dalam kompleks makam.
Warga yang menolak pembongkaran makam sebagian besar adalah anak-anak yang selama ini aktif melakukan pengajian di kompleks makam Mbak Priok selama ini, terus saling menyemangati dengan melakukan Shalawat Badar.
Menurut Wakil Walikota Atma Senjaya mengatakan bahwa penertiban gapura dan pendopo di makam Mbah Priok ini sudah sesuai dengan instruksi gubernur DKI nomor 132/2009 tentang penertiban bangunan. Sebab menurutnya, bangunan itu berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II, sesuai dengan hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dengan luas 1.452.270 meter persegi.
Namun ahli waris makam Mbah Priok melalui pengacaranya Suhendri Hasan, rencana pembongkaran justru menyalahi aturan. Sebab, areal pemakaman dan masjid ini telah memiliki sertifikat resmi yang dikeluarkan pada zaman pemerintahan Belanda.
Dalam bentrokan dua gelombang yang terjadi sejak pagi hingga siang, dilaporkan 30 anggota Satpol PP mengalami luka baik ringan maupun berat. Dua orang juga dikabarkan meninggal dunia dari Satpol PP dan Warga masing-masing satu orang.
Sementara di luar arena bentrokan, sekelompok warga juga melakukan perlawanan terhadap Satpol PP. Kendaraan Satpol yang diparkir di dekat pemukiman warga dirusak massa dan digulingkan.
Mbah Priok atau Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad adalah tokoh yang sangat dihormati bukan hanya warga yang ada di sekitar Tanjung Priok, karena diyakini sebagai ulama yang berjasa menyebar agama Islam di kawasan Tanjung Priok sekitar abd 18 lalu.
Mbah Priok datang pertama kali di pulau Jawa pada tahun 1765. Mbah Priok atau Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad yang lahir tahun 1727, bukan hanya dikenal sebagai ulama besar tapi juga sebagai tokoh sejarah yang pertama kali memberi nama Tanjung Priok.
Bentrok kedua antara Satpol PP dengan warga yang mempertahankan kompleks makam Mbah Priuk pada siang hari masih terus berlanjut dan makin memanas. Sejumlah korban terus berjatuhan dari kedua belah pihak, termasuk yang dikhawatirkan jatuh korban meninggal.
Bentrok yang bermula dari upaya penggususran satuan Satpol PP terhadap makam Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad atau Mbah Prok pada pagi sekitar pukul 6.30, Rabu, 14 April 2010, sudah menimbulkan korban yang cukup banyak.
Dalam bentrok pertama tersebut, menurut Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Pemprov DKI Cucu Ahmad Kurnia mengatakan ada 29 anggota Satpol PP luka-luka. 10 orang di antara mereka mengalami luka berat termasuk satu orang yang tangannya nyaris putus dan satu anggota yang kritis dengan perut robek.
Sesaat setelah bentrok pertama, beberapa piha berusaha lakukan negosiasi termasuk oleh beberapa anggota DPRD DKI. Salah seorang anggota DPRD DKI dari Komisi A, Ida Mahmuda mengatakan bahwa ketika ia sedang lakukan negosiasi denga warga di dalam kompleks makam, justru Satpol PP menyerang dan betrok pecah kembali.
Hingga kini, Satpol PP terus menekan untuk masuk ke kompleks makam, sementara warga yang bertahan di dalam makam juga melakukan perlawanan sengit. Tidak terlihat upaya dari pihak berwajib seperti kepolisisan melakukan penghentian bentrok. Perintah penarikan mundur Satpol PP oleh Wakil Walikota maupun anggota DPRD DKI tidak dihiraukan Haryanti Badjuri.
Korban akibat bentrokan kini sebagian besar dirawat di RS Kodja yang kebetulan letaknya tidak jauh dari lokasi bentrok. Dikabarkan terdapat dua anggota Satpol PP yang nyaris putus tangan serta perut yang luka parah.
Readmore »
Dengan mundurnya Satpol PP itu, bentrok yang terjadi dalam dua gelombang sejak pagi hari kemudian lanjut menjelang siang hari, kini mulai reda. Sementara sejumlah warga yang mempertahankan makam sebelumnya, tetap bertahan di dalam kompleks makam.
Warga yang menolak pembongkaran makam sebagian besar adalah anak-anak yang selama ini aktif melakukan pengajian di kompleks makam Mbak Priok selama ini, terus saling menyemangati dengan melakukan Shalawat Badar.
Menurut Wakil Walikota Atma Senjaya mengatakan bahwa penertiban gapura dan pendopo di makam Mbah Priok ini sudah sesuai dengan instruksi gubernur DKI nomor 132/2009 tentang penertiban bangunan. Sebab menurutnya, bangunan itu berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II, sesuai dengan hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dengan luas 1.452.270 meter persegi.
Namun ahli waris makam Mbah Priok melalui pengacaranya Suhendri Hasan, rencana pembongkaran justru menyalahi aturan. Sebab, areal pemakaman dan masjid ini telah memiliki sertifikat resmi yang dikeluarkan pada zaman pemerintahan Belanda.
Dalam bentrokan dua gelombang yang terjadi sejak pagi hingga siang, dilaporkan 30 anggota Satpol PP mengalami luka baik ringan maupun berat. Dua orang juga dikabarkan meninggal dunia dari Satpol PP dan Warga masing-masing satu orang.
Sementara di luar arena bentrokan, sekelompok warga juga melakukan perlawanan terhadap Satpol PP. Kendaraan Satpol yang diparkir di dekat pemukiman warga dirusak massa dan digulingkan.
Mbah Priok atau Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad adalah tokoh yang sangat dihormati bukan hanya warga yang ada di sekitar Tanjung Priok, karena diyakini sebagai ulama yang berjasa menyebar agama Islam di kawasan Tanjung Priok sekitar abd 18 lalu.
Mbah Priok datang pertama kali di pulau Jawa pada tahun 1765. Mbah Priok atau Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad yang lahir tahun 1727, bukan hanya dikenal sebagai ulama besar tapi juga sebagai tokoh sejarah yang pertama kali memberi nama Tanjung Priok.
Bentrok kedua antara Satpol PP dengan warga yang mempertahankan kompleks makam Mbah Priuk pada siang hari masih terus berlanjut dan makin memanas. Sejumlah korban terus berjatuhan dari kedua belah pihak, termasuk yang dikhawatirkan jatuh korban meninggal.
Bentrok yang bermula dari upaya penggususran satuan Satpol PP terhadap makam Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad atau Mbah Prok pada pagi sekitar pukul 6.30, Rabu, 14 April 2010, sudah menimbulkan korban yang cukup banyak.
Dalam bentrok pertama tersebut, menurut Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Pemprov DKI Cucu Ahmad Kurnia mengatakan ada 29 anggota Satpol PP luka-luka. 10 orang di antara mereka mengalami luka berat termasuk satu orang yang tangannya nyaris putus dan satu anggota yang kritis dengan perut robek.
Sesaat setelah bentrok pertama, beberapa piha berusaha lakukan negosiasi termasuk oleh beberapa anggota DPRD DKI. Salah seorang anggota DPRD DKI dari Komisi A, Ida Mahmuda mengatakan bahwa ketika ia sedang lakukan negosiasi denga warga di dalam kompleks makam, justru Satpol PP menyerang dan betrok pecah kembali.
Hingga kini, Satpol PP terus menekan untuk masuk ke kompleks makam, sementara warga yang bertahan di dalam makam juga melakukan perlawanan sengit. Tidak terlihat upaya dari pihak berwajib seperti kepolisisan melakukan penghentian bentrok. Perintah penarikan mundur Satpol PP oleh Wakil Walikota maupun anggota DPRD DKI tidak dihiraukan Haryanti Badjuri.
Korban akibat bentrokan kini sebagian besar dirawat di RS Kodja yang kebetulan letaknya tidak jauh dari lokasi bentrok. Dikabarkan terdapat dua anggota Satpol PP yang nyaris putus tangan serta perut yang luka parah.
Label: Berita Politik
Ir H Suswono Buka Rakernas Serikat Tani Islam Indonesia
Ditengah kesibukannya, Menteri Pertanian RI, Ir. H. Suswono, didampingi Ketua Umum Serikat Tani Islam Indonesia (STII) DR Noer Soetrisno, MA. Secara resmi membuka acara Rapat Kerja Nasional STII, yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, dalam kesempatan tersebut, H Suswono juga memberikan arahan serta menjadi Keynotespek dalam Seminar yang membahas masalah peran aktif STII dalam pengembangan pertanian di Indonesia.
Dalam pesannya Suswono menekankan, agar seluruh pengurus dan anggota Serikat Tani Islam Indonesia untuk dapat bersama-sama meningkatkan pemberdayaan ekonomi para petani, potensi bagi petani yang masih terbuka adalah peningkatan produk Kedelai dan Gula, karena kedua produk ini, Indonesia masih mengimpor dari luar dalam jumlah yang besar, sementara kebutuhan makin meningkat.
Sebagai petani marilah kita terus melakukan disertifikasi pangan, dengan mengurangi ketergantungan pada produk beras, sehingga kedepan Indonesia akan mampu mengekspor beras, dan bukan mengimpor lagi, karena Indonesia memiliki makanan pengganti beras yang cukup melimpah, seperti Singkong, Ubi, Jagung serta olahan Tiwul dan Gaplek serta yang lain, kita harus bisa merubah prinsip ”kalau belum makan nasi, belum makan”, marilah kita kembangkan produk alternartif, pintanya.
Ir Suswono juga berharap agar STII mampu memanfaatkan dana bantuan Gapoktan, dimana Kementrian Pertanian sudah memberikan bantuan senilai 100 juta, untuk setiap Gapoktan, dan pihaknya juga telah menerjunkan para Sarjana Kedokteran Hewan dan Sarjana Pertanian melalui Program ”Sarjana Membangun Desa”, untuk menggerakkan pembangunan pedesaan dibidang pertanian dan peternakan, paparnya.
Sementara ditempat yang sama, Ketua Umum STII, DR Noer Soetrisno, MA juga menembahkan, bahwa pihaknya terus berupaya untuk menjawab tantangan yang dihadapi para petani di Indonesia, selama ini minat generasi penerus pada sektor pertanian terus menurun, oleh sebab itu STII akan terus berupaya mensosialisasikan, agar minat masyarakat disektor pertanian dapat meningkat, dengan membentuk Perkampungan Pemuda Tani”, dibeberapa daerah di Indonesia, dan minat tersebut akan disalurkan dalam sektor pertanian.
Label: Nasional
Bedah Buku ”Akutansi Itu Ternyata Logis dan Mudah”
Dalam upaya meningkatkan wawasan serta pengetahuan mahasiswa dalam bidang Ilmu Akutansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tunas Nusantara (STIE TN), bertempat di Aula kampus di jalan Budhi Cawang Jaktim, menggelar acara Bedah Buku, menurut panitia acara yang juga Sekretaris Program Studi Akutansi STIE TN, Sindik Widati, SE, Msi. Tema kali ini mengangkat ”Akutansi Itu Ternyata Logis dan Mudah”, karya DR Sony Warsono MAFIS, Akuntan, Ketua Center For Good Corporati Gobermance dan Dosen Fakultas Ekonmi dan Bisnis UGM.
Melalui bedah ilmu dalam buku (Bedil Daku) tersebut, kita juga berharap para mahasiswa mampu mencerna karya ilmiah tersebut, sehingga para mahasiswa mampu mempraktekan didunia kerja nantinya, serta mengetahui trik-trik khusus untuk menguasai bidang ini, dengan menghadirkan nara sumber yang memang ahli dibidangnya, diharapkan mahasiswa mampu menyerap materi yang diberikan, dan meningkatkan ilmu akutansi.
Kegiatan ini juga menyikapi akan perkembangan dunia pendidikan saat ini, untuk menjadi profesional dibidang akutansi, bukan hanya segi materi belaka, tetapi juga harus dilihat secara komprehensif diantaranya perkembangan metodologi, manejemen SDM, serta melahirkan kebijakan-kebijakan mengenai mutu pendidikan secara terus menerus. Sebagai mahasiswa harus secara terus menerus mempelajari, mengetahui serta memahami akutansi, baikdalam kuliah maupun dalam kehidupan sehari-hari, papar Sindik Widati.
Sementara pembicara Sony Warsono,dalam paparannya menegaskan, bahwa sepanjang perekonomian negara menggunakan uang sebagai alat pembayaran, maka akuntansi selalu berperan penting. Oleh karena itu, berbagai organisasi, seperti perusahaan, lembaga pemerintahan, yayasan, organisasi kemasyarakatan, bahkan toko kecilpun membutuhkan akuntansi. Konsekuensinya, anda perlu mengetahui logika dan cara kerja akuntansi agar dapat memahami informasi yang dihasilkan akuntansi, bahkan dapat mengembangkan akuntansi yang sesuai kebutuan anda, ungkap Sony.
Acara yang digelar pada malam hari tersebut, Kaprodi Akuntasi, I Nyoman Widia, M.H., Ak., C.P.A, juga berharap, agar acara malam ini menjadi momentum bagi kita semua, agar kita dapat mempelajari akuntansi dengan mudah dan logis, tegasnya. (Sari).
Label: serbaserbi
Beberapa Anggota Komisi E, Sidak Ke Puskesmas dan RSUD
Sebagaimana yang diamanatkan saat reses, beberapa anggota dewan dari Kebon Sirih melakukan kunjungan ketengah masyarakat, wartawan yang menemui Rani Mauliani serta Hj Marie Amadea Ismayani, S.Si melihat dialog dengan warga saat kunjungan mendadak disejumlah Puskesmas cukup menarik, bahkan perlu dilakukan sesering mungkin, guna menyaring masalah yang dihadapi masyarakat ibukota.
Anggota Komisi E dari Fraksi Demokrat, Hj Marie Amadea Ismayani, S.Si, seusai melakukan kunjungan mendadak ke sejumlah Puskesmas maupun di RSUD, mengaku banyak menyerap aspirasi warga yang memang harus diperjuangkan, baik dibidang kesehatan dan peningkatan pelayanan, “kami masih menemukan adanya penolakan pasien yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) serta pengguna Askeskin, hal tersebut seharusnya tidakperlu, karena biaya untuk warga dengan SKTM maupun Askeskin nantinya juga akan dibayar oleh Pemerintah, belum lagi masih adanya pungutan lain yang harus dikeluarkan oleh masyarakat tidak mampu, dengan alasan obat yang dibutuhkan tidak ada, hal tersebut tidak dibenarkan.
Beberapa keluhan warga menyangkut kesehatan akan kita bawa ke rapat dewan, hasil kunjungan selama reses kita akan tindaklanjuti dan sebagai wakil rakyat akan terus berusaha, agar Pemerintah Daearah maupun Pemerintah Pusat (Depkes) kedepan dapat benar-benar memberikan layanan kesehatan yang baik, bagi siapapun tanpa memandang kaya atau miskin, semua harus dilayani dengan baik, tegas Hj Marie Amadea Ismayani.
Hal senada juga diungkapkan Rani Mauliani, anggota Fraksi Gerindra ini mengaku melakukan Sidak karena dalam kunjungan selama reses kali ini, agar dapat benar-benar menyerap aspirasi warga, kita kawatir kalau memberitahukan dahulu, akan ada rekayasa, sehingga apa yang kita dan masyarakat harapkan justru tidak sampe, tradisi kunjungan mendadak seperti ini akan terus kita lakukan, guna memperoleh data dan informasi dari warga yang sebenar-benarnya.
Masalah kesehatan masyarakat selama ini memang beragam namun klasik, banyak rumah sakit milik daerah yang seringkali menolak pasien rawat inap dari keluarga miskin, dengan alasan kamar kelas III penuh, ini sungguh menyedihkan, karena Rumah Sakit adalah lembaga sosial, dan bukan mengejar keuntungan semata, jadi tidak boleh menolak pasien yang ingin berobat, kalau ada yang sakit harus ditangani dahulu, dan bukan uang yang didahulukan.