Bertempat di Hotel Sultan Jakarta, pada Rabu (7/4), penerbit kenamaan di Jakarta, Global Ikhwan kembali meluncurkan buku dengan judul, Tsunami Membuktikan Abuya Putra Bani Tamim (Satria Piningit), yang ditulis oleh Hatijah Aam, hadir pula dalam peluncuran buku tersebut, beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dalam isinya menjelaskan, bahwa Putra Bani Tamim adalah seorang Ikhwan atau saudara Rasulullah SAW, yang dirindui Baginda semenjak Baginda masih hidup, sedangkan keluarganya itu datang ke bumi setelah kewafatan Baginda Rasul SAW, artinya Putra Bani Tamim itu tidak pernah bertemu secara lahir, tapi mereka berdua saling sangat merindukai, hal ini sangat ajaib, dimana Putra Bani Tamim adalah seorang yang hidup matinya adalah untuk perjuangan Hadis Rasulullah tentang akhir zaman, Abuya Asaari ini diwaktu umur 20an, menatap Hadis-hadis Nabi itu sambil menangis-nagis, karena merasakan itu ialah surat cinta dari Baginda Rasul kepadanya, untuk dilaksanakan !, maka berjuanglah dia dengan dipimpin oleh Roh Rasulullah, Dia ialah Mukjizat Rasul.
Abuya Putra Bani Tamim berjuang di Indonesia sejak tahun 1985, seluruh Indonesia dijelajahinya dan pernah mengkagumi Soekarno, apa saja tentang Indonesia di tahu seperti orang Indonesia tahu, rupanya memang kakeknya orang Wonosobo dan ibunya pun lahir disitu, dipindahkan ke Malaysia sewaktu masih kecil, jadi Putra Bani Tamim itu ialah orang Indonesia yang dipingit Malaysia.
Sekarang Abuya Asaasi mempunyai 1.000 orang pengikut yang taat diseluruh Indonesia dengan jemaahnya yang kian berwibawa, dari Sabang ke Merauke, orang Abuya Asaari ada dimana-mana, namun semuanya hanya dianggap cabang dari Malaysia yang dipimpin Abuya Asaari. Indonesia adalah Anshar. Abuya Asaari satukan dua bangsa ini menjadi satu.
Bila Malaysia susah, Indonesia akan menolong dan bila Indonesia susah, Malaysia akan menolong, contohnya ketika Aceh berperang dengan Indonesia, Abuya Asaari paling risau, Abuya tahu ada orang ketiga yang mencetuskannya yaitu Amerika. Tidak ada seorang pemimpin Indonesia yang mau menghentikan perang, artinya Indonesia betul-betul dalam bahaya perang, yang dapat menghancurkannya seperti Iraq, maka oleh Abuya Asaari dirancang satu cara untuk menyelamatkan Indonesia, yaitu Tsunami !, tentara Allah digunakan untuk berbicara kepada Amerika bahwa berperang dengan Indonesia artinya berperang dengan Allah dan orang-orangnya, jadilah Abuya Asaari pemimpin penyelamat Indonesia, sedangkan pemimpin Indonesia yang lain sudah tidak mampu berbuat apa-apa dalam keadaan itu.
Kelau bagitu sekali lagi, Abuya Asaari mau membuat kejutan, yakni seorang yang telah mampu mengubah nasib Indonesia dengan melakukan Tsunami yang maha dasyat itu, tentulah pemimpin yang sungguh-sungguh istimewa, Tsunami itu hanya kuasa Allah yang mampu melakukannya, untuk membantu pemimpin yang dilantikNya. Yakni uluangan sejarah nabi-nabi Allah ketika menghancurkan musuh-musuh di zaman itu dengan tentaraNya, oleh karena itu zaman ini Abuya Putra Bani Tamim-lah pemimpin itu, maka Tsunami itulah buktinya, kalau dia bukan Orang Besar Allah, mana mungkin dapat terjadi hal sebesar itu ditangannya dengan izin Allah ?, maka buku ini menguraikan bukti-bukti itu untuk menyatakan Tsunami membuktikan Abuya Putra Bani Tamim.(Sata Pningit)
1 komentar:
kalo bani tamin yang dia maksud adalah bani tamim pemegang bendera imam mahdi,ya ketuaan lah, udah bau tanah gitu, kecuali bani tamim yang lain, itu mah lain lagi.....
Posting Komentar