Negosiasi Gagal, Koja Rusuh

Setelah Komandan satuan Hariyanto Badjuri beberapa kali menolak perintah maupun anjuran untuk menarik pasukannya guna menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak di kedua belah pihak, menjelang pukul satu, Satpol PP akhirnya mundur sejenak dari gerbang makam Mbah Priok yang sebelumnya sempat dikuasai.

Dengan mundurnya Satpol PP itu, bentrok yang terjadi dalam dua gelombang sejak pagi hari kemudian lanjut menjelang siang hari, kini mulai reda. Sementara sejumlah warga yang mempertahankan makam sebelumnya, tetap bertahan di dalam kompleks makam.
Warga yang menolak pembongkaran makam sebagian besar adalah anak-anak yang selama ini aktif melakukan pengajian di kompleks makam Mbak Priok selama ini, terus saling menyemangati dengan melakukan Shalawat Badar.

Menurut Wakil Walikota Atma Senjaya mengatakan bahwa penertiban gapura dan pendopo di makam Mbah Priok ini sudah sesuai dengan instruksi gubernur DKI nomor 132/2009 tentang penertiban bangunan. Sebab menurutnya, bangunan itu berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II, sesuai dengan hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dengan luas 1.452.270 meter persegi.

Namun ahli waris makam Mbah Priok melalui pengacaranya Suhendri Hasan, rencana pembongkaran justru menyalahi aturan. Sebab, areal pemakaman dan masjid ini telah memiliki sertifikat resmi yang dikeluarkan pada zaman pemerintahan Belanda.
Dalam bentrokan dua gelombang yang terjadi sejak pagi hingga siang, dilaporkan 30 anggota Satpol PP mengalami luka baik ringan maupun berat. Dua orang juga dikabarkan meninggal dunia dari Satpol PP dan Warga masing-masing satu orang.
Sementara di luar arena bentrokan, sekelompok warga juga melakukan perlawanan terhadap Satpol PP. Kendaraan Satpol yang diparkir di dekat pemukiman warga dirusak massa dan digulingkan.

Mbah Priok atau Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad adalah tokoh yang sangat dihormati bukan hanya warga yang ada di sekitar Tanjung Priok, karena diyakini sebagai ulama yang berjasa menyebar agama Islam di kawasan Tanjung Priok sekitar abd 18 lalu.

Mbah Priok datang pertama kali di pulau Jawa pada tahun 1765. Mbah Priok atau Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad yang lahir tahun 1727, bukan hanya dikenal sebagai ulama besar tapi juga sebagai tokoh sejarah yang pertama kali memberi nama Tanjung Priok.

Bentrok kedua antara Satpol PP dengan warga yang mempertahankan kompleks makam Mbah Priuk pada siang hari masih terus berlanjut dan makin memanas. Sejumlah korban terus berjatuhan dari kedua belah pihak, termasuk yang dikhawatirkan jatuh korban meninggal.

Bentrok yang bermula dari upaya penggususran satuan Satpol PP terhadap makam Habib Hasan bin Mumammad Al Hadad atau Mbah Prok pada pagi sekitar pukul 6.30, Rabu, 14 April 2010, sudah menimbulkan korban yang cukup banyak.
Dalam bentrok pertama tersebut, menurut Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Pemprov DKI Cucu Ahmad Kurnia mengatakan ada 29 anggota Satpol PP luka-luka. 10 orang di antara mereka mengalami luka berat termasuk satu orang yang tangannya nyaris putus dan satu anggota yang kritis dengan perut robek.

Sesaat setelah bentrok pertama, beberapa piha berusaha lakukan negosiasi termasuk oleh beberapa anggota DPRD DKI. Salah seorang anggota DPRD DKI dari Komisi A, Ida Mahmuda mengatakan bahwa ketika ia sedang lakukan negosiasi denga warga di dalam kompleks makam, justru Satpol PP menyerang dan betrok pecah kembali.

Hingga kini, Satpol PP terus menekan untuk masuk ke kompleks makam, sementara warga yang bertahan di dalam makam juga melakukan perlawanan sengit. Tidak terlihat upaya dari pihak berwajib seperti kepolisisan melakukan penghentian bentrok. Perintah penarikan mundur Satpol PP oleh Wakil Walikota maupun anggota DPRD DKI tidak dihiraukan Haryanti Badjuri.

Korban akibat bentrokan kini sebagian besar dirawat di RS Kodja yang kebetulan letaknya tidak jauh dari lokasi bentrok. Dikabarkan terdapat dua anggota Satpol PP yang nyaris putus tangan serta perut yang luka parah.





0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA