Sujarwo : Kurikulum Pendidikan Harus Tumbuhkembangkan Jiwa Entrepreneur

Jutaan lulusan SMA maupun Sarjana di negeri ini selalu memimpikan menjadi pegawai negeri sipil (PNS), maupun sektor pekerjaan lain yang sifatnya pasif, hal inilah yang membuat sumber daya alam yang melimpah diseluruh wilayah Indonesia, tidak terkelola dengan baik, bahkan dengan kurikulum pendidikan yang selalu mengandalkan permintaan pasar kerja, justru telah menciptakan pengangguran baru, dari kalangan terdidik, khususnya dari Perguruan Tinggi, oleh sebab itu Kurilulum pendidikan saat ini harus dibuat sedemikian rupa, untuk dapat mencetak lulusan berjiwa wurausaha, kurikulum pendidikan harus berbasis kompetensi, hal tesebut diungkapkan Pengamat Sosial Politik Sujarwo, saat ditemui disalahsatu stasion radio di jl Merdeka Barat, beberapa waktu lalu.

Lebih jauh Praktisi UKM dan Koperasi ini meminta agar kurikulum pendidikan dapat merangsang para siswa atau anak didik untuk menumbuhkembangkan jiwa entrepreneur, karena jiwa entrepreneur saat ini mutlak dibutuhkan untuk mengembangkan sektor riil, karena mustahil generasi muda Indonesia hanya menggantungkan nasib hidupnya pada sektor formal saja.

Untuk menciptakan generasi muda yang berwawasan kognitif serta memiliki kemampuan menejerial yang memadai, maka diperlukan generasi muda modul-modul pengajaran yagn mampu merangsang intuasi wirausaha, salahsatu metode yang paling efektif membentuk jiwa entrepreneur adalah membiasakan para peserta didik, untuk membuat program atau melakukan praktikum, sehingga mereka bisa menghargai sebuah proses. Pengalaman membuat sebuah program itulah yang akan menjadikan mereka akan menjadi generasi yang mandiri danmampu berwirausaha, katanya.

Penggagas buku “The God's initial Montirisme” termotivasi untuk mensosialisasikan filosofi montirisme yang salah stu inti filosofinya adalah cara efektif seseorang dalam memanege (mengatur), waktu serat memaintennance (memanfaatkan) potensi yang dimiliki, dengan folosofi montifisme setiap orang akan memiliki standar operasional prosedur (SOP), dalam diri masing-masing, sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan persoalannya secara mandiri, tanpa menimbulkan persoalan baru di kemudian hari, tegas Sujarwo.





0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA