Beberapa Anggota Komisi E, Sidak Ke Puskesmas dan RSUD


Sebagaimana yang diamanatkan saat reses, beberapa anggota dewan dari Kebon Sirih melakukan kunjungan ketengah masyarakat, wartawan yang menemui Rani Mauliani serta Hj Marie Amadea Ismayani, S.Si melihat dialog dengan warga saat kunjungan mendadak disejumlah Puskesmas cukup menarik, bahkan perlu dilakukan sesering mungkin, guna menyaring masalah yang dihadapi masyarakat ibukota.

Anggota Komisi E dari Fraksi Demokrat, Hj Marie Amadea Ismayani, S.Si, seusai melakukan kunjungan mendadak ke sejumlah Puskesmas maupun di RSUD, mengaku banyak menyerap aspirasi warga yang memang harus diperjuangkan, baik dibidang kesehatan dan peningkatan pelayanan, “kami masih menemukan adanya penolakan pasien yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) serta pengguna Askeskin, hal tersebut seharusnya tidakperlu, karena biaya untuk warga dengan SKTM maupun Askeskin nantinya juga akan dibayar oleh Pemerintah, belum lagi masih adanya pungutan lain yang harus dikeluarkan oleh masyarakat tidak mampu, dengan alasan obat yang dibutuhkan tidak ada, hal tersebut tidak dibenarkan.

Beberapa keluhan warga menyangkut kesehatan akan kita bawa ke rapat dewan, hasil kunjungan selama reses kita akan tindaklanjuti dan sebagai wakil rakyat akan terus berusaha, agar Pemerintah Daearah maupun Pemerintah Pusat (Depkes) kedepan dapat benar-benar memberikan layanan kesehatan yang baik, bagi siapapun tanpa memandang kaya atau miskin, semua harus dilayani dengan baik, tegas Hj Marie Amadea Ismayani.

Hal senada juga diungkapkan  Rani Mauliani, anggota Fraksi Gerindra ini mengaku melakukan Sidak karena dalam kunjungan selama reses kali ini, agar dapat benar-benar menyerap aspirasi warga, kita kawatir kalau memberitahukan dahulu, akan ada rekayasa, sehingga apa yang kita dan masyarakat harapkan justru tidak sampe, tradisi kunjungan mendadak seperti ini akan terus kita lakukan, guna memperoleh data dan informasi dari warga yang sebenar-benarnya.

Masalah kesehatan masyarakat selama ini memang beragam namun klasik, banyak rumah sakit milik daerah yang seringkali menolak pasien rawat inap dari keluarga miskin, dengan alasan kamar kelas III penuh, ini sungguh menyedihkan, karena Rumah Sakit adalah lembaga sosial, dan bukan mengejar keuntungan semata, jadi tidak boleh menolak pasien yang ingin berobat, kalau ada yang sakit harus ditangani dahulu, dan bukan uang yang didahulukan. 

Demikian juga seorang Dokter maupun Perawat, mereka memiliki kode etik kedokteran maupun sumpah dokter, dengan menyebut nama Allah, akan membaktikan hidupnya untuk kepentingan perikemanusiaan, bahkan dalam menjalankan tugasnya, seorang dokter berjanji akan mengutamakan kesehatan penderita, tanpa terpengaruh oleh pertimbangan-pertimbangan lain, oleh sebab itu seharusnya seorang dokter, apabila ada pasien penderita, harus dengan sigap dan cepat untuk bertindak menyelamatkan jiwa penderita, dan bukan dibiarkan karena belum bayar uang pendaftaran, hal-hal seperti inilah yang nantinya akan kita bahas di Komisi E, paparnya.


0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA