Jelang Ramadhan, Kominfo Blokir Situs-situs Porno



Meskipun Pemerintah bekali-kali memblokir situs porno, namun ternyata banyak juga situs-situs porno baru yang bermunculan, oleh sebab itu kini jajaran Kementrian Komunikasi dan Informasi mencoba menggunakan tehnologi tercanggih untuk menghalau masuknya situs porno ke Indonesia.

Menteri Kominfo, Tifatul Sembiring saat jumpa Pers di kantornya menegaskan, bahwa saat ini ada sekitar empat juta lebih situs porno, dan untuk memfilternya memang tidak mudah, karena banyak juga situs porno ditempatkan pada situs lain sehingga sulit terdeteksi; namun dengan tehnologi terbaru ini, diharapkan dibulan ramadhan ini paling tidak 90% sudah bisa terkurangi trafiknya.

Beberapa jenis sirus yang akin diblokir seperti persenggamaan, baik yang normal maupun yang tidak normal, kedua ketelanjangan, ketiga alat kelamin, keempat adalah prostitusi anak, serta yang lain, yang sudah diatur dalam UU No.44 pasal 1, tentang pornografi. Dan pemblokiran tetap akin dilakukan terus menerus, karena ini adalah amanat undang-undang, papar Tifatul.

Kalau ada yang pesimis tidak mungkin mampu memblokir setarus persen, hal tersebut diakuinya, karena banyak bahasa yang berhubungan sex yang sebenarnya memiiki arti biasa, namun ada juga bahasa yang tidak diketahui secara pornografi tetapi Mengandung makna porno, seperti kata bugil, bokep atau yang lain, oleh sebab itu perlu upaya untuk men update ulang, untuk melalukan filtering, sehingga hal terse but tidak mungkin sekali jadi, namun bertahap, sehingga tidak mungkin 100%.

Upaya lain adalah pelacakan pada mereka yang mencoba menyebarkan gambar dan film porno di internet maupun HP, dengan menerapkan upaya hokum bagi pelanggar kesusilaan, dengan ancaman 6 bulan sampai 6 tahun penjara, ini bukan delik aduan, tetapi petugas kepolisian bisa menyidik langsung, selama ini orang memang tidak menyadari, tetapi hal tersebut sebenarnya sudah melanggar undang-undang, ungkap Tifatul tegas.


Sementara ditempat terpisah, Ketua komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi mengaku mendukung langkah-langkah Kemenkominfo, karena situs porno sangat berbahaya bagi masyarakat, khususnya generasi muda, langkah tersebut harus diapresiasi. "Jadi ini suatu langkah yang tegas dan harus diapresiasi. Selama ini kita memang mendesak kepada eksekutif supaya mengedepankan kepentingan terbaik, dalam mengatasi masalah pornografi," papar pengisi suara 'Si Komo' ini.

Dia menjelaskan, pendidikan seks terhadap anak-anak memang perlu. Namun tidak harus dengan menyaksikan video porno. "Pendidikan seks kan tidak harus dengan nonton. Perhatian dari orang tua sangat dibutuhkan," imbuhnya.

Selain itu, pendidikan formal seperti sekolah juga berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai moral. Tujuannya agar para siswa tidak terjerumus dalam dunia pornografi.pinta kak Seto.





0 komentar:

Posting Komentar

 

SEL SURYA

SEL SURYA