Menko Kesra Agung Laksono meminta Laskar Jayakarta membantu pemerintah mensosialisasikan program penggunaan tabung gas 3 kg yang merupakan konversi dari minyak tanah, daripada berbuat tindakan anarkis dan melakukan pelanggaran hukum. Laskar Jayakarta diharapkan ikut memberikan penjelasan, penggunaan kompor gas dengan tabung 3 kg sangat aman, murah dan ramah lingkungan.
"Laskar Jayakarta bukan preman yang galak, meski bajunya loreng bukan untuk gebukin masyarakat , tapi untuk menolong masyarakat. Kita minta Laskar dan ormas lainnya turut memberikan edukasi tentang sosialisasi tabung gas 3 kg sebagai program pemerintah yang berkualitas," kata Agung saat menyematkan baret Komando Relawan Bencana Alam (Kobra) Sar Laskar Jayakarta di Jakarta, Jumat (30/7).
Menurut Agung, yang juga sebagai Dewan Penasihat Laskar Jayakarta, dengan bantuan sosialisasi dari ormas seperti Laskar Jayakarta , masyarakat akan dapat penjelasan sehingga tidak perlu lagi takut dalam menggunakan kompor gas, termasuk penggunaan dapur yang tidak tertutup untuk mengurangi bahaya ledakan.
"Pemerintah telah memberikan penggantian selang dan regultornya dengan harga pabrik agar semua dapat menggunakan kompor berstandar SNI. Kalau digunakan dengan benar tidak perlu takut, lebih cepat dan ramah lingkungan. Gas bersumber di dalam negeri, sedang kalau minyak tanah impor dari luar negeri," katanya.
Agung juga berharap agar Laskar Jayakarta dan ormas lainnya ikut menyadarkan para pengoplos tabung gas 3 kg ke 12 kg, karena adanya disparitas selisih harga yang sangat menggiurkan dan menguntungkan. Akibat ulah para pengoplos itu, menyebatkan katub tabung menjadi rusak sehingga menyebabkan terjadinya ledakan tabung gas 3 kg di mana-mana.
"Mereka kok tega-teganya mengoplos tabung gas untuk mencari untung, sehingga ada yang perlu disadarkan. Saya sudah minta Kapolri untuk menangkap mereka, dan Laskar kita minta menegur mereka, laporkan ke polisi kalau mereka tetap membandel," kata Agung.
Agung menambahkan, dirinya mau ditunjuk sebagai Penasihat Laskar Jayakarta karena sudah ada jaminan ormas tersebut tidak melakukan tindakan anarkis atau pelanggaran hukum yang mengatasnamakan agama, suku dan kelompok tertentu. "Makanya saya setuju menjadi Penasihat Laskar Jayakarta setelah ada jaminan seperti itu," katanya.
Sedangkan Walikota Jakarta Timur Murdhani mewakili Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan, meminta agar SDM anggota Laskar Jayakarta ditingkatkan secara kualitas, sehingga memiliki perbedaan dari organisasi serupa lainnya. "Harapan kami agar dari segi SDM bisa terus ditingkatkan sehingga Ibukota Jakarta aman dan kondusif," kata Murdani.
Sementara Panglima Laskar Jayakarta Bang Illo mengatakan, Laskar Jayakarta merupaka ormas yang berorientasi ada kerja nyata yang bisa dirasakan masyarakat dan melakukan koordinasi organisasi secara berkesinambungan. Bahkan Laskar Jayakarta, lanjutnya, telah membentuk Garda sebagai kekuatan khusus untuk mengamankan Ibukota Jakarta.
"Kita minta anggota Laskar Jayakarta dapat turut serta menciptakan rasa aman di wiliyahnya masing-masing. Jauhkan tindakan tercela, anarkisme yang berakibat dapat menyakiti hati rakyat dan tumbuhkan kebersaamaan dalam menciptakan keamanan. Sehingga akan tumbuh rasa simpatik dari masyarakat kepada Laskar Jayakarta," kata Bang Illo.
Selain penyematan baret merah kepada Kobra Sar Laskar Jayakarta oleh Menko Ksera Agung Laksono, juga dilakukan pelantikan Garda Laskar Jayakarta, launching Koran Suara Betawi, website Laskar Jayakarta, peresmian kantor DPP PMB Laskar Jayakarta , dan pemberian 1.500 paket sembako bagi masyarakat kurang mampu.
0 komentar:
Posting Komentar