Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, kini terus melakukan penataan Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia, bahkan Kemdikbud telah menunjuk Badan Akreditasi Masyarakat yang didalamnya adalah Pengelola Perguruan Tinggi Negeri untuk menata Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia, oleh sebab itu Sekjen Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah III Jakarta, meminta pada Badan Akreditasi Masyarakat, dapat melakukan tugasnya dengan netral.
Dakuinya di Indonesia saat ini terdapat 3.000 lebih Perguruan Tinggi Swasta, dan di DKI Jakarta 30% nya belum terakreditasi, sementara dalam akreditasi tersebut seluruh dosen diharuskan berpendidikan minimal S2, oleh sebab itu dalam mendorong dosen agar segera menyelesaikan pendidikan minimal S2, Pemerintah harus memberi waktu serta kelonggaran bagi Dosen, sebagaimana Pemerintah mendorong para Guru menyelesaikan pendidikan minimal S1.
Kalau selama ini Pemerintah membantu biaya kuliah bagi guru dalam menyelesaikan pendidikan S1, APTISI berharap Pemerintah juga akan dapat memberikan beasiswa atau bantuan lain, agar dosen dapat menyelesaikan pendidikan S2 serta S3, karena waktu tahun 2013 adalah penerapan akreditasi, Ketua Yayasan Wakaf Perguruan Tinggi Islam Jakarta ini juga meminta pemerintah untuk memberikan kelonggaran waktu pagi PTS dalam menyiapkan persyaratan sebagaimana yang diminta dalam akreditasi tersebut, termasuk menyiapkan dosennya dalam menyelesaikan program Pasca Sarjana dan Doktor.
Hendaknya PTS dapat diberi waktu beberapa tahun lagi, Karena kalau ditutup, maka angka partisipasi belajar di Perguruan Tinggi makin berkurang, padahal semangat pendidikan Pemerintah adalah mendorong masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam memberikan kesempatan anak bangsa, untuk belajar di Perguruan Tinggi, pinta Prof Raihan disela acara Seminar Upaya Pencegahan Kekerasan Dalam Pendidikan dan Kekerasan Dalam Berpacaran, yang digelar , Pusat Kajian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PKP2A) Universitas Islam Jakarta. Yang juga dihadiri siswa-siswi SMA/K se-Jakarta Timur dan BEM UID.
0 komentar:
Posting Komentar