Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama secara resmi membuka Festival Kota Tua dan Agro tingkat Kota Jakarta Barat tahun 2012, di halaman Museum Sejarah Jakarta (Fatahillah), Sabtu (10/11) petang. Peresmian ditandai dengan menabuh Rebana oleh Wagub Basuki didampingi Wali Kota Jakarta Barat H Burhanuddin dan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian dan Kehutanan Hasanuddin Ibrahim.
Wali Kota mengatakan festival Kota Tua dan Agro merupakan kegiatan rutin tiap tahun untuk mempromosikan kawasan Kota Tua. “Tujuannya memperkenalkan dan mempromosikan kawasan Kota Tua sebagai heritage kebanggan Jakarta kepada masyarakat, memperkenalkan berbagai jenis seni budaya yang sangat heterogen dan telah tumbuh serta berkembang menghiasi kehidupan kawasannya, serta menggambarkan edukasi sejarah dengan berbagai warisan dan lingkungan Kota Tua,” jelasnya.
Selain itu untuk memperkaya/memperkuat even Jakarta Barat, di antaranya bidang agro yang mempertemukan seluruh stakeholder holtikultura seperti tanaman hias, buah dan biofarmaka agar dapat mendorong roda perekonomian melalui komuditi dimaksud. Kegiatan yang berlangsung 9-11 November ini dimeriahkan berbagai acara, antara lain pergelaran kesenian dan atraksi seperti tari Betawi, tari lampion, wushu, orang asing berbusana daerah nusantara dan pameran lukisan. Acara juga disemarakan berbagai stan, produk-produk unggulan dan hasil pertanian, bursa tanaman hias, kursus membuat makanan dan minuman berbahan herbal, kontes/lomba tanaman hias, demo vertikulture, taman sekar sari, kompos organik, workshop membantik, talkshow Green City dan gerakan perempuan untuk optimalisasi pekarangan.
Hadir pada kesempatan tersebut, Direktur Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementan, Yul Harry Bahar, Wakil Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya, DR Tinia Budiarti, Seko Jakbar H Rustam Effendi, para asisten, kasudin, camat dan aparat setempat, Sudin Pariwisata, Pertanian dan Kehutanan, Kebudayaan serta instansi terkait. Pada kesempatan itu Wagub menyerahkan penghargaan dan hadiah kepada jura lomba stan dan anggrek serta menyantuni secara simbolis tiga anak dari keluarga kurang mampu.
Pada sambutannya, Wagub Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan festival Kota Tua dan Agro di kawasan Kota Tua oleh Pemkot Jakarta Barat. Ia mendukung upaya-upaya yang dilakukan untuk memperindah dan manjaga kebersihan kawasan Kota Tua agar tetap terawat dan terpelihara dengan baik. Menurutnya, faktor keamanan dan ketertiban juga hal yang sangat penting untuk dijaga. “Syarat utama tempat wisata dan yang lainnya adalah keamanan dan kenyamanan,” tandasnya.
Wagub juga menyatakan sepakat upaya memperindah kawasan Kota Tua dengan memperbanyak penghijauan termasuk memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH) baik di kawasan Kota Tua maupun DKI secara umum. “Kami sepakat akan menambah RTH, sekarang sedang mencari masukan dari berbagai pihak. Hilangkan permukiman kumuh tanpa menghilangkan penghuninya, termasuk PKL (pedagang kaki lima-red),” tandasnya. Untuk itulah pihaknya melakukan pogramkan pembangunan rumah susun (rusun) bagi warga DKI yang tidak mampu dan relokasi PKL.
Terkait semangat Hari Pahlawan 10 November yang tepat hari ini, sambungnya, pihaknya akan mengupayakan keadilan bagi seluruh warga. Ditegaskan, yang perlu dilakukan adalah melawan kezholiman dan memperjuangkan hak orang yag terzholimi. “Kita harus betul-betul mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan kita mulai dari Jakarta,” tandas Wagub disambut antusias pengunjung dan warga yang memadati halaman museum. Usai membuka acara dan menyaksikan berbagai atraksi tarian, Wagub didampingi Wali Kota meninjau stan-stan. Beberapa kali Wagub menyambangi warga dan pedagang di halaman museum untuk mendengar langsung harapan dan keinginan mereka.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya, DR Tinia Budiarti, bahwa upaya menjadikan Kota Tua sebagai Destinasi Wisata sebagai andalan pariwisata Jakarta terus dilakukan, dan pihaknya menyambut baik penggabungan ketiatan dari Sudin Kebudayaan Jakbar dan Sudin Pertanian Jakbar ini, paparnya.
0 komentar:
Posting Komentar