Bakamla RI Bersinergi Pantau Perairan Indonesia
Badan Keamanan Laut RI bersama-sama dengan PSDKP Bitung dan Lantamal VIII Manado lakukan tugas dan fungsinya mengamankan laut dan perairan Indonesia dari segala potensi ancaman yang ada melalui Operasi Udara Maritim Bhuana VIII, di Perairan sangihe, Sulawesi Utara, Kamis (24/11/2016).
Operasi udara yang di gelar setelah berakhirnya Patroli Operasi Nusantara (OpsNus)-VIII tahun 2016 di 3 zona maritim, dan dilanjutkan pula dengan Patroli Penguatan OpsNus VIII tersebut dilaksanakan dengan mengikutsertakan aparat keamanan laut dari berbagai stakeholder.
Operasi Udara Maritim Bhuana VIII di bawah komando Direktur Operasi Udara Maritim Bakamla RI Marsekal Pertama TNI Widiantoro, M.B.A. kali ini mengoptimalkan kekuatan dengan menyusuri perbatasan RI-Philipina, untuk memantau dan memastikan situasi perairan di wilayah yang terbilang rawan tersebut dapat diamankan.
Dari pantauan udara yang dilakukan ini apabila di ketahui adanya kapal-kapal yang mencurigakan, akan diteruskan kepada unsur dilaut. Melalui koordinasi optimal antara patroli laut dan udara diharapkan kondisi laut yang bebas dari segala ancaman dapat diwujudkan, khususnya ketika pada saat ini keamanan laut menjadi salah satu faktor penting dalam proses Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia.
Selama kurun waktu sepanjang tahun 2016, Bakamla melalui OpsNus I – VIII dan Penguatan OpsNus VIII yang berlangsung hingga 25 November 2016 esok hari telah melaksanakan pemeriksaan terhadap 1.393 kapal dan menangkap 70 kapal dengan berbagai kasus pelanggaran, antara lain Illegal Fishing, ketidaklengkapan dokumen, keimigrasian, penyelundupan dan BBM illegal.
Keberhasilan tersebut tentunya dengan melibatkan stakeholder terkait dalam setiap kegiatan operasi yang dilaksanakan. Selain kapal patroli Bakamla RI, Operasi patroli tahun 2016 juga dilaksanakan dengan melibatkan 48 unsur kapal patroli stakeholder antara lain TNI AL, Kepolisian RI, Ditjen Perhubungan Laut, Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan kapal Pemerintah Kabupaten Sambas.
Demi keamanan laut nusantara, hingga saat ini operasi udara maritim yang dilancarkan jajaran Bakamla RI masih terus berjalan.(Py)
Badan Keamanan Laut RI bersama-sama dengan PSDKP Bitung dan Lantamal VIII Manado lakukan tugas dan fungsinya mengamankan laut dan perairan Indonesia dari segala potensi ancaman yang ada melalui Operasi Udara Maritim Bhuana VIII, di Perairan sangihe, Sulawesi Utara, Kamis (24/11/2016).
Operasi udara yang di gelar setelah berakhirnya Patroli Operasi Nusantara (OpsNus)-VIII tahun 2016 di 3 zona maritim, dan dilanjutkan pula dengan Patroli Penguatan OpsNus VIII tersebut dilaksanakan dengan mengikutsertakan aparat keamanan laut dari berbagai stakeholder.
Operasi Udara Maritim Bhuana VIII di bawah komando Direktur Operasi Udara Maritim Bakamla RI Marsekal Pertama TNI Widiantoro, M.B.A. kali ini mengoptimalkan kekuatan dengan menyusuri perbatasan RI-Philipina, untuk memantau dan memastikan situasi perairan di wilayah yang terbilang rawan tersebut dapat diamankan.
Dari pantauan udara yang dilakukan ini apabila di ketahui adanya kapal-kapal yang mencurigakan, akan diteruskan kepada unsur dilaut. Melalui koordinasi optimal antara patroli laut dan udara diharapkan kondisi laut yang bebas dari segala ancaman dapat diwujudkan, khususnya ketika pada saat ini keamanan laut menjadi salah satu faktor penting dalam proses Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia.
Selama kurun waktu sepanjang tahun 2016, Bakamla melalui OpsNus I – VIII dan Penguatan OpsNus VIII yang berlangsung hingga 25 November 2016 esok hari telah melaksanakan pemeriksaan terhadap 1.393 kapal dan menangkap 70 kapal dengan berbagai kasus pelanggaran, antara lain Illegal Fishing, ketidaklengkapan dokumen, keimigrasian, penyelundupan dan BBM illegal.
Keberhasilan tersebut tentunya dengan melibatkan stakeholder terkait dalam setiap kegiatan operasi yang dilaksanakan. Selain kapal patroli Bakamla RI, Operasi patroli tahun 2016 juga dilaksanakan dengan melibatkan 48 unsur kapal patroli stakeholder antara lain TNI AL, Kepolisian RI, Ditjen Perhubungan Laut, Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan kapal Pemerintah Kabupaten Sambas.
Demi keamanan laut nusantara, hingga saat ini operasi udara maritim yang dilancarkan jajaran Bakamla RI masih terus berjalan.(Py)
0 komentar:
Posting Komentar