Case Work Meeting TNI AL Dan APMM Malaysia
Jakarta, 17 Mei 2017
Delegasi TNI Angkatan Laut yang dipimpin Kadispamal Laksamana Pertama TNI S Irawan bersama Delegasi Agency Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang dipimpin Laksamana Pertama Maritim Datok Tan Kok Kwee melaksanakan pertemuan dalam acara Case Work Meeting antara TNI AL dan APMM berlangsung di Swis Bel Hotel Harbour Bay Batam, Selasa (16/5).
Kegiatan tersebut membahas tentang langkah-langkah dan kemajuan kerjasama antara TNI AL khususnya WFQR Western Fleet Quick Response IV dan APMM telah banyak manfaat dan kemajuan serta saling menguntungkan kedua negara, khususnya keamanan Selat Malaka., yang saat ini banyak mendapat apresiasi dari berbagai negara kawasan pengguna Selat Malaka sebagai urat nadi perekonomian dunia.
Dalam pembicaraan kedua delegasi kedepan dari sisi hukum dapat ditempuh jalur Joint Invertigation antara aparat TNI Angkatan Laut dalam hal ini WFQR Lantamal IV Tanjungpinang dengan APMM Malaysia untuk mengungkap modus operandi kegiatan illegal seperti pada kasus kapal China MV Chang Hong 68 yang melakukan pengangkatan BMKT Barang Muatan Kapal Tenggelam secara illegal di perairan Anambas dan berhasil ditangkap aparat Lanal Tarempa namun melarikan diri dan kembali tertangkap di Malaysia oleh APMM.
Selain itu pada kasus dua kapal buruan APMM yaitu kapal Tanker MT Brama Ocean (Berbendera Malabo) 314 GT dan MT Orca (Berbendera Fiji) 127 GT yang dilarikan dari tahanan APMM Agency Penguatkuasaan Maritim Malaysia dari Tanjung Penyusop Kota Tinggi Malaysia kewilayah Indonesia dan akhirnya berhasil di tangkap kembali oleh Tim WFQR Lantamal IV diperairan Batam, hal ini menjadikan kerjasama yang baik ini semakin erat berkat kecepatan bertindak sehingga saat ini kedua kapal diamankan di Dermaga Lantamal IV Tanjungpinang.
Untuk itu, menurut ketua Delegasi Indonesia Laksamana Pertama S Irawan pihaknya terus berupaya untuk pengembangan kerjasama yang lainnya seperti penanganian Narkoba,People smugling, karena kegiatan illegal seperti ini paling banyak menggunakan jalur laut, namun perlu dijejaki terlebih dahulu adanya MOU kerjasama antara APMM dan WFQR IV ataupun kejenjang yang lebih tinggi melalui G to G antara beberapa negara kawasan.
Delegasi Malaysia yang dipimpin Laksamana Pertama Maritim Datok Tan Kok Kwee mengisyaratkan agar hubungan yang baik ini antara APMM dan TNI AL WFQR Lantamal IV dalam mengangani tindak kriminal dilaut sangat efektif, tentunya melalui pertukaran informasi, namun terkadang terkendala masing-masing negara mempunyai aturan hukum yang berbeda sehingga tidak tertutup kemungkinan adanya intervensi politik.
Diakhir pertemuan Delegasi APMM Malaysia memberikan penghargaan kepada Kadispamal Laksamana Pertama TNI S Irawan dan Komandan Lantamal IV Kolonel Laut (P) R Eko Suyatno telah banyak andil terhadap keberhasilan-keberhasilan yang dicapai selama ini, terutama penindakan kriminal, kejahatan Asuransi, Illegal Oil, People Smugling, Perompakan dan hasilnya saat ini Selat Malaka aman dari kegiatan kriminal laut sehingga menjadikan role model dan percontohan bagi beberapa negara kawasan karena terbukti efektif dan berhasil.
Pada waktu yang sama Delegasi TNI AL juga memberikan piagam penghargaan dari Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., kepada delegasi APMM Malaysia atas kerjasama dan keseriusan APMM Malaysia terhadap penanganan tindak kegiatan-kegiatan illegal dikawasan perairan kawasan, sehingga saat ini Selat Malaka aman tanpa hambatan.(Nk)
Jakarta, 17 Mei 2017
Delegasi TNI Angkatan Laut yang dipimpin Kadispamal Laksamana Pertama TNI S Irawan bersama Delegasi Agency Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang dipimpin Laksamana Pertama Maritim Datok Tan Kok Kwee melaksanakan pertemuan dalam acara Case Work Meeting antara TNI AL dan APMM berlangsung di Swis Bel Hotel Harbour Bay Batam, Selasa (16/5).
Kegiatan tersebut membahas tentang langkah-langkah dan kemajuan kerjasama antara TNI AL khususnya WFQR Western Fleet Quick Response IV dan APMM telah banyak manfaat dan kemajuan serta saling menguntungkan kedua negara, khususnya keamanan Selat Malaka., yang saat ini banyak mendapat apresiasi dari berbagai negara kawasan pengguna Selat Malaka sebagai urat nadi perekonomian dunia.
Dalam pembicaraan kedua delegasi kedepan dari sisi hukum dapat ditempuh jalur Joint Invertigation antara aparat TNI Angkatan Laut dalam hal ini WFQR Lantamal IV Tanjungpinang dengan APMM Malaysia untuk mengungkap modus operandi kegiatan illegal seperti pada kasus kapal China MV Chang Hong 68 yang melakukan pengangkatan BMKT Barang Muatan Kapal Tenggelam secara illegal di perairan Anambas dan berhasil ditangkap aparat Lanal Tarempa namun melarikan diri dan kembali tertangkap di Malaysia oleh APMM.
Selain itu pada kasus dua kapal buruan APMM yaitu kapal Tanker MT Brama Ocean (Berbendera Malabo) 314 GT dan MT Orca (Berbendera Fiji) 127 GT yang dilarikan dari tahanan APMM Agency Penguatkuasaan Maritim Malaysia dari Tanjung Penyusop Kota Tinggi Malaysia kewilayah Indonesia dan akhirnya berhasil di tangkap kembali oleh Tim WFQR Lantamal IV diperairan Batam, hal ini menjadikan kerjasama yang baik ini semakin erat berkat kecepatan bertindak sehingga saat ini kedua kapal diamankan di Dermaga Lantamal IV Tanjungpinang.
Untuk itu, menurut ketua Delegasi Indonesia Laksamana Pertama S Irawan pihaknya terus berupaya untuk pengembangan kerjasama yang lainnya seperti penanganian Narkoba,People smugling, karena kegiatan illegal seperti ini paling banyak menggunakan jalur laut, namun perlu dijejaki terlebih dahulu adanya MOU kerjasama antara APMM dan WFQR IV ataupun kejenjang yang lebih tinggi melalui G to G antara beberapa negara kawasan.
Delegasi Malaysia yang dipimpin Laksamana Pertama Maritim Datok Tan Kok Kwee mengisyaratkan agar hubungan yang baik ini antara APMM dan TNI AL WFQR Lantamal IV dalam mengangani tindak kriminal dilaut sangat efektif, tentunya melalui pertukaran informasi, namun terkadang terkendala masing-masing negara mempunyai aturan hukum yang berbeda sehingga tidak tertutup kemungkinan adanya intervensi politik.
Diakhir pertemuan Delegasi APMM Malaysia memberikan penghargaan kepada Kadispamal Laksamana Pertama TNI S Irawan dan Komandan Lantamal IV Kolonel Laut (P) R Eko Suyatno telah banyak andil terhadap keberhasilan-keberhasilan yang dicapai selama ini, terutama penindakan kriminal, kejahatan Asuransi, Illegal Oil, People Smugling, Perompakan dan hasilnya saat ini Selat Malaka aman dari kegiatan kriminal laut sehingga menjadikan role model dan percontohan bagi beberapa negara kawasan karena terbukti efektif dan berhasil.
Pada waktu yang sama Delegasi TNI AL juga memberikan piagam penghargaan dari Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., kepada delegasi APMM Malaysia atas kerjasama dan keseriusan APMM Malaysia terhadap penanganan tindak kegiatan-kegiatan illegal dikawasan perairan kawasan, sehingga saat ini Selat Malaka aman tanpa hambatan.(Nk)
0 komentar:
Posting Komentar